Dosen Pengajar :
Disusun Oleh :
Kelompok 3
4 D IV-B
1. Proses Alamiah
Tanpa bantuan tangan manusia dalam mengolah limbah yang
mengandung pencemar, alam sendiri memiliki kemampuan untuk memulihkan
kondisinya sendiri atau yang disebut “self purification”. Alam memiliki
kandungan zat yang mampu mendegradasi pencemar dalam air limbah menjadi
bahan yang lebih aman dan mampu diterima alam itu sendiri, di antaranya
mikroorganisme.
Waktu yang diperlukan akan sangat tergantung dari tingkat
pencemarannya yang otomatis berkolerasi dengan tingkat kepadatan penduduk.
Jika kepadatan penduduk meningkat maka pencemaran pun akan semakin
meningkat sehingga proses alam untuk membersihkan dirinya sendiri akan
memakan waktu yang sangat lama.
a. Primary Treatment
Pengolahan pertama (primary treatment) bertujuan untuk memisahkan
padatan dari air secara fisik. Hal ini dapat dilakukan dengan melewatkan air
limbah melalui saringan (filter) dan/atau bak sedimentasi (sedimentation tank).
1) Penyaringan (Filtration)
Penyaringan bertujuan untuk mengurangi padatan maupun lumpur
tercampur dan partikel koloid dari air limbah dengan melewatkan air limbah
melalui media yang porous. Hal ini perlu dilakukan sebab polutan tersebut
(padatan, lumpur tercampur dan partikel koloid) yang menyebabkan
sedimentasi bagi badan air penerima. Selain itu, polutan tersebut dapat
merusak peralatan pengolahan limbah yang lain seperti pompa serta efisiensi
dari alat pengolah lainnya.
2) Pengendapan (Sedimentation)
Pengendapan dapat terjadi karena adanya kondisi yang sangat tenang.
Bahan kimia dapat ditambahkan untuk menetralkan keadaan atau
meningkatkan pengurangan dari partikel yang tercampur. Adanya
pengendapan ini, maka akan mengurangi kebutuhan oksigen pada proses
pengolahan biologis berikutnya dan pengendapan yang terjadi adalah
pengendapan secara gravitasi.
Untuk mempercepat proses pengendapan ini, sering ditambahkan
bahan koagulan seperti alum (tawas). Sebaiknya tawas dilarutkan dahulu
dalam air sebelum dicampurkan ke dalam air limbah. Untuk mempermudah
proses koagulasi adakalanya dilakukan penambahan kapur sehingga tercipta
suasana basa.
b. Secondary Treatment
Pengolahan kedua (secondary treatment) yang bertujuan
mengkoagulasikan dan menghilangakan koloid serta untuk menstabilisasi zat
organik dalam air limbah. Proses penguraian bahan organik dilakukan oleh
mikroorganisme secara aerobik atau anaerobik.
1) Proses Aerobik
Dalam proses aerobik, penguraian bahan organik oleh mikroorganisme
dapat terjadi dengan kehadiran oksigen sebagai electron acceptor dalam air
limbah. Proses aerobik biasanya dilakukan dengan bantuan lumpur aktif, yaitu
lumpur yang banyak mengandung bakteri pengurai. Hasil akhir adalah karbon
dioksida, uap air serta excess sludge. lumpur aktif tersebut sering disebut
dengan MLSS (Mixed Liquor Suspended Solid).
2) Proses Anaerobik
Dalam proses anaerobik zat organik diuraikan tanpa kehadiran
oksigen. Hasil akhir yang dominan dari proses anaerobik adalah biogas
(campuran metana dan karbon dioksida). Aplikasi terbesar sampai saat ini
adalah stabilisasi lumpur dari Instalasi Pengolahan Air Limbah serta
pengolahan beberapa jenis air limbah industri.
c. Tertiary Treatment
Pengolahan ketiga (tertiary treatment) yang merupakan kelanjutan dari
pengolahan kedua. Pengolahan ini untuk menghilangkan nutrisi atau unsur
hara khususnya nitrat dan posfat. Pada tahapan ini dapat dilakukan
pemusnahan mikroorganisme patogen dengan penambahan Chlor air limbah.
Karakteristik Limbah Cair
1. Karakteristik Fisik
a. Padatan
Berasal dari bahan organik maupun anorganik, baik yang larut,
mengendap maupun yang berbentuk suspensi. Pengendapan di bagian dasar
air akan mengakibatkan terjadinya pendangkalan pada badan dasar penerima,
selain menyebabkan tumbuhnya tanaman air tertentu, sepertieceng gondok,
juga berbahaya bagi makhluk hidup lain dalam air. Banyaknya padatan
menunjukkan banyaknya lumpur yang terkandung dalam air limbah.
b. Kekeruhan
Kekeruhan menunjukkan sifat optis air yang menyebabkan
pembiasan cahaya ke dalam air. Kekeruhan akan membatasi pencahayaan ke
dalam air. Sifat ini terjadi karena adanya bahan yang terapung maupun yang
terurai seperti bahan organik, jasad renik, lumpur, tanah liat, dan benda lain
yang melayang maupun terapung.
c. Bau
Bau timbul karena adanya kegiatan mikroorganisme yang
menguraikan zat organik untuk menghasilkan gas tertentu. Bau juga timbul
karena reaksi kimia yang menimbulkan gas. Kuat lemahnya bau yang
ditimbulkan bergantung pada jenis dan banyaknya gas yang dihasilkan.
d. Temperatur
Temperatur air limbah akan memengaruhi badan penerima apabila
terdapat perbedaan suhu yang cukup besar. Temperatur juga dapat
memengaruhi kecepatan reaksi kimia serta tata kehidupan dalam air.
