Anda di halaman 1dari 9

Mata Pelajaran

IDENTIFIKASI
PELANGGARAN P2TL DAN
PENANGANANNYA

i
IDENTIFIKASI PELANGGARAN P2TL DAN
PENANGANANNYA

TUJUAN PELAJARAN : Setelah mengikuti mata pelajaran ini peserta


mampu memahami dan menjelaskan Identifikasi
Pelanggaran P2TL dan Penanganannya dengan
baik dan benar sesuai Standar Perusahaan

DURASI : JP

PENYUSUN :

i
DAFTAR ISI

TUJUAN PELAJARAN

DAFTAR ISI............................................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR...................................................................................................................iii
DAFTAR TABEL....................................................................................................................... iv
1 Jenis-jenis Pelanggaran P2TL....................................................................1
1.1 Pelanggaran Golongan I (P I)......................................................................................1
1.2 Pelanggaran Golongan II (P II)....................................................................................1
1.3 Pelanggaran Golongan III (P III)..................................................................................1
1.4 Pelanggaran Golongan IV (P IV)..................................................................................1
2 Identifikasi Pelanggaran P2TL....................................................................1
2.1 Pelanggaran Golongan I (P I)......................................................................................1
2.2 Pelanggaran Golongan II (P II)....................................................................................1
2.2.1 Cara-cara mempengaruhi Alat Pengukur dan/atau perlengkapannya, antara lain :......2
2.3 Pelanggaran Golongan III (P III)..................................................................................3
2.4 Pelanggaran Golongan IV (P IV)..................................................................................3

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal ii


DAFTAR GAMBAR

No table of figures entries found.

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal iii


DAFTAR TABEL

No table of figures entries found.

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal iv


2 Jenis-jenis Pelanggaran P2TL
2.1 Pelanggaran Golongan I (P I)

Merupakan Pelanggaran yang mempengaruihi batas daya tetapi tidak mempengaruhi


pengukuran energi

2.2 Pelanggaran Golongan II (P II)

Merupakan Pelanggaran yang mempengaruihi Pengukuran energi tetapi tidak


mempengaruhi batas daya

2.3 Pelanggaran Golongan III (P III)

Merupakan Pelanggaran yang mempengaruihi Batas daya dan Pengukuran energi

2.4 Pelanggaran Golongan IV (P IV)

Merupakan pelanggaran yang dilakukan oleh bukan pelanggan yang menggunakan


tenaga listrik tanpa alas hak yang sah

3 Identifikasi Pelanggaran P2TL


3.1 Pelanggaran Golongan I (P I)

 Segel milik PLN pada alat pembatas hilang, rusak, bukan karena korosi atau faktor
alam lainnya atau tidak sesuai dengan aslinya;
 Alat pembatas hilang, rusak atau tidak sesuai dengan aslinya;
 Kemampuan alat pembatas menjadi lebih besar, antara lain dengan :
o Mengubah seting relay alat pembatas;
o Membalik fasa dengan netral:
 Alat pembatas terhubung langsung dengan kawat / kabel sehingga alat pembatas
tidak berfungsi atau kemempuannya menjadi lebih besar;
 Khusus uintuk pelanggan yang menggunakan meter kVA maksimum
o Segel pada meter kVA maks dan/atau perlengkapannya, hilang, rusak, bukan
karena korosi atau faktor alam lainnya atau tidak sesuai dengan aslinya;
o Meter kVA maks dan/atau perlengkapannya, hilang, rusak, bukan karena
korosi atau faktor alam lainnya atau tidak sesuai dengan aslinya;
 Terjadi hal-hal lainnya dengan tujuan mempengaruih faktor daya

3.2 Pelanggaran Golongan II (P II)


Apabila pada APP yang terpasang di pelanggan ditemukan satu atau lebih fakta yang
dapat mempengaruhi pengukuran energi tetapi tidak mempengaruhi batas daya sebagai
berikut :

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 1


 Segel tera dan/atau segel milik PLN pada alat Pengukur dan/atau perlengkapannya
salah satu atau semuanya hilang/tidak lengkap, rusak/putus, bukan karena korosi
atau faktor alamlainnya atau tidak sesuai dengan aslinya;
 Alat pengukur dan/atau perlengkapannya hilang atau tidak sesuai dengan aslinya;
 Alat pengukur dan/atau perlengkapannya tidak berfungsi sebagaimana mestinya
walaupun semua segel milik PLN

