Anda di halaman 1dari 10

Putri sang kiai

Pondok Pesantren yang sangat terkenal bernama Pondok Pesantren Al Gozali yang di
pimpin oleh ayahku yang bernama KH.Muzammil Ahmad yang kerap di panggil Yai Mad
oleh para santri dan orang orang di luar pesantren ,tapi aku sudah terbiasa memanggil dengan
panggilan buya karena dua saudara perempuanku memanggil dengan panggilan yang sama.
Namaku adalah Arfa Sayyidah Ulya,aku memiliki dua sadaura perempuan dan keduanya
adalah kakak ku karena aku adalah anak terakhir dari tiga bersaudara kakak ku yang pertama
bernama Ning Azza Sayyidah Ulya ,yang kedua Ning Asya Sayyidah Ulya.
Aku sudah tidak tinggal besama umi lagi karena umi sudah meninggal dunia
semenjak tiga tahun yang lalu,dan seisi rumah hanya ada aku buya dan abdi ndalem, yang
bernama mbak Susi dan ada cak Soleh tetapi dia hanya sebagai supir pribadi buya
karena Ning Azza dan Ning Asya sudah berkeluarga dan masing masing dari mereka
sudah menikah dengan putra seorang kiyai sekarang Ning Azza sudah mempunyai satu putra
yang bernama gus Asraf dan ning Asya pun baru saja menikah bulan lalu.
Meskipun mereka sudah berkeluarga mereka masih sering berkunjung ke rumah yah
sekalian menengok pesantren buya .Di pondok terdapat santri putri dan santri putra tetapi
asrama di pondok di batasi dengan bangunan masjid pesantren,Lingkungan di pondok sangat
asri sehingga membuat suasana di pesantren itu damai melihat pemandangan lingkungan
pesantren apalagi aku sendiri
***
Hari sudah menjelang malam dan biasanya di pesantren diadakan pengajian kitab
kuning bersama yai mad yang di ikuti seluruh santri.
Pengajian di laksanakan di dalam masjid ,pengajian malam ini adalah sesuatu yang di
nanti nantikan seluruh santri. Santri berbondong bong ke masjid untuk mendapatkan barokah
dari kiainya
Seluruh santri sangat senang sekali ketika pengajian dengan yai Mad Karena yai Mad
menjelaskan keerengan itu dengan berbagai cerita sehingga membuat para santri mudah
memahami dan tidak mudah bosan ketika pengajian di mulai.dan pengajian pun berlangsung
selama satu jam.
Seusai pengajian yai Mad pergi ke ndalem dan beliau langsung duduk di kursi di
ruang tamu nya , kemudian yai Mad memanggil Ning Afra .
“Ning”...ning Afra sini buya mau bicara
Iya buya sebentar! Ning Afra pun pergi menemui yai Mad
“kenapa buya?
“Ning besokkan ada acara seribu harinya umi, jadi besok pagi ning belanja ya sama
mbak Susi nanti biar di antar sama cak soleh buat persiapan besok!
“Oh iya buya cuma itu saja buya ?
Iya ning sama satu lagi, besok ning harus bersiap siap kira kira mulai pagi sudah
banyak tamu,sambil menunggu ning Azza sama ning Asya datang ,nanti ning Afra ya yang
menemui tamu putri nya!
“iya buya insya allah Afra besok sudah bersiap siap sebelum buya siap (sambil
tersenyum)
***
Mata yang masih terkantuk seakan ingin terus terlelap dalam peraduan, hujan
semalam terus mengguyur seakan mengubah rasa gerah menjadi kesejukan yang tak terelakan
, di pondok ini setiap santri diharuskan bangun lebih awal untuk melaksanakkan sholat
tahajud.
