Anda di halaman 1dari 5

Jawaban no 2

Permasalahan yang mungkin timbul adalah sebagai berikut:

a. Penerjemahan standar
IFRS menggunakan bahasa Inggris dan penerjemahan itu sendiri akan mengalami kesulitan
di antaranya adanya ketidakkonsistenan dalam penggunaan kalimat bahasa Inggris,
penggunaan istilah yang sama untuk menerangkan konsep yang berbeda, dan penggunaan
istilah yang tidak terdapat padanannya dalam penerjemahaannya.
b. Ketidaksesuaian antara IFRS dengan hukum nasionalKetidaksesuaian antara IFRS
dengan hukum nasional ini terjadi pada beberapa negara, termasuk sebagai bagian dalam
hukum nasional. Sehingga standar akuntansinya ditulis dalam bahasa hukum dan di sisi lain
IFRS tidak ditulis dalam bahasa hukum, sehingga harus diubah oleh Dewan Standar
Akuntansi tiap negara.
c. Struktur dan kompleksitas standar internasional
IFRS mungkin akan menimbulkan kekhawatiran bahwa standar akan semakin tebal dan
kompleks.

Jawaban no 3
Penyebab terjadinya perbedaan standar akuntansi:
1. Pertumbuhan Ekonomi 
Semakin pesat pertumbuhan ekonomi suatu negara, maka semakin berkembang kegiatan
bisnis dengan demikian juga semakin besar tuntutan informasi akuntansi perusahaan dari
pemakai informasi. 
2. Inflasi 
Bagi negara-negara yang punya pengalaman inflasi, memilki standar tinggi akuntansinya
mencakup standar akuntansi inflasi, dan bagi negara-negara yang tidak pernah atau tidak
sadar akan inflasi standar akuntansinya tidak mencakup masalah-masalah inflasi. 
3. Sistem Politik 
Negara-negara yang menganut sisttem demokrasi memiliki laporan keuangan yang disusun
perusahaan di negara tersebut cenderung lebih transparan, lebih rinci dan lengkap. Hal ini
disebabkan oleh tuntutan pemakai informasi yang kedudukannya kuat relatif sama dengan
perusahaan atau organisasi penyaji informasi keuangan. 
4. Pendidikan 
Semakin maju pendidikan suatu negara semakin banyak ahli-ahli di bidang akuntansi dan
akan semakin banyak akuntan handal dan profesional. Dengan semakin maju tingkat
pendidikan akuntansi, semakin banyak juga aktivitas riset di bidang akuntansi yang akan
menambah kualitas standar dan praktik-praktik akuntansi. 
5. Profesi Akuntan 
Semakin maju ttingkat pendidikan dan ekonomi suatu negara, profesi akuntan juga semakin
kuat dan kemungkinan besar profesi tersebut dapat mendorong perbaikan dan
pengembangan akuntansi, baik standar maupun praktik akuntansi. 
6. Peraturan Perpajakan 
Undang-undang pajak di suatu negara mempunyai pengarruh terhadap perkembangan
standar dan praktik akuntansi. 
7. Pasar Uang dan Modal 
Semakin maju pasar uang dan pasar modal di suatu negara maka semakin maju juga
akuntansinya. Hal ini disebabkan oleh persyaratan perusahaan yang akan mendaftarkan
sebagai perusahaan go public di pasar modal atau akan mendapatkan pinjaman di pasar
uang, persyaratan tersebut adalah penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan
standar akuntansi keuangan dan harus disudit oleh akuntan publik. 
8. Dengan adanya perbedaan akuntansi di seluruh dunia cukup signifikan untuk membuat
pekerjaan dari analis keuangan sangat sulit dalam periode pembuatan perbandingan
internasional. Jika sekarang kita fokus pada beberapa pengukuran kunci dalam pemilihan
beberapa negara besar, kita bisa melihat variasi dari prinsip akuntansi yang digunakan bisa
berpengaruh berbeda terhadap pendapatan dan aset.
 
