Disusun oleh :
Ratna Anjulita
SEMESTER III B
A. Judul
Penetapan kadar Fe dengan Metode Tiosianate secara spektrofotometer
B. Tujuan
1. Dapat menggunakan spektrofotometer
2. Dapat membuat kurva kalibrasi (Fe) dengan benar
3. Dapat menentukan kadar Fe metodoe Tiosianate
C. Prinsip
Ion besi total dalam sampel direaksikan dengan HNO3 sehingga larutan Fe2+ teroksidasi
menjadi Fe3+ dan dalam suasan asam ini, penambahan KSCN akan membentuk kompleks
Fe(SCN)3 yang berwarna merah darah. Warna senyawa kompleks yang terbentuk diukur
dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 480 nm
D. Dasar Teori
Sepktrofotometrimerupakn suatu perpanjangan dari penelitian visul dalam studi yang
lebih terinci mengenai penyerapan energi cahaya oleh spasi kimia. Memungkinkan
kecermatan yang yang lebihbesar dalam perincian dan pengukuran kantitatif. Pengabsorpsian
sinar ultraviolet atau sinar tampak oleh suatu molekul umumnya menghasilkan suatu elektron
bonding, akibatnya panjang gelombang absorbsi maksimum dapat dikolerasikan dengan
ikatan ynag ada di dalam molekul yang sedang diselidiki, oleh karena itu spektrofotometri
serapan molekul berharga untuk mengidentifikasi yang lebih penting adlah penggunaan
spektroskopi serapan ultra violet dan sinar tampak untuk penntuan kuantitatif senyawa-
senyawa yang mengandung gugus-gugus pengabsrobsi.
Metode spektroskopi sinar tampak berdasarkan penyerapan sinar tampak oleh larutan
berawarna. Oleh karena itu, metode ini dikenal juga sebagai metodekolorimetri, hanya
larutan senyawa yang berwarna yang dapat ditentukan dengan metode ini. Senyawa tak
berwarna dapat dibuata berwarna dengan mereaksikan dengan pereaksi yang menghasilkan
senyawa berwarna. Contoh Fe3+ dengan ion CNS- menghasilkan senyawa berwarna merah.
Lazimnya kolorimetri dilakukan dengan membandingkan larutan standard dengan cuplikan
yang dibuat pada keadaan yang sama, dengan kolorimetri eletronik (canggih). Jumlah cahaya
yang diserap (A) berbanding lurus dengan konsentrsi larutan. Metode ini sering digunakan
untuk menentukan kadar besi dalam air minum. Pada metode spektrofotometri ultraviolet,
cahaya yang diserp bukan cahaya tampak, tetapi cahaya ultraviole. Dengan cara ini larutan tak
berwarna dapat diukur, contoh aseton dan asetaldehid. Pada spektroskopi ini energi cahaya
terserap digunakan untuk transisi elektron, karena energy cahaya UV lebih besar dari energy
cahaya tampak, maka energy UV dapat menyebabkan transisi elektron s dan p
(kimianalitikisntrumen, 1994:4-5).
Penentuan kadar besi berdasarkan pembentukan senyawa kompleks berwarna antara Fe2+
dengan CNS- yang dapat menyerap sinar tampak secara maksimal pada panjang gelombang
tertentu. Kadar besi dalam suatu sampel yang diproduksi akan cukup kecil dapat dilakukan
dengan teknik spektrofotometri UV-VIS menggunakan pengompleksan CNS -. Senyawa ini
memiliki warna yang sangat kuat dan ketabilan relative lama, dpat menyerap sinar tampak
secara maksimal pada panjang gelombang tertentu. Pada persiapan latutan, sebelum
pengembangan warna perlu ditambahakan pereduksi HNO3 yang akan mereduksi F3+ menjadi
Fe2+ PH larutan harus dijaga anata PH 6-7.
E.2 Bahan
F. Langkah kerja