Anda di halaman 1dari 23

LABORATORIUM FARMASI

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HALU OLEO

LAPORAN BIOKIMIA FARMASI


PERCOBAAN I
ANALISIS KUALITATIF KARBOHIDRAT

OLEH :

NAMA : NUZUL AULIA FAJARWATI BAKEDE


NIM : OA117116
KELAS :C
KELOMPOK :7
ASISTEN : DEWA OKA RAHANGGA

JURUSAN FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS HALUOLEO

KENDARI

2018
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Biokimia merupakan pemahaman bentuk dan fungsi biologi dari sudut

pandang kimia. Biokimia mempelajari struktur dan fungsi pandang kimia.

Biokimia mempelajari struktur dan fungsi komponen seluler, seperti protein,

karbohidrat, lipid, asam nukleat, dan biomolekul lainnya. Komponen seluler

tersebut dapat dianalisa secara kualitatif maupun kuantitatif.

Analisa secara kualitatif merupakan analisa untuk melakukan identifikasi

elemen spesies dan atau senyawa-senyawa yang ada di dalam sampel, dengan ata

lain analisis kualitatif berikatan dengan cara untuk mengetahui ada atau tidaknya

suatu senyawa yang dituju dalam suatu sampel

Karbohidrat atau sakarida adalah segolongan besar senyawa organik yang

trsusun hanya dai atom karbon, hidrogen dan oksigen. Bentuk molekul karbohidrat

paling sederhana terdiri dari satu molekul gula sederhana. Terdapat tiga golongan

utama karbohidrat yaitu monosakarida atau gula sederhana, olgisakaridadan

polisakarida. Karbohidrat yang berasal dari makanan kita sehari-hari, dalam tubuh

mengalami perubahan atau metabolisme. Erdasarkan penjelasan diatas, maka

dilakukanlah praktikum ini agar mengtahui cara melakukan dan mengetahui uji

karbohidrat.
B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada percobaan ini adalah :

1. Bagaimana mahasiswa mengetahui cara melakukan uji keberadaan karbohidrat?

2. Bagaimana mahasiswa mengetahui jenis karbohidrat yang terdapat dialam.

C. Tujuan

Tujuan pada percobaan ini adalah :

1. Untuk mengetahui cara melakukan uji keberadaan karbohidrat.

2. Untuk mengetahui jenis karbohidrat yang terdapat dialam.

D. Manfaat

Manfaat pada percobaan ini adalah :

1. Mengetahui cara melakukan uji keberadaan karbohidrat.

2. Agar mahasiswa mengetahui jenis karbohidrat yang terdapat dialam.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Umum

Karbohidrat merupakan sumber enerti utama dalam kebanyakan makanan

kita. Karbohidrat yang kita knsumsi dapat berupa zat pati dan zat gula.

Karbohidrat yang terdapat pada serea dan umbi-umbian biasa disebut zat pati.

Sedangkan yang berasal dari gula pasir (sukrosa), sirup madu dan gula dari buah-

buahan disebut zat gula (Siahaan, 2017). Jenis karbohidrat yang bersifat fermentasi

(seperti glukosa, sukrosa, fruktosa atau pati yang telah dimasak). Dapat

dimetabolisme oleh bakteria yang bersifat asidogenik dan membuat asam organik

sebagai produknya (Bebe dkk., 2018).

Glukosa adalah karbohidrat terpenting bagitu tubuh karena glukosa bertindak

sebagai bahan bakar metabolik utama. Glukosa juga berfungsi sebagai prekursor

untuk sintesis karbohidrat lain, misalnya glikogen, galaktosa, ribosa, dan

deoksiribosa. Glukosa merupakan produk akhir terbanyak dan metabolisme

karbohidrat. Sebagaian besar karbohidrat diabsorpsi ke dalam darah dalam bentuk

glukosa, sedangkan monosakarida lain seperti fruktosa dan galaktosa akan diubah

menjadi glukosa didalam hati (Wulandari dan Widya, 2018).

Glukosa yang terkandung dalam maknaan akan diproses melalui proses

glikolisis untuk menghasilkan energi. Bila kebutuhan energi untuk proses

metabolik tubuh sudah terpenuhi, glukosa akan disimpan dalam bentuk glikogen

dihati, jaringan otot. Dan jaringan adiposit. Glikogenesis dan glukogeogenesis


merupakan proses katabolisme yang terjadi bila jumlah glukosa dalam darah

rendah (Primashanti, 2018).

Fruktosa adalah salah satu jenis karbohidrat yang merupakan bahan dasar

pembentukan trigliserida sehingga kelebihan asupan karbohdirat akan disimpan

dalam bentuk lemak dibawah kulit. Bila asupan karbohidrat yang berebihan ini

berlangsung lama mengakibatkan terjadinya obesitas yang berkaitan erat dengan

peningkatan kadari trigliserida (Patonak dkk., 2017).

Amilum adalah polisakarida yang terdiri dari banyak glukosa sehingga

mikroba membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mengkonsumsinya karena

harus memecah amilum menjadi maltosa dan dekstrin, dekstrin terlebih dahulu

dengan bantuan enzim α – amilase (Ainun dan Unda, 2018).

Uji karbohidrat dilakukan menggunakan metde benedict berdasarkan prinsip

reduksi Cu2+ menjadi Cu+ yang mengendap menjadi Cu2O berwarna merah bata

(Tendry dkk., 2018). Warna merah yang dihasilkan menunjukkan bawah sampel

memiliki gula reduksi yang mengandung karbohidrat (Effendi dkk., 2018).


BAB III

METODOLOGI PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Jumat, 26 Oktober 2018 pukul 08.00

WITA sampai selesai yang bertempat di Laboratorium Farmasi, Fakultas

Farmasi, Universitas Halu Oleo.

B. Alat dan Bahan

1. Alat

Alat-alat yang digunakan pada percobaan ini adalah batang

pengaduk, cutter, elektromantle, gegep, gelas kimia (pyrex) 100 mL dan

250 mL, gelas ukur (pyrex) 100 mL, lumpang dan alu, pipet tetes, rak

tabung, spatula dan tabung reaki (pyrex).

2. Bahan

Bahan-bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah akuades,

asam sulfat, reagen benedict, reagen barfoed, reagen iodin, reagen molish,

reagen fehling A dan B, sirsak, tebu, markisa, jeruk, jambu, lemon, sawo

dan semangka.
C. Prosedur Kerja

1. Uji Iodin

Sampel

- Dimasukkam 1 ml ke dalam
tabung reaksi
- Ditambahkan 2 tetes reagen iodin
- Diamati perubahan warna yang
terjadi

Hasil pengamatan….?

Positif : Merah ungu/merah bata


2. Uji Molisch

Sampel

- Dimasukkan 2 ml ke dalam

tabung reaksi

- Ditambahkan 2 tetes reagen


molisch
- Dihomogenkan
- Ditambahkan H2SO4 pekat
sebanyak 2 ml sambil
dimiringkan ditambahakan
hingga terbentuk dua lapis
larutan
- Diamati dan dicatat
perubuahan warnanya

Hasil pengamatan….?

Positif : cincin merah/ungu


3. Uji Benedict
Sampel

- Dimasukkan 5 ml reagen benedict pada setiap


tabung reaksi
- Ditambahkan 2 ml sampel
- Dipanaskan pada elektromantle
- Diamati perubahan warna yang terjadi

Hasil pengamatan…..?

Positif : hijau, merah, jingga dan endapan

4. Uji Barfoed

Sampel

- Dipanaskan 2 ml raegen barfoed kedalam 2 2


ml larutan sampel pada tabung reaksi
- Dipanaskan kedalam air mendidih
- Diamati endapan yang terbentuk

Hasil pengamatan…..?

Positif : terbentuk endapan merah bata


3. Uji Fehling A dan Fehling B

Sampel

- dimasukkan 2 ml dalam tabung reaksi


- Ditambahkan 2 tetes reagen fehling
- Diamati dan dicatat perubahan warnanya

Hasil pengamatan…..?

Positif : merah bata


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan

1. Uji Iodin
Perlakuan
No Sampel Keterangan
Sebelum Sesudah

Positif
1. Sirsak Mengandung
Glikogen

Positif
2. Tebu Mengandung
Glikogen

Positif
3. Markisa Mengandung
Glikogen

Positif
4. Jeruk Mengandung
Glikogen

Positif
5. Jambu Mengandung
Glikogen

Positif
6. Lemon Mengandung
Glikogen
Positif
7. Sawo Mengandung
Glikogen

Positif
8. Semangka Mengandung
Glikogen

2. Uji Molisch

Perlakuan
No Sampel Keterangan
Sebelum Sesudah

1. Sirsak Positif

2. Tebu Positif

3. Markisa Positif

4. Jeruk Positif
5. Jambu Positif

6. Lemon Negative

7. Sawo Negative

8. Semangka Positif

3. Uji Benedict

Perlakuan
No Sampel Keterangan
Sebelum Sesudah

1. Sirsak Positif
2. Tebu Positif

3. Markisa Positif

4. Jeruk Positif

5. Jambu Positif

6. Lemon Positif

7. Sawo Positif
8. Semangka Positif

4. Uji Barfoed

Perlakuan
No Sampel Keterangan
Sebelum Sesudah

1. Sirsak Positif

2. Tebu Positif

3. Markisa Positif

4. Jeruk Positif
5. Jambu Positif

6. Lemon Positif

7. Sawo Positif

8. Semangka Positif

5. Uji Fehling

Perlakuan
No Sampel Keterangan
Sebelum Sesudah

1. Sirsak Negative
2. Tebu Negative

3. Markisa Negative

4. Jeruk Negative

5. Jambu Negative

6. Lemon Negative

7. Sawo Negative
8. Semangka Positif

B. Pembahasan

Karbohidrat merupakan bahan bakar, fungsi materi pembangun, sumber

energi utama yang diperlukan oleh tubuh manusia. Karbohidrat terbentuk dari 3

unsur yaitu karbon (C), oksigen (O), dan hidrogen (H). istilah karbohidrat meliputi

gula dan polimernya. Karbohidrat yang paling sedehana adalah monosakarida,

gula tunggal yang juga dikenal sebagai gula sederhana. Disakarida adalah gula

ganda dan polisakarida adalah polimer yang memiliki banyak gula.

Identifikasi karbohidrat dilakukan dengan beberapa uji reaksi diantaranya uji

molisch, uji iodin, uji benedict, dan uji fehling A+B dengan sampel buah-buahan

yaitu sawo, markisa, jambu, jeruk, lemon, tebu, sirsak, dan semangka.

Prinsip uji molisch adalah suatu reaksi dehidrasi karbohidrat oleh asam sulfat

atau H2SO4 membentuk cincin fruktural atau hidroksil metil fruktura ketika
bereaksi dengan alfa naftol yang ada pada reagen. Reaksi ini kemudian akan

membentuk suatu warna kompleks ungu pada permukaan larutan. Hasil yang

didapatkan pada praktikum kali ini menunjukkan semua sampel membentuk cincin

fruktosa yang artinya sampel memiliki karbohidrat. Pada uji ini, sampel

monosakarida akan bereaksi lebih cepat daripada disakarida dan polisakarida. Hal

ini terjadi karena bentuk monosakarida yang sudah merupakan bentuk oaling

sederhana dibanding disakarida dan polisakarida.

Prinsip uji iodin adalah reagen iodin yang merupakan I2 terlarut dalam

potassium iodide yang akan membentuk rantai poliiododida. Polisakarida

umumnya membentuk rantai heliks (melingkar), sehingga dapat berikatan dengan

iodin , sedangkan karbohidrat berantai pendek tidak membentuk struktur heliks

sehinigga tidak dapat berikatan dengan iodin. Pada praktikum ini menunjukkan

hasil yang seragam pada semua sampel mengandung karbohidrat tipe glikogen dan

dekstrin.

Prinsip uji benedict adalah gula pereduksi apabila direaksikan dengan larutan

CuSO4 akan mereduksi CuO menjadi Cu2O dalam kondisi basa. Uji benedict

dilakukan untuk menguji adanya gugus gula pereduksi pada sampel. Pada uji

benedict dipanaskan dengan bunsesn agar reaksi endapan lebih cepat terjadi

sehingga hasilnya lebih akurat. Hasil pada praktikum ini adalah semua sampel

menunjukkan hasil yang positif yaitu membentuk warna merah bata yang berarti

semua sampel merupakan karbohdirat gula pereduksi.


Prinsip uji fehling A dan B iun Cu2+ terdapat sebagai ion kompleks yang

mampu bereaksi dengan sampel dalam pereaksi ini ion Cu2+ direduksi menjadi ion

Cu+ yang dalam suasana basa akan diendapkan sebagai Cu2O. uji fehling bertujuan

untuk memperlihatkan ada atau tidaknya gula perduksi. Hasil yang didapatkan

pada percobaan ini adalah semua sampel kecuali semangka memberikan hasil

hijau kekuningan yang menunjukkan bahwa sampel memiliki 0,1 % glukosa

sedangkan untuk semangka memberikan hasil warna merah yang berarti

merupakan gula pereduksi glukosa 1 %.

Manfaat percobaan ini adalam bidang farmasi adalah karbohidrat dapat

berfungsi sebagai tambahan dalam pembuatan sediaan farmasi yang meliputi

bahan pengisi tablet, bahan pengikat, dan bahan pengancur, serta dapat berfungsi

sebagai pemanis, pengawet, dan bahan penstabil sehingga sebagai farmasia dapat

mengetahui bahan yang mengandung karbohidrat yang cocok untuk pembuatan

sediaan farmasi, selain itu dengan mengetahui pengujian kualitatif karbohidrat

dapat membantu dalam mengidentifikasi senyawa karbohidrat yang terdapat pada

suatu tanaman obat.


BAB V

KESIMPULAN

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan, yaitu:

1. Uji deteksi karbohidrat dalam 5 metode uji, yaitu uji iodin, uji molish, uji

barfoed, uji benedict dan uji fehling. Semua sampel postif mengandung

karbohidrat, tetapi tidak semua pemberian pereaksi menunjukan sampel

memiliki perubahan warna yang sesuai. Hal ini menunjukkan sampel memiliki

monomer yang berbeda.


2. Jenis-jenis karbohidrat yang terdapat dialam antara lain monosakarida,

oligosakarida dan polisakarida yang umumnya terdapat pada sayuran, buah-

buahn dan pati.

DAFTAR PUSTAKA

Ainun, M., dan Linda. 2018. Bioelectricity Of Various Carbon Sources On Series
From Microbial Fuel Cell System Using Lactobacillus Plantarum.
Journal Of Scientific andcApplied Chemistry. Vol. 2(12).

Bebe, Z. A., Henry dan Martini. 2018. Faktor Resiko Kejadian Karier Gigi Pada
Orang Dewasa Usia 20-39 Tahun di Kelurahan Dadapsari, Kecamatan
Semarang Utara, Kota Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat. Vol.
6(1).

Effendi, F., Rina dan Hermansyah. 2018. Preparasi dan Karakterisasi Mikroosistalin
Selulosa (MCC) Berbahan Baku Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS).
Jurnal Pendidikan Dan Ilmu Kimia. Vol. 2(1).
Patonah, Elis dan Ahmad. 2017. Aktivitas Antiobesitas Ekstrak Daun Katuk Pada
Model Mencit Obesitas. Jurnal Farmasi. Vol. 14(2).

Primashanti, D. A. D., dan Gusti. 2018, Perbandingan Asupan Energi, Karbohidrat,


Protein dan Lemak dengan Angka Kecukupan Gizi Pada Anak Obesitas.
Jurnal MEDICINA. Vol. 49(2).

Siahaan, R. F. 2017. Mengenal Kesehatan Keluarga Melalui Pemilihan dan


Penggolongan Pangan yang Tepat. Jurnal Keluarga Sehat Sejahtera. Vol
15(30).

Wulandari, D., dan Widya. 2018. Pengatuh Usia, Stres, dan Diet Tinggi Karbohidrat
Terhadap Kadar Glukosa Darah. Jurnal INFOKES. Vol. 8(1).

Anda mungkin juga menyukai