DISKUSI KASUS
2. Status Present
Keadaan umum Keadaan penyakit Keadaan gizi
Sens : Compos mentis Anemia : Ya BB : 45 kg
TD : 117/72 mmHg Ikterus : Tidak TB : 148 cm
Nadi : 80x/m Sianosis : Tidak RBW : 93 %
Nafas : 21x/m Dyspnoe : Tidak IMT : 21 kg/cm2
Suhu : 36,5ᵒ C Edema : Tidak Kesan : Normoweight
Turgor : Baik, <2menit
Kesan : Kurang baik Gerakan aktif : Menurun
Sikap tidur paksa : Tidak
Kesan : Kurang Baik
98
99
3. Pemeriksaan Fisik
Teori Kasus
Kepala Dalam Batas Normal Dalam Batas Normal
Leher Dalam Batas Normal Dalam Batas Normal
Thorax Dalam Batas Normal Dalam Batas Normal
Abdomen Splenomegali Dalam Batas Normal
Ekstremitas Dalam Batas Normal Dalam Batas Normal
100
4. Pemeriksaan Penunjang
Darah Rutin Teori Kasus
Hb <13.2 g/dl 8,4 g/dl
Eritrosit < 4.4 10^6/uL 3,20 10^6/uL
Hematokrit <40% 11,25 %
Leukosit 4-11 ribu/mm3 25,3 ribu/mm3
Trombosit 150-440 ribu/mm3 540 ribu/mm3
5. Diagnosa Banding
Teori Kasus
DM Tipe II DM Tipe II
DM Tipe 1 DM Tipe 1
DM gestasional DM gestasional
Hiperglikemi reaktif Hiperglikemi reaktif
Diabetic ketoasidosis Diabetic ketoasidosis
6. Diagnosis Kerja
Teori Kasus
DM Tipe II DM Tipe II
7. Terapi
Teori Kasus
Aktivitas : Tirah baring Aktivitas : Tirah baring
Diet : MB Diet : MB
Terapi Medikamentosa : Terapi Medikamentosa
- Domperidone 3x10mg
- Anelat 3x1
- Glimepirid 1x1
8. komplikasi
Teori Kasus
Hipoglikemia Tidak ada komplikasi yang dialami oleh
pasien yang dapat memperparah
Ketoasidosis Diabetik
kesehatan pasien sendiri.
makroangiopati
mikroangiopati
9. Prognosis
Teori Kasus
Prognosis dari DM bergantung pada Pasien telah mengalamirawat inap dan
pola hidup yang dilakukan oleh pasien pasien juga merasa lebih baik setlah
dalam mengontrol kadar gula nya. mengonsumsi obat yang sudah
Pasien dengan kontrol glikemik ketat diresepkan oleh dokter. Pasien pulang
(HbA1c < 7%), tanpa disertai riwayat dengan kondisi yang kembali sehat
gangguan kardiovaskuler, dan juga
tidak ada gangguan mikrovaskuler serta
makrovaskuler akan mempunyai
harapan hidup lebih lama. Namun jika
pasien memiliki riwayat penyakit
kardiovaskuler dan telah menderita
diabetes lama (≥ 15 tahun) akan
mempunyai harapan hidup lebih
singkat, walaupun telah melakukan
kontrol glikemik ketat sekalipun
102
4.1.2 Hipertensi
1. Anamnesis
Teori Kasus
Sakit kepala + +
Penglihatan kabur + -
Pusing/oyong + +
Mual + +
Muntah + -
Keluar darah dari hidung tiba-tiba + -
Edema dependen + +
2. Status Present
Keadaan umum Keadaan penyakit Keadaan gizi
Sens : Compos mentis Anemia : Ya BB : 45 kg
TD : 117/72 mmHg Ikterus : Tidak TB : 148 cm
Nadi : 80x/m Sianosis : Tidak RBW : 93 %
Nafas : 21x/m Dyspnoe : Tidak IMT : 21 kg/cm2
Suhu : 36,5ᵒ C Edema : Tidak Kesan : Normoweight
Turgor : Baik, <2menit
Kesan : Kurang baik Gerakan aktif : Menurun
Sikap tidur paksa : Tidak
Kesan : Kurang Baik
3. Pemeriksaan Fisik
Teori Kasus
Kepala Dalam Batas Normal Dalam Batas Normal
Leher Dalam Batas Normal Dalam Batas Normal
Thorax Dalam Batas Normal Dalam Batas Normal
Abdomen Splenomegali Dalam Batas Normal
105
4. Pemeriksaan Penunjang
Darah Rutin Teori Kasus
Hb <13.2 g/dl 8,4 g/dl
Eritrosit < 4.4 10^6/uL 3,20 10^6/uL
Hematokrit <40% 11,25 %
Leukosit 4-11 ribu/mm3 25,3 ribu/mm3
Trombosit 150-440 ribu/mm3 540 ribu/mm3
5. Diagnosa Banding
Teori Kasus
Hipertensi Hipertensi
Hipertensi primer Hipertensi primer
Hipertensi sekunder Hipertensi sekunder
Krisis hipertensi Krisis hipertensi
Hipertensi urgency Hipertensi urgency
6. Diagnosis Kerja
Teori Kasus
Hipertensi Hipertensi
7. Terapi
Teori Kasus
Aktivitas : Tirah baring Aktivitas : Tirah baring
Diet : MB Diet : MB
Terapi Medikamentosa : Terapi Medikamentosa
- Domperidone 3x10mg
- Anelat 3x1
- Glimepirid 1x1
8. Komplikasi
Teori Kasus
Serebrovaskuler: stroke, transient Tidak ada komplikasi yang dialami oleh
ischemic attacks, demensia vaskuler, pasien yang dapat memperparah
ensefalopati. kesehatan pasien sendiri.
