Anda di halaman 1dari 14

SANITASI INDUSTRI & KESELAMATAN KERJA

“Penyusunan Instrument Checklist Dan Kuesioner Pengelolaan


Air Limbah Industri”

Dosen Pengajar :

Agus Joko Susanto, SKM.M.KKK

Indah Restiaty, SKM, MKes

Disusun Oleh :
Kelompok 3
4 D IV-B

Afrannisa Fauziyah K. P21335118002


Alifia Zulista P21335118007
Puty Langkyshaw P21335118051

SARJANA TERAPAN - KESEHATAN LINGKUNGAN


POLTEKKES KEMENKES JAKARTA II
F3, Jalan Hang Jebat III No.8, Rt.4/Rw.8, Gunung, Kebayoran Baru, Kota Jakarta
Selatan, DKI Jakarta 12120
A. PENGELOLAAN AIR LIMBAH INDUSTRI
Limbah adalah buangan yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat
tertentu tidak dikehendaki lingkungannya karena tidak mempunyai nilai ekonomi.
Limbah tersebut dapat berupa limbah padat, limbah cair, maupun limbah gas.
Salah satu kegiatan yang dilakukan dari hasil buangan yaitu melakukan
pengelolaan limbah cair, yang dilakukan dengan membuat Instalasi Pengolahan
Air Limbah (IPAL). Apabila kualitas effluentlimbah industri tidak memenuhi
syarat, maka limbah tersebut dapat mencemari lingkungan disekitar area industri
dan dapat menimbulkan masalah kesehatan.
Limbah cair Industri adalah sisa air yang dibuang yang berasal dari industri
dan pada umumnya mengandung bahan-bahan atau zat-zat yang dapat
membahayakan bagi kesehatan manusia serta mengganggu lingkungan hidup.
Instalasi Pengolahan Air Limbah atau IPAL merupakan bangunan
pengolahan air limbah yang terdiri dari unit-unit proses pengolahan air limbah
yang bertujuan untuk mengolah air limbah domestik, sehingga sesuai dengan baku
mutu yang telah diterapkan.
Pengolahan air limbah dapat dilakukan secara alamiah maupun dengan
bantuan peralatan. Pengolahan air limbah secara alamiah biasanya dilakukan
dengan bantuan kolam stabilisasi yang digunakan untuk mengolah air limbah
secara alamiah.
Tujuan pengolahan air limbah ini adalah untuk mengurangi kandungan
pencemar air sehingga mencapai tingkat konsentrasi dan bentuk yang lebih
sederhana dan aman jika terpaksa dibuang ke badan air di lingkungan. Proses
pengurangan kandungan zat pencemar ini dapat dilakukan melalui tahapan
penguraian :

1. Proses Alamiah
Tanpa bantuan tangan manusia dalam mengolah limbah yang
mengandung pencemar, alam sendiri memiliki kemampuan untuk memulihkan
kondisinya sendiri atau yang disebut “self purification”. Alam memiliki
kandungan zat yang mampu mendegradasi pencemar dalam air limbah menjadi
bahan yang lebih aman dan mampu diterima alam itu sendiri, di antaranya
mikroorganisme.
Waktu yang diperlukan akan sangat tergantung dari tingkat
pencemarannya yang otomatis berkolerasi dengan tingkat kepadatan penduduk.
Jika kepadatan penduduk meningkat maka pencemaran pun akan semakin
meningkat sehingga proses alam untuk membersihkan dirinya sendiri akan
memakan waktu yang sangat lama.

2. Sistem Pengolahan Air Limbah


Pengolahan air limbah dengan bantuan peralatan biasanya dilakukan
pada Instalasi Pengolahan Air Limbah/IPAL. Didalam IPAL, biasanya proses
pengolahan dikelompokkan sebagai pengolahan pertama (Primary Treatment),
pengolahan kedua (Secondary Treatment), dan pengolahan lanjutan (Tertiary
Treatment).

a. Primary Treatment
Pengolahan pertama (primary treatment) bertujuan untuk memisahkan
padatan dari air secara fisik. Hal ini dapat dilakukan dengan melewatkan air
limbah melalui saringan (filter) dan/atau bak sedimentasi (sedimentation tank).

1) Penyaringan (Filtration)
Penyaringan bertujuan untuk mengurangi padatan maupun lumpur
tercampur dan partikel koloid dari air limbah dengan melewatkan air limbah
melalui media yang porous. Hal ini perlu dilakukan sebab polutan tersebut
(padatan, lumpur tercampur dan partikel koloid) yang menyebabkan
sedimentasi bagi badan air penerima. Selain itu, polutan tersebut dapat
merusak peralatan pengolahan limbah yang lain seperti pompa serta efisiensi
dari alat pengolah lainnya.