Adzan subuh telah berkumandang diiringi dengan suara kokokan ayam jago milik
buya .Buya telah bersiap siap untuk pergi ke masjid pesantren dengan memakai jubah putih
,peci putih serta surban yang di selempangkan di pundak buya ,semua itu adalah style sehari
hari buya ketika mau menjadi imam sholat dan memimpin pengajian .
***
Berhubung aku berhalangan jadi aku hanya dirumah membantu mbak Susi
membersihkan rumah.Ketika bersih bersih rumah, aku menemukan foto ku dan umi ketika
aku masih kecil dan akupun teringat salah satu pesan dari umi dengan pandangan melamun
“ning sebagai wanita apapun profesinya,harus tetap luwes mengerjakan tugas tugas
rumah. Sepintar apapun dia,kalau tidah cakap dengan tugas kewanitaannya dan tidak tanggap
dengan keadaan sekitar ,maka dia akan tampak hilang kepintarannya!
“ning... ning...ning Afra
Astaghfirullah , mbak sudah lama memanggil saya?maaf ya mbak tadi tibatiba aku
teringat sama umi
Nggak kok ning mbak cuma mau tanya ini kepasarnya jadi apa gimana ning
Oh iya mbak Susi afra siap siap dulu ya mbak sama sekalian ngambil uang
Kemudian ning Arfa dan mbak susi pergi kepasar untuk belanja kebutuhan seribu hari
nya umi dan diantar dengan cak Soleh menggunakan mobil pesantren karena pasti
belanjaannya sangat banyak .
***
Ketika di perjalanan aku dan mbak susi membuat list apa saja yang akan kita beli
untuk segala keperluan acara mengenang seribu hari meninggal nya umi ternyata banyak
sekali yang butuhkan mulai dari kardus untuk kue sampai bahan bahan makanan.
Perjalanan ke pasar kira kira kurang lima belas menit lagi aku dan mbak susi mengisi
perjalanan dengan saling tukar cerita karena aku sudah menganggap mbak Susi sebagai
saudara sendiri jadi ketika aku bercerita dengan mbak Susi tidak ada rasa canggung sama
sekali mungkin karena mbak Susi sudah mengabdikan dirinya mulai aku masih berada dalam
kandungan umi.
ketika seru seru nya bercerita tiba tiba suasana di dalam mobil sangat serius dan mbak
Susi bertanya kepadaku dengan nada yang mendukung dengan suasana mobil
ning...ning Afra kan sekarang sudah dewasa yah, ketika nanti tiba tiba ada seorang
pria yang datang ke pesantren dan menemui yai Mad dengan tujuan untuk meminang putri
nya,dan kebetulan putrinya beliau hanya tinggal ning saja apakah ning mau menerima nya
“Apaan sih ,Mbak Susi kok ngomongnya kayak gitu aku ini masih kecil Mbak, masak
sudah mau nikah, padahal baru bulan kemarin ning Asya nikah
“lagian mbak yah aku masih ingin bersama buya soalnya buya sekarang sendiri nanti
kalau aku nikah nanti buya sama siapa
“oh iya ning semoga yah ning,nanti ning Afra mendapatkan sosok pendamping yang
sayang kepada ning Afra dan yai mad siapa tau nanti suami nya ning Afra bisa membantu
yai Mad di pesantren
“Iya mbak susi doain aja yang terbaik
***
Mobil pesantren sudah terpakir di parkiran pasar,aku dan mbak Susi keluar dari mobil
kemudian masuk kedalam pasar.
Aku dan mbak Susi mencari semua yang ada didalam list yang sudah di tulis tadi .
Memang banyak yang harus di beli karena tamu undangan juga sangat banyak

