FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HALU OLEO
OLEH :
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HALUOLEO
2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
seperti protein, karbohidrat, lipid, enzim, asam nuklat, dan biomolekul lainnya.
Enzim adalah golongan protein yang paling banyak terdapat dalam sel
hidup. Kira-kira ada lebih dari 2.000 enzim telah teridentifikasi, yang masing-
Sintesis enzim terjadi didalam sel dan sebagian besar enzim dapat diperoleh dan
Enzim memiliki peran penting pada hampir tiap reaksi biologis, dalam
mempengaruhinya.
B. Rumusan Masalah
katalisis suatu enzim, mengetahui pengaruh pH, suhu dan konsentrasi substrat
C. Tujuan
kecepatan katalisis suatu enzim, mengetahui pengaruh pH, suhu dan konsentrasi
D. Manfaat
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Umum
Saliva merupakan cairan rongga mulut yang kompleks, terdiri atas campuran
sekresi dari kelenjar saliva mayor dan minor di mukosa mulut. Saliva memiliki
Enzim adalah molekul protein kompleks yang dihasilkan oleh sel hidup dan
bekerja sebagai katalisator dalam berbagai proses kimia didalam tubuh. Reaksi
yang tidak dikatalisis kerap kali memberikan hasil produk yang tidak spesifik,
tetapi reaksi yang dikatalis enzim akan menghasilkan produk spesifik tergantung
target atau substrat, yaitu struktur molekul yang mau dipecah yang terdapat
aktivitas enzim. Karena aktivitas enzim terhenti saat substrat habis (Susanto dkk.,
2017).
suhu, konsentrasi dan lama inkubasi atau pemeraman. Apabila terjadi pola kurva
terbalik pada hubungan antara faktor-faktor dan aktivitas enzim, hal ini
waktu tertentu akan terjadi aktivitas yang antiklimaks (Susanto dkk., 2018).
Suhu adalah faktor yang memberikan dampak besar pada aktivitas enzim.
Umumnya suatu enzim tidak memiliki aktivitas optimal pada suhu yang sangat
rendah. Hal ini dikarenakan reaksi yang melibatkan enzim memerlukan suatu
pemanasan terkontrol yang akan menyediakan energi aktivasi yang cukup untuk
memulai reaksi. Kenaikan suhu pada reaksi entimatik akan meningkatkan energi
optimal kerja enzim, maka proses hidrolisis juga akan semakin cepat
METODEOLOGI PRAKTIKUM
1. Alat
lumpang dan alu, penjepit tabung, pipet tetes, rak tabung, sendok tanduk,
2. Bahan
asam asetat (CH3COOH), besi (III) klorida (FeCl3), kalsium (III) klorida
(CaCl3), kupri sulfat (CuSO4), larutan DNS, magnesium (III) klorida (MgCl 3),
dan sampel (jeruk, beras hitam, pati beras, pati ketan, minyak ikan, buncis,
keju, vicee®, seledri, jeruk nipis, asam cuka, ketan putih, ubi jalar, beras
Saliva
- Diambil 25 mL
Stock enzim
Pati beras
Hasil pengamatan...?
3. Pengaruh inhibitor terhadap aktivitas enzim
Substrat
reaksi
- Ditambahkan 2 ml saliva
- Didinginkan
620 nm
Hasil pengamatan...?
4. Pengaruh suhu terhadap aktivitas enzim
Substrat
- Dimasukkan tabung reaksi pada suhu ruang, dan air es ke dalam air
- Diencerkan hingga 10 ml
Hasil pengamatan...?
5. Pengaruh konsentrasi substrat terhadap aktivitas enzim
Enzim 5 %
- Dipipet 2 ml
- Ditambahkan 2 ml DNS
nm
Hasil pengamatan...?
Enzim 2 %
%%
- Dipipet 2 ml , lalu ditambahkan substrat 1 ml
- Diencerkan hingga 10 ml
Hasil pengamatan...?
7. Pengaruh vitamin terhadap aktivitas enzim
Enzim 25 %
- Dipipet sebanyak 2 ml
- Ditambahkan 1 ml substrat
- Ditambahkan 2 ml DNS
Hasil pengamatan...?
8. Pengaruh konsentrasi enzim terhadap aktivitas enzim
Enzim 10%
- Dipipet sebanyak 2 ml
- Ditambahkan DNS 2 ml
- Diencerkan sampai 10 ml
Hasil pengamatan...?
