Anda di halaman 1dari 13

ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS PADA

PASIEN POST PARTUM DENGAN PENYAKIT


ANEMIA DI RUANG FLAMBOYAN
RSUD MARDI WALUYO
BLITAR

Dini Ayu Nuristia, S. Kep1


Feriana Ira H, S. Kep, Ns, M. Kep2

STIKes Maharani Malang, Jl. Simpang Candi Panggung 133 Malang 65145
E-mail : diniayu699@gmail.com

ABSTRAK : Anemia post partum merupakan keadaan ibu setelah melahirkan


yang jumlah kadar Hemoglobin (Hb) kurang dari batas normal sehingga ibu
menjadi lemah, pucat dan tidak bertenaga. Gangguan medis yang paling umum
ditemui pada masa hamil dengan angka kejadian sekitar 20%. Penulisan ini untuk
memberikan asuhan keperawatan pada Ny. R dengan post partum dengan anemia
di RSUD Mardi Waluyo Blitar. Metode penelitian menggunakan metode kualitatif
dalam bentuk studi kasus. Berdasarkan perumusan masalah didapatkan secara
teori dan kenyataan yang ditemukan di lapangan pada saat pengkajian tentang
keluhan pasien dan pemeriksaan fisik adalah kepala pusing, berkunang-kunang
dan badan terasa lemas. Ditemukan diagnosa keperawatan utama yang muncul
adalah ketidakefektifan perfusi jaringan perifer. Implementasi yang dilakukan
adalah meningkatkan jumlah kadar Hb dengan tranfusi darah sesuai dengan
intervensi yang dibuat dan evaluasi. Hasil evaluasi selama tiga hari dari diagnosa
utama sudah dapat teratasi tetapi tidak semua kriteria hasil dapat dicapai. Hasil
penulisan ini direkomendasikan bagi petugas kesehatan diharapkan dapat
memberikan penyuluhan tentang anemia dan komplikasi yang terjadi akibat
anemia sehingga ibu hamil dapat mencegah anemia.

Kata kunci : post partum anemia, asuhan keperawatan


ABSTRACT : Postpartum anemia is a postpartum state where the amount of
hemoglobin (Hb) is less than normal so the mother becomes weak, pale and
unpowered. The most common medical disorders encountered during pregnancy
with an incidence rate of about 20%. Writing is to give nursing care to Ny. R with
post partum with anemia at RSUD Mardi Waluyo Blitar. The research method
used qualitative method in the form of case study. Based on the formulation of the
problem obtained in theory and reality found in the field at the time of assessment
of patient complaints and physical examination is headache, dizzy and body feels
weak. Discovered primary nursing diagnoses that arise are peripheral tissue
perfusion ineffectiveness. Implementation is to increase the amount of Hb with
blood transfusion in accordance with the intervention made and evaluation. The
three-day evaluation results from the primary diagnosis can be resolved but not
all of the outcome criteria can be achieved. The results of this study
recommended for health workers are expected to provide counseling about
anemia and complications that occur due to anemia so that pregnant women can
prevent anemia.