2) Pengendapan (Sedimentation)
Pengendapan dapat terjadi karena adanya kondisi yang sangat tenang.
Bahan kimia dapat ditambahkan untuk menetralkan keadaan atau
meningkatkan pengurangan dari partikel yang tercampur. Adanya
pengendapan ini, maka akan mengurangi kebutuhan oksigen pada proses
pengolahan biologis berikutnya dan pengendapan yang terjadi adalah
pengendapan secara gravitasi.
Untuk mempercepat proses pengendapan ini, sering ditambahkan
bahan koagulan seperti alum (tawas). Sebaiknya tawas dilarutkan dahulu
dalam air sebelum dicampurkan ke dalam air limbah. Untuk mempermudah
proses koagulasi adakalanya dilakukan penambahan kapur sehingga tercipta
suasana basa.

b. Secondary Treatment
Pengolahan kedua (secondary treatment) yang bertujuan
mengkoagulasikan dan menghilangakan koloid serta untuk menstabilisasi zat
organik dalam air limbah. Proses penguraian bahan organik dilakukan oleh
mikroorganisme secara aerobik atau anaerobik.

1) Proses Aerobik
Dalam proses aerobik, penguraian bahan organik oleh mikroorganisme
dapat terjadi dengan kehadiran oksigen sebagai electron acceptor dalam air
limbah. Proses aerobik biasanya dilakukan dengan bantuan lumpur aktif, yaitu
lumpur yang banyak mengandung bakteri pengurai. Hasil akhir adalah karbon
dioksida, uap air serta excess sludge. lumpur aktif tersebut sering disebut
dengan MLSS (Mixed Liquor Suspended Solid).

2) Proses Anaerobik
Dalam proses anaerobik zat organik diuraikan tanpa kehadiran
oksigen. Hasil akhir yang dominan dari proses anaerobik adalah biogas
(campuran metana dan karbon dioksida). Aplikasi terbesar sampai saat ini
adalah stabilisasi lumpur dari Instalasi Pengolahan Air Limbah serta
pengolahan beberapa jenis air limbah industri.

c. Tertiary Treatment
Pengolahan ketiga (tertiary treatment) yang merupakan kelanjutan dari
pengolahan kedua. Pengolahan ini untuk menghilangkan nutrisi atau unsur
hara khususnya nitrat dan posfat. Pada tahapan ini dapat dilakukan
pemusnahan mikroorganisme patogen dengan penambahan Chlor air limbah.
 Karakteristik Limbah Cair
1. Karakteristik Fisik
a. Padatan
Berasal dari bahan organik maupun anorganik, baik yang larut,
mengendap maupun yang berbentuk suspensi. Pengendapan di bagian dasar
air akan mengakibatkan terjadinya pendangkalan pada badan dasar penerima,
selain menyebabkan tumbuhnya tanaman air tertentu, sepertieceng gondok,
juga berbahaya bagi makhluk hidup lain dalam air. Banyaknya padatan
menunjukkan banyaknya lumpur yang terkandung dalam air limbah.

b. Kekeruhan
Kekeruhan menunjukkan sifat optis air yang menyebabkan
pembiasan cahaya ke dalam air. Kekeruhan akan membatasi pencahayaan ke
dalam air. Sifat ini terjadi karena adanya bahan yang terapung maupun yang
terurai seperti bahan organik, jasad renik, lumpur, tanah liat, dan benda lain
yang melayang maupun terapung.

c. Bau
Bau timbul karena adanya kegiatan mikroorganisme yang
menguraikan zat organik untuk menghasilkan gas tertentu. Bau juga timbul
karena reaksi kimia yang menimbulkan gas. Kuat lemahnya bau yang
ditimbulkan bergantung pada jenis dan banyaknya gas yang dihasilkan.

d. Temperatur
Temperatur air limbah akan memengaruhi badan penerima apabila
terdapat perbedaan suhu yang cukup besar. Temperatur juga dapat
memengaruhi kecepatan reaksi kimia serta tata kehidupan dalam air.
Perubahan suhu memperlihatkan aktivitas kimia dan biologi pada benda
padat dan gas dalam air. Pada suhu yang tinggi terjadi pembusukan dan
penambahan tingkatan oksidasi zat organik.
2. Karakteristik Kimia
Bahan kimia yang terdapat dalam air akan menentukan sifat air baik
dalam tingkat keracunan maupun bahaya yang ditimbulkannya. Secara umum
sifat air dipengaruhi oleh bahan kimia organik dan anorganik.

