Anda di halaman 1dari 4

Visi:

Pada tahun 2025 menghasilkan Ners yang unggul dalam asuhan keperawatan lanjut
usia dengan menerapkan Ilmu dan Tekonologi Keperawatan

RESUME KULIAH PAKAR


ASPEK LEGAL, PRAKTEK, DAN PROSPEK
PERKEMBANGAN HOME CARE
Narasumber : I Wayan Suardana

Program Studi : Keperawatan Program Sarjana Terapan dan Program Studi

Pendidikan Profesi Ners

Mata Kuliah : Home Health Nursing (HHN)

Penanggung Jawab : Dra. Pudjiati, S.Kp., M.Kep.

Dosen Pembimbing : Dr. Ni Made Riasmini, S.Kp., M.Kes., Sp.Kom.

Kelas : Prodi Profesi Ners

Nama Mahasiswa :  Febrilla Elena Crismonika (P3.73.20.3.21.015)

PRODI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA TERAPAN


DAN PRGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS
PROGRAM PROFESI JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES JAKARTA III
TAHUN AJAR 2021/2022
ASPEK LEGAL, PRAKTEK DAN PROSPEK PERKEMBANGAN
HOME CARE
Narasumber : I Wayan Suardana (Bali)

Definisi Home Care


Menurut Warhola (1980 dalam Smith & Maurer) Perawatan kesehatan di rumah
adalah suatu pelayanan kesehatan secara komprehensip yang diberikan kepada klien individu
atau keluarga di tempat tinggal mereka di rumah, bertujuan untuk memandirikan klien dalam
pemeliharaan kesehatan, peningkatan derajat kesehatan, upaya pencegahan penyakit, dan
risiko kekambuhan serta rehabilitasi kesehatan. Home Care adalah suatu pelayanan kesehatan
yang berkesinambungan dan komprehensif yang diberikan kepada individu atau keluarga dan
dilaksanakan di tempat tinggal pasien dan menyesuaikan kebutuhan pasien, Home Care ini
buat untuk membantu pasien meningkatkan, mempertahankan, dan memulihkan kesehatan
atau memaksimalkan tingkat kemandirian pasien.
Home Care juga dapat diartikan sebagai kesatuan yang memungkinkan pelayanan
kesehatan dilakukan secara bersamaan ataupun kombinasi dari  berbagai profesi kesehatan
sebagai satu kesatuan tim untuk mencapai dan mempertahankan status kesehatan klien secara
optimal. Home Care yang ada di Indonesia masih terbatas yaitu untuk perawatan luka baik itu
luka DM atau luka post op dan geriatri untuk usia lanjut yang mengharapkan harapan usia
lansia yang berusaha untuk mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik untuk pasien maupun
keluarga dan home care sebagai tempat perawatan kesehatan penyakit khusus dirumah.

