Kegiatan pengadaan barang/jasa yang dibiayai dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(APBD), baik yang dilaksanakan secara swakelola maupun oleh penyedia barang/jasa.
Pengertian pengadaan yang dimaksudkan disini adalah pembelian bahan atau pembelian/sewa
peralatan atau pengadaan jasa atau ketiganya yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Barat untuk memenuhi kebutuhan dalam rangka pelaksanaan
pembangunan dengan menciptakan persaingan yang sehat diantara penyedia barang/jasa yang setara
dan memenuhi syarat, berdasarkan metode dan tata cara tertentu yang telah ditetapkan dan diikuti
oleh pihak-pihak yang terkait secara taat azas sehingga terpilih penyedia terbaik.
Maksud dari buku ini adalah untuk dijadikan acuan bagi DInas, PPK, TFT, dan Tim Pelaksana dalam
melaksanakan Pengadaan Barang dan Jasa dalam rangka perencanaan dan pelaksanaan
kegiatan infrastruktur guna memenuhi persyaratan yang ditetapkan Peraturan lembaga LKPP tentang
Swakelola Type I DAK Fisik Bidang SMK.
Tujuannya adalah untuk memberikan petunjuk pelaksanaan dalam rangka perencanaan dan
pelaksanaan kegiatan fisik Swakelola Type I DAK Fisik Bidang SMK.
C. SASARAN
Sasaran disusunnya Pedoman Swakelola DAK Fisik Bidang SMK ini, antara lain :
1. Tersedianya acuan teknis bagi Dinas dalam melaksanakan kegiatan Swakelola Type I DAK Fisik
Bidang SMK; dan
2. Tercapainya transparansi dan akuntabilitas bagi seluruh masyarakat terhadap
pelaksanaan kegiatan Swakelola Type I DAK Fisik Bidang SMK.
D. RUANG LINGKUP
a. Untuk mendorong peningkatan kualitas infrastruktur, efisiensi biaya dan ketepatan waktu
dalam pelaksanaan pembangunan infrastruktur maka Dinas Dikbud Provinsi NTB melalui PPK
diperkenankan melakukan kerjasama dengan pihak ketiga yang lebih mampu menyediakan
bahan/alat, tenaga ahli/terampil dan jasa pelaksana konstruksi;
b. Penyedia Barang/Jasa/pihak ketiga yang dapat bekerjasama dengan masyarakat
dalam pengadaan ini;
c. PPK dalam melakukan proses pengadaan harus berpedoman pada tata cara
pengadaan yang telah ditetapkan sesuai dengan aturan yang berlaku;
d. Pelaksanaan pengadaan bahan/alat/jasa konstruksi/jasa tenaga ahli/terampil dilakukan
Dinas dengan melakukan seleksi pada toko/penyedia/individu yang menyediakan hal yang
dibutuhkan tersebut;
e. Pedoman harga satuan dalam pelaksanaan pengadaan adalah harga satuan
berdasarkan real cost dari penyedia jasa untul material/alat/jasa tenaga ;
f. Agar kualitas/mutu bangunan memenuhi standar teknis maka bahan/alat yang
dibeli/sewa harus memenuhi kuantitas dan kualitas yang baik sesuai persyaratan
kualitas/standar teknis bangunan yang dilaksanakan;
g. PPK dibantu dengan Tim MK, Tim Pelaksana dan TFT harus mengatur waktu
pelaksanaan pengadaan sedemikian rupa sehingga tidak mengakibatkan
keterlambatan pelaksanaan pekerjaan dilapangan;
h. Tiap warga dewasa kelurahan/desa yang memiliki keterampilan sebagai pekerja
konstruksi hendaknya diprioritaskan untuk bekerja dalam kegiatan konstruksi
sejauh memiliki kualitas kerja sesuai standar yang dipersyaratkan dan bersedia
menerima upah kerja sesuai aturan yang berlaku dalam proyek ini;
i. Semua toko bahan bangunan/peralatan konstruksi berhak menjadi calon pemasok
bahan/alat konstruksi dan dipilih berdasarkan aturan pengadaan yang berlaku dalam
kegiatan DAK ini.
B. Prinsip-prinsip Pengadaan
F. JENIS PENGADAAN
1. Pengadaan Barang (Bahan dan Alat)
a. Pengadaan Langsung (nilai pengadaan kurang dari/sama dengan Rp 100 juta) adalah
pengadaan secara langsung yang dilakukan oleh dinas kepada penyedia jasa yang sudah
diseleksi.
b. Pengadaan Terbatas/Pemilihan dengan Penawaran, (nilai pengadaan diatas Rp.100
juta) dilakukan dengan mengikuti aturan yang berlaku dalam kegiatan pengadaan barang
dan jasa.
c. Pengadaan Khusus/Penunjukan Langsung, (bila pengadaan terbatas gagal atau
toko/pemasok yang tersedia hanya 1), adalah pengadaan dimana PPK melakukan
penunjukan langsung kepada salah satu toko/pemasok setempat/terdekat, atau satu-
satunya toko/pemasok setempat/terdekat di dalam maupun diluar wilayah kerja
proyek/sub-proyek tersebut. Acuan harga satuan yang digunakan tidak boleh melebihi
dengan harga satuan yang telah direncanakan.
2. Kegiatan Pelaksanaan
a. Diagram Alir Pelaksanaan
Mataram ,
Kemudian RPD tiap tahap di pisah menjadi RPBM 1, 2, dst mengikuti template dibawah
ini
Volume
No Uraian Realisasi Pengajuan Kumulatif s/d Harga Satuan Jumlah (Rp)
Kebutuhan Unit/Satuan
Termin Lalu Saat ini Saat ini
1 2 3 5 6 7 8 9 10
Total 50.000.000,00
Mataram ,
Mengetahui : Diverifikasi oleh : Disusun oleh: Disetujui oleh :
PPK Tim Pendamping Tim Fasilitator Teknik Ketua Tim Pelaksana
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Prov. NTB Manajemen Konstruksi (MK)
PPK menyiapkan kontrak untuk nota pesanan bahan dan perikatan upah jika
Borongan/data tenaga kerja untuk harian;
Penyampaian informasi dari Tim Pelaksana dan TFT ketika bahan tiba dan waktu
pelaksanaan tenaga kerja;
TFT melakukan approved/Persetujuan material yang tiba dilapangan dan bukti
perikatan bertanda tangan, mengikuti template dibawah ini;
Harga Barang
No Tanggal Jenis Material Volume Suplier/Toko Material
RAB Real Cost
1 2 3 4 5 6 7
TOTAL
Kota, Tanggal
Diketahui Dibuat Oleh
Ketua Tim Pelaksana Tenaga Fasilitator Teknik
Name Name
Pengunaan Material Harian dibuat dalam bentuk per item bahan dengan mengikuti
template dibawah ini:
Kota, Tanggal
Diketahui Oleh: Dibuat Oleh:
Ketua Tim Pelaksana Tenaga Fasilitator Teknis
Name Name
3. Kegiatan Pengawasan
Dokumen kegiatan fasilitator dalam kegiatan pengawasan akan secara garis besar akan
berbentuk:
a. Jadwal kegiatan pelaksanaan dalam bentuk Kurva S mengacu pada RAB DAK
dibandingkan dengan Kurva Pelaksanaan;
b. Laporan harian dalam bentuk progres terakumulasi penggunaan bahan dan upah;
c. Laporan Mingguan dalam bentuk progres terakumulasi bahan dan upah;
d. Laporan Bulanan dalam bentuk progres terakumulasi bahan dan upah;
e. Dokumentasi harian dan dokumentasi kendala-kendala dilapangan.