Anda di halaman 1dari 7

PENGARUH KEBERHASILAN WHO DALAM PENANGGULANGAN AIDS DI

INDONESIA(1987-2020)

Maya Lestari1
Ribkha Ayu Adiningtyas S.Pd2
SMA Negeri 1 Batu
Email : sari70300@gmail.com,ribkhaayu@gmail.com

Abstrak : hiv (human immunodeficiency virus) adalah virus yang


merusak sistem kekebalan tubuh, dengan menginfeksi dan
menghancurkan sel cd4. Semakin banyak sel cd4 yang
dihancurinfeksi hiv yang tidak segera ditangani akan berkembang
menjadi kondisi serius yang disebut aids (acquired immune
deficiency syndrome). Aids adalah stadium akhir dari infeksi virus
hiv. Pada tahap ini, kemampuan tubuh untuk melawan infeksi sudah
hilang sepenuhnya.kan, kekebalan tubuh akan semakin lemah,
sehingga rentan diserang berbagai penyakit.

Kata Kunci : HIV, AIDS, ODHA, pemerintah, WHO

Sejarah kemunculan pandemik ini berkilas balik pada tahun 1920. Pada tahun tersebut,
diyakini bahwa penyebaran HIV muncul pertama kalinya di Kinshasa, sebuah pusat dan kota
terbesar Republik Demokratik Kongo.Sebenarnya, virus HIV mulanya terdapat pada hewan.
Identifikasi awal yang ditemukan identik dengan HIV adalah sebuah rangkaian virus yang dimiliki
simpanse. Virus ini disebut sebagai SIV atau Simian Immunodeficiency Virus.Virus itu menyebar
dari satu makhluk hidup ke makhluk hidup lainnya melalui perburuan dan hubungan seksual antar
hewan.Selanjutnya, virus SIV menyebar ke manusia ketika perburuan terjadi di Afrika. Simpanse
yang memiliki virus mematikan ini dimakan oleh pemburu atau cipratan darah/carian dari tubuh
simpanse masuk ke tubuh pemburu melalui luka.Lalu mulailah terjadinya transmisi virus SIV
pertama antara hewan dan manusia.

1 Merupakan siswa-siswi kelas XI IPS 4 ,23,2018


2 Guru Pembina Sejarah Peminatan Kelas XI IPS

1|Page
PEMBAHASAN

AWAL MULA MAKSUKNYA AIDS DI INDONESIA

Gambar 1. Bagan penelusuran HIV/AIDS di Indonesia

Kasus HIV/AIDS pertama di Indonesia yaitu yang terdeteksi pada seorang turis asal
Belanda ,seorang laki-laki gay berinisial EGH(44),yang meninggal di RS Sanglah ,Denpasar,Bali,
pada tahun 1987. Hal ini mengukuhkan mitos (anggapan yang salah), yaitu : AIDS penyakit bule,
AIDS di bawa dari luar negeri, dan AIDS penyakit homoseksual. Dengan adanya kasus ini,
Indonesia masuk dalam daftar WHO sebagai Negara ke-13 Asia yang melaporkan kasus AIDS.
Indonesia menetapkan HIV/AIDS resmi sebagai penyakit menular yang dikuatkan dengan
instruksi Menteri Kesehatan No.72/Menkes/Inst/II tanggal 11 Februari 1988.

FAKTOR PENYEBAB AIDS

AIDS disebabkan oleh human immunodeficiency virus (HIV). HIV yang masuk ke dalam
tubuh akan menghancurkan sel CD4. Sel CD4 adalah bagian dari sel darah putih yang melawan
infeksi. Semakin sedikit sel CD4 dalam tubuh, maka semakin lemah pula sistem kekebalan tubuh
seseorang.Penularan HIV terjadi saat darah, sperma, atau cairan vagina dari seseorang yang
terinfeksi masuk ke dalam tubuh orang lain. Hal ini dapat terjadi melalui berbagai cara, antara lain:

• Hubungan seks. Infeksi HIV dapat terjadi melalui hubungan seks baik melalui vagina
maupun dubur (anal). Meskipun sangat jarang, HIV juga dapat menular melalui seks oral.
Akan tetapi, penularan lewat seks oral hanya akan terjadi bila terdapat luka terbuka di
mulut penderita, misalnya seperti gusi berdarah atau sariawan.
• Berbagi jarum suntik. Berbagi penggunaan jarum suntik dengan penderita HIV, adalah
salah satu cara yang dapat membuat seseorang tertular HIV. Misalnya menggunakan jarum
suntik bersama saat membuat tato, atau saat menggunakan NAPZA suntik.
• Transfusi darah. Penularan HIV dapat terjadi saat seseorang menerima donor darah dari
penderita HIV.