9. Pengaruh waktu inkubasi terhadap aktivitas enzim
Enzim 1%
- Dipipet sebanyak 2 ml
dan 40
Hasil pengamatan...?
BAB IV
A. Hasil Pengamatan
1. Kurva Standar Glukosa
Konsentrasi Absorbansi
10 0.0344
20 0.0854
30 0.1248
40 0.2051
50 0.3151
60 0.3939
Tanpa
1 0.487 75.397 83.774
Pengaruh pH
Perhitungan:
Dik:
Tanpa Pengaruh pH
y = 0.0073x ˗ 0.0634
x = 75.397
Aktivitas Enzim
AE = 83.774 unit/mL
Jeruk
y = 0.0073x ˗ 0.0634
Aktivitas ezim
AE = 39.634 unit/mL
NaOH
y = 0.0073x ˗ 0.0634
x = 99.506
Aktivitas ezim
AE = 110.567 unit/mL
Asam Cuka
y = 0.0073x ˗ 0.0634
x = 24.164
Aktivitas ezim
AE = 26.848 unit/mL
Perhitungan:
Dik:
o Pati Ketan
o Konsentrasi 10%
y = 0.0073x ˗ 0.0634
x= 28.547
Aktivitas Enzim
AE = 31.718 unit/mL
o Konsentrasi 15%
y = 0.0073x ˗ 0.0634
x = 21.835
Aktivitas ezim
= 21.261 unit/mL
o Konsentrasi 20%
y = 0.0073x ˗ 0.0634
x = 22.109
Aktivitas ezim
A = 24.565 unit/mL
o Konsentrasi 25%
y = 0.0073x ˗ 0.0634
x = 27.589
Aktivitas ezim
AE = 30.654 unit/mL
o Pati Beras
o Konsentrasi 10%
y = 0.0073x ˗ 0.0634
Aktivitas Enzim
= 21.521 unit/mL
o Konsentrasi 15%
y = 0.0073x ˗ 0.0634
x = 17.041
Aktivitas ezim
= 18.934 unit/mL
o Konsentrasi 20%
y = 0.0073x ˗ 0.0634
x = 16.082
Aktivitas ezim
= 17.868 unit/mL
o Konsentrasi 25%
y = 0.0073x ˗ 0.0634
Aktivitas ezim
= 20.303 unit/mL
y = 0.0073x ˗ 0.0634
x = 42.383
Aktivitas Enzim
= 47.092 unit/mL
o Konsentrasi 15%
y = 0.0073x ˗ 0.0634
x = 56.109
Aktivitas ezim
= 62.243 unit/mL
o Konsentrasi 20%
y = 0.0073x ˗ 0.0634
0.11 = 0.0073x ˗ 0.0634
0.0073x = 0. 11 + 0.0634
x = 23.753
Aktivitas ezim
= 26.392 unit/mL
o Konsentrasi 25%
y = 0.0073x ˗ 0.0634
x = 21.561
Aktivitas ezim
= 23.956 unit/mL
Bismuth
1. 0.044 14.712 16.346
Nitrat
Perhitungan:
Dik:
Persamaan Linear (y) = 0.0073-0.0634
BM glukosa = 180 gram/mol
T(Waktu inkubasi) = 5 Menit
Penyelesaian
Bismuth nitrat
y = 0.0073x ˗ 0.0634
x = 14.712
Aktivitas Enzim
AE = 16.346 unit/mL
CuSO4
y = 0.0073x ˗ 0.0634
Aktivitas ezim
AE = 19.238 unit/mL
Pb Asetat
y = 0.0073x ˗ 0.0634
x = 28.821
Aktivitas ezim
AE = 32.023 unit/mL
FeCl3
y = 0.0073x ˗ 0.0634
x = 53.616
Aktivitas ezim
AE = 59.573 unit/mL
Perhitungan:
Dik:
Persamaan Linear (y) = 0.0073-0.0634
BM glukosa = 180 gram/mol
T(Waktu inkubasi) = 5 Menit
Penyelesaian
Suhu Panas
y = 0.0073x ˗ 0.0634
x = 10.602
Aktivitas Enzim
AE = 11.78 unit/mL
Suhu Ruang
y = 0.0073x ˗ 0.0634
Aktivitas ezim
AE = 21.202 unit/mL
Suhu Dingin
y = 0.0073x ˗ 0.0634
x = 43.751
Aktivitas ezim
AE = 48.614 unit/mL
Vitamin A
1. 0,097 21,973 24,414
Minyak Ikan
Vitamin B
2. Buncis 0,150 29,233 32,481
Seledri 0,070 18,274 20,304
Vitamin C
3. Vicee 0,086 20,466 22,74
Becom-C 0,142 28,137 31,263
Vitamin D
4.
Keju 1,704 242,055 360,95
Perhitungan:
Dik:
Minyak Ikan
y = 0.0073x ˗ 0.0634
0,097 = 0.0073x ˗ 0.0634
0,097+0,0634
x=
0,0073
x = 21,973
Aktivitas Enzim
21,973 x 1000
AE=
180 x 5
AE = 24,414 unit/mL
Buncis
y = 0.0073x ˗ 0.0634
0,150 = 0.0073x ˗ 0.0634
0,150+0,0634
x=
0,0073
x = 29,233
Aktivitas Enzim
29,233 x 1000
AE=
180 x 5
AE = 132,481 unit/mL
Seledri
y = 0.0073x ˗ 0.0634
0,070 = 0.0073x ˗ 0.0634
0,070+0,0634
x=
0,0073
x = 18,274
Aktivitas Enzim
18,274 x 1000
AE=
180 x 5
AE = 20,304 unit/mL
Vicee
y = 0.0073x ˗ 0.0634
0,086 = 0.0073x ˗ 0.0634
0,086+0,0634
x=
0,0073
x = 20,466
Aktivitas Enzim
20,466 x 1000
AE=
180 x 5
AE = 22,74 unit/mL
Becom-C
y = 0.0073x ˗ 0.0634
0,142 = 0.0073x ˗ 0.0634
0,142+ 0,0634
x=
0,0073
x = 28,137
Aktivitas Enzim
28,137 x 1000
AE=
180 x 5
AE = 31,263 unit/mL
Keju
y = 0.0073x ˗ 0.0634
1,704 = 0.0073x ˗ 0.0634
1,704+0,0634
x=
0,0073
x = 242,055
Aktivitas Enzim
242,055 x 1000
AE=
180 x 5
AE = 268,95 unit/mL
Kadar
No Sampel Absorbansi Aktivitas Enzim
Enzim
Dik:
Pati Beras 1%
y = 0.0073x ˗ 0.0634
0,038+0,0634
x=
0,0073
x = 13,89
Aktivitas Enzim
13,89 x 1000
AE =
180 x 5
AE = 15,43 unit/mL
Pati Beras 2%
y = 0.0073x ˗ 0.0634
0,059 = 0.0073x ˗ 0.0634
0,059+0,0634
x=
0,0073
x = 16,767
Aktivitas Enzim
16,767 x 1000
AE=
180 x 5
AE = 18,63 unit/mL
Pati Beras 3%
y = 0.0073x ˗ 0.0634
0,105 = 0.0073x ˗ 0.0634
0,105+0,0634
x=
0,0073
x = 23,0685
Aktivitas Enzim
23,0685 x 1000
AE=
180 x 5
AE = 25,632 unit/mL
Pati Beras 4%
y = 0.0073x ˗ 0.0634
0,125 = 0.0073x ˗ 0.0634
0,125+0,0634
x=
0,0073
x = 25,808
Aktivitas Enzim
25,808 x 1000
AE=
180 x 5
AE = 28,676 unit/mL
Pati Beras 5%
y = 0.0073x ˗ 0.0634
0,155 = 0.0073x ˗ 0.0634
0,155+0,0634
x=
0,0073
x = 29,92
Aktivitas Enzim
29,92 x 1000
AE=
180 x 5
AE = 33,242 unit/mL
g. Pengaruh Jenis Substrat Terhadap Aktivitas Enzim
Perhitungan:
Dik:
y = 0.0073x ˗ 0.0634
0,008+0,0634
x=
0,0073
x = 9,781
Aktivitas Enzim
9,781 x 1000
AE=
180 x 5
AE = 10,868 unit/mL
Ketan Ungu
y = 0.0073x ˗ 0.0634
0,021 = 0.0073x ˗ 0.0634
0,021+ 0,0634
x=
0,0073
x = 12,11
Aktivitas Enzim
12,11 x 1000
AE=
180 x 5
AE = 13,46 unit/mL
Kacang Hijau
y = 0.0073x ˗ 0.0634
0,128 = 0.0073x ˗ 0.0634
0,128+0,0634
x=
0,0073
x = 26,22
Aktivitas Enzim
26,22 x 1000
AE=
180 x 5
AE = 29,132 unit/mL
Ketan Putih
y = 0.0073x ˗ 0.0634
0,219 = 0.0073x ˗ 0.0634
0,219+0,0634
x=
0,0073
x = 38,685
Aktivitas Enzim
38,685 x 1000
AE=
180 x 5
AE = 42,92 unit/mL
Pati Jagung
y = 0.0073x ˗ 0.0634
0,257 = 0.0073x ˗ 0.0634
0,257+0,0634
x=
0,0073
x = 43,89
Aktivitas Enzim
43,89 x 1000
AE=
180 x 5
AE = 48,72 unit/mL
Ubi Jalar
y = 0.0073x ˗ 0.0634
0,259 = 0.0073x ˗ 0.0634
0,259+0,0634
x=
0,0073
x = 44,164
Aktivitas Enzim
44,164 x 1000
AE=
180 x 5
AE = 49,012 unit/mL