9. Prognosis
Teori Kasus
Prognosis untuk hipertensi tergantung Pasien telah mengalamirawat inap dan
pada seberapa baik dapat dikendalikan. pasien juga merasa lebih baik setlah
107
4.1.3 DHF
1. Anamnesis
Teori Kasus
Lesu dan cepat lelah + +
Sesak napas - -
Sakit kepala + +
Mata berkunang-kunang + +
Mual Muntah + +
2. Status Present
Keadaan umum Keadaan penyakit Keadaan gizi
Sens : Compos mentis Anemia : Ya BB : 45 kg
TD : 117/72 mmHg Ikterus : Tidak TB : 148 cm
Nadi : 80x/m Sianosis : Tidak RBW : 93 %
Nafas : 21x/m Dyspnoe : Tidak IMT : 21 kg/cm2
Suhu : 36,5ᵒ C Edema : Tidak Kesan : Normoweight
Turgor : Baik, <2menit
Kesan : Kurang baik Gerakan aktif : Menurun
109
3. Pemeriksaan Fisik
Teori Kasus
110
4. Pemeriksaan Penunjang
Darah Rutin Teori Kasus
Hb <13.2 g/dl 8,4 g/dl
Eritrosit < 4.4 10^6/uL 3,20 10^6/uL
Hematokrit <40% 11,25 %
Leukosit 4-11 ribu/mm3 25,3 ribu/mm3
Trombosit 150-440 ribu/mm3 540 ribu/mm3
5. Diagnosa Banding
Teori Kasus
DHF DHF
Demam Tifoid Demam Tifoid
Malaria Malaria
Cikungunya Cikungunya
Yellow Fever Yellow Fever
6. Diagnosis Kerja
Teori Kasus
DHF DHF
7. Terapi
Teori Kasus
Aktivitas : Tirah baring Aktivitas : Tirah baring
Diet : MB Diet : MB
Terapi Medikamentosa : Terapi Medikamentosa
111
- Domperidone 3x10mg
- Anelat 3x1
- Glimepirid 1x1
8. komplikasi
Teori Kasus
Kegagalan sirkulasi DSS Tidak ada komplikasi yang dialami oleh
pasien yang dapat memperparah
Hepatomegali
kesehatan pasien sendiri.
Efusi Pleura
Perdarahan
9. Prognosis
Teori Kasus
Prognosis DHF ditentukan oleh derajat Pasien telah mengalamirawat inap dan
penyakit, cepat tidaknya penanganan pasien juga merasa lebih baik setlah
diberikan, umur, dan keadaan nutrisi. mengonsumsi obat yang sudah
Prognosis DBD derajat I dan II diresepkan oleh dokter. Pasien pulang
umumnya baik. DBD derajat III dan IV dengan kondisi yang kembali sehat
bila dapat dideteksi secara cepat maka
pasien dapat ditolong. Angka kematian
pada syok yang tidak terkontrol sekitar
40-50 % tetapi dengan terapi
penggantian cairan yang baik bisa
menjadi 1-2 %.
