Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI

PEMBUATAN HERBARIUM

Disusun oleh :
Sherly Suci Margaretha (052011133016)

Dosen Pembimbing :
Dra. Rakhmawati, M.Si., Apt.

Fakultas Farmasi
Universitas Airlangga
Surabaya
A. Tujuan
Mahasiswa mampu membuat herbarium kering tanaman obat

B. Bahan
a. Tanaman yang digunakan : akar manis atau Glycyrrhiza glabra L.
b. Bagian yang digunakan : herba tanaman (akar, batang, dan daun)
c. Waktu pengambilan : 17 November 2021
d. Lokasi pengambilan : Mojokerto, Jawa Timur

C. Alat dan Bahan lainnya


1. Alkohol 70%
2. Kertas merang
3. Karton ukuran 60 x 40 cm
4. Pemberat
5. Selotip/Double tape
6. Cutter
7. Botol semprot
8. Plastik mika
9. Paper clip

D. Tahapan pembuatan herbarium :


1. Menyiapkan tanaman akar manis atau Glycyrrhiza glabra L. yang akan diawetkan
2. Mencuci tanaman dengan air mengalir untuk menghilangkan debu atau kotoran yang masih
menempel. Lalu mengeringkan tanaman menggunakan tisu dan dianginkan
3. Setelah air yang menempel pada tanaman sudah cukup kering, dilanjutkan menyemprot
tanaman dengan alkohol 70% agar tidak mudah ditumbuhi bakteri
4. Meletakkan calon awetan yang telah disemprot di atas karton dengan posisi yang rapi. Lalu,
kertas ditutup dengan kertas merang dan karton lagi
5. Menekan dan menjepit kuat bahan yang telah terbungkus dengan paper clip, kemudian
memberi pemberat (buku tebal) di atasnya. Bahan yang sudah diproses ini disebut dengan
istilah spesimen
6. Menyimpan spesimen selama 1 sampai 2 minggu di tempat kering dan tidak lembab
Catatan:
a. Jika udara lembab, spesimen bisa kita jemur di bawah terik matahari tanpa membuka
kertas pembungkus.
b. Usahakan untuk selalu mengganti kertas pelapis yang lembab dengan kertas yang
kering secara priodik.
7. Jika sudah kering, memindahkan spesimen di atas karton tebal, dan direkatkan dengan
selotip transparan, hati-hati saat memindahkan jangan sampai spesimen rusak
8. Menambahkan foto tanaman di belakang karton
9. Menambahkan informasi (label) herbarium di sebelah kanan bawah. Label sebagai berikut :

DEPARTEMEN ILMU KEFARMASIAN


FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA - INDONESIA

Kolektor : Sherly Suci Margaretha (052011133016)


Suku : Papilionaceae
Marga : Glycyrrhiza
Jenis : Glycyrrhiza glabra L.
Sinonim : Liquiritae officinalis Moench., Glycyrrhiza brachycarpa Boiss., Glycyrrhiza
glandulifera Waldst. & Kit.
Nama Daerah : Akar manis, akar manis cina, kayu legi (Jawa), kayu manes cena (Madura)
Lokasi : Mojokerto
Habitat : Berasal dari Asia tengah hingga barat daya dan wilayah Mediterania.
Dibudidayakan di cekungan Mediterania Afrika, Eropa selatan, dan India.
Deskripsi : Terna menahun, tinggi lebih dari 1 m, batang tumbuh tegak, pokok akar
sepanjang 15 cm, bercabang-cabang menjadi 3-5 bagian, panjang masing-
masing bagian dapat mencapai 1,25 m, stolon yang berkembang dengan baik,
panjang stolon dapat mencapai 8 m. Helaian daun majemuk menyirip tidak
sempurna, terdiri atas 9-17 anak daun, tersusun berseling, bentuk helaian daun
bulat memanjang sampai elips, lanset, pangkal runcing, ujung runcing atau
tumpul. Bunga majemuk malai, karangan bunga tumbuh di daerah ketiak daun,
panjang karangan bunga 10-15 cm. Kelopak bunga berbentuk lonceng dan
berambut kelenjar, bagian ujung kelopak lebih panjang daripada tabung
kelopak, ujung kelopak berbentuk lanset. Mahkota bunga sempit, mahkota
anterior (lunas) tidak berlekatan, bagian ujung mahkota runcing berbentuk
serupa paruh. Buah polong, pipih atau bentuk garis, panjang 1-3 cm, lebar 6
mm, mengandung sedikit atau banyak kelenjar. Biji berbentuk seperti ginjal,
jumlah banyak atau jika buah pendek terdiri atas 2-3 biji
Kandungan senyawa utama : Saponin triterpen dengan komponen utama glisirizin (asam glisirizat,
asam glisirizinat)
Manfaat : antioksidan, antibakteri, antikanker, ekspektoran, anti-inflamasi, mengurangi
keluhan akibat menopause
Pustaka :
1. BPOM RI. (2012). Acuan Sediaan Herbal (1 ed., Vol. 7). Jakarta.
2. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor Hk.01.07/Menkes/187/2017
Tentang Formularium Ramuan Obat Tradisional Indonesia
3. Lim T. K. (2015). Glycyrrhiza glabra. Edible Medicinal and Non-Medicinal Plants: Volume
10, Modified Stems, Roots, Bulbs, 354–457. https://doi.org/10.1007/978-94-017-7276-
1_18