Keywords : post partum anemia, nursing care

PENDAHULUAN Anemia merupakan gangguan


Post partum merupakan masa medis yang paling umum ditemui
sesudah persalinan dapat juga pada masa hamil dengan angka
disebut masa nifas (puerperium) kejadian 20%. Wanita hamil dengan
adalah masa atau waktu sejak bayi anemia memiliki insiden komplikasi
dilahirkan dan plasenta keluar lepas puerperal yang lebih tinggi seperti
dari rahim, sampai enam minggu infeksi dibanding dengan wanita
berikutnya, disertai dengan pulihnya hamil tidak anemia (Bobak, 2004).
kembali organ-organ yang berkaitan Anemia sebenarnya adalah
dengan kandungan, yang mengalami tanda suatu penyakit bukan
perubahan seperti perlukaan dan lain penyakit itu sendiri. Dalam
sebagainya berkaitan saat melahirkan menentukan etiologi anemia, akan
(Suherni, 2009). sangat membantu jika kita
mempertimbangkan berbagai tes Data yang diperoleh dari
laboratorium yang hasilnya dapat Wiknjsastro 2007, anemia masih
digunakan untuk mengkategorikan menjadi masalah dunia diperkirakan
kemungkinan penyebab anemia dan 30% dari 5 milyar penduduk dunia
dilanjutkan dengan diagnosa banding terdapat ibu hamil menderita anemia.
serta menegakkan diagnosa. Sekitar 90% penyebab anemia adalah
Pemeriksaan kadar hemoglobin yang akibat kekurangan besi. World
dianjurkan dilakukan pada trimester Health Organization (WHO)
pertama dan ketiga kehamilan sering memperkirakan 800–900 juta
kali hanya dapat dilaksanakan pada penduduk dunia menderita anemia
trimester ketiga saja karena defisiensi besi. Keadaan ini terjadi
kebanyakan ibu hamil baru terutama di Negara berkembang
memeriksakan kehamilannya pada termasuk Indonesia yaitu data Survei
trimester kedua kehamilan (Varney, Kesehatan Rumah Tangga tahun
2006). 2011 anemia untuk ibu hamil
Anemia post partum sebesar 63,5%.
merupakan kadar hemoglobin kurang Pendarahan menempati
dari 10g/dl, hal ini merupakan persentase tertinggi penyebab
masalah yang umum dalam bidang kematian ibu 28%, anemia dan
obstetric. Meskipun wanita hamil Kekurangan Energi Kronis (KEK)
dengan kadar besi yang terjamin, pada ibu hamil menjadi penyebab
konsentrasi hemoglobin biasanya utama terjadinya pendarahan dan
berkisar 11-12g/dl sebelum infeksi yang merupakan faktor
melahirkan. Hal ini diperburuk kematian utama ibu. Diberbagai
dengan kehilangan darah saat Negara paling sedikit seperempat
melahirkan dan pada masa nifas. dari seluruh kematian ibu disebabkan
Menurut analisa terbaru, kehilanngan oleh pendarahan, proporsinya
darah pada saat postpartum diatas berkisar antara kurang dari 10%
500 ml masih merupakan suatu sampai hampir 60%. Walaupun
masalah meskipun pada obstetric seorang perempuan bertahan hidup
modern (Wiknjsastro, 2007). setelah mengalami pendarahan pasca
persalinan, namun ia akan menderita
akibat kekurangan darah yang berat 3. Mampu menyusun intervensi
(anemia berat) dan akan mengalami keperawatan pada pasien Ny
masalah kesehatan yang R dengan post partum dengan
berkepanjangan (WHO, 2009). anemia di RSUD Mardi
1.2 Rumusan Masalah Waluyo Blitar.
Bagaimana Asuhan Keperawatan 4. Mampu melakukan
