Anda di halaman 1dari 3

3.2.

Kebijakan Pengelola Keuangan

A. Memahami Kebijakan pengelolaan Keuangan

Kebijakan pengelolaan keuangan adalah bentuk kebijakan yang dilaksanakan oleh pelaku usaha atau
kelompok bisnis untuk melakukan pengelolaan sumber dana atau keuangan untuk digunakan seefektif dan
seefisien mungkin agar menghasilkan keuntungan sesuai yang direncanakan

1. Sumber Keuangan 
Sumber keuangan yang berada dilingkungan organisasi di peroleh melalui tiga macam yaitu
  a. Pemerintah
  b. Bantuan
  c. Milik Perorangan

2. Perencanaan Pengelolaan Keuangan


Adalah suatu panduan yang disusun guna meraih pencapaian tujuan dan membantu peningkatan nilai
perusahaan suatu organisasi

3. Fungsi Pengelola Keuangan


   a. Dalam kurun waktu tertentu diadakan pengoptimalan berbagai perencanaan kegiatan yang akan
dilaksanakan

   b. Dalam pelaksanaan sebuah proyek perencanaan perlu meminimalisir terjadinya pembengkakan


pengeluaran dana yang tidak diinginkan dikemudian hari

    c. Adanya ketersediaan dana yang cukup trencana, dan dapat dialokasikan dengan maksimal

     d. Penciptaan lingkungan kerja yang sehat karena didukung oleh siklus keuangan yang berjalan dengan
baik
4. Evaluasi dan Analisis Perencanaan Keuangan

   a. Pembiayaan Perusahaan (Corporate Financing)


Ketika perusahaan baru didirikan pembiayaan pengeluaran jangka pendek maupun jangka panjang dipenuhi
oleh modal awal dari pemilik dan kemampuannya dalam menghasilkan laba

b. Pengeluaran atau Pembiayaan Dana Perusahaan


Dikelompokkan pengeluaran ke dalam pendanaan jangka pendek dan pendanaan jangka panjang
1) Pendanaan Jangka Pendek ( Short Term/ Operatinge Expenditures)
2) Pendanaan jangka panjang ( Long Term/ Capital Expenditures)

c. Penganggaran Modal ( Capital Budgeting)


Penganggaran modal digunakan untuk melakukan tindakan perencanaan dan pembelanjaan pengeluaran
modal. Misal membeli peralatan baru agar dapat memperkenalkan produk baru atau memordernisasi fasilitas
pabrik.

Anggaran pendapatan dan belanja

1. Penyusunan anggaran belanja Anggaran adalah rencana keuangan yang berisi taksiran atau perkiraan
tentang jasa, jumlah biaya atau uang yang diperlukan dan tentang sumber sumber keuangan yang dapat
menutup kebutuhan uang tersebut.

a) sistem anggaran
Dengan adanya anggaran akan menghindari pemborosan uang, sehingga terciptalah pedoman penggunaan
uang dengan harapan hasil yang maksimal.

b) sistem anggaran
Sebuah organisasi dapat dibedakan menjadi 3 macam. Yaitu organisasi kenegaraan, organisasi perusahaan,
dan organisasi kemasyarakatan atau sosial.

c) tipe tipe anggaran


Organisasi yang bukan perusahaan bentuk anggaran nya bersifat tetap, artinya ada yang telah ditentukan
dalam anggaran itu tak boleh di lampau. Apabila itu kurang, harus diajukan anggaran tambahan.
Adapun tipe tipe anggaran belanja,
1. Tipe legeslatif  (disusun oleh panitia badan perundang undangan berdasarkan permohonan permohonan
akan dana dari cabang eksekutif)
2. Tipe dewan atau komisi (digunakan pada pemerintah negara dari kota praja disusun oleh satu dari dua
jalan)
3. Tipe eksekutif  (suatu biro anggaran belanja atau departemen keuangan mengadakan pembicaraan
pembicaraan mengenai permohonan permohonan anggaran belanja dari semua badan eksekutif)

d) jenis jenis anggaran


1. Line item budgeting  (penyusunan anggaran yang didasarkan pada dan darimana dana berasal dan untuk
apa dana tersebut digunakan)
2. Incremental budgeting  (sistem anggaran belanja dan pendapatan yang memungkinkan revisi selama taun
berjalan, sekaligus sebagai dasar penentuan usulan anggaran periode tahun yang akan datang)
3. Planning programming budgeting sistem (suatu proses perencanaan, pembuatan program, dan
penganggaran yang terkait dalam suatu sistem sebagai satuan yang bulat dan tidak akan terpisah pisah, dan
didalamnya terkandung identifikasi tujuan organisasi atas permasalahan yang akan timbul)
4. Zero based budgeting (merupakan sistem anggaran yang didasarkan pada perkiraan kegiatan, bukan
dengan apa yang telah dilakukan di masa lalu)
5. Performance budgeting  (sistem pengajaran yang berorientasi pada "output" organisasi yang berkaitan
dengan visi misi dan rencana strategis organisasi)
6. Medium team budgeting framework (suatu kerangka strategi kebijakan tenang anggaran belanja untuk
departemen dan lembaga pemerintah non departemen)

e) sifat rancangan anggaran


1. bertanggung jawab dan bulat
2. Fleksibilitas
3. Dapat dipercaya
4. Terjamin

f) asas penyusunan anggaran


1. Asas universalitas
2. Asas keseimbangan
3. Asas perincian anggaran

2. Penetapan, Pelaksanaan, dan pertanggungjawaban anggaran

a) penetapan anggaran
Menurut pariata westra (1980:30) bentuk penetapan anggaran yang paling baik adalah perincian pada usul
anggaran, tetapi ketetapan anggaran bersifat bulat atau utuh.

