Pada dasarnya dalam Per Dir 088-Z.P/DIR/2016 , yang dimaksud dengan Analisa dan
Evaluasi P2TL adalah pekerjaan yang dilakukan oleh Tim Administrasi P2TL terhadap
P2TL kepada Tim Administrasi berupa Berita Acara Pemeriksan Lapangan P2TL, dan
Berita Acara lainnya, Barang Bukti dan Foto Dokumentasi untuk menentukan ada
atau tidak ada pelanggaran P2TL, Golongan Pelanggaran atau Penyesuaian Rekening
Pemakaian Tenaga Listrik dan Daya Kedapatan untuk Pelanggaran Golongan Empat
atau P IV atau Pemakaian Listrik PLN oleh Bukan Pelanggan PLN. Namun dalam hal ini
yang akan dibahas termasuk Analisa dan Evaluasi P2TL mulai dari Pra P2TL,
Analisa ini bisa dilakukan setelah melakukan P2TL, antara lain ketersediaan
perlengkapan P2TL antara lain menyangkut ketersediaan alat ukur, alat K3, tool
1
menjadi pertimbangan manajemen pada tahap pra P2TL, khususnya pada saat
diberikan kepada petugas lapangan ternyata tidak akurat maka hasil perolehan
kWh P2TL juga akan tidak memadai jika dibandingkan dengan biaya P2TL yang
telah dikeluarkan. Maka untuk itu perlu dilakukan upaya untuk memperoleh TO
yang baik dan akurat dengan Strategi Penrtapan Target Operqasi atau Sasaran
Operasi P2TL.
Analisa dan evaluasi Pra P2TL dapat dilakukan dengan melihat indikator-indikator
data pendukung yang memadai antara lain berupa jam nyala beberapa bulan
temuan yang segelnya tidak ada dilapangan, apakah segelnya hilang atau
putus atau diputus atau memang dari awal pemasangan belum bersegel.
2
2. Ketersediaan SOP pemeriksaan lapangan P2TL pada setiap regu pelaksana
lapangan P2TL.
3. Tingkat ketersediaan alat kerja P2TL yaitu perbandingan antara alat kerja
4. Tingkat ketersediaan alat ukur P2TL yaitu perbandingan antara alat ukur P2TL
Dalam hal ini disamping dari sisi jumlah alat ukur yang tersedia yang tidak
kalah pentingnya adalah dari kesesuaian alat ukur yang tersedia sehingga
listrik yang secara visual tidak ditemukan adanya pelanggaran P2TL tetapi
kWh meternya . Untuk hal ini perlu dilakukan pengukuran tegangan dalam
satuan Volt, arus dalam satuan Ampere dan faktor daya atau Cos Ø pada
APP, serta penghitungan putaran piringan atau impuls kWh meter pada
alat ukur tegangan, alat ukur arus dan alat ukur faktor daya serta alat ukur
waktu atau stop watch dan kalkulator untuk menghitung. Ternyata misalnya
yang tersedia adalah alat ukur perupa Tang Ampere yang hanya mampu
3
Hal yang demikian sering terjadi karena kekurang pahaman terhadap alat
Dan yang tidak kalah pentingnya adalah ketersediaan SOP pada setiap regu
5. Tingkat ketersediaan alat bantu P2TL dengan alat bantu minimal yang
dan aman secara fisik dan aman dari sisi aspek legal atau hukum, dalam hal
ini bisa menjamin adanya pengesahan secara hukum bahwa barang bukti
yang diambil disaksikan dan disahkan oleh petugas P2TL bersama pemakai
tenaga listrik atau yang mewakili dan saksi paa saat pengambilan barang
bukti adalah sama dengan barang bukti dan kondisi pengamanan yang sama
4
pada saat dilakukan pembukaan barang bukti tersebut untuk keperluan
9. Yang tidak kalah pentingnya adalah ketersediaan alat bantu untuk menulis
APP.
10. Ketersediaan alat bantu untuk pengambilan dokumentasi berupa foto atau
secara hukum. Hal ini bisa diprediksi dari daftar TO yang tersedia dengan
11. Ketersediaan segel pengganti untu npenyegelan kembali pada kasus yang
12. Dll.
atau acak setelah berkas dan barang bukti P2TL diserahkan ke Tim administrasi
5
lapangan P2TL secara acak dan pemeriksan secara acak setelah dokumen dan
1. pada saat memasuki persil pemakai tenaga listrik masuk dengan sopan,
tujuan kedatangan petugas P2TL sesuai dengan kaidah etika dan komunikasi
P2TL.
yang sah secara hukum yang lain untuk dicatat dan dituangkan dalam Berita
3. Meminta data atau rekening listrik terakhir atau yang ada untuk dicatat dalam
pelanggan dalam daftar TO, hal ini sangat penting untuk menentukan apakah
alamat pemasangan yang semestinya atau pindah secara illegal atau tidak.
6
Apabila pidah alamat secara tidak sah, maka dapat disimpulkan bahwa terjadi
5. Pelaksanaan pemeriksaan JTL, SR dan APP secara visual sesuai SOP dan
bukti pada tempat yang telah tersedia disaksikan oleh pemakai tenaga listrik
atau yang mewakili sesuai SOP, menunjukkan bahwa barang bukti tersimpan
dengan baik dan disegel atau dilak atau ditutup dan ditandatangani bersama
tahapan pemeriksaan.
