Oleh :
NIM : 052011133016
Kelas :A
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
Tahun 2020
BAB I PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN
{ 5 x+2 y +7 z=34 …. ( 2 )
x +10 y+ z =64 … ...(3)
Untuk menyelesaikan sistem persamaan diatas, dapat digunakan metode
eliminasi dan substitusi.
Eliminasi persamaan (1) dan (3)
2 x+ y +3 z=15 x 1 2 x+ y +3 z=15
x +10 y+ z =64 x 3 3 x+ 30 y +3 z=192
−x−29 y=−177 ..... (4)
Sehingga dapat disimpulkan bahwa obat yang harus dikonsumsi agar pasien
bisa sembuh adalah 3 kaplet Panadol, 6 kaplet Paramex, dan 1 kaplet Oskadon
SP, dan biaya total yang harus dikeluarkan pasien adalah :
3x + 6y + z
= 3(Rp 1.000) + 6(Rp 1.500) + Rp 2.500
= Rp 3.000 + Rp 9.000 + Rp 2.500
= Rp 14.500,00
BAB II FUNGSI DAN GRAFIK
2. Seorang dokter dan perawat sedang memeriksa kondisi pasien yang tiba-tiba
memburuk. Dokter tersebut meminta perawat untuk memberikan suatu obat medis
tertentu kepada pasien. Kemudian dokter tersebut meminta perawat untuk mengawasi
pasien dan mengecek apakah obatnya dapat bekerja dengan baik pada tubuh pasien.
Setelah beberapa waktu yang dilambangkan dengan t jam, ternyata pasien sudah
baikan dan setelah dicek, ternyata perawat mengetahui terdapat sisa-sisa obat yang
bekerja pada aliran darah pasien. Pewarat mencatat apapun data pasien termasuk sisa
obat tersebut untuk dilaporkan kepada dokter. Banyaknya obat (dalam satuan
milligram) yang tersisa pada darah aliran pasien tersebut dimodelkan oleh perawat
sebagai berikut.
F(t) = t2 - 4t + 5
Berapa milligram obat yang tersisa pada aliran darah pasien selama 3 jam?
Pembahasan
Diketahui :
F(t) = t2 - 4t + 5
Banyak sisa obat yang tertinggal selama 3 jam, berarti t = 3
Ditanya : sisa obat yang tertinggal selama 3 jam ?
Jawab :
F(t) = t2 - 4t + 5
Jadi, banyak sisa obat tersebut adalah :
F(3) = 32 - 4(3) + 5
= 9 – 12 + 5
=2
Jadi, banyaknya obat yang tersisa pada darah aliran pasien tersebut adalah 2 mg.
Titik bantu (y = x2 + 4)
x -2 -1 1 2
y 6 5 5 6
c. Gambar grafik
Jadi perbedaan rotasi optik dua senyawa optis aktif dengan konsentrasi y = x2 + 4 dan
y = 2x + 1 adalah seperti pada grafik diatas.
BAB III LIMIT
4. Seorang Apoteker sedang mengajari anaknya yang duduk di bangku SMA agar dapat
mengerjakan soal limit untuk ujiannya nanti. Kebetulan, apoteker tersebut memiliki
persediaan obat sanmol yang pada kemasannya tertulis kandungan obat yang
dituliskan dalam bentuk limit. Pada etiket obat sanmol tertulis bahwa terdapat
kandungan paracetamol dengan bentuk sebagai berikut :
2 x +1
lim
x→ ∞ √ x 2−2 x
Tentukanlah berapa kandungan paracetamol dalam obat sanmol yang dimiliki
apoteker!
Pembahasan :
2 x +1
lim
x→ ∞ √ x 2−2 x
2 x+ 1
x
lim 2
x→ ∞ √ x −2 x
x
2 x+ 1
x
lim 2
x→ ∞ √ x −2 x
√ x2
2x 1
+
x x
lim
x→ ∞
x2 2x
√ √
2+ 0
x
2
+ 2
x
¿
√1−0
2
¿
1
= 2
Jadi kandungan paracetamol dalam obat sanmol yang dimiliki apoteker tersebut
adalah 2 gr.
5. Beberapa mahasiswa farmasi tengah melakukan praktikum membuat puyer dan
membungkusnya di sebuah laboratorium. Untuk itu, mahasiswa tersebut perlu
mengetahui kadar masing-masing bahan obat yang akan dibuat menjadi puyer. Saat
mengambil salah satu bahan obat “X”, ternyata dalam aturan yang ditentukan, kadar
yang harus diambil untuk bahan tersebut dituliskan dalam bentuk limit dengan satuan
miligram, yaitu :
8
¿
2+ 2
8
¿
4
¿2
Jadi kadar bahan obat “X” yang harus diambil oleh mahasiswa tersebut adalah 2 mg.
BAB IV FUNGSI KONTINYU
x +1 , jika x<2
fungsi f ( x )= 2{
x −1 , jika x ≥ 2
yang akan memberikan jawaban seberapa banyak
serbuk yang harus dimasukkan ke dalam pipa kapiler. Taeyeon agak kesusahan dan
mencoba membuat asumsi bahwa serbuk yang harus dimasukkan adalah setinggi 2
mm pada pipa kapiler (x). Periksa apakah fungsi tersebut kontinyu di x = 2 dan
tebakan Taeyeon adalah benar!
