Tahun 2017
Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi dari pengaruh jangka pendek dan pengaruh jangka
panjang dari program latihan keseimbangan pada physical activity (PA) yang diukur secara objektif pada orang tua
Tujuan Penelitian dengan osteoporosis.
Sedangkan untuk tujuan keduanya adalah untuk menilai pengaruh dari latihan keseimbangan pada Health Related
Quality of Life (HRQoL) dan untuk mempelajari apakah pengaruh dari physical activity terhadap perubahan dari
HRQoL,gait speed,balance performance,fall related concerns and physical function.
Sebanyak 91 jumlah total sampel yang diplih dari suatu komunitas yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi sebagai
berikut :
o Kriteria inklusi
Pria dan wanita yang berumur 65 tahun atau lebih
Bertempat tinggal di Stockhlom Country,Sweden
Didiagnosa secara objektif dengan osteoporosis melalui bone densitometry
Memiliki gangguan keseimbangan dan memiliki masalah terkait fall related concern yang dinilai dari hasil
wawancara dan test yang dilakukan pada awal pemeriksaan.
o Kriteria eksklusi
Fracture akibat terjatuh selama satu tahun belakangan
Subjek Penelitian Skor dari Mini Mental State Examination (MMSE) kurang dari 24
Mengidap penyakit lain seperti : severe cardiovascular,pulmonary or neurogical desease dengan gejala yang
dapat mempengaruhi sampel dalam mengikuti program latihan
Tidak mampu berjalan di dalam ruangan tanpa bantuan
Subjek dibagi secara menjadi 3 kelompok yakni dua kelompok intervensi dan satu kelompok control, yang di
randomized menggunakan web based software.
o Kelompok intervensi pertama menerima balance training dan kelompok kedua menerima balance training yang
ditambahkan dengan Nordic Walking (NM)
o Kelompok control hanya diberi intruksi untuk melakukan kegiatan yang dilakukan sehari-hari dan mulai
menerima balance training setelah penelitian selesai.
Metode Penelitian Randomized Control Trial
Definisi Operasional Variabel dependen dalam penelitian ini adalah physical activity,health related quality of life,gait speed,balance
Variabel Dependen performance,fall related concern and physical function
Alat ukur untuk variabel dependen pada penelitian ini antara lain :
Physical Activity yang diukur menggunakan 2 tipe sensor pergerakan yaitu pedometer (Yamax LS2000) dan
accelerometer (Actigraph GT1M atau GT3X+). Pedometer yang digunakan untuk mengukur ambulatory activity
dan menyediakan informasi dari jumlah langkah yang dilakukan, sedangkan untuk accelerometer dapat menilai
intensitas dari physical activity yang dinilai dari jumlah langkah sampel. Sampel akan diberikan intruksi untuk
menggunakan alat ini selama 7 hari pada walking hours kecuali saat mandi dan berenang.
Health Related Quality of Life yang diukur menggunakan kuisioner Short Form 36 Health Survey (SF-36)
Cara & Alat Mengukur
Variabel Dependen Gait Speed yang diukur menggunakan walkway system (GAITRite Walkway)
Balance Performance yang diukur menggunakan Modified Figure of Eight Test, sampel diberi arahan untuk
menyelesaikan figure of eight dengan cepat sesuai dengan kemampuan sampel. One leg stand digunakan untuk
mengukur balance performance dengan sampel diberi intruksi untuk berdiri dengan satu kaki secara bergantian
dengan tangan turun kebawah sejajar dengan pinggang
Fall Related Concern yang diukur dengan menggunakan kuisioner Fall Efficiacy Scale International
Physical Function yang diukur menggunakan Advanced Lower Extrimity Subscale Quisionare yang di isi sendiri
oleh sampel
Definisi Operasional Variabel independen dalam penelitian ini adalah balance training program
Variabel Independen
Hasil Penelitian Hasil yang didapatkan dari penelitian ini seperti dari 91 total sampel yang diapatkan peneliti berdasarkan follow up dari
3,9,15 bulan adalah 68 sampel yang melewati short term follow up yang dilakukan di 3 bulan pertama dan 53 sampel
yang dapat melewati long term follow up pada bulan ke 15.
Penilaian efek jangka pendek (3 bulan) menunjukkan bahwa perbedaan jumlah langkah kaki pada 3 bulan follow up
pada kelompok intervensi dan control berbeda yaitu pada kelompok intervensi berjumlah 6064 langkah kaki dan pada
kelompok control yaitu 6313 langkah kaki.
Penilaian efek jangka panjang (15 bulan) menunjukkan bahwa adanya peningkatan signifikan dari kelompok intervensi
dalam jumlah langkah yang dilakukan dalam 1 hari yaitu >5000 langkah dibandingkan dengan kelompok kontrol.
Namun tidak ada perbedaan yang siginifikan diantara kedua kelompok dalam hal health related quality of life,gait
speed,balance performance,fall related concern
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa latihan yang progresif yang memiliki tujuan utama pada aktivitas multitask
dapat berdampak pada peningkatan physical activity pada orang tua dengan osteoporosis. Dikarenakan aktivitas fisik
sangat mempengaruhi pembentukan massa tulang. Berdasarkan hasil penelitian yang menyatakan adanya perbedaan
Pembahasan signifikan dalam jumlah langkah yang mengacu pada peningkatan physical function dan physical activity yang dihitung
dalam jumlah langkah (>5000 langkah) dan tidak ada perbedaan yang signifikan dalam segi health related quality of
life,gait speed,balance performance,fall related concern, hal ini dapat terjadi akibat dari kelalaian peneliti dalam
melakukan follow up terhadap sampel dalam melakukan balance training dan Nordic walking.