Perubahan suhu memperlihatkan aktivitas kimia dan biologi pada benda
padat dan gas dalam air. Pada suhu yang tinggi terjadi pembusukan dan
penambahan tingkatan oksidasi zat organik.
2. Karakteristik Kimia
Bahan kimia yang terdapat dalam air akan menentukan sifat air baik
dalam tingkat keracunan maupun bahaya yang ditimbulkannya. Secara umum
sifat air dipengaruhi oleh bahan kimia organik dan anorganik.
3. Karakteristik Biologi
a. Virus
Pengelolaan Limbah Industri
Pengelolaan limbah cair adalah menjaga air yang keluar tetap bersih
dengan menghilangkan polutan yang ada dalam air limbah tersebut, atau
dengan menguraikan polutan yang ada didalam air limbah sehingga hilang
sifat-sifat dari polutan tersebut. Sebelum melakukan perencanaan dan
pelaksanaan pengolahan limbah cair, industri harus memahami manajemen
pengelolaan limbah seperti menetapkan kebijakan dan prosedur pengelolaan
dan pengolahan limbah, kebijakan untuk minimasi limbah sebelum
menghasilkan dan mengolah limbah, menetapkan personil yang bertanggung
jawab terhadap penerapan prosedur pengelolaan dan pengolahan limbah
serta melakukan evaluasi penerapan prosedur pengelolaan dan
pengolahan limbah.
PENILAIAN
No. ITEM YANG DIPERIKSA
3. Tersedia blower
PENILAIAN
No. ITEM YANG DIPERIKSA
YA TIDAK
1. Bangunan IPAL
a. Dinding dan lantai kokoh
b. Dinding dan lantai kedap air atau
di cor sebelumnya
c. Memiliki manhole atau tutup
5. Pipa saluran
a. Tidak tersumbat
b. Terbuat dari bahan anti karat
c. Tidak bocor
6. Menhole
a. Kuat dan kokoh
b. Terbuat dari bahan anti karat
(beton atau baja)
c. Tertutup
C.
C. KUESIONER TERKAIT PENGELOLAAN AIR LIMBAH INDUSTRI
I. Data Umum
1. Nama :
2. Umur :
3. Pendidikan :
4. Lama Kerja :
2. Apakah anda tahu dampak yang akan terjadi jika air limbah tidak diolah?
a. Mencemari lingkungan baik tanah, air maupun udara
b. Mencemari sumber air bersih
c. Mencemari tanah saja
5. Apakah anda mengetahui sistem yang digunakan pada pengolahan air limbah
di PT. X?
a. Ya, tahu
b. Ya, sedikit mengetahui
c. Tidak tahu
B.
B. Sikap
1. Menurut anda, setujukah anda bahwa air limbah harus diolah terlebih dahulu
sebelum dibuang ke badan air?
a. Setuju
b. Ragu-ragu
c. Tidak setuju
2. Menurut anda, setujukah jika proses pengolahan air limbah lumpur dapat
dimanfaatkan terus menerus?
a. Setuju
b. Ragu-ragu
c. Tidak setuju
3. Menurut anda, setujukah bahwa peralatan pada unit pengolahan air limbah harus
selalu dibersihkan dan dirawat?
a. Setuju
b. Ragu-ragu
c. Tidak setuju
4. Menurut anda, setujukah bahwa selama pengoperasian unit pengolahan air limbah
berlangsung perlu dilakukan pengamatan dan pemeriksaan kondisi fisik seluruh
peralatan?
a. Setuju
b. Ragu-ragu
c. Tidak setuju
C. Tindakan
1. Apakah anda melakukan pemeliharaan terhadap bangunan dan alat-alat yang
digunakan dalam unit pengolahan air limbah?
a. Ya
b. Kadang-kadang
c. Tidak
2. Upaya apa saja yang anda lakukan dalam memelihara unit pengolahan air
limbah?
a. Membersihkan dan mengontrol
b. Melakukan perbaikan
c. Tidak perlu
4. Apakah anda selalu mengontrol peralatan pada unit pengolahan air limbah?
a. Ya
b. Kadang-kadang
c. Tidak
9. Jika terjadi masalah pada pengoperasian unit pengolahan air limbah, apa
langkah yang anda lakukan?
a. Menentukan alternatif pemecahan masalah dan segera memperbaikinya
b. Memanggil pihak lain untuk menperbaiki
c. Membiarkan saja hingga ada teguran
10. Apakah anda dapat mengatasi permasalahan dalam unit pengolahan air
limbah?
a. Ya
b. Kadang-Kadang
c. Tidak