Pembahasan
Fungsi f dikatakan kontinyu pada x = a, jika :
3. lim
x→ a
f (x ) = f(a)
Untuk mengetahui apakah fungsi diatas kontinyu di x = 2, maka kita harus mengecek
ketiga syarat.
1. Karena x = 2, maka digunakan f ( x )=x 2−1
f ( 2 ) =22−1
f ( 2 ) =3f(a) ada
2. Periksa limitnya
¿ 2+1 ¿ 22−1
¿3 ¿ 3Jadi lim
x→ a
f (x )ada
3=3
Jadi fungsi f(x) kontinyu di x = 2 dan banyak serbuk yang harus digunakan adalah
benar setinggi 2 mm pada pipa kapiler.
BAB V TURUNAN
7. Seorang pasien penderita diare yang sedang membeli obat untuknya di apotek
diberikan obat antidiare bismuth subsalicylate oleh seorang apoketer. Reaksi obat
tersebut t jam setelah diminum memenuhi persamaan f(t) = -2 + 3t2 – t3. Pada berapa
jam setelah diminum reaksi obat maksimum akan tercapai?
Pembahasan
Diketahui :
f(t) = -2 + 3t2 – t3
Ditanya : berapa jam setelah diminum reaksi obat maksimum tercapai?
Jawab :
Syarat agar reaksi obat mencapai maksimum, jika f’(t) = 0
6t – 3t2 = 0
3t (2 – t) = 0
Maka t = 0 atau t = 2,
Untuk t = 0, diperoleh f(0) = -2 + 3(0)2 – (0)3 = -2
Untuk t = 2, diperoleh f(2) = -2 + 3(2)2 – (2)3 = 2
Jadi, reaksi obat tersebut akan mencapai maksimum saat 2 jam setelah diminum.
9. Beberapa apoteker yang bekerja pada bagian produksi obat di salah satu perusahaan
farmasi sedang ditugaskan untuk melakukan proses coating (pelapisan) atau
penyalutan pada obat yang berbentuk tablet atau kaplet dan sejenisnya. Proses
penyalutan tersebut dilakukan dengan menggunakan mesin Coating Film. Proses
penyalutan tabet dalam mesin tersebut memiliki beberapa tahapan. Di dalam mesin,
tablet bergerak melewati tahapan-tahapan dan berpindah-pindah posisi dengan
percepatan konstan a(t) = 4t2 + 6t + 3 dengan t adalah waktu (dalam jam). Tentukan
fungsi posisi tablet dalam mesin !
Pembahasan
Diketahui :
Percepatan yang dialami tablet a(t) = 4t2 + 6t + 3
Ditanya :
Fungsi posisi tablet?
Jawab :
Posisi tablet dilambangkan sebagai S(t)
S(t ) = ∫ v (t)dt , dan v ( t )=∫ a ( t ) dt
Posisi tablet dapat dicari jika kecepatan tablet bergerak dalam mesin diketahui, maka
kecepatan tablet bergerak dalam mesin adalah,
∫ v ( t )=∫ a(t) dt
∫ v ( t )=∫ 4 t 2+6 t +3 dt
4 6
v ( t )= t 3+ t 2 +3 t + C
3 2
4
v ( t )= t 3+3 t 2 +3 t + C
3
Sehingga posisi tablet saat ini adalah,
∫ s ( t )=∫ v( t)dt
4
∫ s ( t )=∫ 3 t3 +3 t 2+ 3 t+C dt
4 4 2 3 2
s (t)= t + t + t + Ct + D
12 2
4 4 2 3 2
Jadi fungsi posisi tablet dalam mesin yaitu s ( t ) = t + t + t + Ct + D
12 2
10. Seorang mahasiswi farmasi sedang mendapatkan tugas dari dosennya untuk
menghitung dan menggambar luas daerah kadar obat yang dibatasi oleh y = 3 + x2 dan
y = x + 5. Tentukan luas dataran tersebut !
Pembahasan
Diketahui :
Batas kurva y = 3 + x2 dan y = x + 5
Ditanya : luas dataran = ?
