Anda di halaman 1dari 8

TUGAS MAKALAH

“KEPERAWATAN MENJELANG AJAL DAN PALIATIF”

DISUSUN OLEH :

Nama : Karmalita Louk

Npm : 12114201180098

Kelas : A Keperawatan

FAKULTAS KESEHATAN

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA MALUKU

2021

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmatnya.
saya dapat menyelesaikan makalah tentang “Terapi Komplementer bagi pasien GGK” dengan
baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. saya sangat berharap makalah ini dapat berguna
dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan mengenai hal tersebut. Saya juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik dan saran demi perbaikan makalah yang
telah saya buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
saran yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan.

Ambon 08 April 2021

DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL…………………………………………………………….

KATA PENGANTAR.............................................................................................

DAFTAR ISI……………………………………………………………………….

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang……………………………………………………………………
B. Tujuan ……………………………………………………………………………

BAB II PEMBAHASAN

A. Terapi Komplementer bagi Pasien Gagal ginjal kronik…………………………..

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan…………………………………………………………………………
B. Saran………………………………………………………………………………..

DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Gagal ginjal kronik (GGK) merupakan penyakit yang terjadi setelah berbagai macam
penyakit yang merusak masa nefron ginjal sampai pada titik keduanya tidak mampu
untuk menjalankan fungsi regulatorik dan ekstetoriknya untuk mempertahankan
homeostatis (Lukman et al., 2013).Gagal gijal kronik secara progresif kehilangan fungsi
ginjal nefronnya satu persatu yang secara bertahap menurunkan keseluruhan fungsi ginjal
(Sjamsuhidajat& Jong, 2011).
Hemodialisa merupakan salah satu intervensi yang mayoritas dilakukan pada
pasien penyakit ginjal kronik di Indonesia(Smeltzer, 2008). Hemodialisis sebagai terapi
pengganti sampai saat ini masih digunakan sebagai terapi utama dalam penanganan
gangguan ginjal kronik namun terapi ini masih memiliki dampak yang bervariasi pada
pasien. Selama proses hemodialisa berlangsung, pasien hemodialisa dapat mengalami
masalah, salah satunya adalah keletihan. Fatigue (keletihan) merupakan simptom
yang sering dialami pasien hemodialisis (Lobbedez, et al, 2008).
Akupresur merupakan salah satu bentuk fisioterapi dengan memberikan
stimulasi pada titik tertentu pada tubuh. Akupresur adalah tindakan yang sangat
sederhana tapi cukup efektif, mudah dilakukan, memiliki efek samping yang minimal,
dapat digunakan untuk mendeteksi gangguan pada pasien dan aplikasi prinsip healing
touch pada akupresur menunjukkan perilaku caring yang dapat mendeteksi hubungan
terapeutik antara perawat dan pasien (Mehta, 2007).
B. Tujuan
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka tujuan yang didapat yaitu Untuk
mengetahui Terapi Komplementer bagi pasien Gagal ginjal kronik (GGK).

