Anda di halaman 1dari 2

Mata Pelajaran : OTK Sarana dan Prasarana

Kelas : XII OTKP


Kompetensi Dasar : Menerapkan Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor
Hari / Tanggal : Senin / 3 Agustus 2020
Materi :

A. Pengadaan Sarana dan Prasarana


1. Pengertian Pengadaan
Adalah suatu kegiatanuntuk menambah dan memenuhi kebutuhan barang/ jasa dengan
menciptakan sesuatu yang semula berkurang atau belum ada menjadi cukup/ tersedia, termasuk
didalamnya suatu usaha untuk mempertahankan barang yang masih ada dalam batas-batas yang
efisien.
Supaya terhindar dari kesalahan non teknis pengelola sarana dan prasarana sebelum melakukan
proses pengadaan perlu mencermati berbagai kelengkapan data tang bersifat administratif antara
lain berisi:
 Kelengkapan Instrumen Data/ Informasi secara detail dan lengkap tentang barang/ jasa yang
akan dibeli
 Pengolahan data/ menguji data, meliputi:
1) Klasifikasi jenis kegiatan
2) Klasifikasi dan spesifikasi jenis barang
3) Klasifikasi jenis lokasi
4) Klasifikasi data pelengkap
5) Verifikasi data
 Dasar hukum pengadaan menginduk pada peraturan terbaru

2. Tujuan Pengadaan
a. Tepat mutu (artinya ada keccocokan guna/ suitability)
b. Tepat jumalah (artinya pembelian barang hendaknya dalam jumlah yang cukup untuk
memenuhi kebutuhan)
c. Tepat waktu (artinya barang sudah tersedia pada saat dibutuhkan)
d. Tepat sumber (artinya barang/ material diperoleh dari sumber yang memenuhi persyaratan)
e. Tepat harga (artinya harga dalam pembelian adalah harga yang wajar sesuai dengan situasi
dan kondisi pasar pada saat itu)
f. Tepat tempat/ lokasi (artinya barang dikirim ke tempat yang sesuai dengan permintaan
pemesan)
g. Tepat peraturan (artinya pembelian dilaksanakan dengan mengikuti peraturan yang berlaku)

3. Asas-asas Pengadaan
a. Asas kecepatan (adalah masalah waktu)
b. Asas ketepatan (adalah menyangkut masalah kualitas dan kuantitas/ volume dari ketentuan
teknis yang telah dicantumkan dalam program perencanaan)
c. Asas kebenaran (kebenaran yang dimaksud dapat ditinjau dari berbagai segi, misal segi hukum,
apakah pengadaan barang itu sudah sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku)
d. Asas pengamanan (terkait dengan keutuhan barang dari pengirim sampai di gudang pengguna)

4. Prinsip-prinsip Pengadaan Barang/ Jasa


a. Prinsip efisiensi (pengadaan barang/ jasa harus diusahakan dengan menggunakan dana dan
daya yang minimum)
b. Prinsip efektif (pengadaan barang/ jasa harus sesuai dengan kebutuhan dan sasaran yang teah
ditetapkan serta memberikan manfaat yang sebesar-besarnya)
c. Transparan (semua ketentuan dan informasi mengenai pengadaan barang/ jasa bersifat jelas
dan dapat diketahui secara luas)
d. Prinsip terbuka (pengadaan barang/ jasa dapat diikuti oleh semua penyedia barang/ jasa yang
memenuhi persyaratan)
e. Prinsip bersaing (pengadaan barang/ jasa harus dilakukan melalui persaingan yang sehat)
f. Prinsip adil (memberikan perlakuan yang sama bagi semua calon penyedia barang/ jasa dan
tidak mengarah untuk memberi keuntungan kepada pihak tertentu)
g. Prinsip akuntabel (harus sesuai dengan aturan dan ketentuan yang terkait dengan pengadaan
barang/ jasa sehingga dapat dipertanggungjawabkan)

5. Metode Pengadaan
a. Pelelangan umum (pemilihan penyedia barang atau jasa yang diikuti oleh semua penyedia
barang atau jasa yang memenuhi syarat)
b. Pelelangan terbatas (pekerjaan yang diyakini membutuhkan keahlian yang kompleks sehingga
hanya dapat diikuti oleh beberapa penyedia saja. Pekerjaan yang ditawarkan biasanya
membutuhkan peralatan dengan spesifikasi khusus, resiko tinggi, dan teknologi yang canggih.
Nilai proyek adalah di atas Rp 100.000.000.000,-)
c. Pelelangan sederhana (suatu metode pemilihan penyedia barang/ jasa untuk sejumlah
pekerjaan dengan nilai Rp.200.000.000,- sampai Rp.500.000.000,-
d. Pemilihan langsung (apabila biaya untuk mengadakan pelelangan dianggap tidak efisien.
Pemilihan langsung dilakukan dengan membandingkan penawaran dari minimal 3 penawaran
penyedia barang atau jasa yang telah lulus prekualifikasi. Nilai pekerjaan yang paling tinggi
adalah Rp 200.000.000, – (dua ratus juta rupiah)
e. Seleksi umum (metode pemilihan penyedia barang/ jasa konsultasi untuk pekerjaan yang
dapat diikuti oleh semua penyedia barang/ jasa konsultan yang memenuhi syarat)
f. Seleksi sederhana (metode pemilihan penyedia barang/ jasa konsultasi untuk pekerjaan yang
dapat diikuti oleh semua penyedia barang/ jasa konsultan dengan nilai paling tinggi
Rp.200.000.000,- dan memenuhi syarat yang telah ditentukan)
g. Sayembara (mengadakan kontes untuk menguji gagasan, kreativitas, serta inovasi para peserta
sehingga didapatkan konsultan yang dinilai paling layak dan kompeten untuk pekerjaan
tersebut)
h. Penunjukan langsung (menunjuk langsung satu penyedia barang atau jasa. Pihak pemerintah
dapat langsung melakukan negosiasi dengan pihak yang bersangkutan untuk memperoleh
harga yang sesuai dengan barang atau jasa yang diminta)
i. Pengadaan langsung (pengadaan jasa konsultansi dengan nilai paling tinggi Rp 50.000.000,-
(lima puluh juta rupiah) untuk memenuhi kebutuhan operasional K/L/D/I)

Anda mungkin juga menyukai