h. Pengaruh Waktu Inkubasi Terhadap Aktivitas Enzim
Konsentrasi
No Waktu Absorbansi Aktivitas Enzim
Enzim
Dik:
Waktu 0 Menit
y = 0.0073x ˗ 0.0634
0,066+0,0634
x=
0,0073
x = 17,73
Aktivitas Enzim
17,73 x 1000
AE=
180 x 5
AE = 19,696 unit/mL
Waktu 10 menit
y = 0.0073x ˗ 0.0634
0,27 = 0.0073x ˗ 0.0634
0,27+0,0634
x=
0,0073
x = 41,67
Aktivitas Enzim
41,67 x 1000
AE=
180 x 5
AE = 50,746 unit/mL
Waktu 20 menit
y = 0.0073x ˗ 0.0634
0,078 = 0.0073x ˗ 0.0634
0,078+0,0634
x=
0,0073
x = 19,3699
Aktivitas Enzim
13,3699 x 1000
AE=
180 x 5
AE = 21,52 unit/mL
Waktu 30 menit
y = 0.0073x ˗ 0.0634
0,025 = 0.0073x ˗ 0.0634
0,025+0,0634
x=
0,0073
x = 12,1096
Aktivitas Enzim
12,1096 x 1000
AE=
180 x 5
AE = 13,4551 unit/mL
Waktu 40 menit
y = 0.0073x ˗ 0.0634
0,042 = 0.0073x ˗ 0.0634
0,042+ 0,0634
x=
0,0073
x = 14,438
Aktivitas Enzim
14,438 x 1000
AE=
180 x 5
AE = 16,043 unit/mL
Waktu 50 menit
y = 0.0073x ˗ 0.0634
0,048 = 0.0073x ˗ 0.0634
0,048+0,0634
x=
0,0073
x = 15,26
Aktivitas Enzim
44,164 x 1000
AE=
180 x 5
AE = 16,96 unit/mL
Waktu 60 menit
y = 0.0073x ˗ 0.0634
0,078 = 0.0073x ˗ 0.0634
0,078+0,0634
x=
0,0073
x = 19,3699
Aktivitas Enzim
19,3699 x 1000
AE=
180 x 5
AE = 21,52 unit/mL
B. Pembahasan
biokatalisator yang mempercepat reaksi kimia dalam makhluk hidup atau dalam
sistem biologik. Suatu enzim mempercepat reaksi 108 sampai 108 kali lebih cepat
merupakan molekul yang berbentuk bulat (Globular), sebagian terdiri atas rantai
107Koa.
enzim, konsentrasi substrat, aktivator, dan inhibitor serta jenis substrat yang
bereaksi dengan enzim. Sehingga dengan faktor-faktor yang ada, dilakukanlah uji
faktor yang akan menghasilkan nilai absorbansi serta kadar enzim yang terbentuk
bahan yang berbeda bertujuan agar dapat mengamati enzim amilase terhadap
beberapa bahan yang digunakan secara umum uji yang dilakukan sama, yaitu
perubahan laju reaksi yang ditunjukan enzim terhadap pH, konsentrasi suhu,
waktu dan substrat vitamin, serta inhibitor yang bervariasi. Laju reaksi sebanding
dengan konsentrasi sehingga aktivitas enzim dapat di lihat dari kadar enzim
NaOH memiliki arsorbansi yang paling tinggi daripada sampel uji yang lain,
diikuti dengan sampel uji tanpa perlakuan, jeruk dan asam cuka. Asam cuka
memiliki absorbansi terendah karena asam cuka merupakan asam lemah sehingga
pada kondisi ini aktivitas enzim akan rusak atau menurun akibat sisi dari enzim
yang aktif karena pengaruh ion ataun OH- pada suasana basa. Enzim lebih cepat
enzim yaitu bahwa enzim yang konsentrasinya tinggi menghasilkan kadar enzim
yang lebih tinggi, hal ini menunjukkan semakin tinggi konsentrasi enzim maka
kerja enzim juga optimal. Seperti contoh pada hasil konsentrasi paling besar pada
beras ketan hitam yaitu 25mL menunjukkan kadar enzim sebesar 4,082.
