1. Masa nifas (puerperium) adalah masa setelah keluarnya placenta sampai alat-alat
reproduksi pulih seperti sebelum hamil dan secara normal masa nifas berlangsung
selama 6 minggu atau 40 hari (Ambarwati, 2010)
2. Masa nifas atau puerperium adalah masa setelah partus selesai sampai pulihnya
kembali alat-alat kandungan seperti sebelum hamil. Lamanya masa nifas ini yaitu
kira-kira 6-8 minggu (Abidin, 2011).
B. Periode Nifas
Nifas dibagi dalam 3 periode, yaitu :
1. Puerperium dini yaitu kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan
berdiri dan berjalan-jalan. Dalam agama islam, dianggap telah bersih
dan boleh bekerja setelah 40 hari.
2. Puerperium yaitu kepulihan menyeluruh alat-alat genetalia yang
lamanya 6-8 minggu.
3. Remote puerperium adalah waktu yang diperlukan untuk pulih dan
sehat sempurna terutama bila selama hamil atau waktu persalinan
mempunyai komplikasi. Waktu untuk sempurna bisa berminggu-
minggu, bulanan, atau tahunan.(Mochtar, 1998 : 115)
C. Perubahan Fisiologi
a. Sistem Reproduksi
Uterus
Uterus secara berangsur-angsur menjadi kecil ( involusi ) sehingga akhirnya
kembali seperti sebelum hamil.
1) Bayi lahir fundus setinggi pusat dengan berat uterus 1000 gr.
2) Akhir kala III persalinan tinggi fundus uteri teraba 2 jari bawah pusat
dengan berat uterus 750 gr.
3) Satu minggu post partum tinggi fundus uteri teraba pertengahan
pusat simpisis dengan berat uterus 500 gr.
4) Dua minggu post partum tinggi fundus uteri tidak teraba diatas
simpisis dengan berat uterus 350 gr.
5) Enam minggu post partum fundus uteri bertambah kecil dengan berat
uterus 50 gr. (Mochtar, 1998 : 115)
b. Lochia
Lochia adalah cairan sekret yang berasal dari cavum uteri dan vagina dalam
masa nifas.
Macam-macam Lochia :
1) Lochia Rubra ( Cruenta ) : Berisi darah segar dan sisa-sisa selaput
ketuban , sel-sel desidua, verniks kaseosa, lanugo, dan mekonium, selama 2
hari post partum.
2) Lochia Sanguinolenta : Berwarna merah kuning berisi darah dan
lendir, hari 3-7 post partum.
3) Lochia Serosa : Berwarna kuning, cairan tidak darah lagi, pada hari
ke 7-14 post partum.
4) Lochia Alba : Cairan putih, setelah 2 minggu.
5) Lochia Purulenta : Terjadi infeksi, keluar cairan seperti nanah berbau
busuk.
6) Lochiastasis: Lochia tidak lancar keluarnya. (Mochtar, 1998 : 116)
c. Serviks
Serviks mengalami involusi bersama-sama uterus. Setelah persalinan, ostium
eksterna dapat dimasuki oleh 2 hingga 3 jari tangan, setelah 6 minggu
persalinan serviks menutup.
f. Payudara
Perubahan pada payudara dapat meliputi :
1) Penurunan kadar progesterone secara tepat dengan peningkatan
hormone prolaktin setelah persalinan.
2) Kolostrum sudah ada saat persalinan. Produksi ASI terjadi pada hari
ke-2 atau hari ke-3 setelah persalinan.
3) Payudara menjadi besar dan keras sebagai tanda mulainya proses
laktasi.
Sistem Perkemihan
Buang air kecil sering sulit selama 24 jam pertama. Urin dalam jumlah
yang besar akan dihasilkan dalam waktu 12-36 jam sesudah melahirkan.
Setelah plasenta dilahirkan, kadar hormon estrogen yang bersifat menahan
air akan mengalami penurunan yang mencolok. Keadaan ini menyebabkan
diuresis. Ureter yang berdilatasi akan kembali normal dalam tempo 6
minggu.
g. Sistem Kardiovaskuler
Setelah terjadi diuresis yang mencolok akibat penurunan kadar estrogen,
volume darah kembali kapada keadaan tidak hamil. Jumlah sel darah merah
dan haemoglobin kembali normal pada hari ke-5. Meskipun kadar estrogen
mengalami penurunan yang sangat besar selama masa nifas, namun kadarnya
masih tetap lebih tinggi daripada normal. Plasma darah tidak begitu
mengandung cairan dan dengan demikian daya koagulasi meningkat.