Selain melalui berbagai cara di atas, HIV juga bisa menular dari ibu hamil ke janin yang
dikandungnya. Penularan virus HIV pada anak juga dapat terjadi pada proses melahirkan, atau

2|Page
melalui air susu ibu saat proses menyusui.Perlu diketahui, HIV tidak menyebar melalui kontak
kulit seperti berjabat tangan atau berpelukan dengan penderita HIV. Penularan juga tidak terjadi
melalui ludah, kecuali bila penderita mengalami sariawan, gusi berdarah, atau terdapat luka
terbuka di mulut.

DAMPAK MASUKNYA AIDS DI INDONESIA

1. Stigma dan Diskriminasi

Salah satu konsekuensi terburuk dari HIV dan AIDS adalah stigma dan diskriminasi yang
dihadapi para penderita atau mereka yang dinyatakan terinfeksi. Stigma dan diskriminasi bukan
hanya berbahaya bagi para penderita HIV dan AIDS, tetapi juga memicu epidemi virus tersebut.
Karena orang takut atas reaksi orang lain jika diketahui mengidap virus HIV, maka mereka tidak
mau melakukan tes dan tidak mau mempelajari kondisi tubuhnya. Mereka kemungkinan terinfeksi
dan tanpa sadarmenularkan HIV kepada orang lain.

2. HIV menyerang paling parah di tingkat akar rumput

Dampak HIV dan AIDS yang sangat mematikan terletak pada tingkat akar rumput yaitu
perseorangan, keluarga, sekolah dan masyarakat. HIV dan AIDS menyebabkan keluarga masuk
ke dalam jurang kemiskinan, dan menimbulkan bertambahnya jumlah anak yatim piatu, anak-anak
gelandangan dan anak jalanan. HIV dan AIDS juga menyerang para pelajar, guru dan tenaga
kependidikan hingga jatuh sakit dan meninggal. Hal ini tentunya mendesak sumber daya
masyarakat untuk menyediakan pengobatan dan dukungan bagi para penderita tersebut.

3. Dampak pada keluarga

Keluarga dapat hancur atau bersatu bersama untuk menghadapi HIV dan AIDS. Anak-anak
penderita HIV dan AIDS secara emosional menjadi tertekan ketika menyaksikan penderitaan
orang tuanya atau mengalami kematian orang tuanya. Mereka kehilangan sumber kasih sayang,
perlindungan dan rasa kepedulian yang paling berharga

4. Dampak pada masyarakat

HIV dan AIDS dapat memisahkan atau menyatukan masyarakat. Reaksi umum terhadap
HIV dan AIDS adalah diskriminasi terhadap penderita HIV dan stigmatisasi yang terjadi pada
mereka. Upaya mengeluarkan mereka yang terinfeksi dari desa, rumah sakit, sekolah dan rumah
ibadah praktis telah terjadi di seluruh bagian dunia termasuk di antara kelompok etnis tertentu
dalam semua jenjang kelas masyarakat dan ekonomi. Sayangnya, masih banyak tokoh agama tetap
menolak kepedulian dan melakukan upacara keagamaan tertentu bagi pengidap HIV yang
meninggal dunia.

PERANAN PEMERINTAH DALAM MENGATASI AIDS

3|Page
Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan pemerintah dalam hal penanganan dan/atau
pencegahan yang dapat dilakukan oleh pemerintah:

Petama, adalah sosialisasi yang intensif. Penyuluhan tentang penyakit HIV AIDS. Sebab
data menunjukkan bahwa faktor utama penyebaran panyakit ini adalah ketidaktahuan
mengenai faktor-faktor penyebab dan penyebaran penyakit ini, hal ini terutama dialami
oleh generasi muda. Pemerintah Daerah dalam satuan unit yang terkecil dapat melakukan
penyuluhan, misalnya bidan desa, lurah, dokter, mantri melakukan penyuluhan agar Ibu
hamil rutin melakukan kunjungan antenatal untuk memperoleh informasi tentang HIV dan
konseling. Upaya pencegahan juga ditujukan kepada populasi berisiko tinggi seperti
pekerja seks komersial dan pelanggannya, orang yang telah terinfeksi dan pasangannya,
para pengguna napza suntik, serta pekerja kesehatan yang mudah terpapar oleh infeksi
HIV/AIDS. Dan tidak kalah penting, pemerintah, melalui perangkatnya aktif melakukan
penyuluhan tiada henti kepada kepala keluarga, ibu-ibu dan generasi muda agar menjauhi
segala hal yang bersiko tertular HIV AIDS.