b) pelaksanaan anggaran
1. Pelaksanaan anggaran
    a. Prosedur beban tetap, yaitu dana anggaran tidak boleh digunakan membayar sesuatu tagihan sebelum
tagihan itu dapat dipastikan jumlahnya.
    b. Prosedur tambahan sementara, yaitu suatu instansi sebelum bekerja sudah dapat menerima uang
anggaran lebih dulu.

2. Penyusunan keuangan negara


    a. Adminiftratief beheer (meliputi hak menguasai atau hak mengotorisasi dan hak perintah membayar uang
dan menagih uang)
    b. Compatabel beheer (pengurusan yang berhubungan dengan kewenangan menerima, menyimpan, dan
mengeluarkan uang negara)

3. Pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran


Kegiatan ini dapat berjalan dengan melakukan kegiatan pembukuan anggaran dari segala aktivitas
penggunaan dana anggaran.
1. Pengertian pembukuan
Yaitu pola perbuatan yang kedua yang harus dilakukan dalam proses administrasi keuangan supaya tercapai
hasil yang maksimal secara efisien dalam penggunaan uang untuk membiayai proses penyelenggaran tujuan.

2. Ciri ciri pembukuan yang wajar


a) penghasilan dan biaya harus difungsionalkan
b) pembukuan itu harus disusun oleh unit unit organisasi
c) haruslah bertepatan waktunya dalam hubunganya dengan pembagian dana dana anggaran belanja.

3. Kegunaan pembukuan
a) sebagai alat untuk pencegah menyalah gunaan uang.
b) dapat mencegah pemborosan dan ketidak efisienan dalam pembiayaan
c) sebagai alat untuk mencegah kehilangan anggaran.
d) alat untuk melakukan repressive verivicatie
e) untuk melengkapi ketatalaksanaan dengan alat alat untuk menjalankan pengawasan intern
f) untuk memberi laporan keatasannya
B. Peraturan Tentang Pengelolaan Keuangan
1. peraturan menteri dalam negeri nomor 27 tahun 2014 tentang pedoman penyusunan,
pengendalian, dan evaluasi RKPD tahun 2015

2. peraturan bersama menteri keuangan dan menteri dalam negeri nomor 15 / PMK.07 /
2014 dan 10 tahun 2014 tentang tahapan persiapan dan pelaksanaan pengalihan PBB
perkotaan dan pedesaan sebagai pajak daerah

3. peraturan pemerintah nomor 58 tahun 2005 tentang pengelolaan keuangan daerah.


Macam-Macam Kebijakan Pengelolaan Keuangan
Kebijakan pengelolaan keuangan merupakan bentuk kebijakan yang dilaksanakan oleh pelaku atau kelompok untuk
melakukan pengelokan keuangan agar hasil atau tujuan pengelolaan keuangan yang ingin dicapai sesuai dengan yang
direncanakan.
Ada beberapa jenis kegiatan utama dari kebijakan yang dilakukan dalam mengelola keuangan,yaitu :
1. Mencari dana atau pendanaan
     Kegiatan mencari dana perusahaan adalah kegiatan yang bertujuan untuk memperoleh sumber dana. Sumber dana
tersebut dapat berasal dari internal perusahaan ataupun eksternal perusahaan.
2. Menggunakan dana perusahaan
     Menggunakan dana perusahaan adalah suatu kegiatan menggunakan dana peusahaan untuk kepentingan dari
perusahaan itu sendiri.
3. Mengelola asset
     Mengelola aset adalah suatu aktifitas yang dilakukan setelah dana telah diperoleh dan diinvestasikan ke dalam bentuk
aset.
 Maksud dan Tujuan Kebijakan Pengelolaan Keuangan
Maksud dan tujuan dari kegiatan Kebijakan Pengelolaan Keuangan, yaitu :
1. Mengotimalkan segala perencanaan kegiatan yang akan dilakukan dalam kurun waktu tertentu.
2. Meminimalisasi terjadinya pembengkakan pengeluaran dan yang tidak diinginkan di kemudian hari dalam pelaksanaan
sebuah proyek perencanaan.
3. Mencapai target perencanaan dengan lebih efisien karena adanya ketersediaan dana yang cukup serta telah
direncanakan dan dapat dialokasikan dengan maksimal.
4. Menghindari terjadinya penyimpangan terhadap alokasi dana yang ada dengan cara pemisahan tiap-tiap bagian dalam
pengelolaan keuangan.
5. Memperlancar segala kegiatan yang terjadi di instansi atau organisasi karena adanya transparansi terhadap keuangan
yang dimiliki.
6. Menciptakan lingkungan kerja yang sehat karena didukung oleh siklus keuangan yang berjalan dengan baik dan
terencana.

Anda mungkin juga menyukai