Anda di halaman 1dari 7

PROPOSAL

PENGARUH BUDAYA KOREASELATAN ( KOREAN WAVE ) TERHADAP


MINAT MASYARAKAT INDONESIA

DISUSUN OLEH :
LALITA VAERUS
NIM : 19101130

PROGRAM STUDI MENAJAMEN BISNIS SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS SYARIAH
INSTITUT AGAMA ISLAM TAZKIA
BOGOR 1442 H/2021 M

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI .......................................................................................4
BAB I PENDAHULUAN .................................................................6
A. Latar Belakang........................................................................6
B. Rumusan Masalah...................................................................7
C. Tujuan penelitian.....................................................................8
D. Manfaat penelitian................................................................8
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Budaya Korea berkembang pesat dan meluas secara global dalam dua dekade
terakhir. Keberadaannya cenderung diterima publik dari berbagai kalangan sehingga
menghasilkan suatu fenomena “Korean Wave” atau disebut juga Hallyu. Fenomena
ini dapat dijumpai di Indonesia dan dampaknya sangat terasa di kehidupan sehari-hari
terutama pada generasi milenial. Perkembangan teknologi informasi yang masif
akibat adanya globalisasi menjadi faktor utama penyebab besarnya antusisme publik
tehadap Korean Wave di Indonesia. Korean Wave sendiri diawali dan sangat identik
dengan dunia hiburan seperti musik, drama, dan variety shows yang dikemas secara
apik menyajikan budaya-budaya Korea. Sering berjalannya waktu, budaya Korea
banyak diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari para pecinta budaya Korea,
mulai dari fashion, make up, korean skincare, makanan, gaya bicara, hingga bahasa.

Salah satu produk Korean Wave yang sangat diminati kaum milenial adalah musik
pop. Musik pop Korea ini atau yang sering disebut sebagai K-pop merupakan salah
satu sub-sektor hiburan yang mengangkat perekonomian Korea Selatan. Pemerintah
Korea Selatan sendiri memang sudah lama memberi perhatian khusus terhadap
industri musik mereka. Akhir dekade 1990-an, ketika sebagian besar Asia mengalami
krisis keuangan, Korea Selatan justru membentuk Kementerian Kebudayaan dengan
departemen khusus K-pop. Mereka juga membangun auditorium konser raksasa,
membuat teknologi hologram lebih sempurna, dan mengatur noeraebang (bar
karaoke) demi melindungi industri K-pop. Hal ini menunjukkan kesungguhan
pemerintah Korea Selatan dalam memberdayakan popularitas artis mereka.
Contohnya lainnya, pemerintah Korea Selatan mampu menjadikan sebuah halte bus,
bekas tempat shooting video klip sebuah idol grup, di daerah pantai yang terpencil
sebagai objek wisata populer.

Indonesia yang saat ini merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar
keempat di dunia merupakan rumah bagi jutaan K-popers atau pecinta K-pop. Pada
tahun 2019, Twitter mengumumkan daftar negara yang paling banyak men-
tweet terkait artis Kpop sepanjang tahun 2019 dan Indonesia berada pada peringkat 3
setelah Thailand dan Korea Selatan. Sedangkan untuk penayangan video-video K-pop
di Youtube berdasarkan negara, Indonesia menempati posisi ke-2 dengan persentase
9.9% (Won So, 2020). Sementara itu, Korea Selatan berada pada posisi pertama
dengan persentase yang tak jauh berbeda dari Indonesia yaitu 10.1%.

Indonesia dikenal memiliki fanbase yang besar dan loyal dalam dunia K-pop. Hal
ini menjadikan Indonesia sebagai ‘pasar’ yang sangat potensial untuk perekonomian
Korea Selatan dengan adanya Korean Wave. Terkadang, menjadi K-popers bukanlah
sesuatu yang murah. Kpopers perlu mengeluarkan banyak uang untuk membeli tiket
konser, album, merchandise, vote, dan produk yang diiklankan oleh artis kesukaan
mereka. Selain itu, mengunjungi Korea Selatan adalah impian bagi para K-popers di
mana hal ini tentu berdampak besar bagi sektor pariwisata Korea Selatan. Sejak
dibangunnya hubungan diplomatik antara Indonesia dengan Korea Selatan pada 1973,
Korea Selatan menjadi salah satu negara yang memiliki jumlah investasi terbesar dan
tersebar luas di berbagai macam proyek di Indonesia (Bhaskara, 2019). Indonesia dan
Korea Selatan juga sepakat untuk meningkatkan perdagangan bilateral mereka
menjadi 30 miliar dolar AS pada 2022.

Keberadaan artis Kpop saat ini banyak mempengaruhi preferensi para milenial
dalam beberapa hal. Misalnya semakin maraknya penggunaan produk-produk
skincare dan make up Korea, style Korea, konsumsi makanan Korea, dan lainnya.
Cara pandang mereka pun juga berubah menjadi lebih terbuka terhadap berbagai
aspek kehidupan, menjadi lebih bahagia dan bahkan banyak yang bangkit dari
depresi. Mereka juga sering menyelipkan kata-kata dengan bahasa Korea dalam
kehidupan sehari-hari seperti annyeong, saranghae, hyung, dan hwaiting. Selain itu,
para fans dari artis-artis Korea biasanya mendirikan fanbase atau komunitas yang
tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Contohnya, NCTzen Yogyakarta yang
merupakan tempat berkumpulnya para fans NCT (idol grup) di Yogyakarta. Mereka
memiliki kepengurusan yang terstruktur layaknya organisasi pada umumnya dan aktif
mengadakan event-event untuk fans NCT.