Kedua, pemerintah daerah dapat melakukan pencegahan terhadap hal terkecil yang bisa
disinyalir bisa menyebabkan penyakit HIV AIDS ini kemudian akan ”datang” dan
menular. Misalnya penggunaan narkoba biasanya didahului dengan penyakit masyarakat
seperti judi dan miras, khususnya di kalangan pelajar dan pemuda/pemudi. Pemerintah
dapat mencegahnya dengan bersikap tegas untuk memberantas penyakit masyarakat yang
dapat ”mengundang” datangnya penyakit HIV AIDS. Misalnya menindak pemuda yang
mabuk-mabukan, kumpul kebo, pelajar yang mabuk atau melakukan seks bebas, termasuk
penyebaran VCD porno dan bahan-bahan pornografi lainnya dan sebagainya.

Ketiga, pemerintah dapat melakukan pengawasan terhadap pencegahan penyakit HIV


AIDS terutama terkait dengan transfusi darah dan pemakaian jarum suntik dengan
melakukan pengawasan di RSU, PMI, dan Puskesmas.

Keempat, pemerintah daerah mempunyai kewajban dan kekuasaan untuk melakukan


kordinasi dimasyarakat dan perangkat-perangkatnya untuk melakukan pencegahan dan
penanganan HIV AIDS, misalnya melakukan kordinasi dengan sekolah-sekolah, pemuka-
pemuka agama, orang tua, kepolisian, RSU, dan unit atau tokoh masyarakat lainnya untuk
melakukan gerakan dan aksi bersama yang rutin dilakukan untuk melakukan pencegahan
dan penanganan HIV AIDS. Misalnya pemerintah bisa melakukan atau mengkordinir
penggalangan dana untuk memberi bantuan kepada Puskesmas atau RSU agar penderita
bisa berobat gratis, atau terdapat klinik khusus penanganan HIV AIDS dengan melibatkan
tenaga medis yang tersedia.

Kelima, yang tidak kalah penting adalah pemerintah harus memberi contoh dan tauladan
pada msayarakat terkait dengan penanganan dan pencegahan HIV AIDS. Misalnya dengan
tidak ”jajan” disembarang tempat, memperlakukan penderita atau orang yang terkena HIV
AIDS dengan manusiawi, tidak mengucilkan dan justru malah memanusiakannya.

PERAN KEIKUTSERTAAN WHO DALAM MENANGGULANGI AIDS DI INDONESIA

4|Page
Dalam penanganan kasus HIV/AIDS di Indonesia World Health Organizationmenekankan
bahwasanya kerjasama internasional menangani kasus ini haruslah meningkatkan fasilitas
kesehatan.

pertama, World Health Organizationtelah mendeklarasikan situasi darurat kesehatan


internasional dan meminta seluruh elemen berwenang untuk ikut serta mengambil
tindakan-tindakan yang dibutuhkan dalam menangani dan mencegah HIV/AIDS.World
Health Organizationmelihat wabah HIV/AIDS di Indonesia telah menghawatirkan
sehingga meimplementasikan program kerja dan aktivitas perbaikan pelayanan kesehatan
di negara terkena dampak HIV/AIDS. Dengan adanya suatu sistem yang dapat mencakup
seluruh rakyat di suatu negara, maka diciptakan sebuah Helthy Delivery System(sistem
penyampaian kesehatan), yang tujuan utamanya membantu pemerintah demi memberikan
pelayanan kesehatan yang memadai.

Kedua, Wabah HIV/AIDS memiliki dampak yang sangat besar yang tidak hanya menjadi
masalah nasional melainkan juga masalah internasional dan merupakan sebuah krisis
kesehatan masyarakat, tetapi HIV/AIDS merupakan suatu darurat kompleks dengan
dimensi sosial, ekonomi, kemanusiaan, politik dan keamanan yang siknifikan di Indonesia.
HIV/AIDS telah menghilangkan, merenggut kesempatan negara-negara miskin untuk
bangkit dari keterpurukan ekonomi. World Health Organizationtelah menjadi bagian
penting di dalam menekan dan memberi bantuan medis dilapangan dan keuangan bagi
sejumlah negara yang terkena dampak HIV/AIDS guna membantu pemerintah dan rakyat
Indonesia.

Ketiga, World Health Organizationtelah menjadi bagian Integral dari pemulihan dan
pencegahan HIV/AIDS di Indonesia, berbagai kebijakan dan strategi dalam mengatasi
penyebaran wabah HIV/AIDS melalui program WHO Global Programme on AIDS serta
malakan kerjasama dengan pemerintah negara Indonesia.