sementara atau tetap. Nilai absorbansi yang terbesar berasal dari FeCl3 dengan
nilai 0,328 dan kadar enzim 4,473. Nilai terendah berasal dari bismuth nitrat
dengan absorbansi 0,044 dan kadar enzim 1,419. Sehingga berdasarkan hasil
yang diperoleh FeCl3 merupakan inhibitor yang baik bagi enzim dibandingkan
Hasil yang didapatkan dari uji pengaruh suhu terhadap enzim yaitu pada
suhu ruang absorbansinya adalah 0,075 dengan kadar enzim 0,429, suhu panas
absorbansi 0,014 dengan kadar enzim 1,165 serta suhu dingin absorbansi 0,256
dengan kadar enzim 1,066. Enzim bekerja lebih baik jika pada suhu yang tidak
terlalu tinggi maupun rendah. Berdasarkan hasil yang didapatkan tidak sesuai
enzim adalah diperoleh nilai absorbansi dan kadar enzim yang berbeda meskipun
jumlah substrat dan saliva sama. Pada penambahan vitamin yang paling tinggi
absorbansinya yaitu terdapat pada vitamin D dari sampel keju dan yang paling
enzim yang konsentrasinya tinggi menghasilkan kadar enzim yang lebih tinggi,
hal ini menunjukkan semakin tinggi konsentrasi enzim maka kerja enzim juga
optimal. Halini sudah sesuai dengan percobaan karena konsentrasi absorbani dan
Hasil yang diperoleh dari uji pengaruh jenis substrat terhadap enzim
menghasilkan nilai absorbansinya dan kadar enzim yang berbeda pula dimana
pada uji yang dilakukan pada beras biasa memiliki absorbansi dan kadar enzim
KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa aktivitas
enzim dipengaruhi oleh factor yang dapa mempercepat dan menghambat kinerjanya. Factor
yang mempercepat meliputi suhu, penambahan vitamin, jenis substrat dan waktu inkubasi.
Sedangkan factor yang dapat mengahambat meliputi konsentrasi enzim, pH, dan inhibitor
logam.
DAFTAR PUSTAKA
Agustian, J., Lilis dan Ade. 2018. Central Composite Statistical Design of Tapioca
Jtrach using Immobilitied Glucoamylase on Mesostrustured Cellular
Foam Silica (MCF-9.2T-30). Jurnal Teknik Kimia.Vol.1(1): 1693-
4393.
Prihanto, A.A., Hanan, Aziz, Rahmi dan Ken. 2017. Isolasi dan Identifikasi Bakteri
Endofit Mangrove Penghasil Enzim Gelatinase dari Pantai Sendang
Bini. Malang, Jawa Timur. Indonesian Journal of Halal. Vol. 1(2):
2623-1621.
Seralurin, I.T., Vonny dan Shane. 2017. Perbedaan pH Saliva Setelah Mengonsumsi
Susu Sapi Murni dan Susu Sapi Bubuk. Jurnal Kesehatan. Vol. 5(1):
2731-1623.
Sinurat, A.P., Hidayat, Haryati dan Sartika. 2017. Pemberian Enzim BS 4 untuk
Meningkatkan Performa Ayam ILuB Masa Pertumbuhan. Jurnal Sains
Kimia. Vol. 1(1): 2527-3314.
Susanto, E., Djalal dan Lilik. 2018. Optimasi Aktivitasi Antioksidan Peptida Aktif
dari Leker Ayam melalui Hidrolisis Enzim Papain. Jurnal Ilmu
Teknologi Hasil Ternak. Vol. 13(1): 1948-0303.
Susanto, T., Agung dan Pinandoyo. 2017. Penambahan Eksogen Enzim Pencernaan
dalam Pakan Buatan Untuk Meningkatkan Pertumbuhan dan Efesiensi
Pemanfaatan Pakan Ikan Bandeng. Jurnal Sains Almakultur Tropis.
Vol. 1(1): 2314-8311.