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Terapi Komplementer
Terapi Komplementer merupakan bidang ilmu kesehatan yang bertujuan untuk
menangani berbagai penyakit termasuk gagal ginjal kronik dengan teknik tradisional,
yang juga dikenal sebagai pengobatan alternative. Terapi komplementer tidak dilakukan
dengan tindakan bedah dan obat komersial yang diproduksi secara masal, namun
biasanya menggunakan berbagai jenis terapi dan obat herbal.
Salah satu terapi komplementer yaitu Akupresur yang merupakan teknik pengobatan
dari Tiongkok dengan cara menekan titik-titik tetentu di tubuh. dipercaya untuk
mengatasi penyumbatan aliran energy yang mengembalikan keseimbangan energy di
tubuh.
Fatigue yang dialami pasien hemodialisis perlu mendapatkan perhatian khusus dari
tenaga kesehatan khususnya perawat sebagai tenaga profesional. Perawat perlu
mengenal dan berperan sebagai care giver dalam mengelola fatigue melalui asuhan
keperawatan yang mandiri mulai dari mengkaji sampai dengan melakukan evaluasi.
Pemahaman perawat terhadap fatigue merupakan bagian penting dalam pemberian
asuhan keperawatan yang efektif sehingga perawat diharapkan dapat menentukan
intervensi yang tepat dan mandiri kepada pasien yang mengalami fatigue
Dalam mengatasi penyakit, selain dengan terapi medis juga dapat menggunakan
terapi alternatif dan komplementer. Salah satu terapi komplementer yang dapat dilakukan
untuk mengatasi fatigue (keletihan) adalah dengan akupresur. Pasien dengan penyakit
kronis terutama gagal ginjal kronik sering merasa tak berdaya dalam menangani penyakit
mereka dan merasa bahwa dengan menggunakan terapi alternatif non invasif seperti
akupresur telah membantu mereka untuk mendapatkan kembali rasa kontrol atas
kehidupan dan kesehatan mereka (Chang1995; Fryback & Reinert, 1997; Tsay &
Chen 2002).
Akupresur memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan pemijatan biasa
yaitu memiliki tidak kurang dari 300 titik yang berhubungan dengan organ tubuh,
sehingga efek kesehatan yang didapat lebih besar seperti dapat menyembuhkan beberapa
penyakit. Kelebihan titik akupresur pada pasien hemodialisa yang mengalami
keletihan yaitu dapat membangkitkan dan menyeimbangkan energi
tubuh(Sukanta,2008). Berbeda dengan pijat biasa, meskipun sama-sama dapat
memberikan kenyamanan dan memperlancar aliran darah namun pijat tidak
menggunakan titik tersebut. Selain itu akupresur merupakan pengobatan cina tradisional
yang didasarkan pada pandangan holistik dari tubuh manusia dan fungsinya.

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas, jelaslah bahwa Salah satu terapi komplementer yang dapat
dilakukan untuk mengatasi fatigue (keletihan) adalah dengan akupresur. Pasien dengan
penyakit kronis terutama gagal ginjal kronik sering merasa tak berdaya dalam menangani
penyakit mereka dan merasa bahwa dengan menggunakan terapi alternatif non invasif
seperti akupresur telah membantu mereka untuk mendapatkan kembali rasa kontrol
atas kehidupan dan kesehatan. Keletihan dapat diatasi salah satunya dengan
menggunakan akupresur. Akupresur memiliki kurang dari 300 titik pada tubuh dan
berfungsi untuk membangkitkan energi, memperlancar aliran darah, mengkompensasi
kecukupan energi dalam tubuh, meningkatkan stamina, energi dan kekuatan dirangsang,
melepaskan hormon endorphin yang memberikansensasi relaksasi dan kenyamanan serta
meningkatkan kualitas tidur.
B. SARAN
Perawat dianjurkan untuk mempertimbangkan terapi akupresur sebagai salah satu
pilihan terapi komplementer dalam asuhan keperawatan pengelolaan fatigue pada pasien
yang menjalani hemodialisis. Pemahaman perawat terhadap fatigue juga perlu
ditingkatkan, karena merupakan bagian penting dalam pemberian asuhan keperawatan
yang efektif sehingga perawat diharapkan dapat menentukan intervensi yang tepat dan
mandiri kepada pasien yang mengalami fatigue.
DAFTAR PUSTAKA

Farida, A. (2010). Pengalaman Pasien


Hemodialisa terhadap Kualitas Hidup dalam Konteks Asuhan Keperawatan di RSUP
Fatmawati Jakarta.lontar.ui.ac.id/file?file=digital/
137288-T-Anna%20Farida.pdf.

Putu Oka Sukanta. (2008).Pijat Akupresur untuk Kesehatan.NiagaSwadaya: Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai