FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HALU OLEO
OLEH :
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
nukleat itu disebut dioksiribonukleat (DNA) dan jika terdiri dari unit-unit
genetiknya berupa RNA. DNA terbentuk dari dua kelompok basa yang
berbeda yang mengandung nitrogen, yaitu purin dan pirimidin. DNA dapat
C. Tujuan
D. Manfaat
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Umum
adanya molekul air disekitarnya sehingga aktivitas biologis dari asam nukleat
dapat berlangsung karena adanya molekul air disekitarnya (Safitri dan Titiek,
2018).
molekul yang menentukan bentuk dan sifat makhluk hidup yang ada di muka
Isolasi DNA merupakan salah satu teknik dasar dalam biologi molekuler
pada DNA disimpan dalam bentuk basa nukleotida yaitu adenine (A),
bermigrasi melalui matriks gel menuju kutub positif (anoda) (Harahap, 2018).
elektroforesis yang telah diisi TBE IX. Sampel diloading dengan loading Dye
Cara membuat gel agarose untuk deteksi hasil isolasi DNA dapat
METODOLOGI PRAKTIKUM
Praktikum ini dilaksanakan pada hari jumat 19 Oktober 2018 pukul 08.00
Halu Oleo.
1. Alat
buah, gelas ukur 100 mL 2 buah, Ice box, kaca arloji 1 buah, lumpang dan alu,
lap kasar dan lap halus, pipet mikro 2, pipet tetes 2 buah, sentrifugasi dan tube
2. Bahan
0,5%, es batu, etanol 96%, kertas saring, loading day,EBT,buffer TAE, label,
Sampel
- Dilumatkan dalam lumpang
- Diambil 100 gram sampel yang
telah dilumatkan
- Dimasukkan kedalam gelas kimia
- Ditambahkan larutan sabun
- Diaduk tanpa buih
- Disaring
Fitrat Residu
- Diambil fitrat
- Ditambahkan etanol 96% dingin
hingga terbentuk benang DNA
- Dimasukkan kedalam tube
- Disentrifuge dengan kecepatan 300
rem selama 10 menit.
- Dibuang dari larutan dari tube
sehingga tinggal endapan
- Disimpan- dan didinginkan
Dimasukkan endapan
gel dalam alat elektroforesis
dalam tube
- Ditambahkan buffer TAE
- Diambil endapan yang sebelumnya telah
Hasil pengamatan.
diencerkan dengan akuades menggunakan
pipet mikro
- Diteteskan 8 mikro pada loading dye dikaca
arloji
- Dicampur
- Dipipet dan dimasukkan kedalam sumur pada
agarosa
- Dirunning selama 30 menit
Elektroforesis
- Direndam gel pada EtBr
- Diletakkan gel agarosa diatas sinar uv.
Hasil pengamatan ?
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
B. Pembahasan
penting dalam makhluk hidup. DNA adalah asam nukleat yang mengandung
Uji yang dilakukan pada percobaan ini adalah isolasi DNA yaitu proses
lisis untuk mencegah DNA rusak. Prinsip utama dalam isolasi DNA ada tiga
yakni penghancuran (lisis), ekstraksi atau pemisahan DNA dari bahan padat
Perlakuan pertama yang diberikan pada buah dan sayur yaitu mengupas
serta memotongnya menjadi ukuran yang lebih kecil, hal ini dilakukan agar
yang lebih kecil. Selanjutnya yaitu menambahkan cairan sabun dengan air, hal
ini bertujuan untuk merusak membrane sel dari kedua sampel. Perusakan
membrane sel terjadi akibat adanya ikatan kimia yang terbentuk antara sabun
dengan zat-zat yang ada pada sampel. Setelah itu kedua sampel disaring
3.500 rpm selama 10 menit tujuannya adalah agar dapat memisahkan debris
dan komponen sel lain yang menjadi penyebab kontaminasi dengan DNA,
keutuhan DNA hasil isolasi dan tingkat kemurnian DNA dari kontaminasi
Selanjutnya direndam gel agarosa pada larutan eter kurang dari 15 menit
akan menyisip diantara utas basa nitrogen (pada ikatan hydrogen) sehingga
sebagai pita-pita yang bermigrasi pada gel dari kutub negatif ke kutub positif.
Hasil dari praktikum ini yaitu sampel tomat terdapat pita-pita DNA
sehingga muncul warna pada saat disinari oleh sinar UV sehingga pada sampel
pear tidak terdapat pta-pita DNA hal ini mungkin terjadi karena tidak semua
sel-sel pada sampel terjadi lisis sehingga penambahan buffer lisis tidak efektif
untuk memisahkan isi sel dengan debris sel. Akibatnya DNA yang diperoleh
memiliki pita yang tipis pada hasil elektroforesis sel agarosa. Selain itu,
kesalahan pada saat praktikum dapat menjadi faktor penyebab kegagalan pada
praktikum.
Manfaat percobaan ini dalam bidang farmasi adalah seorang farmasis
genetik.
BAB V
KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa :
2. Isolasi DNA pada buah dan sayur dilakukan dengan tahapan isolasi DNA,
buah, semua sampel tidak terlihat pita DNA. Sedangkan hasil yang
diperoleh untuk sampel sayur, hanya paprika merah, seledri, dan tomat
DAFTAR PUSTAKA
Muzuni, 2017. Amplifikasi Gen EF-IA Hama Penggerek Buah Kakao dengan
Teknik PCR dan Karakteristiknya. Jurnal Biologi. Vol.2(1).
Safitri, N. D. dan Titiek. 2018. Pengaruh Tingkat Pemberian Air dan Waktu
Aplikasi GA3, pada Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kedelai. Jurnal
Produksi Tanaman. Vol.6(3).
Shariff, N. A. A. dan Abdul. 2018. Pendalilan Ayat Hukum dan Kaedah Fiqih
dalam Penghujanan Fatwa Berkaitan DNA. Jurnal Fatwa. Vol.12(1).
Suriana, Jamili dan Parakkasi. 2018. Karakteristik Gen Sitokiom Coksidase sub
unit I (COI) Lebah Liar Asal Pulau Hoga Sulawesi Tenggara. Jurnal
Veteriner. Vol.19(1).