10. Memasukkan herbarium ke dalam bingkai sederhana dengan plastik mika.


E. Logbook Kegiatan

No Tanggal Kegiatan Dokumentasi


1 17 November 2021 Mendapat tanaman yang
akan diawetkan, yaitu
tanaman akar manis atau
Glycyrrhiza glabra L.

2 21 November 2021 Menyiapkan alat dan


bahan yang akan
digunakan

3 21 November 2021 Mencuci tanaman dengan


air mengalir dan
mengeringkannya (dilap
dengan tisu dan diangin-
anginkan)
4 21 November 2021 Menyemprot tanaman
dengan alkohol

5 21 November 2021 Menempel dan menata


tanaman di atas karton
dengan menggunakan
selotip agar daun dari
tanaman tertata rapi dan
tidak melengkung

6 21 November 2021 Menutup tanaman dengan


kertas merang dan karton
tebal lalu dijepit dengan
papper clip
7 21 November 2021 Memberi pemberat (buku
tebal) di atas tanaman dan
menyimpan/meletakkan
tanaman di tempat yang
kering

Pengeringan dilakukan
selama 14 hari (21
November 2021 - 4
Desember 2021)
8 4 Desember 2021 Menempel foto tanaman
di belakang karton dan
etiket/label di kanan
bawah (bagian depan) lalu
memasukkan herbarium
ke dalam bingkai
sederhana dengan plastik
mika

Kepustakaan
Prajogo , B., Sukardiman, Widyawaruyanti, A., Ekasari, W., Kusumawati, I., Widyowati, R., . . .
Oktarina, D. R. (2021). Petunjuk Praktikum Farmakognosi Semester Gasal 2021/2022.
Surabaya: Departemen Ilmu Kefarmasian Fakultas Farmasi Universitas Airlangga.
Gambar Herbarium :
LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI
PEMBUATAN SIMPLISIA

Disusun oleh :
Sherly Suci Margaretha (052011133016)

Dosen Pembimbing :
Dra. Rakhmawati, M.Si., Apt.

Fakultas Farmasi
Universitas Airlangga
Surabaya
A. Tujuan
Mahasiswa mampu membuat simplisia dari berbagai tanaman obat

B. Bahan
Rimpang teki(Cyperus rotundus L.)

C. Alat-alat :
1. Timbangan gram
2. Pisau/gunting
3. Tisu
4. Alat untuk proses pengeringan, meliputi :
a. Wadah/nampan untuk pengeringan
b. Kertas merang sebagai alas dalam proses pengeringan
5. Toples kaca ukuran 250 mL
6. Kertas HVS

D. Tahapan pembuatan simplisia :


1. Mengumpulkan bahan baku, dengan cara membeli rimpang rumput teki di shopee
2. Menyortasi basah bahan yang akan dijadikan simplisia yaitu rimpang rumput teki dari akar,
batang, atau pengotor lain dan menimbang bahan baku sebelum dikeringkan
3. Mencuci bahan dengan air mengalir untuk menghilangkan kotoran yang masih melekat,
kemudian dikeringkan dengan tisu
4. Merajang untuk memperkecil ukuran bahan, tidak perlu dilakukan untuk bahan yang sudah
berukuran kecil atau tipis. Rimpang teki memiliki ukuran yang kecil sehingga tidak perlu
dilakukan perajangan
5. Mengeringkan rimpang sampai benar-benar kering dan menjadi simplisisa, lalu menimbang
beratnya
6. Menyortir kering simplisia untuk memisahkan kotoran yang mungkin masuk ketika proses
pengeringan
7. Mengemas simplisia rimpang rumput teki di toples kaca dan menimbang berat simplisia
setelah dikemas
8. Menyimpan simplisia di tempat yang bersih, memiliki sirkulasi udara yang bagus, dan
kering untuk menghindari tumbuhnya jamur
9. Memberikan etiket pada wadah simplisia. Etiketnya sebagai berikut :