Aspek Etik dan Legal Home Care


Aspek Etik dalam Home Care, meliputi Criminal Action, Administrative Law Action,
Civil Action, Malpractice, dan Informed Concent. Banyak sekali aspek etik yang di langgar
dalam Home Care seperti penyalahgunaan narkotika pada pasien paliatif yang termasuk
criminal action, dan pelanggaran janji oleh pihak penyelenggara yang termasuk dalam civil
action. Tindakan diatas dapat di bawa keranah hukum jika kedua belah pihak salah satunya
ada yang melanggar kontrak atau informed concent yang sudah di setujui di awal atau dapat
di selesaikan dengan Komunikasi Terapeutik dengan Keluarga dan Pasien. Informed Concent
yang dapat digunakan pada pelayanan Home Care yaitu Global Concent atau Informed
Concent yang di setujui di awal pertemuan untuk seluruh tindakan keperawatan.
Aspek Legal dalam Home Care ini terdiri dari :
1. SK Direktorat Pelayanan Medis HK.00.06.5.1.311 Tahun 2001 dan Permenkes 1796
Tahun 2011 (Tindakan dan Manajemen Home Care)
2. PMK 908/2010 Tentang Yanwatga (Syarat dan Tindakan Home Care)
3. Permenkes 26/2019 tentang Aturan Pelaksanaan, UU 78/2014 (Kewenangan melakukan
Home Care)
4. Permenkes Pelayanan Geriatri RS
5. Standar Akreditas KARS
Peluang dan Ancaman Home Care
Pada saat ini Home Care sangat dibutuhkan karena mengingat keterbatasan ratio
tempat tidur di Rumah Sakit terbatas dan biaya yang di suguhkan juga mahal, dan tingkat
penyakit Katastrope meningkat dan butuh pelawatan di rumah, dan juga Home Care ini juga
di covered oleh asuransi Prudential yang memiliki pilhan asuransi untuk Home Care. Hal –
hal tersebut dapat menjadi peluang bagi Home Care untuk meningkatkan kesehatan bagi
masyarakat dengan harga yang terjangkau. Home Care masih sedikit dan belum berkembang
pesat dikarenakan perawat masih takut atau tidak berani memulai karena selain di butuhkan
biaya modal yang besar dibutuhkan juga SIPP, STR, dan pengalaman kerja 3 tahun di Rumah
Sakit serta perizinan pembukaan praktik klinik manidiri yang masih sulit , dan juga dapat
dikarenakan kurangnya bimbingan dari praktisi praktik mandiri, serta model praktik mandiri
yang masih kurang ideal dan tidak adanya lembaga yang menaungi praktik mandiri Home
Care ini. Ancaman terbesar perawat jika tidak membuka atau mendirikan Home Care, ialah
perebutan lahan Home Care yang akan di dominasi oleh Dokter spesialis serta Bidan, banyak
sekali home care yang masih menjadikan dokter sebagai manajer, dan RS sebagai Base
Home Care.

Strategi Perkembangan Home Care melalui Praktek Mandiri


Pembuatan atau pendirian Home Care dapat di lakukan secara sendiri atau bekerjasama
dengan profesi lain seperti Dokter yang meiliki Klinik, ada beberapa strategi, seperti :
1. Home Care melalui Praktek Mandiri
Strategi ini dilakukan dengan mendirikan sendiri praktik mandiri dengan pesyaratan yang
diberikan serta mengurus SIPP, STR, Ijazah dan pengalaman untuk mendirikan praktik
mandiri serta bekerjsama dengan organisasi pengelola limba untuk bekerjasama.
2. Home Care melalui Kerjasama dengan Klinik
Strategi ini dilakukan dengan melakukan kerjasama dengan Klinik yang sudah ada dan
yang tidak memiliki Home Care di dalam devisi kliniknya, dengan cara seperti ini akan
lebih memudahkan dalam permasalahan perizinan dan tempat.
3. Home Care melalui Rumah Sakit
Strategi ini dilakukan dengan melakukan kerjasama dengan RS yang merupakan Base
Home Care dengan menjadi divisi dari pelayanan geriatri, tidak perlu izin hanya perlu
SIPP serta manajer bisa dari divisi geriatri dan meningkatkan kerjasama multidisiplin.
Aktivitas praktek yang dilakukan dengan tujuan memberikan pelayanan yang holistik dengan
mengedepankan pelaksanaan tindakan mandiri perawat baik dalam bentuk perorangan, Home
Care maupun parktik mandiri di fasyankes (APMPI, 2012).

Hal yang Perlu Diperhatikan dan Dibutuhkan dalam Mendirikan Home Care
a. Membuat Inkubator Bisnis Klinik/ Praktik mandiri utnuk mewadahi praktek mahasiswa
lulusan
b. Membangun kerjasama praktek dengan praktisi praktek mandiri/klinik dan penyedia
home care
c. Memiliki pengalaman kerja 3 tahun atau jika tandem atau baru lulusan harus megurusi
tempat praktek atau bekerjasama dengan klinik

Anda mungkin juga menyukai