a. Bahan kimia organik


1) Karbohidrat dan protein
2) Minyak dan lemak
3) Pestisida
4) Fenol
5) Zat warna dan surfaktan

b. Bahan kimia anorganik


1) Klorida
2) Fosfor
3) Logam berat dan beracun
4) Nitrogen
5) Sulfur

3. Karakteristik Biologi
a. Virus
 Pengelolaan Limbah Industri
Pengelolaan limbah cair adalah menjaga air yang keluar tetap bersih
dengan menghilangkan polutan yang ada dalam air limbah tersebut, atau
dengan menguraikan polutan yang ada didalam air limbah sehingga hilang
sifat-sifat dari polutan tersebut. Sebelum melakukan perencanaan dan
pelaksanaan pengolahan limbah cair, industri harus memahami manajemen
pengelolaan limbah seperti menetapkan kebijakan dan prosedur pengelolaan
dan pengolahan limbah, kebijakan untuk minimasi limbah sebelum
menghasilkan dan mengolah limbah, menetapkan personil yang bertanggung
jawab terhadap penerapan prosedur pengelolaan dan pengolahan   limbah   
serta   melakukan   evaluasi   penerapan   prosedur pengelolaan dan
pengolahan limbah.

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pengelolaan air limbah


meliputi :
1. Proses produksi pada industri tersebut.
2. Kualitas dan kuantitas limbah cair yang dihasilkan serta perubahannya,
3. Kondisi lingkungan secara geografi, kondisi air di sekitar daerah
pembuangan limbah cair.

Sebelum membuang limbah ke badan air, sebaiknya industri harus


memastikan bahwa limbah yang dibuang telah aman bagi lingkungan. Hal ini
dapat dilakukan dengan cara pengambilan sampel limbah yang dilakukan di
titik outlet pengolahan limbah yaitu titik setelah pengolahan limbah selesai
dilakukan namun sebelum dibuang ke badan air. Pengujian sampel tersebut
bisa dilakukan di laboratorium internal maupun laboratorium eksternal yang
telah terakreditasi. Hasil pengujian yang dikeluarkan sebaiknya dibandingkan
dengan baku mutu, baku mutu dapat didefinisikan sebagai ukuran batas atau
kadar unsur pencemar yang ditenggang keberadaannya dalam limbah cair
yang akan dibuang atau dilepas ke dalam media air dari suatu usaha dan/atau
kegiatan.
B. CHECKLIST TERKAIT PENGELOLAAN AIR LIMBAH INDUSTRI

Checklist Sarana Pengelolaan Air Limbah Di Industri X

PENILAIAN
No. ITEM YANG DIPERIKSA

ADA, ADA, TIDAK


BERFUNGSI BERFUNGSI

1. Terdapat pipa saluran

2. Tersedia septic tank

3. Tersedia blower

4. Tersedia bar screen

5. Tersedia bak eksualisasi

6. Tersedia bak sedimentasi

7. Pompa berfungsi dengan baik

8. Tersedia bak aerasi

9. Tersedia bak khlor

10. Tersedia bak uji biologis

11. Tersedia tempat penampung lumpur

12. Tersedia manhole tutup

13. Tersedia ruang panel

14. Tersedua alat pengukur debut influent

15. Tersedia alat pengukur debit effluent

Checklist Konstruksi Pengelolaan Air Limbah Di Industri X

PENILAIAN
No. ITEM YANG DIPERIKSA
YA TIDAK

1. Bangunan IPAL
a. Dinding dan lantai kokoh
b. Dinding dan lantai kedap air atau
di cor sebelumnya
c. Memiliki manhole atau tutup

2. Bar screen terbuat dari bahan anti karat

3. Kedalaman bak aerasi 6,5 m

4. Bak Penampung Lumpur


a. Kecepatan aliran pada pipa masuk
b. Lumpur dikeluarkan secara
berkala

5. Pipa saluran
a. Tidak tersumbat
b. Terbuat dari bahan anti karat
c. Tidak bocor

6. Menhole
a. Kuat dan kokoh
b. Terbuat dari bahan anti karat
(beton atau baja)
c. Tertutup

7. Ruang Panel, terhindar dari panas (sinar


matahari langsung) dan hujan

C.
C. KUESIONER TERKAIT PENGELOLAAN AIR LIMBAH INDUSTRI

Kuesioner Terhadap Petugas dan Pengawas Teknis Mengenai


Pengelolaan Air Limbah Di Industri X

I. Data Umum
1. Nama :

2. Umur :

3. Pendidikan :

4. Lama Kerja :

II. Data Khusus


A. Pengetahuan
1. Menurut anda dari mana sajakah sumber air limbah IPAL di PT.X?
a. Air kotor dan air hasil pengolahan di industri
b. Air cucian
c. Tidak tahu

