Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA FARMASI

PERCOBAAN I
ANALISIS KUALITATIF KARBOHIDRAT

OLEH

NAMA : MINI BEKTI NINGSIH

NIM : O1A1 17 103

KELOMPOK : II (DUA)

ASISTEN : DEWA GEDE OKA RAHANGGA

JURUSAN FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2018
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Biokimia adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari tentang
makhluk hidup (biologis). Kajian biokimia adalah mengenai seluruh
proses kimia yang terjadi didalam tubuh. Dalam bidang farmasi, biokimia
erat hubungannya dengan farmakologi dan toksikologi karena keduanya
berhubungan dengan pengaruh bahan kimia terhadap metabolisme
didalam tubuh.
Karbohidrat adalah suatu zat gizi yang tersusun dari atom C, H, O
yang berfungsi sebagai penghasil energi. Didalam tubuh karbohidrat
dapat dibentuk dari beberapa asam amino dan sebagian dari gliserol
lemak. Tetapi, sumber karbohidrat terbesar adalah dari makanan. Buah-
buahan mengandung karbohidrat terutama dalam bentuk
monosakaridanya yaitu fruktosa. Cadangan karbohidrat dalam tubuh
dapat disimpan dalam bentuk glikogen pada otot dan hati pada hewan.
Sedangkan cadangan tumbuhan bagi hewan disimpan dalam bentuk
pati/amillum.
Analisis kualitatif adalah metode analisis yang digunakan untuk
mengidentifikasi suatu sampel. Berdasarkan hal tersebut, maka
dilakukanlah percobaan ini untuk mengetahui sampel buah-buahan positif
mengndung karbohidrat atau tidak.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada percobaan ini adalah :
1. Bagaimana mahasiswa mengetahui cara melakukan uji keberadaan
karbohidrat ?
2. Bagaimana mahasiswa mengetahui jenis karbohidrat yang terdapat
dialam.
C. Tujuan
Tujuan pada percobaan ini adalah :
1. Untuk mengetahui cara melakukan uji keberadaan karbohidrat.
2. Untuk mengetahui jenis karbohidrat yang terdapat dialam.
D. Manfaat
Manfaat pada percobaan ini adalah :
1. Mengetahui cara melakukan uji keberadaan karbohidrat.
2. Agar mahasiswa mengetahui jenis karbohidrat yang terdapat dialam.
BAB II
TINJUAN PUSTAKA

A. Teori Umum
Karbohidrat merupakan sumber energi yang tersedia dengan mudah
disetiap makanan, karbohidrat harus tersedia dalam jumlah yang cukup
sebab kekurangan karbohidrat sekitar 15 % dari kalori yang ada maka
dapat menyebabkan terjadi kelaparan dan berat badan menurun. Demikian
sebaliknya apabila jumlah kalori yang tersedia atau berasal dari
karbohidrat dengan jumlah yang tinggi dapat meyebabkan terjadi
peningkatan berat badan (Lanipi dan Marselina, 2018).
Status gizi dapat dinilai dari setiap jenis zat gizi, baik makro maupun
mikro. Zat gizi makro yang utama adalah protein, lemak dan karbohidrat.
Fungsi utama zat gizi adalah sumber zat tenaga/energi, zat pembangun
dan zat pengatur. Lemak dan karbohidrat adalah unsur utama sebagai
penghasil energi (Fitrianto, dkk., 2018). Selain itu, karbohidrat juga
menjadi komponen struktur penting pada makhluk hidup seperti serat
(fiber), selulosa, pektin serta lignin. Karbohidrat dapat digolongkan
berdasarkan monomer penyusunnya seperti monosakarida, disakarida dan
polisakarida (Sjamsiah, dkk., 2018).
Sebagian besar karbohidrat diabsorbsi kedalam darah dalam bentuk
glukosa, sedangkan monosakarida lain seperti fruktosa dan galaktosa
akan diubah menjadi glukosa didalam hati. Karena itu glukosa dan
monosakaridanya terbanyak didalam tubuh (Wulandari dan widya, 2018).
Glukosa merupakan produk utama dalam proses metabolisme
karbohidrat dalam tubuh, glukosa dalam darah berasal dari dua sumber
yaitu endogen dan eksogen. Glukosa hasil dari proses metabolisme
glikolisis, glukoneogenesis dan glikogenolisis disebut glukosa asal
endogen sedangkan yang berasal dari pakan disebut eksogen (Fransiska,
2018).
Glukosa darah sangat baik untuk meningkatkan hormon seperti
insulin. Walaupun hormon tersebut tidak seimbang tetapi terkadang dapat
mengatur hasil abnormalitas dari metabolisme glukosa dan hasilnya
(Sumana, dkk., 2017).
Fruktosa disimpan sebagai cadangan dalam hati untuk digunakan bila
tubuh membutuhkan dan juga untuk mengurangi kerusakan hati. Fruktosa
dapat dikonsumsi oleh para penderita diabetes karena transportasi
fruktosa kesel-sel tubuh tidak membutuhkan insulin sehingga tidak
mempengaruhi keluarnya insulin (Ratnayani dkk, 2018).
Amilum atau pati merupakan zat penting dalam proses pembuatan
tablet sebagai eksipien atau bahan dasar. Pati dalam pembuatan tablet
berfungsi sebagai bahan pengisi, bahan pengikat dan bahan penghacur
(Ifmaily, 2018).
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat


Praktikum ini dilaksanakan pada hari Jumat, 26 Oktober 2018 pukul 08.00
WITA sampai selesai yang bertempat di Laboratorium Farmasi, Fakultas
Farmasi, Universitas Halu Oleo.

B. Alat dan Bahan


1. Alat
Alat-alat yang digunakan pada percobaan ini adalah batang
pengaduk, cutter, elektromantle, gegep, gelas kimia (pyrex) 100 mL dan
250 mL, gelas ukur (pyrex) 100 mL, lumpang dan alu, pipet tetes, rak
tabung, spatula dan tabung reaki (pyrex).
2. Bahan
Bahan-bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah akuades,
asam sulfat, reagen benedict, reagen barfoed, reagen iodin, reagen molish,
reagen fehling A dan B, sirsak, tebu, markisa, jeruk, jambu, lemon, sawo
dan semangka.
C. Prosedur Kerja

1. Uji Iodin

sampel

- Dimasukkam 1 ml ke dalam
tabung reaksi
- Ditambahkan 2 tetes reagen
iodin
- Diamati perubahan warna
yang terjadi

Hasil pengamatan….?
Positif : Merah ungu/merah bata

2. Uji Molisch

sampel

- Dimasukkan 2 ml ke

dalam tabung reaksi

- Ditambahkan 2 tetes
reagen molisch
- Dihomogenkan
- Ditambahkan H2SO4 pekat
sebanyak 2 ml sambil
dimiringkan
ditambahakan hingga
terbentuk dua lapis larutan
- Diamati dan dicatat
perubuahan warnanya

Hasil pengamatan….?
Positif : cincin merah/ungu

3. Uji Benedict

sampel

- Dimasukkan 5 ml reagen benedict pada


setiap tabung reaksi
- Ditambahkan 2 ml sampel
- Dipanaskan pada elektromantle
- Diamati perubahan warna yang terjadi
Hasil pengamatan…..?
Positif : hijau, merah, jingga dan endapan

4. Uji Barfoed

sampel

- Dipanaskan 2 ml raegen barfoed kedalam


2 2 ml larutan sampel pada tabung reaksi
- Dipanaskan kedalam air mendidih
- Diamati endapan yang terbentuk

Hasil pengamatan…..?
Positif : terbentuk endapan merah bata
5. Uji Fehling A dan Fehling B

sampel

- dimasukkan 2 ml dalam tabung reaksi


- Ditambahkan 2 tetes reagen fehling
- Diamati dan dicatat perubahan warnanya

Hasil pengamatan…..?
Positif : merah bata
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil pengamatan
1. Uji iodin
2. Uji Iodin