pada Ny R dengan Post Partum implementasi pada pasien Ny
dengan Anemia di RSUD Mardi R dengan post partum dengan
Waluyo Blitar ? anemia di RSUD Mardi
1.3 Tujuan penelitian Waluyo Blitar.
1.3.1 Tujuan Umum 5. Mampu melakukan evaluasi
Memperoleh dan mendapatkan pada pasien Ny R dengan
kemampuan yang nyata dalam post partum dengan anemia
menyusun dan memberikan di RSUD Mardi Waluyo
asuhan keperawatan pada Ny R Blitar.
dengan post partum dengan 1.4 Manfaat
anemia di RSUD Mardi 1.4.1 Bagi Penulis
Waluyo Blitar ? Sebagai salah satu
1.3.2 Tujuan Khusus pengalaman berharga dan nyata
Setelah melakukan praktik yang didapat dalam hal praktek
klinik keperawatan mahasiswa yang dilakukan sesuai ilmu
dapat : yang didapat serta sebagai
1. Mampu melakukan acuan bagi penulis dalam
pengkajian keperawatan pada menghadapi kasus yang sama
pasien Ny R dengan. post sehingga dapat memberikan
partum dengan anemia di asuhan keperawatan yang lebih
RSUD Mardi Waluyo Blitar. baik bagi penderita post partum
2. Mampu merumuskan dengan anemia.
diagnosa keperawatan pada 1.4.2 Bagi Pendidikan
pasien Ny R dengan post Sebagai informasi dan
partum dengan anemia di referensi yang baik untuk
RSUD Mardi Waluyo Blitar. pengembangan ilmu tentang
asuhan keperawatan pada pada masa kehamilan. Cara
pasien dengan post partum pencegahan dan
dengan anemia. penatalaksanaannya adalah
1.4.3 Bagi Rumah Sakit pemeriksaan kesehatan disertai
Sebagai bahan pustaka untuk adanya pemeriksaan laboratorium
meningkatkan mutu pelayanan sebagian besar dari pemeriksaan
kesehatan dan memberikan serta pengobatan anemia biasanya
gambaran pelaksanaan asuhan meliputi pemberian tambahan zat
keperawatan pada pasien besi dan asam folat, diet yang
dengan post partum dengan seimbang juga memperbaiki
anemia. anemia.
Sesuai kasus dengan pasien
PEMBAHASAN
post partum dengan anemia yang
Berdasarkan hasil dari saya kelola, anemia adalah
pengkajian dan asuhan rendahnya hitung sel darah merah
keperawatan yang dapat diberikan dan kadar hemoglobin dan
kepada klien Ny. R selama praktek hematokrit dibawah normal.
di RSUD Mardi Waluyo Blitar Anemia bukan merupakan
dengan diagnosa anemia post penyakit, melainkan merupakan
partum pada Ny. R dapat dianalisa pencerminan keadaan suatu
sebagai berikut: penyakit atau akibat gangguan
Anemia adalah suatu keadaan fungsi tubuh. Secara fisiologis
menurunnya kadar hemoglobin, anemia terjadi apabila terdapat
dan jumlah sel darah merah kekurangan jumlah hemoglobin
dibawah nilai normal yang dipatok untuk mengangkut oksigen ke
untuk perorangan (Arisman, MB, jaringan. Dapat diketahui dengan
2004). Penyebab dari anemia pemeriksaan fisik maupun dengan
adalah kehilangan darah, pemeriksaan laboratorium. Secara
persalinan, kekurangan zat besi fisik penderita tampak pucat,
peningkatan kebutuhan akan zat lemah, dan secara laboratorik
besi untuk pembentukan sel darah didapatkan penurunan kadar
merah yang lazim berlangsung
Hemoglobin (Hb) dalam darah dari darah hingga kadar Hb Ny. R dapat
harga normal. meningkat dan keluhan dari klien