Jawaban no 4

Jenis perbedaan antara IFRS dengan GAAP


FASB telah mengidentifikasi sejumlah perbedaan antara IFRS dan US GAAP. jenis
perbedaan yang ada dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
a.    Perbedaan definisi. perbedaan dalam definisi ada meskipun konsepnya serupa. Perbedaan
definisi dapat menyebabkan perbedaan Pengakuan atau pengukuran.
b.    Perbedaan pengakuan. perbedaan dalam kriteria pengakuan dan / atau pedoman berkaitan
dengan: (1) apakah item diakui atau tidak (apakah suatu standar menyatakan bahwa suatu
item tersebut harus diakui dalam laporan keuangan, atau sebaliknya),
(2) bagaimana ite tersebut diakui, dan/atau (3) kapan item tsb diakui (perbedaan waktu).
c.    Perbedaan pengukuran. perbedaan dalam pendekatan untuk menentukan jumlah yang diakui
yang dihasilkan baik dari (1) perbedaan dalam metode yang dipakai/diharuskan dipakai atau
(2) perbedaan dalam pedoman rinci untuk menerapkan method serupa.
d.   Alternatif. satu set standar memungkinkan pemilihan antara dua atau lebih metode alternatif,
sedangkan set standar lainnya memerlukan satu metode tertentu untuk digunakan (hanya 1
metode yang harus digunakan).
e.    Kurangnya persyaratan atau bimbingan. IFRS tidak dapat menutupi/mencakup masalah yang
ditangani oleh US GAAP, dan sebaliknya. Misalnya, dalam US GAAP dibahas sedangkan di
IFRS tidak dibahas.
f.     Perbedaan presentasi. ada perbedaan dalam penyajian materi dalam laporan keuangan
(apakah formatnya sama atau tidak).
g.    Perbedaan pengungkapan. perbedaan dalam informasi yang disajikan dalam catatan atas
laporan keuangan yang terkait dengan (1) apakah pengungkapan diperlukan atau tidak, dan
(2) cara di mana pengungkapan ini harus dibuat.
Ada beberapa perbedaan dasar antara kedua standar tersebut sebagaimana dijelaskan dalam tabel-
tabel dibawah ini

Level 3: Pengakuan dan pengukuran – Asumsi dasar


US GAAP IFRS
1. Kelangsungan usaha 1. Kelangsungan usaha
2. Entitas ekonomi 2. Basis akrual
3. Unit moneter
4. Periodisitas

Level 3: Pengakuan dan pengukuran – Prinsip


US GAAP IFRS
1. Biaya historis 1. Biaya historis
2. Pengakuan pendapatan 2. Biaya sekarang (apa yang harus dibayar hari ini
3. Kesesuaian untuk mendapatkan aset. Ini sering diperoleh dalam
penilaian yang sama dengan nilai wajar)
4. Pengungkapan penuh
3. Nilai realisasi (jumlah kas yang dapat diperoleh
saat ini jika asset dilepas
4. Nilai wajar
5. Pengakuan pendapatan
6. Pengakuan beban
7. Pengungkapan penuh

Level 3: Pengakuan dan pengukuran – Kendala


US GAAP IFRS
    Biaya dan manfaat 1. Keseimbangan antara biaya dan
    Materialitas manfaat
    Praktik Industri 2. Tepat waktu
    Konservatisme
3. Keseimbangan antara karakteristik
kualitatif

Jawaban no 5

A. LINDUNG NILAI

Sartono (2012: 166) mendefinisikan hedging sebagai strategi untuk meminimasi kerugian akibat
perubahan nilai tukar dengan mengambil posisi berkebalikan terhadap posisi mata uang tersebut.
Dapat diartikan bahwa lindung nilai atau hedging adalah proses membatasi kerugian akibat eskposur
atas risiko bisnis.

Lindung nilai dapat digunakan untuk : 1. risiko kurs mata uang asing dimana kurs dapat berubah
setiap saat 2. risko tingkat bunga khususnya untuk perusahaan yang mempunyai utang yang bersifat
variabel 3. risiko komoditas dimana harga masa depan dapat berbeda dari harga tunai.

B. TRANSLASI

Translasi mata uang asing adalah proses pelaporan informasi laporan keuangan dari
satu mata uang ke mata uang lain. Translasi mata uang asing dilakukan untuk
mempersiapkan laporan keuangan gabungan yang memberikan laporan pada
pembaca informasi mengenai operasional perusahaan secara global, dengan
memperhitungkan laporan keuangan mata uang asing dari anak perusahaan
terhadap mata uang asing induk perusahaan. Beberapa istilah dalam proses
translasi diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Functional Currency, adalah nilai mata uang dari lingkungan di mana perusahaan
beroperasi.
2. Reporting Currency, adalah nilai mata uang yang digunakan perusahaan induk dalam
menyiapkan laporan keuangannya.
3. Foreign Currency, adalah nilai mata uang selain “reporting currency.”
4. Local Currency, adalah nilai mata uang negara di mana perusahaan asing
beroperasi. Local Currency merupakan “Foreign Currency” untuk perusahaan induk.