Bukan hanya minat penduduk Indonesia untuk mempelajari budaya Korea yang
semakin meningkat, penduduk Korea Selatan yang belajar budaya Indonesia pun
semakin bertambah. Jamhari (2015) menyebutkan, saat ini bahasa Indonesia menjadi
lebih popular dan minat orang yang ingin belajar bahasa Indonesia juga meningkat.
Ada tiga universitas di Korea Selatan yang menawarkan program bahasa Indonesia,
yaitu Hankuk University of Foreign Studies (HUFS), Busan University of Foreign
Studies (BUFS), dan Universitas Woosong. Hal ini didukung pula oleh banyaknya
perusahaan Korea yang berinvestasi di luar Korea seperti Indonesia.
Mempelajari bahasa Indonesia akan memberikan peluang bagi mereka untuk
bekerja di perusahaan Korea di luar Korea. Selain itu, banyak artis Korea yang
diundang ke acara-acara nasional di Indonesia dan menjadi brand ambassador produk
atau perusahaan lokal. Indonesia sebagai salah satu negara penyumbang fanbase
terbesar membuat artis-artis Korea lebih memperhatikan Indonesia dengan membuat
konten-konten budaya Indonesia. Bahkan ada grup bernama Secret Number, idol
group wanita pertama yang memiliki anggota/member dari Indonesia.  Hal tersebut 
tentu mendapatkan perhatian besar dari seluruh dunia khususnya masyarakat
Indonesia sehingga popularitasnya menjadi sangat terangkat. Maka dari itu,  dapat
dikatakan bahwa Indonesia memiliki peran penting dalam berkembangnya Korean
Wave secara global.
Atas dasar itu, penulis tertarik untuk meneliti secara mendalam, yang akan
dituangkan dalam bentuk skripsi dengan judul :PENGARUH BUDAYA KOREA
SELATAN (KOREAN WAVE) TERHADAP MINAT MASYARAKAT
INDONESIA.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja faktor-faktor yang membuat Korean wave diterima oleh masyarakat
Indonesia
2. Bagaimana persepsi masyarakat mengenai adanya Korean wave yang masuk ke
Indonesia?
3. Apa saja dampak negatif dan positif lahirnya budaya Korea di Indonesia?
4. Bagaimana peran masyarakat mendukung hasil karya Indonesia di tengah
masuknya Korean wave?
5. Apa saja pengaruh gaya hidup masyarakat Korea di Indonesia?

C. Tujuan
1. Faktor-faktor yang membuat Korean wave diterima oleh masyarakat Indonesia
2. Persepsi masyarakat mengenai adanya Korean wave yang masuk ke Indonesia
3. Agar kita dapat mengetahui dampak negatif dan positif lahirnya budaya Korea di
Indonesia
4. Peran masyarakat dalam mendukung hasil karya Indonesia ditengah masuknya
Korean wave;
5. Agar kita dapat mengambil manfaat dari gaya hidup masyarakat Korea

D. Manfaat Penelitian
1. penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan atau cakrawala
pengetahuan masyarakat mengenai masuknya Korean wave di Indonesia
2. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi landasan dalam memahami fenomena
meluasnya budaya Korea (K-pop) akibat globalisasi dan cara menghadapinya
melalui pemahaman-pemahaman.
3. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan masyarakat tentang etika
penggemar budaya Korea (K-pop)
4. memberikan gambaran dan penjelasan terhadap persebaran budaya populer
Korean Wave di dunia,khususnya Indonesia
DAFTAR PUSTAKA

Artikel Won So.2020. Distribution of K-pop views on YouTube Worldwide as


ofJune2019,by.country. Statista.Diakses dari  https://www.statista.com/
statistics/1106704/south-korea-kpop-youtube-views-by-country pada 12 September
2020.

Bhaskara, Ign. L. Adhi. 2019. Hubungan Diplomatik : Mengapa Semakin Banyak


Warga Korsel Belajar Bahasa Indonesia?. Tirto.id. Diakses
dari https://tirto.id/mengapa-semakin-banyak-warga-korsel-belajar-bahasa-
indonesia-der2 pada 12 September 2020.

Dinda yamita setyowati.2013. Strategi pemerintah korea selatan dalam


meningkatanya visitor arrivals ke Korea Selatan.

Egsaugm. (2020). Fenomena Korean Wave di Indonesia.

Noor rahma yulia. 2013. Diplomasi kebudayaan Republic of Korea di Indonesia


melalui film dan drama. Pencapaian kepentingan citra dan ekonomi Republic of
Korea di Indonesia.
Putra, Angga. (2014). Pengaruh Budaya Korea di Indonesia. Jurnal Universitas
Gunadarma.

Rahayu, Sri. (2013). Pengaruh K-Pop terhadap Budaya Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai