Anda di halaman 1dari 7

PREEKLAMPSIA BERAT(ICD : O 14.

1)

1. Pengertian
Tekanan darah ≥ 160/110 mmHg yang terjadi pada kehamilan lebih dari 20
mgg dengan proteinuria ≥ 2 gr/ 24 jam

2. Patofisiologi
1. Teori kelainan vaskularisasi plasenta
2. Teori iskemia plaasenta, radikal bebas, dan disfungsi endotel
3. Teori Intoleransi imunologik antara ibu dan janin
4. Teori adaptasi kardiovaskularigenetic
5. Teori defisiensi gizi
6. Teori inflamasi

3. Anamnesa
1. Tekanan darah tinggi pada kehamilan, ditemukan mulai usia
kehamilan > 20 minggu
2. Tidak ada riwayat tekanan darah tinggi sebelum hamil
3. Ada atau tidaknya gejala impending eklampsia ( mual,muntah,
pusing, nyeri ulu hati, pandangan kabur)

4. Pemeriksaan Fisik
1. Tekanan darah ≥ 160/110
2. Usia kehamilan > 20 minggu
3. Tidak ada riwayat tekanan darah tinggi sebelum hamil
4. Ada atau tidaknya gejala impending eklampsia

5. Kriteria Diagnosa
Preeklamsi berat :
Bila didapatkan satu atau lebih gejala di bawah ini preeklampsia digolongkan
berat:
 Tekanan darah sistolik > 160 mmHg atau tekanan darah diastolik ≥ 110
mmHg.
 Proteinuri> 2 g/24 jam atau > +2 dalam pemeriksaan kualitatif (dipstick)
 Kreatinin serum > 1,2 mg% disertai oliguri (< 400 ml/ 24 jam)
 Trombosit < 100.000/mm3
 Angiolisis mikroangiopati (peningkatan kadar LDH)
 Peninggian kadar enzim hati (SGOT dan SGPT)
 Sakit kepala yang menetap atau gangguan visus dan serebral
 Nyeri epigastrium yang menetap
 Pertumbuhan janin terhambat
 Edema paru disertai sianosis
 Adanya "HELLP Syndrome" (H : Hemolysis; EL : Elevatedliverenzymes; LP
: Low Platelet count)
6. Diagnosa Kerja
Preeklampsia berat

7. Diagnosa Banding
1. Hipertensi gestasional
2. Hipertensi kronis superimposedpreeklampsia
3. Hipertensi Kronis
4. Preeclampsia Ringan

8. Pemeriksaan Penunjang (level ofevidence : I)


Komprehensif (teoritis) Yang ada di RSSA/ disepakati
1.Darah Lengkap : Hemoglobin dan 1.Darah Lengkap : Hemoglobin
Hematokrit dan Hematokrit
Peningkatan hemoglobin dan Peningkatan hemoglobin dan
hematocrit berarti : hematocrit berarti :
1) ada hemokonsentrasi, yang 1) ada hemokonsentrasi, yang
mendukung diagnosis mendukung diagnosis
preeclampsia preeclampsia
2) menggambarkan beratnya 2) menggambarkan beratnya
hipovolemia hipovolemia
3) nilai ini akan menurun bila 3) nilai ini akan menurun bila
terjadi hemolisis terjadi hemolisis
2. Urine Lengkap :Proteinuria > 2. Urine Lengkap :Proteinuria
2 gr/24 jam atau +2 atau lebih > 2 gr/24 jam atau +2 atau lebih
3. Renal FunctionTest (RFT) : 3. Renal FunctionTest (RFT) :
Kreatinin serum, asam urat Kreatinin serum, asam urat
serum, nitrogen urea darah (BUN) serum, nitrogen urea darah
Peningkatannya menggambarkan (BUN)
: Peningkatannya
• Beratnya hipovolemia menggambarkan :
• Tanda menurunnya aliran • Beratnya hipovolemia
darah ke ginjal • Tanda menurunnya aliran
• Oliguria darah ke ginjal
• Tanda preeclampsia berat • Oliguria
4. Transaminase Serum : SGOT, • Tanda preeclampsia berat
SGPT 4. Transaminase Serum : SGOT,
Peningkatan transaminase serum SGPT
menggambarkan preeclampsia Peningkatan transaminase
berat dengan gangguan fungsi serum menggambarkan
hepar preeclampsia berat dengan
5.Lactic AcidDehydrogenase (LDH) gangguan fungsi hepar
: menggambarkan adanya 5.Lactic AcidDehydrogenase
hemolisis (LDH) : menggambarkan adanya
6. Albumin serum dan Faktor hemolisis
Koagulasi (Faal Hemostasis) : 6. Albumin serum dan Faktor
menggambarkan kebocoran Koagulasi (Faal Hemostasis) :
endothel, dan kemungkinan menggambarkan kebocoran
koagulopat endothel, dan kemungkinan
koagulopati

9. Terapi (Gradeofrecomendation : C)
Komprehensif (teoritis) Yang ada di RSSA / disepakati
Perawatan Konservatif, Perawatan Konservatif,
Ekspektatif Ekspektatif
1. Tujuan : 1. Tujuan :
 Mempertahankan  Mempertahankan
kehamilan, sehingga kehamilan, sehingga
mencapai umur mencapai umur
kehamilan yang kehamilan yang
memenuhi syarat memenuhi syarat janin
janin dapat dilahirkan dapat dilahirkan
 Meningkatkan  Meningkatkan
kesejahteraan bayi kesejahteraan bayi baru
baru lahir tanpa lahir tanpa
mempengaruhi mempengaruhi
keselamatan ibu keselamatan ibu
2. Indikasi : usia kehamilan < 2. Indikasi : usia kehamilan <
34 minggu tanpa disertai 34 minggu tanpa disertai
tanda-tanda dan gejala- tanda-tanda dan gejala-
gejala gejala impendingeclampsia
impendingeclampsia atau atau HELLP Syndrome
HELLP Syndrome (tanpa (tanpa komplikasi)
komplikasi) 3. Terapi Medikamentosa
3. Terapi Medikamentosa a. Tirah Baring/ tidur miring
a. Tirah Baring/ tidur ke kiri
miring ke kiri b. Infus RD5 85 cc/ jam
b. Infus RD5 85 cc/ jam c. SM terapi : loading 4gr
c. SM terapi : loading MgSO4 20% iv bolus
4gr MgSO4 20% iv d. Maintenance MgSO4
bolus 40% 1 gr/jam sampai
d. Maintenance MgSO4 dengan 24
40% 1gr/jam sd 24 jampostpartum/ kejang
jam postpartum / terakhir
kejang terakhir, e. Maturasi paru :
dilanjutkan Deksametason2x16mg
e. Maturasi paru : IV ,selang 12jam ( 2 hari)
betametason 1x24 mg f. Antihipertensi : NIfedipin
IM atau 3x10mg
Deksametason 2x16 Metyldopa 3x500 mg,
menyesuaikan
mg IV , selang 12 jam responpasien.Bila terjadi
( 2 hari ) krisis hipertensi (systole>
f. Antihipertensi : 180 mmHg atau diastole
NIfedipin 3x10mg 110 mmHg) diberikan
Metyldopa 3x500 mg, drip Nicardipin titrasi 0,2-
menyesuaikan 0,5 mcg/kgbb/mnt
responpasien.Bila g. Diet : rendah KH/ tinggi
terjadi krisis hipertensi protein
(systole> 180 mmHg h. Pasang DouwerCatheter
atau diastole 110 4. Monitoring :
mmHg) diberikan drip a. Pemeriksaan dan monitoring
Nicardipin titrasi 0,2- setiap hari terhadap gejala
0,5 mcg/kgbb/mnt klinik impending eklampsia
g. Diet : rendah KH/ sebagai berikut : nyeri
tinggi protein kepala, penglihatan kabur,
h. Pasang nyeri perut kuadran kanan
DouwerCatheter atas, nyeri epigastrium,
4. Monitoring : kenaikan berat badan
1) Pemeriksaan dan dengan cepat
monitoring setiap hari b. Menimbang berat badan
terhadap gejala klinik pada waktu masuk rumah
impending eklampsia sakit dan diikuti tiap hari
sebagai berikut : nyeri c. Mengukur proteinuri ketika
kepala, penglihatan masuk rumah sakit dan
kabur, nyeri perut diulangi setiap 2 hari
kuadran kanan atas, d. Pengukuran desakan darah
nyeri epigastrium, sesuai standar yang telah
kenaikan berat badan ditentukan
dengan cepat e. Pemeriksaan laboratorium
2) Menimbang berat sesuai dengan ketentuan
badan pada waktu (Urine lengkap)
masuk rumah sakit dan f. Pemeriksaan USG
diikuti tiap hari (FetalWellBeing)
3) Mengukur proteinuri g. Pemeriksaan NST dilakukan
ketika masuk rumah setiap hari
sakit dan diulangi setiap 5. Perawatan Konservatif
2 hari gagal jika didapatkan:
4) Pengukuran desakan  Impending eklampsia
darah sesuai standar  HellpsSyndrome
yang telah ditentukan  Tekanan darah tidak
5) Pemeriksaan terkontrol dengan
laboratorium sesuai antihipertensi
dengan ketentuan  FWB jelek
(Urine lengkap)  Penurunan fungsi ginjal
6) Pemeriksaan USG
(FetalWellBeing)
7) Pemeriksaan NST  Pertumbuhan janin
dilakukan setiap hari terhambat
5. Perawatan Konservatif gagal  IUFD (intra
jika didapatkan: uterinefetaldemised)
 Impending eklampsia  Inpartu
 HellpsSyndrome
 Tekanan darah tidak 6. Kriteria KRS : bila penderita
terkontrol dengan telah bebas dari gejala-
antihipertensi gejala preeclampsia berat,
 FWB jelek masih tetap dirawat 3 hari
 Penurunan fungsi ginjal kemudian baru diijinkan
 Pertumbuhan janin pulang
terhambat 7. Cara Persalinan
 IUFD (intra a. Bila inpartu evaluasi
uterinefetaldemised) dengan partograf
 Inpartu b. Kala II  dipercepat sesuai
syarat&indikasi
6. Kriteria KRS : bila c. Bila tidak inpartu PS>6,
penderita telah bebas dari OD. Bila PS <6, rippening +
gejala-gejala OD
preeclampsia berat, masih
tetap dirawat 3 hari Terminasi kehamilan
kemudian baru diijinkan Pada usia kehamilan ≥ 34 minggu
pulang atau TBJ ≥ 2000 gr direncanakan
7. Cara Persalinan terminasi kehamilan sesuai dengan
1) Bila inpartu evaluasi indikasi / kontraindikasi/ syarat
dengan partograf Ibu harus inpartu dalam 24 jam dan
2) Kala II  dipercepat harus lahir dalam 24 jam berikutnya
sesuai syarat & Jika ibu direncanakan persalinan
indikasi pervaginam, harus dengan forceps
3) Bila tidak (ibu dilarang mengejan)
inpartuPS> 6 , OD.
Bila PS <6 , rippening
+ OD