3.2.1 Cara-cara mempengaruhi Alat Pengukur dan/atau perlengkapannya, antara


lain :
a. Mempengaruhi kerja piringan alat pengukur, antara lain dengan :
 Membengkokkan piringan meter;
 Membengkokkan poros piringan meter;
 Mengubah kedudukan poros piringan;
 Merusakkan kedudukan poros piringan;
 Melubangi tutup meter;
 Merusakkan sekat tutup meter;
 Merusakkan kaca tutup meter;
 Mengganjal priringan agar berhenti atau lembat
b. Mempengaruhi kerja elektro dinamik, antara lain dengan:
 Merubah setting kalibrasi alat Pengukur;
 Merusak/mempengaruhi kerja kumparan arus;
 Memutus/merusak/mempengaruhi kerja kumparan tegangan;
 Memutus penghantar netral dan menghubungkan ke bumi;
c. Mempengaruhi kerja register/angka register, antara lain dengan :
 Mengubah gigi transmisi;
 Merusak gigi transmisi;
 Mempengaruhi posisi WBP;
 Memundurkan angka register;
d. Pengawatan meter berubah dan ada indikasi kesengajaan yang dibuktikan melalui
laboratorium independent atau laboratorium PLN, sehingga:
 Pengawatan arus tidak se-phasa dengan tegangannya dan/atau polaritas arusnya
ada yng terbalik;
 Kabel arus terlepas;
 Memutus rangkaian pengawatan arus atau tegangan;
e. Mengubah, mempengaruhi alat perlengkapan APP, dengan:
 Mengganti Current Transformer (CT) dan/atau Potential Transformer (PT) dengan
ratio yang lebih besar;
 Menghubung singkat terminal Primer dan/atau sekunder CT;
 Menyambung langsung rangkaian arus CT dan/atau memutus tegangan PT;
 Merusak CT dan/atau PT
f. Mengubah sambungan pada rangkaian CT yang mengakibatkan pengukuran energi
tidak normal;

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 2


g. Memutus penghantar netral pada sambungan instalasi milik PLN dan pembumian APP
pada sisi lML, serta menghubungkan sisi netral ke pembumian IML melalui alat kendali
sehingga mempengaruhi pengukuran energi;
h. Menukar urutan phasa pada penghantar saluran tenaga listrik milik PLN sehingga
mempengaruhi pengukuran;
i. Mengubah/memindah APP tanpa ijin PLN sehingga dapat mempengaruhi kinerja Alat
Pengukur;
j. Mengubah pengukuran Alat pengukur elektronik, antara lain dengan:
 Mengubah setting data entry;
 Mempengaruhi perangkat lunak yang dipakai untuk fungsi kerja alat Pengukur;
 Terjadi hal-hal lainnya dengan tujuan mempengaruhi pemakaian energi;
k. Pelanggan yang sudah dilakukanpemutusan oleh PLN karena tunggakan rekening
listrik, disambung kembali tanpa ijin PLN.

3.3 Pelanggaran Golongan III (P III)


Apabila pada APP dan instalasi listrik yang terpasang di pelanggan ditemukan satu atau
lebih fakta yang dapat mempengaruhi pengukuran batas daya dan mempengaruhi
pengukuran energi sebagai berikut :

a. Pelanggaran yang merupakan gabungan pada P I dan P II;


b. Menyambung langsung dari instalasi PLN sebelum APP

3.4 Pelanggaran Golongan IV (P IV)


Apabila ditemukan fakta pemakaian tenaga listrik PLN tanpa alas hak yang sah oleh
BUKAN Pelanggan, yang termasuk pelanggaran P IV antara lain adalah :

a. Menyambung langsung dari Jaringan Tenaga Listrik ke IMP;


b. Pelanggan yang sudah tidak sesuai antara identitas pelanggan (ID Pel) dengan kode
kedudukan (koduk) akibat APP dipindahkan tanpa Ijin PLN;
c. Pemakai tenaga listrik tidak terdaftar didalam Data Induk Langganan (DIL) PLN;
d. Pemakai tenaga listrik hasil Levering dari pelanggaran P III;
e. Pemakai tenaga listrik hasil Levering dari Pelanggaran P IV;

4 Sanksi P2TL

4.1 Sanksi Pelanggan yang melakukan Pelanggaran :


a. Pemutusan Sementara;
b. Pembongkaran rampung;
c. Pembayaran Tagihan susulan;
d. Pembayaran Biaya P2TL lainnya;

4.2 Sanksi BUKAN Pelanggan yang melakukan Pelanggaran :


a. Pembongkaran Rampung
b. Pembayaran TS4;

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 3


c. Pembayaran Biaya P2TL Lainnya;

Pelanggan atau bukan Pelanggan yang melakukan pelanggaran dan tidak menyelesaikan
Tssesuai golongan pelanggarannya, namun menyambung kembali aliran listrik ke satuan
instalasi yang bermasalah secaa tidak sah, maka akan dikenakan P2TL ulang dengan TS
ganda.

Pelanggan yang melakukan Pelanggara P I, lebih dari 1 (satu) kali pelanggan tersebut
diwajibkan tambah daya, bersamaan dengan penyelesaian TS.

Dalam hal, pelanggan sebagaimana dimaksud diatas tidak menyelesaikan TS dan tambah
daya tersebut, maka akan dilakukan pemutusan/pembongkaran rampung atas tenaga Listrik
tersebut

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 4

Anda mungkin juga menyukai