NO SAMPEL SEBELUM SESUDAH KETERANGA


. N
1. SIRSAK Positif
mengandung
glikogen

2. TEBU Positif
mengandung
glikogen

3. MARKISA Positif
mengandung
glikogen

4. JERUK Positif
mengandung
glikogen

5. JAMBU Positif
mengandung
glikogen

6. LEMON Positif
mengandung
glikogen

7. SAWO Positif
mengandung
glikogen
8. SEMANGK Positif
A mengandung
glikogen
SIRSAK POSITIF

1. TEBU POSITIF

2. MARKISA POSITIF

3. JERUK POSITIF

4. JAMBU POSITIF

5. LEMON NEGATIF

6. SAWO NEGATIIF
7. SEMANGK POSITIF
A
UJI BENEDICT

NO SAMPEL SEBELUM SESUDAH KETERANGA


. N
1. SIRSAK POSITIF

2. TEBU POSITIF
3. MARKISA POSITIF

4. JERUK POSITIF

5. JAMBU POSITIF

6. LEMON POSITIF

7. SAWO POSITIF

8. SEMANGK POSITIF
A
NO SAMPEL SEBELUM SESUDAH KETERANGA
. N
1. SIRSAK POSITIF

2. TEBU POSITIF

3. MARKISA POSITIF

4. JERUK POSITIF

5. JAMBU POSITIF
6. LEMON POSITIF

7. SAWO POSITIF

8. SEMANGK POSITIF
A

UJI BARFOED
UJI FEHLING

NO SAMPEL SEBELUM SESUDAH KETERANGA


. N
1. SIRSAK NEGATIF

2. TEBU NEGATIF

3. MARKISA NEGATIF

4. JERUK NEGATIF

5. JAMBU NEGATIF

6. LEMON NEGATIF

7. SAWO NEGATIIF
8. SEMANGK POSITIF
A
B. Pembahasan
Karbohidrat adalah enyawa organik yang terbentuk dari unsur krbon
(C), oksigen (O), Hidrogen (H). Fungsi utama karbohidrat adalah sebagai
pengahil energi, karena settiap gramnya mengandung kalori. Didalam
tubuh karbohidrat dapat dibentuk dari beberapa asam amino dan sebagian
dari gliserol lemak. Dalam tumbuhan, karbohidrat dibentuk memaluli proes
fotosintesis sedangkan pada hewan tingkat tinggi , termasuk manusia
sumber karbohidrat terbesar adalah dari makanan. Cadangan glikogen
dalam tubuh disimpan dalam otot dan hati.
Uji kualitatif adalah uji untuk mengidentifikasi ada atau tidaknya
kandungan suatu bahan dalam suatu sampel. Uji kualitatif karbohidar ini
dilakukan dalam 5 metode uji, yaitu uji iodin, uji molish, uji barfoed, uji
benedict dan uji fehling.
Uji molisch adalah uji yang memiliki prinsip hidrolisis karbohidrat
menjadi monosakarida. Jenis penstosa akan mengalami dehidrasi dengan
asam tersebut dengan menggunakan asam organic pekat. Percobaan
menunjukan bahwa uji coba semua bahan mengandung karbohidrat karena
terbentuk cincin ungu pada batas diantar pereaksi dengan larutan uji .
Cincin ungu pada batas terbentuk dari reaksi dehidrasi karbohidrat oleh
asam sulfat (H2SO4). H2SO4 ini berfungsi menghidrolisis ikatan pada
sokorida untuk menghasilkan fosfor.
Uji Berfoed digunakan untuk mengetahui monosakarida dan
polisakarida pada karbohidrat. Percobaan menunjukan bahwa semua
sampel yang digunakan menunjukan tidak terdapat monosakantis. Fruktosa
atau galaktosa dalam sampel terapi menunjukan bahwa dalam sampel
terdapat disakarida. Sehigga postif dengan parameter perubahan warna
merah bata.
Uji Benedict berdasarkan pada gula yang mengandung gugus aldelvda
atau ketan bebas akan mereduksi ion Cu2+ dalam suasana alkalis menjadi
cu+, yang mengendap sebagai Cu2) berwarna merah bata. Gula pereduksi
merupakan gula yang memiliki gugus alkalis pada strukturnya. Percobaan
menujukan bahwa semua sampel positif dengan terbentuk warna hjau,
merah, jingga dan merah bata dan menujukan bahwa sampel menagandung
fruktosa, glukosa, galatosa, maltose, dan laktosa.
Uji iodin digunakanuntuk menunjukkan adanya polisakarida amailum
dengan iodin yang dapat membentuk kompleks biru, amilopektin dan iodin
dapat membentuk kompleks berwarna ungu atau biru. Sedangkan dengan
glikogen akan membentuk warna coklatt/merah bata.
Uji fehling digunakan untuk menunjukkan adanya karbohidrat
pereduksi (monosakarida, laktosa, maltosa dan lainnya), uji positif ditandai
dengan perubahan warna merah bata.
Pecobaan pertama dilakukan uji iodin pada sampel yaitu sirsak, tebu,
markisa, jeruk, jambu, lemon, sawo dan semangka ditambahkan 2 tetes
iodin untuk membentuk kompleks dan menghasilkan perubahan warna
pada sampel. Hasil yang didapatkan , semua sampel positif mengandung
glikogen karena kompleks yang terbentuk berwarna ungu.
Pecobaan kedua dilakukan uji molish pada sampel yaitu sirsak, tebu,
markisa, jeruk, jambu, lemon, sawo dan semangka ditambahkan 2 tetes
reagen molish untuk membentuk kompleks dan cincin berwarna ungu pada
sampel. Hasil yang didapatkan , semua sampel positif mengandung fusfural
dan membentuk cincin ungu.
Uji benedict dihasilkan dengan jalan memanaskan 2 tetes reagen
benedict an kemudian ditambahkan sampel. Fungsi pemanasan adalah
untuk katalisator reakasi karena pergerakan partikelnya lebih cepat. Hasil
yang didapatkan sampel membentuk kompleks berwarna merah bata dan
positif mengandung monosakarida.
Uji barfoed dilakukan pada percobaan yang ke-4 dan dilakukan
dengan cara sampel ditambahkan 2 tetes reagen barfoed dan dipanaskan.
Hasil yang didapatkan adalah sampel berwarna merah bata dan terdapat
endapan yang menunjukkan adanya karbohidrat jenis monosakarida.
Percobaan terakhir yang dilakukan adalah uji fehling yaitu dengan
ditambahkan 2 tetes fehling A + fehling B. Hasil yang didapatkan adalah
sampel positif mengandung karbohidrat karena berwarna hijau atau biru
saat diberikan pereaksi.
Manfaat percobaan analisis kualitaif karbohidrat ini dalam bidang
farmasi adalah untuk membuat eksipien, bahan pengisi, bahan perasa,
maupun bahan pengikat dalam sediaan-sediaan farmasi.
BAB V
KESIMPULAN

