Anda di halaman 1dari 4

BAB V

KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan
Diabetes adalah suatu penyakit dimana metabolisme glukosa tidak normal,
suatu resiko komplikasi spesifik perkembangan mikrovaskular dan ditandai
dengan adanya peningkatan komplikasi perkembangan makrovaskuler. Secara
umum, ketiga elemen diatas telah digunakan untuk mencoba menemukan
diagnosis atau penyembuhan diabetes.
Umumnya diabetes melitus disebabkan oleh rusaknya sebagian kecil atau
sebagian besar dari sel-sel betha dari pulau-pulau Langerhans pada pankreas yang
berfungsi menghasilkan insulin, akibatnya terjadi kekurangan insulin. Di samping
itu diabetes melittus juga dapat terjadi karena gangguan terhadap fungsi insulin
dalam memasukan glukosa ke dalam sel. Gangguan itu dapat terjadi karena
kegemukan atau sebab lain yang belum diketahui.
Penyakit diabetes mellitus yang dikenal masyarakat sebagai penyakit
kencing manis terjadi pada seseorang yang mengalami peningkatan kadar gula
(glukosa) dalam darah akibat kekurangan insulin atau reseptor insulin tidak
berfungsi baik.
Diabetes yang timbul akibat kekurangan insulin disebut DM tipe 1 atau
Insulin Dependent Diabetes Mellitus (IDDM). Sedang diabetes karena insulin
tidak berfungsi dengan baik disebut DM tipe 2 atau Non-Insulin Dependent
Diabetes Mellitus (NIDDM).
Hipertensi atau yang biasa disebut tekanan darah tinggi merupakan
peningkatan tekanan darah sistolik di atas batas normal yaitu lebih dari 140
mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg (WHO, 2013; Ferri,
2017). Penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah salah satu jenis
penyakit yang mematikan di dunia dan faktor risiko paling utama terjadinya
hipertensi yaitu faktor usia sehingga tidak heran penyakit hipertensi sering
dijumpai pada usia senja/ usia lanjut.
Jika saat ini seseorang sedang perawatan penyakit hipertensi dan pada saat
diperiksa tekanan darah seseorang tersebut dalam keadaan normal, hal itu tidak

123
124

menutup kemungkinan tetap memiliki risiko besar mengalami hipertensi kembali.


Lakukan terus kontrol dengan dokter dan menjaga kesehatan agar tekanan darah
tetap dalam keadaan terkontrol.
Tekanan darah arteri sistemik merupakan hasil perkalian total resistensi/
tahanan perifer dengan curah jantung (cardiac output). Hasil Cardiac Output
didapatkan melalui perkalian antara stroke volume (volume darah yang dipompa
dari ventrikel jantung) dengan hearth rate (denyut jantung). Sistem otonom dan
sirkulasi hormonal berfungsi untuk mempertahankan pengaturan tahanan perifer.
Hipertensi merupakan suatu abnormalitas dari kedua faktor tersebut yang ditandai
dengan adanya peningkatan curah jantung dan resistensi perifer yang juga
meningkat.
Demam dengue (DF) dan demam berdarah dengue (DBD) (dengue
haemorrhagic fever (DHF) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus
dengue dengan manifestasi klinis demam, nyeri otot dan/atau nyeri sendi yang
disertai leukopenia, ruam, limfadenopati, trombositopenia (jumlah trombosit <
100.0000/μL) dan diatesis hemoragik. Pada DBD terjadi perembesan plasma yang
ditandai dengan hemokonsentrasi (peningkatan hematokrit >20%) atau
penumpukan cairan di rongga tubuh. Sindrom renjatan dengue (dengue shock
syndrome) adalah demam berdarah dengue yang ditandai oleh renjatan/ syok
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Hemorrhagic
Fever (DHF) adalah salah satu penyakit menular yang merupakan salah satu
masalah kesehatan masyarakat di Indonesia yang jumlah penderitanya cenderung
meningkat dan penyebarannya semakin luas. Di Indonesia masih terdapat banyak
daerah endemik yang pada umumnya merupakan sumber penyebaran penyakit ke
wilayah lain. Setiap kejadian luar biasa (KLB) DBD umumnya dimulai dengan
peningkatan jumlah kasus di wilayah tersebut.
Penularan DBD terjadi melalui gigitan Ae.aegypti (di daerah perkotaan),
Ae.albopictus (di daerah pedesaan) betina yang telah membawa virus dalam
tubuhnya (viremia). Virus masuk ke tubuh nyamuk saat menghisap darah orang
yang mengandung virus. Selanjutnya virus masuk ke lambung, berkembang biak
selama 8-10 hari dan menyebar ke seluruh jaringan tubuh termasuk kelenjar air
liur. Jika nyamuk yang mengandung virus ini menghisap darah orang sehat, maka
125