Jawab No.6

Metode Translasi Mata Uang Asing


Perusahaan yang beroperasi secara internasional menggunakan berbagai metode
untuk menyatakan laporan keuangannya dalam mata uang asing menjadi mata uang
domestik. Metode translasi ini terdiri dari dua jenis, yaitu :
1. Metode Kurs Tunggal
Kurs terkini atau kurs penutupan untuk seluruh aktiva dan kewajiban lancar.
Pendapatan dan beban dalam mata uang asing umumnya ditranslasikan dengan
menggunakan kurs nilai tukar yang berlaku pada saat pos-pos tersebut diakui.
Umumnya ditranslasikan dengan menggunakan rata-rata tertimbang kurs nilai tukar
yang tepat untuk periode tersebut. Berdasarkan metode kurs kini, laporan
konsolidasi tetap mempertahankan hubungan laporan keuangan perusahaan secara
individu pada awalnya (seperti rasio keuangan) pada saat seluruh pos-pos laporan
keuangan dalam mata uang asing ditranslasikan dengan menggunakan satu kurs
tunggal.
Metode kurs kini mengasumsikan bahwa seluruh aktiva dalam mata uang lokal
menghadapi resiko nilai tukar karena kurs nilai kini mengubah seluruh aktiva kini luar
negeri setiap terjadi perubahan nilai tukar. Nilai persediaan dan aktiva tetap
didukung oleh inflasi lokal. Dengan mentranslasikan seluruh saldo dalam mata uang
asing dengan menggunakan kurs kini menghasilkan keuantungan dan kerugian
translasi setiap kali terjadi perubahan kurs nilai tukar. Kebanyakan keuntungan dan
kerugian ini tidak akan pernah direalisasi penuh.
2. Metode Kurs Berganda
Metode ini menggabungkan kurs nilai tukar historis dan kurs nilai kini dalam proses
translasi. Metode ini terbagi atas empat metode, yaitu :
a. Metode Kini – Non Kini
Dalam metode ini, aktiva dan kewajiban lancar anak perusahaan luar negeri
ditranslasikan ke dalam mata uang pelaporan induk perusahaannya berdasarkan
kurs kini. Aktiva dan kewajiban tidak lancar ditranslasikan berdasarkan kurs historis.
Pos-pos laporan laba rugi (kecuali beban depresiasi dan amortisasi) ditranslasikan
sebesar kurs rata-rata yang berlaku dalam setiap bulan operasi atau berdasarkan
rata-rata tertimbang selama keseluruhan periode pelaporan. Beban depresiasi dan
amortisasi ditranslasikan sebesar kurs historis yang tercatat saat aktiva tersebut
diperoleh.
b. Metode Moneter – Non Moneter
Metode ini juga menggunakan skema klasifikasi neraca untuk menentukan kurs
translasi yang tepat. Aktiva dan kewajiban moneter ditranslasikan berdasarkan kurs
kini. Pos-pos non moneter aktiva tetap, investasi jangka panjang dan persediaan
investor ditranslasikan menggunakan kurs historis. Pos-pos laporan laba rugi
ditranslasikan dengan menggunakan prosedur yang sama dengan yang dijelaskan
untuk konsep kini – nonkini.
Dalam metode ini melihat bahwa aktiva dan kewajiban menghadapi resiko mata
uang asing karena pos-pos moneter akan diselesaikan dengan menggunakan uang
tunai, penggunaan kurs kini untuk mentranslasikan pos-pos ini menghasilkan nilai
ekuivalen dalam mata uang domestik yang mencerminkan nilai realisasinya atau
penyelesaiannya. Metode ini juga bergantung pada klasifikasi skema neraca untuk
menentukan kurs translasi yang tepat. Hal ini dapat menghasilkan hasil yang kurang
tepat.
c. Metode Temporal
Dengan metode ini, translasi mata uang merupakan proses konversi pengukuran
atau penyajian ulang nilai tertentu. Metode ini tidak mengubah atribut suatu pos
yang diukur, melainkan hanya mengubah unit pengukuran. Translasi saldo-saldo
dalam mata uang asing menyebabkan pengukuran ulang dominasi pos-pos tersebut,
tetapi bukan penilaian sesungguhnya. Kas diukur berdasarkan jumlah yang dimiliki
pada tanggal neraca. Piutang dan hutang dinyatakan sebesar jumlah yang
diperkirakan akan diterima atau akan dibayarkan pada saat jatuh temponya. Aktiva
dan kewajiban lain-lain diukur sebesar harga uang saat pos-pos tersebut diakuisisi
atau terjadi (harga historis). Namun demikian, beberapa pos diukur sebesar harga
yang terjadi per tanggal laporan keuangan (harga kini), seperti persediaan
berdasarkan aturan mana yang lebih rendah antara biaya perolehan atau harga
pasar.
Pos-pos moneter seperti kas, piutang dan hutang yang diukur pada jumlah yang
dijanjikan seharusnya ditranslasikan berdasarkan kurs kini (kurs berlaku pada
tanggal neraca). Pos-pos pendekatan atas penyesuaian translasi berkisar dari
penangguhan hingga tidak ada penangguhan, dengan pendekatan hibrid yang
terletak diantara keduanya.
d. Metode Current Rate
Metode ini merupakan metode yang paling mudah karena semua pos neraca dan
laba / rugi dikonversi dengan kurs saat ini. Metode ini direkomendasikan oleh Ikatan
Akuntan Inggris, Skotlandia, dan Wales, serta secara luas digunakan oleh
perusahaan-perusahaan Inggris. Dengan metode ini, bila aset yang didenominasi
dalam valas melebihi kewajiban dalam valas, suatu devaluasi akan menghasilkan
kerugian. Variasi dari metode ini adalah mengkonversi semua aset dan kewajiban,
kecuali aset tetap bersih yang dinyatakan dengan kurs saat ini.

Anda mungkin juga menyukai