List:
 Kardus kue besar 25 lusin
 Kotak makanan
 Tisu
 Air mineral
 Wortel
 Tomat
 Cabai rawit
 Cabai merah
 jahe
 Kunyit
 Kacang pangjang
 Sayur kol
 Daging sapi
 ....
Aku sudah menemuhi toko di list yang pertama ketika aku ingin mengambil dompet
ku ternyata dompet ku tertinggal di dalam mobil.
Mbak Susi dompet ku tertinggal aku mau ngambil dompet dulu di mobil ya mbak Susi
tunggu dulu sebentar ya!
Setelah mengambil dompet Aku kembali melanjutkan belanja dengan mbak Susi
hingga semua yang di butuhkan sudah di dapatkan semua
***
Di sepanjang perjalanan keluar pasar,banyak sekali warung makanan dan salah
satunya ada warung yang sangat ramai,hingga aku tidak fokus berjalan sampai barang
bawaanku terjatuh tersenggol oleh orang.
Tiba tiba ada seorang laki laki yang membantu membereskan barang belanjaan yang
terjatuh
Setelah dia membantuku dia langsung pergi tanpa menampakkan wajahnya kembali,
“mas mas..
Orang itu berjalan dengan langkahan yang cepat seakan akan dia nggak mau orang tau
bahwa dia telang menollong oranglain
kemudian aku bertanya tanya siapa orang yang sudah membanttuku membereskan
ini,aku masih belum sempat mengucapkan terimakasih setelah menolongku
“mbak...mbak Susi tau nggak siapa yang membantu ku tadi?
Tadi mbak Susi sempat lihat wajahnya sekilas ning mas nya tadi itu tinggi putih
hidung nya mancung lumayan tampan sih ning
“Kira kira kenapa ya mbak Susi kok ketika dia telah menolong ku dia kok langsung
pergi begitu saja “
“Sepertinya dia memang oran yang tulus ning untuk menolong oran lain sampai
sampai dia tidak menerima ucapan terima kasih dari nin Afra”
“Hmmmm...mungkin ya mbak ,kita husnudzon aja deh mbak semoga prasangka mbak
itu benar”
“Iya ning.”
***
Disuatu warung makanan yang ramai tadi itu ternyata terdapat seorang pria yang
menolong ning Afra
“Alif kenapa kamu kok tiba tiba lari kedepan ,trus siapa wanita yan kamu tolong itu
emang kamu kenal sama dia ,ujar Doni teman alif”
“Menolong orang lain itu tidak memandang apakah kita kenal seseorang atau tidak
don, karena tolong menolong iitu adalah kewajiban kita sesama muslim”
Hmm.. ya ustad..
“Apaan sih don aku ini bukan ustad ,aku hanyalah manusia biasa yang menunggu
seoran wanita yang aku sukai sejak aku di pondok pesantren”
“Maksud kamu apa lif?”
“Yah sebenarnya wanita yang aku tolong tadi adalah putri seorang kiai di pondok
pesantren Al gozali ,dia sangat cantik,pintar,dan dia sangat ramah ketika bertatapan dengan
santri”
“Aku suka dengan sikap nya dan hatinya yan sangat lembut dia jua termasuk anak
yang sangat patuh kepada orang tuanya”
“Entah kenapa ketika aku melihatnya perasaanku ini tidak bisa terkendali ,aku hanya
bisa apa aku bukan putra seorang kiai”
“Terkadang aku mempunyai rasa ingin menyatakan perasaan ini kepada orang tuanya
tetapi aku sadar bahwa aku hanyalah orang biasa yang ketika aku mencintai anak seorang kiai
itu adalah kesalahan ku”
“Alif kamu tidak boleh seperti tu, kamu harus mempunyai tekat jika memang kamu
mencintainya kenapa kamu tidak berkorban tidak bekerja keras untuk mendapatkan
cintamu,seseorang itu berhak mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan apa yang di
inginkan kalau sudah seperti ini masak kamu masih mau menyerah”
“Makasih don kamu telah mendukungku kamu adalah teman yang selalu memberiku
semangat dan kamu tidak pernah membuatku untuk menyerah ,aku akan tetap
memperjuangkan cinta ku jika Allah menakdirkan ning Afra adalah jodohku pasti kita akan
di pertemukan di waktu yang tidak di sangka sangka”
