Anda di halaman 1dari 2

Di zaman sekarang, biaya perawatan rumah sakit sangatlah mahal.

Dirawat di rumah
sakit sudah pasti merogoh kocek jutaan rupiah. Bayangkan betapa terganggunya keuangan
rumah tangga Anda, bila harus mengeluarkan sejumlah uang secara mendadak dan tak
terhindarkan. Dengan memiliki asuransi kesehatan, hal seperti itu tak perlu terjadi karena
biaya pengobatan akan ditanggung oleh perusahaan penyedia asuransi. Meski demikian,
banyak orang enggan untuk mengikutsertakan dirinya dalam asuransi kesehatan. Salah satu
alasannya adalah karena jika dirinya selalu sehat, maka ia hanya membuang uang untuk
perusahaan asuransi. Menyediakan anggaran untuk asuransi kesehatan sebenarnya merupakan
bentuk tanggung jawab anda kepada pasangan dan keluarga. Artinya, bila sewaktu anda jatuh
sakit dan membutuhkan biaya pengobatan yang besar, anda tidak membebani pasangan dan
keluarga karena sudah mempersiapkan pihak yang akan menjamin biaya pengobatan tersebut,
yaitu perusahaan asuransi kesehatan. Berita baiknya, saat ini di Indonesia tak harus punya
uang banyak untuk bisa memiliki asuransi kesehatan. Karena pemerintah menyediakan
asuransi kesehatan berupa Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dikelola oleh Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. BPJS adalah badan hukum yang dibentuk
untuk menyelenggarakan program jaminan sosial. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
(BPJS) adalah badan hukum yang dibentuk dengan Undang-Undang untuk
menyelenggarakan perogram jaminan sosial. BPJS menurut UU Nomor 40 Tahun 2004
Tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional adalah trasformasi dari badan penyelenggara
jaminan sosial yang sekarang telah berjalan dan dimungkinkan untuk membentuk badan
penyelenggara baru sesuai dengan dinamika perkembangnan jaminan sosial.
Bagi karyawan dengan iuran 1-2% dari gaji, seluruh keluarga intinya dijamin
kesehatannya oleh BPJS kesehatan. Bagi non-karyawan, dengan iuran berkisar antara Rp
25.500 sampai Rp 80.000 per bulan, dirinya juga sudah bisa menjadi peserta BPJS kesehatan.
Selain harganya yang cukup terjangkau, asuransi kesehatan yang disediakan oleh JKN tidak
memiliki plafon (batasan biaya tertentu). Tak seperti asuransi kesehatan pada umumnya yang
mempertimbangkan riwayat penyakit untuk menentukan besaran iuran yang harus dibayar
tiap bulannya, BPJS kesehatan tidak mempertimbangkan ada tidaknya penyakit yang
sebelumnya pernah diderita seseorang. Prosedur pelayanan BPJS kesehatan harus berjenjang.
Orang sakit harus diperiksa dulu di puskesmas. Bila tidak tertangani, ia akan dirujuk ke
rumah sakit tipe C. Bila tidak tertangani lagi, akan dirujuk ke rumah sakit tipe B atau tipe A.
Peserta BPJS kesehatan tidak bisa memilih dokter dan fasilitas kesehatan. Fasilitas kesehatan
dan dokternya akan ditunjuk oleh BPJS kesehatan.
Maka dari itu asuransi kesehatan sangat penting, tujuannya tentu saja untuk menjamin biaya
kesehatan anda dan keluarga.

Sumber:
http://m.klikdokter.com/info-sehat/read/3433815/ini-pentingnya-memiliki-asuransi-kesehatan
Sumber lain:
Asih Eka Putri, 2014, Seri Buku Saku-2: Paham BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
Kesehatan), iedrich-Ebert-Stiftung, hlm.7

Anda mungkin juga menyukai