A. PENGERTIAN UMUM
Spesifikasi adalah karakteristik total dari barang/jasa, yang dapat memenuhi
kebutuhan dan keinginan pengguna barang/jasa yang dinyatakan secara tertulis.
Yang dimaksud dengan memenuhi kebutuhan adalah bila kriteria tersebut
terpenuhi oleh barang/jasa tersebut, maka kebutuhan minimum (minimum
requirement) dari pengguna barang/jasa tersebut telah terpenuhi. Sedangkan
yang dimaksud dengan memenuhi keinginan adalah bila kriteria tersebut
terpenuhi, akan memberi nilai tambah barang/jasa tersebut dalam pandangan
pengguna barang/jasa tersebut. Yang dimaksudkan dengan pengertian secara
tertulis adalah segala kebutuhan dan keinginan tersebut tertuang dengan jelas
dalam dokumen kontrak.
Berdasar peraturan LKPP No. 7 tahun 2018 pada pasal 22 dijelaskan bahwa
penyusunan spesifikasi haruslah dibuat berdasarkan kebutuhan barang/jasa dari
kementetrian/Lembaga/ Perangkat Daerah masing-masing, digunakan untuk
pengadaan barang, pekerjaan knstruksi, dan jasa lainnya, sedangkan KAK
digunakan untuk pengadaan Jasa konsultansi.
Kejelasan spesifikasi barang/jasa, merupakan langkah awal upaya
meningkatkan efisiensi dan efektifitas Pengadaan Barang/Jasa. Spesifikasi
barang/jasa yang jelas dan tepat akan bermanfaat untuk:
• Menguji produk dan jasa dalam memenuhi kebutuhan pengguna.
• Mendorong penyedia untuk memberikan solusi alternatif dan inovatif, yang
dapat menawarkan value for money yang lebih baik.
• Meningkatkan kompetisi dalam proses pemilihan penyedia.
C. SPESIFIKASI
Spesifikasi untuk pengadaan barang, pekerjaan konstruksi, dan jasa lainnya
paling sedikit berisi:
1. Spesifikasi Mutu (Kualitas)
Informasi mengenai spesifikasi mutu barang harus diberikan dan dijelaskan
kepada penyedia barang/jasa untuk menghindari multi tafsir atau kesalahpahaman.
Spesifikasi sebaiknya tidak terlalu detail atau terlalu umum. Spesifikasi mutu
barang/jasa yang terlalu detail (over specifying) akan menyulitkan mendapatkan
barang tersebut. Bahkan, kadang-kadang, jumlah penyedia barang/jasa yang
mampu memenuhi kebutuhan akan terlalu sedikit.
Sebaliknya mutu barang yang terlalu umum akan menimbulkan multi tafsir
sehingga penyedia barang/jasa akan melakukan improvisasi. Bila jumlah penyedia
barang/jasa yang memenuhi terlalu banyak, akan sulit untuk memutuskan penyedia
barang/jasa yang layak dipilih.
Terdapat berbagai macam cara menyusun spesifikasi barang/jasa dengan Merek,
komposisi, sampel, standarisasi, fungsi dan kinerja, teknis.
JENIS-JENIS SPESIFIKASI MUTU:
a. Merek, ada beberapa komoditas yang mutu/kualitasnya sudah dapat dilihat
dari merknya, atau karena merupakan suku cadang dari mesin tertentu.
Sepanjang penyebutan merk dibolehkan dalam ketentuan, maka
spesifikasinya dapat dengan menyebutkan merk.
b. Standarisasi, Untuk komoditas tertentu, kualitasnya dapat dilihat berdasarkan
standarisasi yang sudah ditentukan oleh aturan yang terkait dengan
barang/jasa tersebut.
c. Sampel, digunakan apabila spesifikasinya tak dapat dijabarkan dengan baik
oleh kata-kata. Contoh model baju seragam
d. Spesifikasi Teknik, secara umum inilah yag serring dipakai bahwa mutu suatu
barang/jasa dapat didetilkan dalam suatu spesifikasi teknis tertentu
e. Spesifikasi Komposisi, Untuk komoditas tertentu, kualitas/mutunya dapat
dilihat dari komposisinya. Apakah komposisinya sdh benar atau tidak, itulah
yang nantinya akan menentukan baik atau buruknya kualitas barang tertentu.