PENUTUP
KESIMPULAN

Pademi AIDS yang terjadi di Indonesia ini adalah masalah kesehatan yang menyebabkan
permasalahan tidak hanya di bidang tertentu saja,melainkan menjadi masalah di berbagai aspek
kehidupan. Hal ini menjadikan banyaknya permasalahan yang timbul seperti halnya masalah
sosial,ekonomi,hingga masalah lainnya. Pemerintah pun turun tangan dalam menghadapi pademi
AIDS di Indonesia. Banyak upaya yang di lakukan oleh pemerintah Indonesia untuk mengurangi
angka ODHA. Dalam penanggulangan AIDS di Indonesia ini WHO juga turut turun tangan dalam
pemberian kebijakan-kebijakan yang harus di lakukan oleh pemerintah.

SARAN

5|Page
Dalam penanganan kasus pademi AIDS yang terjadi di Indonesia ini tak lepas dari
keikutsertaan pemerintah Negara dan juga lembaga yang berwenang dalam penanganan pademi
ini seperti halnya WHO. Dalam menangani pademi ini pengaruh keberhasilan WHO masih belum
terlihat dengan begitu jelas. Upaya-upaya yang dilakukan WHO sendiri tidak lepas dari pemerintah
Indonesia. Untuk mewujudkan Indonesia terbebas dari pademi AIDS,pemerintah Indonesia harus
benar-benar meningkatkan fasilitas kesehatan yang ada di Negara Indonesia itu sendiri. Bukan
hanya pemerintah saja yang ikut menangani masalah pademi AIDS ini,tapi semua masyarakat juga
harus ikut serta dalam menjaga kesehatan agar tidak sampai terkena AIDS. Begitu juga dukungan
moral bagi penderita ODHA amat sangat membantu,karena itu membuat semangat para penderita
kembali lagi. Tidak hanya dukungan moral tapi dengan pemberian dana untuk pengobatan
penderita ODHA itu juga sangat membantu untuk melangsungkan hidup lebih lama.

DAFTAR RUJUKAN

• Andryan Nur Dody, 2010. Peran pemerintah daerah dalam menangani HIV/AIDS. (online)
(http://dodynurandriyan.blogspot.com/2010/12/peran-pemerintah-daerah-dalam-
menangani.html?m=1) diakses 5 April 2020.

• Harahap W. Syaiful,2019. Menelusuri Akar Kasus HIV/AIDS Pertama di Indonesia.


(online) (https://www-tagar-id.cdn.ampproject.org/v/s/www.tagar.id/menelusuri-akar-
kasus-hivaids-pertama-di-
indonesia/amp/?usqp=mq331AQFKAGwASA%3D&amp_js_v=0.1#aoh=158581483012
41&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&amp_tf=Dari%20%251%24s&ampsh
are=https%3A%2F%2Fwww.tagar.id%2Fmenelusuri-akar-kasus-hivaids-pertama-di-
indonesia) diakses 2 April 2020.

• Lubis Andi Ichsan,2019. Sejarah HIV/AIDS: Pengertian, Asal-usul dan


Perkembangannya.(online) (https://www-tokopedia-
com.cdn.ampproject.org/v/s/www.tokopedia.com/blog/sejarah-
hivaidshlt/amp/?usqp=mq331AQFKAGwASA%3D&amp_js_v=0.1#aoh=158580850180
65&csi=1&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&amp_tf=Dari%20%251%24s
&ampshare=https%3A%2F%2Fwww.tokopedia.com%2Fblog%2Fsejarah-hiv-aids-
hlt%2F) diakses 2 April 2020.

6|Page
• Monalisa Putri ,2016. PERAN WORLD HEALTH ORGANIZATION (WHO) DALAM
UPAYA PENANGANAN HIV/AIDS DI INDONESIA TAHUN 2010-2013. (online)
(https://media.neliti.com/media/publications/33039-ID-peran-world-health-organization-
who-dalam-upaya-penanganan-hivaids-di-indonesia.pdf) diakses 5 April 2020.

• Sudrajat Ajat,2012. Dampak HIV dan IADS bagi Keluarga, Sekolah dan Masyarakat.
(online) (http://20211867.siap-sekolah.com/2012/03/12/dampak-hiv-dan-iads-bagi-
keluarga-sekolah-dan-masyarakat/#.XouNImCIbIV) diakses 2 April 2020.

• Willy Tjin,2018. Pengertian HIV dan AIDS. (online)( https://www.alodokter.com/hiv-


aids) diakses 2 April 2020.

• Willy Tjin,2018. Penyebab HIV dan AIDS. (online) (https://www.alodokter.com/hiv-


aids/penyebab) diakses 2 April 2020.

7|Page

Anda mungkin juga menyukai