ia akan mengeluarkan air liur untuk mencegah pembekuan darah. Bersama air liur
inilah virus masuk ke tubuh orang sehat
Terdapat 4 serotipe virus yaitu DEN-l, DEN-2, DEN-3 dan DEN-4 yang
semuanya dapat menyebabkan demam dengue atau demam berdarah dengue.
Keempat serotipe ditemukan di Indonesia dengan DEN-3 merupakan serotype
terbanyak. Terdapat reaksi silang antara serotipe dengue dengan Flavivirus lain
seperti Yellow fever, Japanese encephalitis dan West Nile virus
Manifestasi dari penyakit ini yaitu mengalami demam tinggi biasanya
selama 2-7 hari tanpa sebab yang jelas dan jika tidak terjadi syok maka demam
akan turun sendiri dan pasien akan sembuh dengan sendirinya (selflimiting) dalam
waktu 5 hari. Demam tinggi pada pasien DBD biasanya terus-menerus serta tidak
reponsif terhadap antipiuretik. Antipiuretik hanya dapat menurunkan sedikit
demam, setelah itu akan demam tinggi lagi. Pada kondisi yang lebih parah,
penyakit DBD ini ditandai dengan adanya perdarahan dibawah kulit karena
kebocoran plasma, epistaksis, hemoptisis, pembesaran hati, ekimosis, purpura,
perdarahan gusi, hematemesis, dan melena
Demam tifoid adalah penyakit infeksi akut usus halus yang disebabkan
oleh bakteri Salmonella typhi masuk ke dalam tubuh manusia melalui
makanan/minuman yang terkontaminasi. Demam tifoid adalah infeksi akut pada
saluran pencernaan yang disebabkan oleh Salmonella typhi. Demam tifoid
ditandai dengan gejala demam satu minggu atau lebih disertai gangguan pada
saluran pencernaan dengan atau tanpa gangguan kesadaran. Penyakit ini masih
sering dijumpai secara luas di berbagai negara berkembang terutama yang terletak
di daerah tropis dan subtropik.
Penyebab demam tifoid adalah bakteri Salmonella typhi. Salmonella
adalah bakteri Gram-negatif, tidak berkapsul, mempunyai flagella, dan tidak
membentuk spora. Bakteri ini akan mati pada pemanasan 57oC selama beberapa
menit. Manifestasi klinis demam tifoid tergantung dari virulensi dan daya tahan
tubuh. Masa inkubasinya adalah 10-20 hari. Penularan demam tifoid dapat terjadi
melalui berbagai cara, yaitu dikenal dengan 5F yaitu (food, finger, fomitus, fly,
feses) Feses dan muntahan dari penderita demam tifoid dapat menularkan bakteri
Salmonella typhi kepada orang lain.
126

Gambaran klinis penyakit ini sangat penting untuk membantu menegakkan


diagnosis dan mendeteksi secara dini sehingga bisa diberikan terapi yang tepat
dan meminimalkan komplikasi. Masa inkubasi demam tifoid berlangsung antara
7-14 hari. Gejala klinis yang muncul pada penyakit ini sangat bervariasi dari
gejala ringan sampai berat. Pada minggu pertama gejala klinis penyakit ini
ditemukan keluhan dan gejala serupa dengan penyakit infeksi akut yaitu demam,
nyeri kepala, pusing, nyeri otot, anoreksia, mual, muntah, diare, perasaan tidak
enak diperut, batuk, dan pada pemeriksaan fisik ditemukan suhu badan yang
meningkat.
Berdasarkan kriteria WHO yang direvisi/ kriteria National Cancer
Institute, anemia adalah kadar hemoglobin di bawah 14 g% pada pria dan di
bawah 12 g% pada wanita. Kriteria ini digunakan untuk evaluasi anemia pada
penderita dengan keganasan. Anemia merupakan tanda adanya penyakit. Anemia
selalu merupakan keadaan tidak normal dan harus dicari penyebabnya.
Anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium sederhana berguna
dalam evaluasi penderita anemia
Beberapa jenis anemia dapat diakibatkan oleh defisiensi zat besi, infeksi
atau gangguan genetik Kurang lebih terdapat 370 juta wanita di berbagai Negara
berkembang menderita anemia defisiensi zat besi dengan 41% diantaranya wanita
tidak hamil

Anda mungkin juga menyukai