Dalam kasus ini klien dapat berkurang dan menghilang.
mengeluh kepala pusing, Pada pelaksanaan tindakan
berkunang-kunang dan badan keperawatan berdasarkan rencana
terasa lemas sejak melahirkan. keperawatan yang telah disusun
Diketahui bahwa klien paska menurut NANDA NIC-NOC tahun
melahirkan banyak mengeluarkan 2015, tindakan keperawatan
darah dan mengalami pendarahan (implementasi) ini dilaksanakan
yang terus menerus sehingga klien dengan tanggal 12 April 2017 pada
kehilangan banyak darah. Hal ini jam jaga (shift).
diperburuk dengan kehilangan Teknik pengumpulan data
darah saat melahirkan dan pada yang penulis gunakan adalah
masa nifas. Menurut analisa observasi, wawancara dengan
terbaru, kehilanngan darah pada pasien dan keluarga (autoanamnesa
saat postpartum diatas 500ml dan alloanamnesa) serta studi
masih merupakan suatu masalah dokumentasi. Observasi dilakukan
meskipun pada obstetrik modern mulai tanggal 12 April 2017. Studi
(Wyck V, 2007). Seorang dokumentasi penulis lakukan
perempuan bertahan hidup setelah dengan membaca status pasien
mengalami pendarahan pasca untuk mengetahui terapi pasien dan
persalinan, namun ia akan hasil laboratorium.
menderita akibat kekurangan darah Hubungan antara anemia
yang berat (anemia post partum) dengan post partum mengalami
dan akan mengalami masalah kekurangan zat besi, kesalahan
kesehatan yang berkepanjangan. dalam makan, kelelahan yang
Dibuktikan dengan hasil dapat mengakibatkan produksi sel
laboratorium klien yang darah merah di sumsum berkurang,
menunjukkan jumlah Hb klien sewaktu melahirkan mengalami
7,2g/dl. Penatalaksaan yang kelelahan dalam persalinan,
diberikan pada pasien Ny. R yaitu mengalami adaptasi psikologis
dengan transfusi penambahan yaitu talking in (ketergantungan),
membutuhkan perlindungan dan hasil dari pemeriksaan
pelayanan, sehingga berfokus pada laboratorium untuk mengetahui
diri sendiri dan lemas yang kadar Hb saat ini.
mengakibatkan munculnya Pelaksanaan pada diagnosa
beberapa diagnoasa keperawatan. kedua yaitu intoleransi aktivitas
Berdasarkan dalam konsep berhubungan dengan
dasar bahwa dalam menegakkan ketidakseimbangan suplai dan
suatu diagnosa/masalah kebidanan kebutuhan oksigen. Tindakan yang
harus berdasarkan pada pendekatan dapat diberikan sesuai dengan
asuhan keperawatan yang perencanaan yang dapat diberikan
didukung dan ditunjang oleh oleh penulis yaitu membantu klien
beberapa data baik data subjektif untuk mengidentifikasi aktivitas
maupun data objektif yang mampu dilakukannya,
Pelaksanaan pada diagnosa membantu pasien dan keluarga
pertama yaitu ketidakefektifan dalam mengidentifikasi
perfusi jaringan perifer kekurangan dalam beraktivitas,
berhubungan dengan perubahan membantu pasien untuk
ikatan O2 dengan Hb, penurunan mengembangkan motivasi dalam
konsentrasi Hb dalam darah. diri, memonitor respon fisik,
Tindakan yang dapat diberikan emosi, social dan spiritual,
sesuai dengan perencanaan yang mengkolaborasikan dengan tenaga
dapat diberikan oleh penulis, yaitu rehabilitasi medik dalam
sesuai dengan rencana asuhan merencanakan terapi yang tepat.