112
2. Status Present
Keadaan umum Keadaan penyakit Keadaan gizi
Sens : Compos mentis Anemia : Ya BB : 45 kg
TD : 117/72 mmHg Ikterus : Tidak TB : 148 cm
114
IMT 21 kg/cm²
Kesan Noemoweight -
3. Pemeriksaan Fisik
Teori Kasus
Kepala Dalam Batas Normal Dalam Batas Normal
Leher Dalam Batas Normal Dalam Batas Normal
Thorax Dalam Batas Normal Dalam Batas Normal
Abdomen Splenomegali Dalam Batas Normal
Ekstremitas Dalam Batas Normal Dalam Batas Normal
4. Pemeriksaan Penunjang
Darah Rutin Teori Kasus
Hb <13.2 g/dl 8,4 g/dl
Eritrosit < 4.4 10^6/uL 3,20 10^6/uL
Hematokrit <40% 11,25 %
Leukosit 4-11 ribu/mm3 25,3 ribu/mm3
Trombosit 150-440 ribu/mm3 540 ribu/mm3
5. Diagnosa Banding
Teori Kasus
Demam Tifoid Demam Tifoid
DHF DHF
Malaria Malaria
Cikungunya Cikungunya
Yellow Fever Yellow Fever
6. Diagnosis Kerja
Teori Kasus
Demam Tifoid Demam Tifoid
116
7. Terapi
Teori Kasus
Aktivitas : Tirah baring Aktivitas : Tirah baring
Diet : MB Diet : MB
Terapi Medikamentosa : Terapi Medikamentosa
- Domperidone 3x10mg
- Anelat 3x1
- Glimepirid 1x1
8. Komplikasi
Teori Kasus
Perforasi usus Tidak ada komplikasi yang dialami oleh
pasien yang dapat memperparah
Perdarahan intestinal
kesehatan pasien sendiri.
Komplikasi hematologi
Hepatitis tifosa
Pankreatitis tifosa
Miokarditis
9. Prognosis
Teori Kasus
Prognosis untuk penderita demam tifoid Pasien telah mengalamirawat inap dan
tergantung pada terapi segera, usia pasien juga merasa lebih baik setlah
117
4.1.5 Anemia
1. Anamnesis
Teori Kasus
Lesu dan cepat lelah + +
Sesak napas - -
Sakit kepala + +
Mata berkunang-kunang + +
Mual Muntah + +
Kulit pucat + -
2. Status Present
Keadaan umum Keadaan penyakit Keadaan gizi
Sens : Compos mentis Anemia : Ya BB : 45 kg
TD : 117/72 mmHg Ikterus : Tidak TB : 148 cm
Nadi : 80x/m Sianosis : Tidak RBW : 93 %
Nafas : 21x/m Dyspnoe : Tidak IMT : 21 kg/cm2
Suhu : 36,5ᵒ C Edema : Tidak Kesan : Normoweight
Turgor : Baik, <2menit
Kesan : Kurang baik Gerakan aktif : Menurun
Sikap tidur paksa : Tidak
Kesan : Kurang Baik
3. Pemeriksaan Fisik
Teori Kasus
Kepala Dalam Batas Normal Dalam Batas Normal
Leher Dalam Batas Normal Dalam Batas Normal
Thorax Dalam Batas Normal Dalam Batas Normal
Abdomen Splenomegali Dalam Batas Normal
Ekstremitas Dalam Batas Normal Dalam Batas Normal
4. Pemeriksaan Penunjang
Darah Rutin Teori Kasus
Hb <13.2 g/dl 8,4 g/dl
Eritrosit < 4.4 10^6/uL 3,20 10^6/uL
121
5. Diagnosa Banding
Teori Kasus
Anemia Defisiensi Besi Anemia Defisiensi Besi
Anemia Hemolitik Anemia Hemolitik
Anemia Sickle Cell Anemia Sickle Cell
Anemia Mieloptisik Anemia Mieloptisik
Anemia Mikrositik Hipokrom Anemia Mikrositik Hipokrom
6. Diagnosis Kerja
Teori Kasus
Anemia Anemia
7. Terapi
Teori Kasus
Aktivitas : Tirah baring Aktivitas : Tirah baring
Diet : MB Diet : MB
Terapi Medikamentosa : Terapi Medikamentosa
- Domperidone 3x10mg
- Anelat 3x1
- Glimepirid 1x1
122
8. komplikasi
Teori Kasus
1. Sepsis Tidak ada komplikasi yang dialami oleh
pasien yang dapat memperparah
2. Sensitisasi terhadap antigen donor
kesehatan pasien sendiri.
yang bereaksi silang menyebabkan
perdarahan yang tidak terkendali.
9. Prognosis
Teori Kasus
a. Kasus berat dan progresif, rata-rata Pasien telah mengalamirawat inap dan
meninggal dalam 3 bulan (10-15% pasien juga merasa lebih baik setlah
kasus) mengonsumsi obat yang sudah
diresepkan oleh dokter. Pasien pulang
b. Pasien dengan perjalanan penyakit
dengan kondisi yang kembali sehat
kronik dengan remisi dan relapse dapat
meninggal dalam 1 tahun (50% kasus)