***
Semua yang di perlukan sudah terbeli semua, ning Afrah dan mbak Susi sudah turun
dari mobil dan cak soleh menurunkan barang barang di dalam mobil
“Cak soleh minta tolong ya cak, semua yang di dalam mobil di turunkan lansung di
letakkan di depan ndalem aja biar nanti cak santri yang membawa ke dapur “
“Mbak Susi saya mau bersiap siap dulu ya biar enak nanti kalau tiba tiba ada tamu
,aku mau ke asrama putri dulu biar perwakilan ada yang ndalem ikut membantu mbak Susi
mempersiapkan acara “
“Iya ning”
“Kemudian aku pergi ke asrama putri untuk meemberitahu perwakilan untuk ke
ndalem membantu mempersiapkan acara”
Tidak lama kemudian sekitar jam tujuh pagi ning Afra sudah siap untuk menyambut
tamu putri ,dengan menggunakan dress berwarna hitam dengan warna pernak pernik yang
membuat ning Arfa terlihat glamour ketia memakainya dengan jilbab berwarna hitam yang
menutupi mahkota seorang perempuan
“”Mashaallahtabarakallah ning sudah cantik semakin cantik aja ning makai baju hati
hati lo ning nati ada yang tertarik.
“Hih... apa ya mbak Susi ,mbak Susi ini jangan kayak gitu mbak,nanti aku nggak
percaya diri kalu menemui tamu”
“Iya iya ning mbak Susi cuma bercanda kok jangan di anggap serius,memang ning
sangat cantik kok hari ini”
Satu persatu tamu undangan putri telah datang dan dipersilahkan untuk masuk
kedalam ndalem
Untuk tamu putra kebanyakan datang nya setelah sholat maghrib kare sekalian untuk
menikuti tahlil bersama dan mauidloh
Wakttu sudah menjelang siang ning Azza dan ning Asya datang dan aku sanat rindu
kepada mereka karena terakhir ketemu ketika pernikahan ning Asya satu bulan yang lalu dan
aku menyamutnya denan perasaan senang
***
Dari depan gerbang pesantren terlihat ada mobil yang ingin masuk, dan biasanya
untuk para tamu undangan di persilahkan memarkirkan kendaraan di depan pesantren tetapi
kenapa mobil itu memasuki pesantren. Aku hanya berdiri dan melihatnya saja mungkin tamu
itu sudah punya janji sama buya
“Ning”
Buya memangilku dari belakang ketika aku memperhatikan mobil itu dan akupun
terkejut
“iya buya ada yang harus di bantu lagi?”
“nggak ning, buya Cuma mau bilang itu adalah KH Muhammad Salman dengan
istrinya bernama ning Zulaikha dan putranya bernama gus Bahrul,buya mau kedalam
sebentar nanti kamu persilahkan masuk ya ning “
Dengan hati yang ikhlas aku menerima perintah dari buya
Ketika semua yang didalam mobil turun aku persilahkan semuanya unntuk masuk ke
ruang tamu ndalem dan aku memberikan jamuan yang sepantasnya
“Silahkan di minum maaf Cuma bisa ini yang di sugguhkan”
“iya..iya.. makasih”ujar ning Zulaikha
Kemudian aku beranjak pergi dari ruang tamu aku bertanya tanya kepada diriku
sendiri ,setelah terdiam lumayan lama aku teringat buya perna bercerita, dulu buya punya
teman dekat yang bernama Salman mereka dekat sekali, selama mereka di pondok pesantren
sekitar tujuh tahunan,tetapi mereka sudah jarang bertemu semenjak keduanya sudah berumah
tangga.
Beberapa tahun kemudian mereka bertemu kembali karena acara reoni di pesantren
dan mereka sudah membawa istri dan anak anaknya,mungkin yang dimaksud Salman itu ya
kiai Salman yang sekarang bertamu ke rumah
Acara tahlil mengenang seribu hari wafat nya umi telah usai para tamu dan jamaah
lainnya sedikit demi sedikit meninggalkan tempat
Ketika area pesantren sudah di bersihkan karena acara tadi tiba tiba security pondok
mendatangi ku dan memberiku sebuah kertas yang di situ ditujukan untuk ku
Kemudian aku pergi ke dalam kamar dan aku membuka kertas itu