keperawatan yang ditulis. Pelaksanaan pada diagonasa
Memonitor keadaan umum dari ketiga yaitu diskontinuitas
pasien, melakukan pemeriksaan pemberian ASI berhubungan
fisik (Tekanan darah, Nadi, RR dan dengan penyakit ibu. Tindakan
Suhu) secara berkala, memonitor yang dapat diberikan untuk
adanya tromboplebitis, memonitor membantu klien yaitu membantu
adanya kesemutan dan kebas dan kemampuan keluarga untuk
menanyakan keluhan-keluhan dari mendukung laktasi dan rencana
klien saat pemeriksaan. Melihat menyusui, memotivasi ibu untuk
terus menyusi, memberikan tindakan berdasarkan tujuan yang
informasi tentang laktasi dan akan dicapai disertai kriteria
teknik memompa ASI (secara keberhasilannya.
manual atau dengan pompa Adapun rencana tindakan pada
elektrik), cara mengumpulkan dan kasus Ny. R adalah :
menyimpan ASI dan memberikan 1. Sampaikan hasil pemeriksaan
informasi untuk meningkatkan pada ibu.
volume ASI, seperti istirahat yang 2. Berikan pendidikan kesehatan
adekuat, secara teratur memompa tentang gizi ibu hamil, hygiene
ASI, meningkatkan asupan cairan dalam kehamilan serta istirahat.
untuk ibu. 3. Diskusikan tentang persiapan
Selama menjalani rawat inap jika timbul komplikasi.
selama 3 hari di RSUD Mardi 4. Memberikan dukungan moril
Waluyo Blitar didapatkan hasil dan spiritual pada ibu.
yang lebih baik, dibuktikan dengan 5. Pemberian obat sesuai dengan
keadaan umum Ny. R yang sudah indikasi.
tidak mengeluh kepala pusing, 6. Anjurkan ibu untuk datang
berkunang-kunang dan badan kembali sesuai jadwal yang
lemas. Dari hasil laboratoium ditetapkan atau bila ada
terakhir didapatkan jumlah kadar keluhan.
Hb yang awal yaitu 7,2g/dL Dari teori dan asuhan
menjadi 9,2g/dL. Dengan keperawatan pada Ny. R
penambahan transfusi darah berdasarkan pada rencana tindakan,
sebanyak 2 kolf. ditemukaan adanya persamaan
Selain pelaksanaan asuhan antara apa yang ada diteori dengan
keperawatan, penulis melakukan yang dilakukan di lahan praktek.
perencanaan. Perencanaan adalah Tindakan yang telah
proses penyusunan suatu rencana direncanakan dapat dilaksanakan
atau tindakan berdasarkan sesuai rencana dan pada tahap
identifikasi masalah saat ini serta pelaksanaan tindakan asuhan
diagnosa dan masalah lain yang keperawatan ini, penulis tidak
mungkin terjadi. Perencanaan menemukan hambatan yang berarti
karena adanya kerjasama dan pada pada Ny. R dengan post
penerimaan yang baik dari pasien partum dengan anemia di
dan keluarga yang kooperatif dan RSUD Mardi Waluyo Blitar
adanya sarana dan fasilitas yang tanggal 12 April 2017.
mendukung dalam pelaksanaan 4. Dapat mengidentifikasi
tindakan. Adapun yang di perlunya tindakan segera dan
laksanakan pada Ny. R dengan kolaborasi pada pada Ny. R
anemia adalah mengkomsumsi dengan post partum dengan
makanan yang banyak anemia di RSUD Mardi
mengandung zat besi selama proses Waluyo Blitar tanggal 12
penyembuhan. April 2017.
KESIMPULAN DAN SARAN 5. Dapat menetapkan rencana
KESIMPULAN tindakan asuhan keperawatan
Berdasarkan pembahasan pada Ny. R dengan post
yang diuraikan dalam bab IV studi partum dengan anemia di
