Anda di halaman 1dari 2

7.

Beberapa obat perlu petunjuk khusus sesuai bentuk


sediaan :

• Se ktdiaan untuk mata : tetes mata, salep mata

• Sediaan unuk hidung : tetes hidung, obat inhalasi


• Obat yang harus dibuang adalah :
• Sediaan tetes telinga

• Sediaan unuk kulit : bedak, salep, krim, lotion


- obat kadaluarsa

• Sediaan suppositoria - obat yang rusak

• Sediaan obat vagina Tanda-tanda Obat Rusak


• Terjadi perubahan :

- Warna, bau dan rasa


- Bentuk : pecah, retak, berlubang, menjadi
bubuk
• Jauhkan obat dari jangkauan anak. - Kapsul/puyer/tablet : lembab, lengket, basah
• Simpan obat dalam kemasan asli dan dalam wadah -Cairan/salep/ krim menjadi keruh mengental
tertutup rapat. Label jangan dilepas karena berisi aturan mengendap , memisah, mengeras, timbul
pemakaian.
noda, bintik-bintik, gas
• Simpan obat di tempat yang sejuk, kering, dan terhindar
• Wadah/kemasan rusak
dari sinar matahari langsung atau sesuai petunjuk yang
tertera dalam kemasan. • Etiket tidak terbaca
• Jangan tinggalkan obat di mobil dalam jangka waktu
panjang karena suhu tidak stabil.

• Obat dalam bentuk cair jangan disimpan dalam lemari


pendingin (freezer) agar tidak membeku, kecuali
disebutkan pada etiket atau kemasan.

• Sediaan suppositoria harus disimpan di lemari es supaya • Untuk kapsul, tablet atau bentuk padat lain,
tidak melele. dihancurkan terlebih dahulu dan dipendam dalam
tanah
• Sediaan aerosol/spray harus dijauhkan dari panas/suhu
tinggi karena dapat meledak • Hilangkan semua label dari wadah obat

• Bila ragu/tidak mengerti, • Untuk cairan , buang di


tanyakan kepada apoteker kloset, kecuali antibiotika
atau tenaga kesehatan harus dibuang bersama
terdekat. de ngan wadahnya
dengan mebghilangkan
label

• Dibakar, pastikan
pembakaran
4. Hindari menggunakan obat orang lain walaupun
gejalanya tampak serupa
5. Tanyakan kepada apoteker atau petugas kesehatan di
poskesdes untuk mendapatkan informasi penggunaan
obat yang lebih lengkap.
• Obat dapat diperoleh di apotek, supermarket, dan toko obat • Segel obat, segel obat palsu baisanya tidak rapi
berijin, Dengan memperhatikan ketentuan perundang-
undangan • Keutuhan Kemasan : Kemasan oba palsu biasanya tidak
utuh, rusak atau bocoR.
• Untuk obat dengan resep hanya dapat diperoleh di apotek
• Desain kemasan, desain obat palsu biasanya berbeda dari
• Pastikan apotek yang anda produk asli dalam hal ini warna, gambar, ukuran huruf,
1. Obat oral dalam bentuk padat (tablet, kaplet, kapsul,
datangi memiliki ijin apotek dan logo.
tablet salut) umumnya dapat ditelan utuh dengan bantuan
• Periksa kemasan obat dan • Kualitas Printing, kuallitas printing obat palsu biasanya air minum
tanggal kadaluarsa lebih pudar. 2. Beberapa obat oral padat memerlukan perlakuan khusus,
• Tanyakan obat anda pada misalnya :
apoteker anda (indikasi, • Tablet kunyah : harus kunyah dulu sebelum ditelan
aturan minum, efek sampinng
dan cara penyimpanan). • Tablet effervescent : dilarutkan dalam gelas air

• Tablet hisap : diletakkan di rongga mulut dan dihisap


Sebelum menggunakan obat :
• Tablet sublingual : ditaruh di bawah lidah dan tidak
1. Pastikan obat yang akan digunkan sudah betul untuk ditelan
2. Pastikan obat masih baik
3. Obat oral dalam bentuk cair (sirup) dikocok dahulu
3. Baca peringatan dalam kemasan sebelum diminum

4.Pastikan apakah obat bisa 4. Takaran obat minum (sirup):


langsung digunakan atau ada hal
• 1 (satu)s sendok takar artinya obat dituang ke sendok
tertentu yang harus dillakukan
takar sampai garis yang menunjukkan volume 5 ml
terlebih dahulu misalnya sediaan
suspensi kering amoxycillin yang • 1/2 (setengah) sendok takar artinya obat dituang ke
dilarutkan terlebih dahulu. sendok takar sampai garis yang menunjukkan voleume
5. Gunakan obat sesuai ketentuan. 2,5 ml)5.
5. Beberapa Obat dlam bentuk cair hanya untuk penggunaan
di luar tubuh (tidak untuk ditelan), seperti :

• Cairan tetes hidung, tetes mata, tetes telinga

• Cairan obat kumur


1. Bacalah cara penggunaan obat sebelum minum obat dan
• Cairan untuk kulit (lotion)
periksalah tanggal kadaluarsanya
6. Obat tetes digunakan dengan alat pipet yang tersedia
2. Gunakan obat sesuaiaturan minum obat dalametiket atau
dalam lkemasan. Aturan pakai dinyatakan dalam tetes
anjuran dalam brosur (obat bebas atau bebas terbatas)
atau ml.
3.Penggunaan obat bebas atau bebas terbatas tidak
dimaksudkan untuk penggunaan secara terus menerus .

Anda mungkin juga menyukai