"Jodoh itu rahasia Allah sekuat apa kita setia , selama apa kita menunggu, sesabar apa kita
menerima kekasih kita, jika Allah tidak menulis Jodoh kita , kekasih kita, kita tetap tidak akan
bersama nya dan terimalah takdirnya, karena tulang rusuk dan pemiliknya tidak akan pernah
tertukar dan akan bertemu pada saat nya” aku ingin sekali menjadikan mu pendamping
hidupku sudah sejak lama aku menunggu mu mungkin sekarang sudah waktunya untuk aku
menunjukkan keberanianku untuk bisa menjadi imam di dalam setiap ibadah mu

Ali

***

Malam telah memotong siang, dan gelappun mulai datang. Pikiran ku terbayang dengan kata
kata Doni dan kejadian tadi pagi .Ketika semua orang terlelap, aku memutuskan untuk
mengadukan semua isi dalam hati pada-Nya. Kuceritakan semua kerinduan hati ini, sekaligus
kegelisahan hati ini. Ya Rabb.

Sambil menunggu waktu subuh aku membuka Al qur’an dan membaca surat Al
waqiah dan melanjutkan sholat fajar dua rakaat yang insya allah ketika kita melaksanakan
nya kita akan mudah di jauhi orang lain.
Allahuakbar allahuakbar....

Suara adzan telah berkumandang aku pergi ke masjid untuk melaksanakan sholat
berjamaah

***

Beberapa bulan kemudian rasa penasaranku atas siapa yang mengirimkan surat itu
namanyapun tidak asing ku dengar tetapi kenapa dia memberiku surat seperti itu,apakah dia
mencintaiku tetapi siapa dia aku tidak perna mengenalnya

Dari pintu kamarku tiba tiba terdengar suara salam,sepertinya itu suara mbak
Susi,kemudian aku buka pintunya

“ mbak Susi ada apa”

“itu nin yai mad memanggil katanya ada sesuatu yang penying di bicarakan”

Aku menemui buya dengan perasaan bertanya tanya kenapa kok sepertinya buya mau
berbicara penting kepada ku. Setelah aku temui ternyata buya membicarakan tentang
perjodohan ku denan putra kiai Salman

Mendengarkan pun aku sudah terkejut kenapa kok buya berfikir secepat itu untuk
menikah kan ku .

Kemudian aku tidak bisa berkata apa apa karena aku sayang kepada buya dan
mungkin ini adalah pilihan yang tepat bagi buya untukku,untuk surat yang kemarin sampai
kepada ku aku mencoba untuk tidak mencari cari siapa orang yang menulis itu mungkin itu
surat yang salah alamat.

***

Selang berapa hari setelah buya membicarakan tentang perjodohanku dengan putra
kiai Salman tiba tiba buya memanggilku lagi dan Buya bilang kepadaku bahwa perjodohan
ku dengan putra kiai Salman di batalkan karena ada suatu alasan yang menjadikan buya
berubah fikiran.

“ning Afra kamu jangan berputus asa kamu akan tetap menikah dengan lelaki yang
menurut buya dia mampu untuk menggantikan buya memegang amanah untuk
membimbingmu.

Memang kamu tidak saling kenal tetapi kamu pernah mengetahui lelaki ini

***
Hari pernikahan pun sudah di tentukan,tinggal beberapa hari Ijab Qobul akan di
laksanakan sampai saat ini aku belum ppernnah bertemu denan putra kiai Salman yang
menentukan tanggal pernikahan dan sebagainya adalah buya dan suami dari kakakku.