kasus pada Ny. R dengan Post RSUD Mardi Waluyo Blitar
partum dengan anemia, maka dapat tanggal 12 April 2017.
ditarik kesimpulan sebagai berikut: 6. Dapat melaksanakan tindakan
1. Dapat melaksanakan asuhan keperawatan yang
pengkajian dan analisis data telah disusun pada pada Ny.
pada Ny. R dengan post R dengan post partum dengan
partum dengan anemia di anemia di RSUD Mardi
RSUD Mardi Waluyo Blitar Waluyo Blitar tanggal 12
tanggal 12 April 2017. April 2017.
2. Dapat merumuskan 7. Dapat mengevaluasi hasil
diagnosa/masalah aktual pada tindakan yang telah di
Ny. R dengan post partum laksanakan pada pada Ny. R
dengan anemia di RSUD dengan post partum dengan
Mardi Waluyo Blitar tanggal anemia di RSUD Mardi
12 April 2017. Waluyo Blitar tanggal 12
3. Dapat merumuskan April 2017.
diagnosa/masalah potensial
8. Pengkajian yang dilakukan 10. Evaluasi
pada Ny. R didapatkan yaitu Evaluasi tindakan yang
keadaan umum yang baik dilakukan selama 2 hari,
dengan kadar Hb 7,2g/dL dan sejak tanggal 12-13 April
setelah dilakukan 2017 berdasarkan tujuan dan
pemeriksaan dan perawatan kriteria hasil. Dari 3 diagnosa
secara komprehensif kadar keperawatan yang diangkat
Hb klien meningkat menjadi didapatkan hasil evaluasi,
9,2g/dL. yaitu masalah
9. Penegakan diagnosa ketidakefektifan perfusi
keperawatan pada kasus Ny. jaringan perifer, intoleransi
R. Diagnosa keperawatan aktivitas dan diskontinuitas
sesuai prioritas yang muncul pemberian ASI dapat diatasi.
pada Ny. R ada 3, yaitu: 11. Faktor Pendukung dan
a. Ketidakefektifan Penghambat
perfusi jaringan a. Faktor pendukung
perifer berhubungan Kesediaan tenaga medis
dengan perubahan dan tenaga kesehatan di
ikatan O2 dengan Hb, Ruang Flamboyan RSUD
penurunan Mardi Waluyo Blitar
konsentrasi Hb dalam dalam membantu
darah. pemberian asuhan
b. Intoleransi Aktivitas keperawatan sesuai
berhubungan standart terhadap pasien,
ketidakseimbangan sikap kooperatif dari
suplai dan kebutuhan pasien dan keluarga
oksigen. terhadap pelaksanaan
c. Diskontinuitas asuhan keperawatan, serta
pemberian ASI adanya bimbingan yang
berhubungan dengan terarah dari para
penyakit ibu. pembimbing.
b. Faktor Penghambat Laporan studi kasus ini
1) Keterbatasan dalam diharapkan dapat
penelitian ini adalah disempurnakan lagi ke
data asuhan depan dengan asuhan
keperawatan belum keperawatan yang
terdokumentasi komprehensif dan data
dengan baik karena yang update.
perencanaan yang 2. Bagi Ilmu Pengetahuan
digunakan selalu Dan Teknologi (IPTEK)
berulang-ulang yang Diharapkan dengan
tidak sesuai dengan adanya laporan studi
keadaan pasien serta kasus yang bersifat ilmiah
dipersingkat. ini, dapat menimbulkan
2) Terbatasnya referensi ide-ide kreatif dalam
terbaru bagi penulis penerapan asuhan
yang membahas keperawatan yang lebih
secara mendalam sempurna lagi dan
tentang proses penanganan masalah post
keperawatan pada partum dengan anemia
post partum dengan dalam bidang teknologi
anemia. modern.
3) Waktu yang kurang B. Praktis
cukup karena selalu 1. Bagi Pasien
bertabrakan dengan Pasien dan keluarga mampu
laporan dinas yang mengerti tentang hidup bersih