Contoh pengadaan beton dengan kekuatan K225 misalnya, maka komposisi
pembentuk betonnya seperti apa.
f. Spesifikasi fungsi dan kinerja, ada kalanya kita memberikan spesifikasi dalam
bentuk fungsi/kinerja dari barang/jasa tersebut agar output yang kita
harapkan dapat terpenuhi.
g. Katalog Inaproc, spesifikasinya mengikuti yang ada dalam katalog sepanjang
itu memang yang dibutuhkan
h. Tenaga ahli, tenaga ahli apa saja yang dibutuhkan dengan jenjang
Pendidikan apa, dan pengalaman berapa lama
2. Spesifikasi Jumlah
Dalam Peraturan LKPP No.7 Tahun 2018 tentang Perencanaan Pengadaan,
dalam menentukan spesifikasi, salah satu yang harus diperhatikan adalah
spesifikasi jumlah. Untuk menentukan spesifikasi Jumlah dalam Pengadaan
Barang/Jasa, harus dipertimbangkan pola konsumsi/penggunaan barang/jasa di
masa lalu dan memperkirakan kecenderungan kebutuhan barang/jasa tersebut di
masa yang akan datang. Secara spesifik akan dibahas di Buku Informasi
Kompetensi Perencanaan Level 2 mengenai Spend Analysis.
4. Spesifikasi Pelayanan
Tingkat pelayanan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam kontrak
dan berdampak biaya bagi penyedia barang/jasa, sehingga akan mempengaruhi
besarnya nilai penawaran. Oleh karena itu, spesifikasi tingkat pelayanan perlu
dinyatakan dengan jelas, lengkap, dan rinci dalam spesifikasi.
a. Tingkat pelayanan penyedia barang/jasa
Tuntutan terhadap tingkat pelayanan dari penyedia barang/jasa hendaknya
dinyatakan secara spesifik dan terukur,
b. Pelatihan dan bantuan teknis dari penyedia barang/jasa
Untuk menjamin barang/jasa yang dibeli dapat digunakan dengan baik, dalam
spesifikasi hendaknya dicantumkan beberapa hal, seperti petunjuk
mengoperasikan barang/jasa tersebut, bilamana perlu dipersyaratkan dalam
bahasa Indonesia.
c. Pemeliharaan
Untuk menjamin barang/jasa yang dibeli dapat digunakan dengan baik, dalam
spesifikasi hendaknya aspek pemeliharaan dan perbaikan, ketika barang/jasa
yang dibeli memerlukan hal tersebut dan/atau tidak ada orang dalam unit
kerja pengguna barang/jasa yang mampu melakukannya.
G. PENTINGNYA SPESIFIKASI
1. Memudahkan proses pengadaan barang/jasa sampai proses serah terima
2. Menghndari perselisihan
3. Tersedia kriteria barang/jasa untuk membandingkan penawaran
4. Memudahkan proses identifikasi barang/jasa
I. KERTAS KERJA
Dalam penyusunan spesifikasi, dapat dilakukan dengan menggunakan kertas
kerja sebagai tools menentukan spesifikasi yang sesuai dengan kita
butuhkan. Berikut beberapa contoh kertas kerja yang bisa digunakan, namun
tak terbatas itu:
BENTUK/UKURAN
No Spesifikasi Permintaan/persyaratan Referensi/Rujukan catatan
Desain
Warna
Ukuran
Nett weight
dll
FUNGSI
No Spesifikasi Permintaan/persyaratan Referensi/Rujukan catatan
Fungsi utama
Fungsi
tambahan
dll
FEATURES/KEUNGGULAN
NO Spesifikasi Permintaan/persyaratan Referensi/Rujukan catatan
Kemampuan
kerja produk
Kpasitas
terpasang
Kinerja
produktivitas
minimal
Kinerja
produktivitas
UMUR PRODUK
No Spesifikasi Permintaan/persyaratan Referensi/Rujukan catatan
Minimal
Maksimal
Upgrade
DAYA TAHAN
N0 Spesifikasi Permintaan/ Referensi catatan
persyaratan /Rujukan
Gangguan fisik (benturan,
guncangan, jatuh)
Gangguan teknis
Gangguan cuaca
Gangguan tak terduga
KEMASAN
no Spesifikasi Permintaan Referensi/Rujukan catatan
/persyaratan
Kemasan luar
Kemasan dalam
Kemasan pelindung