2. Apakah anda tahu dampak yang akan terjadi jika air limbah tidak diolah?
a. Mencemari lingkungan baik tanah, air maupun udara
b. Mencemari sumber air bersih
c. Mencemari tanah saja

3. Apakah tujuan dari pengolahan air limbah?


a. Untuk menurunkan kadar bahan pencemar sampai batas yang tidak
membahayakan
b. Untuk menghilangkan bahan yang berbahaya
c. Untuk mengurai volume air limbah yang dihasilkan akibat dari kegiatan
4. Menurut anda, bagaimana pengolahan limbah yang baik?
a. Melalui enam tahap pengolahan (pre treatment, primary treatment,
secondary, tertiary treatment, sludge treatment, desinfeksi)
b. Cukup diaerasi dan disinfeksi
c. Tidak tahu

5. Apakah anda mengetahui sistem yang digunakan pada pengolahan air limbah
di PT. X?
a. Ya, tahu
b. Ya, sedikit mengetahui
c. Tidak tahu

6. Apakah anda mengetahui sistem yang digunakan pada pengolahan air


limbahnya?
a. Sistem anaerob
b. Sistem kolam oksidasi
c. Tidak tahu

7. Apakah anda mengetahui fungsi dari masing-masing bagian unit pengolahan


air limbah dengan sistem tersebut?
a. Ya, tahu
b. Ya, sebagian
c. Tidak tahu

8. Apakah anda mengetahui tentang standar baku mutu kualitas hasil


pengolahan (effluent)?
a. Ya, tahu
b. Ya, sebagian
c. Tidak tahu

B.
B. Sikap
1. Menurut anda, setujukah anda bahwa air limbah harus diolah terlebih dahulu
sebelum dibuang ke badan air?
a. Setuju
b. Ragu-ragu
c. Tidak setuju

2. Menurut anda, setujukah jika proses pengolahan air limbah lumpur dapat
dimanfaatkan terus menerus?
a. Setuju
b. Ragu-ragu
c. Tidak setuju

3. Menurut anda, setujukah bahwa peralatan pada unit pengolahan air limbah harus
selalu dibersihkan dan dirawat?
a. Setuju
b. Ragu-ragu
c. Tidak setuju

4. Menurut anda, setujukah bahwa selama pengoperasian unit pengolahan air limbah
berlangsung perlu dilakukan pengamatan dan pemeriksaan kondisi fisik seluruh
peralatan?
a. Setuju
b. Ragu-ragu
c. Tidak setuju

5. Menurut anda, setujukah jika pengawasan terhadapkualitas effluent harus


dilakukan?
a. Setuju
b. Ragu-ragu
c. Tidak setuju

6. Menurut anda, setujukah bila anda diikutsertakan dalam penelitian mengenai


pengolahan air limbah?
a. Setuju
b. Ragu-ragu
c. Tidak setuju

C. Tindakan
1. Apakah anda melakukan pemeliharaan terhadap bangunan dan alat-alat yang
digunakan dalam unit pengolahan air limbah?
a. Ya
b. Kadang-kadang
c. Tidak

2. Upaya apa saja yang anda lakukan dalam memelihara unit pengolahan air
limbah?
a. Membersihkan dan mengontrol
b. Melakukan perbaikan
c. Tidak perlu

3. Apakah anda melakukan pemeriksaan kualitas air limbah sebelum dan


sesudah pengolahan?
a. Ya
b. Kadang-kadang
c. Tidak

4. Apakah anda selalu mengontrol peralatan pada unit pengolahan air limbah?
a. Ya
b. Kadang-kadang
c. Tidak

5. Apakah anda melakukan pencatatan terhadap pengamatan dan pemeriksaan


kondisi fisik seluruh peralatan mekanik selama pengoperasian unit peng
olahan air limbah?
a. Ya
b. Kadang-kadang
c. Tidak
6. Apakah anda selalu mengoperasikan unit pengoelolaan air limbah sesuai
dengan prosedur yang ditentukan?
a. Ya
b. Kadang-kadang
c. Tidak

9. Jika terjadi masalah pada pengoperasian unit pengolahan air limbah, apa
langkah yang anda lakukan?
a. Menentukan alternatif pemecahan masalah dan segera memperbaikinya
b. Memanggil pihak lain untuk menperbaiki
c. Membiarkan saja hingga ada teguran

10. Apakah anda dapat mengatasi permasalahan dalam unit pengolahan air
limbah?
a. Ya
b. Kadang-Kadang
c. Tidak

Anda mungkin juga menyukai