lain serta kegiatan dan makanan sehat supaya
rumah sakit. selama proses penyembuhan
SARAN pada pasien tidak terjadi
A. Teoritis komplikasi ke penyakit
1. Bagi Peningkatan lainnya.
Kualitas Asuhan 2. Bagi Rumah Sakit (Instansi
Keperawatan Pelayanan Kesehatan)
Mampu mengaplikasikan Recombinant Human
Erythropoietin in The
asuhan keperawatan sesuai
Treatment of Postpartum
dengan masalah utama klien Anemia. Obstetrics &
Gynecologic. 1992;80:127-
berdasarkan kompetensi yang
31.
dimiliki dan teori Jannah, N., 2011. Asuhan
Kebidanan Ibu Nifas
keperawatan.
Normal, Yogyakarta: Ar-
3. Bagi Penulis Rum Media.
NIC-NOC. 2015. Aplikasi
Perlu di tingkatkan lagi
Asuhan Keperawatan
pengetahuan dan daya Berdasarkan Medis &
NANDA. Jogjakarta.
analisis terhadap kasus yang
Ningsih, N. S. 2011.
didapatkan di lapangan sesuai Pengalaman Perawat
dalam Memberikan
kompetensi khusunya pada
Perawatan Paliatif pada
kasus post partum dengan Anak dengan Kanker di
wilayah Jakarta.Tesis.
anemia.
Nursalam, 2013. Konsep dan
DAFTAR PUSTAKA Penerapan Metodelogi
Penelitian Ilmu
Anonim, 2010. Anemia Pada Ibu
Keperawatan, Jakarta:
Hamil. Penerbit Buku
Salemba Medika.
Kedokteran EGC. Jakarta
Notoatmodjo, S. 2010.
Arisman, M.B, 2004. Gizi Dalam
Metodologi Penelitian
Daur Kehidupan. Penerbit
Kesehatan (pertama).
Buku Kedokteran EGC.
Jakarta: PT RINEKA
Jakarta
CIPTA.
B D, Wyck V, G M. Intravenous
Maimunah S, 2005. Kamus
Ferric Carboxymaltose
Istilah Kebidanan.
Compared With Oral Iron
Penertbit Buku
in the Treatment of
EGC.Jakarta
Postpartum Anemia A
Manuaba, I, Gde, Bagus, 2001.
Randomized Controlled
Kapita Selekta
Trial. OBSTETRICS &
PenatalaksanaanRutin
GYNECOLOGY.
Obstetri, Ginekologi dan
2007;110:267-78
KB. Penerbit Buku
Ben-zion, 2009. Kedaruratan
Kedokteran. Jakarta
Obstetri dan Ginekologi.
Maritalia, D., 2014. Asuhan
Penerbit Buku Kedokteran.
Kebidanan Nifas Dan
Jakarta, hal 250
Menyusui S. Riyadi, ed.,
Bobak, 2004. Keperawatan
Yogyakarta: Pustaka
Maternitas. Penerbit Buku
Pelajar.
Kedokteran EGC, Jakarta ,
Muttaqin,Arif. 2008. Buku Ajar
hal 653 – 737
Asuhan Keperawatan Klien
Huch A, Eichhorn K-H, Danko J,
Dengan Gangguan Sistem
Lauener P-A, Huch R.
Imunologi. Jakarta: Bina Pustaka Sarwono
Salemba Medika Prawirohohardjo.
Mochtar, Rustam 2010. Sinopsis Sugiyono, 2010. Metode
Obstetri. Edisi 2. Penerbit Penelitian Kuantitatif
Buku Kedokteran EGC. Kualitatif & RND.
Jakarta Bandung: Alfabeta.
Riwikdido. 2013. Anatomi Klinik Suherni, 2009. Perawatan Masa
untuk Mahasiswa Nifas M. drg. Ircham
Kedokteran. Jakarta: EGC Machfoedz, ed.,
Saifuddin AB. 2002. Buku Yogyakarta: Fitramaya.
Panduan Praktis Sulistyawati, A., 2009. Buku
Pelayanan Kesehatan Ajar Asuhan Kebidanan
Maternal dan Neonatal. pada Ibu Nifas R. Fiva, ed.,
YBP-SP, Jakarta Yogyakarta: ANDI.
Saleha, S., 2009. Asuhan Varney, H, (2006), Asuhan
Kebidanan Pada Masa Kebidanan, Penerbit Buku
Nifas 1st ed., Jakarta: Kedokteran EGC, Jakarta
Salemba Medika. Wiknjosastro H, 2007. Ilmu
Sarwono, 2010. Ilmu Bedah kebidanan. Edisi Ketiga.
Kebidanan. Jakarta: PT Yayasan Bina Pustaka
Jakarta

Anda mungkin juga menyukai