Terminasi kehamilan
Pada usia kehamilan ≥ 34
minggu atau TBJ ≥ 2000 gr
direncanakan terminasi
kehamilan sesuai dengan
indikasi / kontraindikasi/ syarat
Ibu harus inpartu dalam 24 jam
dan harus lahir dalam 24 jam
berikutnya
Jika ibu direncanakan persalinan
pervaginam, harus dengan
forceps (ibu dilarang mengejan)

10. Edukasi
1. Kondisi penyakit ibu dan kondisi janin
2. Tujuan dan tatacara tindakan medis
3. Alternatif tindakan medis dan resikonya
4. Rencana perawatan, pemberian obat-obatan dan tindakan yang
dilakukan
5. Kemungkinan resiko dan komplikasi yang bisa terjadi kepada ibu
dan janinnya
6. Prognosa penyakit dan prognosa terhadap tindakan yang dilakukan

11. Prognosa
Advitam : dubiaadbonam
Ad sanationam :dubia ad bonam
Adfungsionam : dubiaadbonam

12. Kompetensi Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi

13. Indikator Medis


90% terkontrol dalam 4 hari pada pasien dengan perawatan konservatif
95% sembuh dalam 5 hari pada pasien yang dilakukan terminasi
kehamilan (pervaginam atau perabdominam)

14. Kepustakaan
1. Pedoman Pengelolaan Hipertensi dalam kehamilan di Indonesia,
Himpunan Kedokteran Fetomaternal 2012
2. Cunningham FG, Leveno KJ, Alexander JM, Bloom SL. Williams
Obstetrics 23rd edition. McGrawHill. New York. 2010
3. Lindheimer MD, Roberts JM, Cunningham FG.
Chesley’sHypertensiveDisoreders in Pregnancy 3rd ed. Elsevier.
New York. 2009.
4. Cohen WR, Cherry andMerkatz’sComplicationofPregnancy 5th ed.
Lippincott Williams andWilkins. Philadelphia. 2000.
5. Creasy RK, Resnik R., Maternal
FetalMedicinePrinciplesandPractice 5th ed. Saunders.
Philadelphia. 2004
6. Burrow GN, Duffy TP andCopel JA.
MedicalComplicationsDuringPregnancy 6th ed. ElsevierSaunders.
Philadelphia. 200
7. Reece EA dan Hobbins JC. CilinicalObstetrics The Fetus
andMother. 3rd ed. BlackwellPublishing. Massachusetts. 2007

Anda mungkin juga menyukai