Jawab :
a. Menggambar dataran dan membagi dataran dalam pias
y=x+5
Titik potong pada sb. x, y = 0
0=x+5
x=-5 (-5, 0)
Titik potong pada sb. y, x = 0
y=0+5
y=5 (0, 5)
y = 3 + x2
Titik potong pada sb. y, x = 0
y = 3 + 02
y=3 (0,3)
Sumbu simetri
b 0
xp = - =- =0
2a 2(1)
Titik puncak (xp, yp)
yp = 3 + 02
yp = 3 (0, 3)
Titik Bantu
X -2 -1 1 2
Y 7 4 4 7
b. Luas pias
dL = ( x + 5 – (3 + x2)) dx
= – x2 + x + 2 dx
c. Batas integrasi
3 + x2 = x + 5
3 + x2 – x – 5 = 0
x2 – x – 2 = 0
(x + 1) (x – 2) = 0 x = - 1 atau x = 2
Jadi batas integrasinya adalah -1 ≤ x ≤ 2
d. Rumus luas
2
2
Luas = ∫ (x +5 – (3+ x ))dx
−1
2
2
= ∫ – x + x+ 2 dx
−1
e. Luas dataran
2
2
Luas = ∫ (x +5 – (3+ x ))dx
−1
2
2
= ∫ – x + x+ 2 dx
−1
−1 3 1 2
= [ 3
x + x +2x
2 ] 2
❑
−1
−1 3 1 2 −1 1
= [ 3 2 ][
( 2 ) + ( 2 ) +2(2) -
3
(−1 )3+ (−1 )2 +2(−1)
2 ]
−8 1 1
= [ 3
+2+ 4 - ] [ ]
+ −2
3 2
10 −7
=
3
–
6 ( )
27
= satuan luas
6
Jadi luas daerah kadar obat yang dibatasi oleh y = 3 + x2 dan y = x + 5 adalah
27
satuan luas
6
11. Seorang mahasiswi farmasi sedang melakukan percobaan mengamati laju larutan obat
di laboratorium. Diketahui banyaknya obat berkurang dengan laju tetap. Jika
banyaknya obat semula adalah 60 ml dan setelah 2 jam obat yan tersisa 50 ml, maka
maka berapa lama waktu yang dibutuhkan agar larutan obat berkurang
sepenuhnya/habis?
Pembahasan
Diketahui :
Misalkan, N(t) menyatakan sisa obat dan t menyatakan banyaknya waktu (dalam
dN (t)
jam). Banyaknya obat berkurang dengan laju tetap artinya =k.
dt
Banyak obat semula N(0) = 60
Banyak obat setelah 2 jam N(2) = 50
Ditanya :
Waktu saat obat habis terserap (N(t) = 0) = ?
Jawab :
dN (t)
=k
dt
dN (t)=k dt
∫ dN ( t )=¿ ∫ kdt ¿
N ( t ) =kt+ C
Untuk t = 0, maka diperoleh :
N ( 0 )=k ( 0 ) +C
60=0+C
60=C
Untuk t = 2, maka diperoleh :
N ( 2 )=k ( 2 ) +C
50=4 k +C
50−4 k=C
50−4 k=60
4 k =−10
k =−2,5
Jadi
N ( t ) =−2,5 t+C
Saat obat habis terserap, yaitu
0=−2,5 t+60
60=−2,5 t
t=24 jam
Jadi obat akan berkurang sepenuhnya/habis setelah 24 jam.
12. Baekhyun, seorang mahasiswa farmasi Universitas “K”, sedang melakukan suatu
percobaan. Ia meletakkan larutan obat “A” yang telah dipanaskan di gelas piala
dengan panas 60 ͦC di dalam sebuah ruangan bersuhu 27 ͦC. Proses pendinginan
dx
larutan obat “A” dalam waktu t menit ditunjukkan dengan =k ( x−27 ) . Jika panas
dt
larutan obat “A” selama 5 menit berubah menjadi 50 ͦC, maka berapa lama waktu
yang dibutuhkan agar suhu larutan obat menjadi 40 ͦC ?
Pembahasan
Diketahui :
Misalkan, x(t) menyatakan suhu larutan obat “A” dan t menyatakan banyaknya waktu
(dalam menit). Baesarnya pendinginan/penurunan suhu larutan dinyatakan dengan
dx (t) dx (t)
=k ( x (t)−27 ), sehingga dapat ditulis =k dt
dt ( x(t)−27 )
Suhu awal larutan obat x(0) = 60
Suhu larutan setelah 5 menit x(5) = 50
Ditanya : waktu yang dibutuhkan agar suhu larutan obat menjadi 40 ͦC=?
Jawab :
Integralkan kedua ruas
dx(t )
∫ ( x (t)−27 ) =∫ k dt
ln |x (t)−27|=kt +C
Untuk t = 0 dan x = 60, maka diperoleh
ln |60−27|=k ( 0)+C
ln |33|=0+C
3,5 ¿ C
Untuk t = 5 dan x = 50, maka diperoleh
ln |50−27|=k (5)+C
ln |23|=5 k +C
3,1 ¿ 5 k +3,5
k =−0,08
Jadi
ln |x (t)−27|=−0,08 t+C
Saat suhu turun menjadi 40 ͦC , yaitu
ln |40−27|=−0,08t +3,5
ln |13|=−0,08+ 3,5
2,6 ¿−0,08 t+3,5
−0,9 ¿−0,08 t
t ¿ 11,25 menit
Jadi waktu yang dibutuhkan agar suhu larutan obat “A” menjadi 40 ͦC adalah
11,25menit.
DAFTAR PUSTAKA
Utoyo, Mohammad Imam, Nur Chamidah, & Suliyanto, 2015. BUKU AJAR MATEMATIKA
DAN STATISTIKA UNTUK FARMASI. Surabaya : Departemen Matematika Fakultas Sains
dan Teknologi Universitas Airlangga.