Pembekuan darah harus dicegah dengan penangan yang cermat dan
penekanan pada ambulansi dini.
h. Sistem Gastrointestinal / Pencernaan
Beberapa wanita mengalami konstipasi pada masa nifas, dikarenakan
kurangnya makanan berserat selama proses persalinana dan adanya rasa takut
dari ibu karena perineum sakit, terutama jika terdapat luka perineum.
Namaun kebanyakan kasus sembuh secara spontan, dengan adanya ambulasi
dini dan dengan mengonsumsi makanan yang berserat. Jika tidak, dapat
diberikan supositoria biskodil per rektal untuk melunakan tinja. Defakasi
harus terjadi dalam 3 hari post partum.
Merupakan perdarahan yang terjadi dengan jumlah darah melebih 500 ml setelah
bayi lahir. Menurut waktu dibagi menjadi dua yaitu Perdarahan primer yang
terjadi dalam 24 jam setelah anak lahir dan perdarahan sekunder yang terjadi
setelah 24 jam anak lahir.
Suhu tubuh ibu mungkin akan mengalami peningkatan pada hari pertama setelah
melahirkan. Ini merupakan hal yang wajar dan mungkin disebabkan oleh
dehidrasi selama proses persalinan, usahakan untuk memperbanyak minum air
untuk mengganti cairan yang hilang.
Namun apabila setelah 24 jam suhu ibu tetap mengalami peningkatan, maka bisa
jadi ini merupakan tanda bahaya masa nifas yang menunjukkan adanya infeksi
setelah persalinan.
Jika hal tersebut terjadi maka kemungkinan pada saat hamil, ibu mengalami
penyulit kehamilan berupa preeklampsia dan eklampsia.
Pada umumnya gejala tersebut akan berkurang secara perlahan setelah ibu
melahirkan, namun apabila masih terjadi hal ini merupakan tanda yang harus
diwaspadai dan memerlukan pemeriksaan segera.
4. Subinvolusi Uterus
Merupakan proses involusi uteri atau pengecilan rahim yang tidak berjalan
sebagaimana mestinya, sehingga pengecilan rahim menjadi terhambat.
Waspadai kemungkinan adanya subinvolusi uteri apabila darah setelah
melahirkan mengeluarkan bau yang sangat tidak enak dan keluar gumpalan darah
yang besar atau banyak dalam darah nifas.
Rasa sakit yang muncul di tempat tertentu, misalnya perasaan lemah dan hangat
di daerah betis atau paha dengan disertai atau tanpa disertai kemerahan, dengan
bengkak dan nyeri pada saat menggerakkan kaki, kemungkinan tanda adanya
gumpalan darah pada pembuluh darah di kaki.
Rasa sakit juga dapat dirasakan di dada, yang bisa merupakan tanda adanya
gumpalan darah pada paru-paru.
Periode nifas juga merupakan waktu dimana ibu dapat mengalami stres yang
terjadi pasca persalinan, terutama pada ibu yang baru melahirkan untuk pertama
kali.Tanda adanya depresi pasca persalina antara lain perasaan sedih, kecewa,
sering menangis, gelisah, cemas, kehilangan ketertarikan terhadap hal
menyenangkan, nafsu makan berkurang, kehilangan energi dan kehilangan
motivasi, dan tidak bisa tidur.
Depresi ini merupakan salah satu bahaya masa nifas yang sering tak disadari,
padahal kondisi ini harus diwaspadai karena dapat mempegaruhi ibu sehingga ibu
mungkin akan mengabaikan si bayi.
Mengetahui tanda bahaya nifas dan mewaspadainya merupakan suatu hal yang
wajib dilakukan oleh ibu yang baru melahirkan.
Oleh sebab itu, saya ingatkan lagi, segeralah ke dokter atau bidan apabila terjadi
tanda bahaya nifas seperti darah yang keluar melebihi 500-600 ml, rahim terasa
tidak berkontraksi atau lembek, darah yang keluar berbau menyengat, suhu tubuh
ibu meningkat setelah 24 jam, keluar darah dengan gumpalan besar, nyeri dada,
nyeri dan hangat serta merah di daerah betis, sakit kepala, penglihatan kabur,
pembengkakan di wajah, dan depresi.