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan, yaitu:


1. Uji deteksi karbohidrat dalam 5 metode uji, yaitu uji iodin, uji molish, uji
barfoed, uji benedict dan uji fehling. Semua sampel postif mengandung
karbohidrat, tetapi tidak semua pemberian pereaksi menunjukan sampel
memiliki perubahan warna yang sesuai. Hal ini menunjukkan sampel memiliki
monomer yang berbeda.
2. Jenis-jenis karbohidrat yang terdapat dialam antara lain monosakarida,
oligosakarida dan polisakarida yang umumnya terdapat pada sayuran, buah-
buahn dan pati.

.
DAFTAR PUSTAKA

Fitrianto, Danan Surya, Laksmi., Ronny Dan Zen. 2018. Gambaran Status Gizi
Pekerja Bangunan Wanita Di Kecamatan Tembalang Kota Semarang Tahun
2016. Jurnal Kesehatan Masyarakat. Vol. 6(1).

Fransiska, Nurul. 2018. Hubungan kadar glukosa dengan kadar potassium dalam
darah itik tegal yang diberi pakan mengandung limbah disuplementasi
multienzim. Jurnal hexagro. Vol. 2(1).

Ifmaily. 2018. Penetapan kadar pati buah sukun dengan metode luff schorrl.
Chempublish jurnal. Vol. 3(1).

Lanipi, Margareta dan marselina. 2018. Analisis kadar karbohidrat pada tanaman
sayur lilin. Jurnal kesmas untika luwuk. Vol. 9(1).

Ratnayani, Dwi adhi dan Gitadewi. 2018. Penentuan kadar glukosa dan fruktosa pada
madu randu dan madu kelengkeng dengan metode kromatografi cair kinerja
tinggi. Jurnal Kimia. Vol. 2(2).

Sjamsiah , Alwi Jaya dan Suriani. 2018. Analisis Proksimat pada Beras Hibrid yang
Terbuat dari Singkong (Manihot esculentra) dan Labu Kuning (Cucurbita
moschata). Jurnak Sainsmat. Vol. 7(1).

Sumana, vatsala, kotian, Narayuna dam ikaratna. 2017. Iodometric determination of


glucose using choramine T. Journal of Chemical, Biological dan Physical
Sceince. Vol. 7(4).

Wulandari, Dewi dan Widya. 2018. Pengaruh Usia, stress, dan diet tinggi karbohidrat
terhadap kadar glukosa darah. Infokes. Vol. 8(1).

Anda mungkin juga menyukai