Acara Ijab Qobul berlangsung aku berada di dalam ruangan di balik pengimaman
masjid.

Aku hanya mendengarkan suara nya yang sangat tegas dan terlihat dari suaranya jika
dia benar benar siap menjadi imam dan menerimaku untuk menjadi pendamping hidupnya

Ketika lantunan kalimat Qobiltu di ikrarkan qobiltu nikahaha watazwijaha


bimahrimadzkur halan,alhamdulillah

***

Ternyata dulu pria yang pernah menolongku ketika barangku terjatuh di dalam
keramaian pasar dan sekarang dia adalah suami ku sendiiri

Dan dia jua yang mngirimkan surat kepadaku

ketika aku membaca suratnya,memang di situ tertulis sebuah ketulusan.pada saat itu
aku ingin sekali tau siapa yang menulis surat itu.tetapi karena ada kabar perjodohan ku aku
sudah putus asa untuk mengetahui penulis surat itu.

Sebelumnya memang aku pernah melihatnya beberapa tahun lalu di asrama putra ternyata dia
adalah salah satu santri buya

Aku pernah melihatnya setiap dia menatakan sandal buya setiap buya mengimami
sholat

Kini aku sudah tidak ingin tau lagi siapakah yang menulisnya, ternyata yang menulis
surat itu sekarang sudah menjadi suamiku dan aku pun sudah menjadi pendamping
hidupnya.aku semakin yakin bahwa pilihan orang tua itu yang terbaik dan apa yang selama
ini kita inginkan ketika kita sering memohon kepada Allah pasti Allah mengabulkannya

Saat itu aku yakin bahwa ini memang yang dinamakan cinta untuk yang pertama
kalinya .dan aku berharap orang yang kucintai pertama adalah cinta yang terakhirku

–afra-

***
Seketika itu aku meyakinkan diriku untuk menemui orangtuanya yang
mana kiai ku sendiri ketika kiai menyetujui aku semakin bersyukur atas segala
pemberian allah.
selama apa kita menunggu, sesabar apa kita menerima kekasih kita, jika
Allah tidak menuliskan pasangan kita , kita tetap tidak akan bersama nya, kita
sebagai manusia hanya bisa menerima apa yang telah di takdirkan oleh
Allah,dan kita akan di berikan yang terbaik selagi kita percaya atas yang
diberikan oleh Allah karena pilihan Allah itu pasti yang terbaik dan yakinlah
bahwa Allah tidak akan mengecewakan hambaNya
-alif-

Anda mungkin juga menyukai

  • Cerpen Via
    Cerpen Via
    Dokumen11 halaman
    Cerpen Via
    Isnaini Azizah12
    Belum ada peringkat
  • Cerpen Kiki
    Cerpen Kiki
    Dokumen16 halaman
    Cerpen Kiki
    Isnaini Azizah12
    Belum ada peringkat
  • Cerpen Rizka
    Cerpen Rizka
    Dokumen12 halaman
    Cerpen Rizka
    Isnaini Azizah12
    Belum ada peringkat
  • Cerpen Sari
    Cerpen Sari
    Dokumen8 halaman
    Cerpen Sari
    Isnaini Azizah12
    Belum ada peringkat
  • Cerpen Firda Reihan
    Cerpen Firda Reihan
    Dokumen8 halaman
    Cerpen Firda Reihan
    Isnaini Azizah12
    Belum ada peringkat
  • Cerpen Aini
    Cerpen Aini
    Dokumen13 halaman
    Cerpen Aini
    Isnaini Azizah12
    Belum ada peringkat
  • BAB 1 Komparasi Hijab
    BAB 1 Komparasi Hijab
    Dokumen15 halaman
    BAB 1 Komparasi Hijab
    Isnaini Azizah12
    Belum ada peringkat
  • Cerpen Acil
    Cerpen Acil
    Dokumen13 halaman
    Cerpen Acil
    Isnaini Azizah12
    Belum ada peringkat