8. Melakukan tindakan P2TL dengan baik dan konsisten sesuai SOP namun tetap
7
9. Melakukan pemberkasan P2TL di lapangan dengan tertib, jelas dan lengkap
sesuai SOP , antara lain pengisian formulir Berita Acara dengan tertib dan
lengkap ( memastikan apabila ada kolom yang tidak perlu diisi sudah dicoret )
10. Menjelaskan hasil pemeriksan lapangan kepada pemakai tenaga listrik atau
yang mewakili dan meminta pemakai tenaga listrik atau yang mewakili untuk
11. Meyakinkan bahwa kolom kesimpulan diisi dengan benar sesuai dengan
temuan pada saat pemeriksaan dan mencatat tindakan P2TL yang dilakukan
Pada akhirnya hasil pelaksanaan P2TL secara keseluruhan pada akhirnya dilihat
dari besarnya perolehan kWh P2TL dan besarnya rupiah Tagihan Susulan P2TL.
Disamping hal di atas Tim Administrasi P2TL masih menangani banyak hal antara
lain penerbitan surat panggilan, surat peringatan dan perintah pemutusan dan
dibongkar rampung masih tetap harus dipantau apakah pemakai tenaga listrik
Secara garis besar, analisa dan evaluasi Pasca P2TL dapat diuraikan sebagai
8
1.Pemantauan laporan realisasi P2TL dalam lembar monitoring realisasi P2TL
a. Jumlah dan daftar pelanggan yang diperiksa pergolongan tarif dan daya
b. Jumlah temuan dan rincian pelanggaran per golongan tarif yang diperiksa
Susulan yang belum Bayar karena Mencicil , Jumlah TS yang belum mau
membayar.
f. Buku atau Monitoring Jumlah dan Rincian data pemakai tenaga listrik
9
Dokumen dan Barang Bukti P2TL harus dikelola dengan baik karena menyangkut
perkara P2TL. Ada pelanggan atau pemakai tenaga listrik yang terkena sanksi P2TL
yang langsung menyelesaikan Tagihan Susulannya tetapi ada juga pemakai tenaga
perlawanan yang tidak diharapkan oleh PLN, dan bahkan ada pemakai tenaga listrik
yang untuk menghadiri panggilan dari PLN untuk kasus P2TL sudah langsung
menunjuk pengacara atau penasehat hukum untuk menghadiri panggilan PLN. Ada
juga pemakai tenaga listrik yang terkena sanksi P2TL pada awalnya meminta
kepada pihak yang berwajib secara hukum tentang sanksi P2TL yang dikenakan
dokumen dan barang bukti oleh Tim Administrasi P2TL dengan tata kelola yang
1. Menerima dokumen dan barang bukti dari petugas lapangan P2TL dengan
2. Membuat pola pengarsipan yang baik dokumen P2TL dalam satu folder yang
10
3. Membuat buku ekspedisi atau buku monitoring untuk mencatat dokumen P2TL
identitas pemakai tenaga listrik dalam berkas P2TL dan tanggal kejadian 2TL.
oleh Bagian Hukum karena dilaporkan secara hukum harus dicatat dan
8. Barang bukti dilengkapi dengan kartu gantung atau kartu monitoring Barang
Bukti serta buku monitoring barang bukti dengan identitas pemakai tenaga
10. Barang Bukti untuk kasus P2TL yang sudah selesai dipisahkan dari Barang Bukti
III. Evaluasi Kendala Pemeriksaan Lapangan Solusi serta Strategi Praktek Lapangan
P2TL
11
III.1. valuasi Kendala Pemeriksaan Lapangan P2TL
Dari pengalaman pelaksanaan Lapangan P2TL oleh unit PLN maka secara garis besar
1. Ketidak akuratan TO P2TL yang diberikan pada saat praktek lapangan P2TL
pemakai tenaga listrik yang akan diperiksa pada saat dimintakan rekening listrik
3. Pada saat praktek lapangan P2TL untuk peserta pelatihan, apabila ditemukan
yang melaksanakan praktek P2TL berasal dari unit yang berbeda dan jauh
4. Ada kalanya pada saat pelaksanaan praktek lapangan P2TL terjadi kekurangan
6. Ada kondisi pada pelaksanaan praktek lapangan P2TL, PLN Udiklat pelaksana
pelatihan tidak mendapatkan surat tugas bagi peserta pelatihan yang akan
12
7. Peserta pelatihan P2TL terkadang berlatar belakang pendidikan non teknik/non
listrik dan masih minim pengalaman sehingga menjadi terkendala pada saat
8. Dll.
Dari penjabaran kendala di atas, maka solusi dan strategi pelaksanaan lapangan
1. Diminta kepada unit PLN yang menjadi tuan rumah pelaksanaan praktel
praktek lapangan P2TL mendapat hasil temuan yang baik yang akan memacu
data tambahan pendukung untuk pemakai tenaga listrik yang terdaftar dalam
daftar TO yang akan diperiksa misalnyadata dan alamat pelanggan , data jam
set, satu set oleh siswa peserta pembelajaran dan satu set yang akan diproses
lan tut oleh Tim Administrasi P2TL Unit PLN setempat oleh regu P2TL Unit PLN
setempat.
pada setiap regu tersedia secara lengkap dan berfungsi dengan baik; perlu
13
dikonfirmasi satu hari sebelum pelaksanaan praktek pelasanaan lapangan
P2TL.
tidak tersedia sebanyak jumlah regu, maka apalila ditemukan pelanggaran yang
6. Meminta untuk dibuatkan surat tugas resmi untuk peserta pelatihan satu hari
melakukan praktek lapangan P2TL terdiri dari peserta berlatar belakang teknik
listrik atau yang sudah pernah mengikuti pelaksanaan P2TL dengan peserta
yang berlatar belakang pendidikan dan engalaman non teknik sehingga praktek
bisa berjalan dengan baik dan aman dengan pengawasan dan instruksi dari
instruktur.
==========0==========
14