Cyperus rotundus L.
Cyperi Rotundi Rhizoma
Rimpang Teki

Kolektor : Sherly Suci Margaretha


E. Logbook Kegiatan

No Tanggal Kegiatan Dokumentasi


1 12 Desember 2021 Menyiapkan rimpang teki
yang akan digunakan
(membeli di shopee)

2 12 Desember 2021 Sortasi basah untuk


memisahkan rimpang dari
pengotor (akar/batang
yang masih menempel)

3 12 Desember 2021 Menimbang rimpang teki,


diperoleh berat sebesar
100 gram
4 12 Desember 2021 Menyuci rimpang dengar
air mengalir dan
menyikatnya untuk
menghilangkan tanah
yang masih menempel

5 12 Desember 2021 Rimpang dikeringkan


menggunakan tisu

5 12 Desember 2021 Mengeringkan rimpang di


bawah sinar matahari
selama tiga hari (12 – 14
Desember 2021) dari
pukul 07.00-11.00 WIB
6 14 Desember 2021 rimpang ditimbang,
diperoleh berat 50 gram

sehingga, mengalami
penyusutan sebesar :

100−50
x 100 %=50 %
50

7 14 Desember 2021 Sortasi kering untuk


memisahkan benda asing
dan simplisia yang jelek
(yang terlalu kering dan
ukurannya berbeda jauh
dengan yang lain)

8 14 Desember 2021 Mengemas simplisia ke


dalam toples kaca dan
menempelkan etiket.
Berat simplisia dalam
toples sebesar 40 gram.

F. Hasil
LEMBAR KERJA MAHASISWA
TUGAS PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI

Nama : Sherly Suci Margaretha


NIM : 052011133016
Kelas : A / B / C / D
A. NAMA TUMBUHAN
1. Nama ilmiah Glychyrrhiza glabra L.
Liquiritae officinalis Moench., Glycyrrhiza
2. Sinonim
brachycarpa Boiss., Glycyrrhiza glandulifera Waldst. & Kit.
Akar manis, akar manis cina, kayu legi (Jawa), kayu manes
3. Nama lokal
cena (Madura)
4. Familia Papilionaceae
5. Ordo Fabales
B. CIRI UMUM
Terna menahun. Berasal dari Asia tengah hingga barat daya
1. Habitus dan wilayah Mediterania. Dibudidayakan di cekungan
Mediterania Afrika, Eropa selatan, dan India
2. Batang Tumbuh tegak dan bulat
3. Percabangan Monopodial
C. DAUN
1. Jenis daun Daun Manjemuk
2. Filotaksis Foliosparsa
3. Bentuk Ovalis
Ukuran 7-15 cm (panjang)
4. Margo Folii Bergigi (serratus)
5. Basis Folii Runcing (acutus)
6. Apex Folii Runcing (acutus)
7. Permukaan daun
a. Warna : atas Hijau
: bawah Hijau
b. Tekstur : atas Licin
: bawah Licin
8. Nervatio Menyirip
9. Stipule Stipula cadocous
D. BUNGA
Bentuk bunga Zigomorfik
Jumlah & warna sepal 5, berwarna hijau
Jumlah & warna petal 5, berwarna ungu/violet
Jumlah stamen 10
Kedudukan ovarium Superus (di atas receptakulum)
Inffloresensi Rasemosa
Braktea/Brakteola -
Rumus bunga ˘ ↑ K (5), C 5, A1 + (9), G 1

E. BUAH
1. Bentuk Polong, pipih atau bentuk garis
Ukuran Panjang 1-3 cm ; lebar 6 mm
Warna Hijau
Ciri spesifik lain (bila ada) Mengandung sedikit atau banyak kelenjar
F. BIJI
Bentuk Seperti ginjal
Ukuran Diameter sekitar 2,5 mm
Warna Coklat kehitaman
Ciri spesifik lain (bila ada) -
G. RIMPANG
Bentuk -
Ukuran -
Warna -
Ciri spesifik lain (bila ada) -
H. AKAR
Bentuk Tunggang, panjang dan bulat, bercabang-cabang
Sepanjang 15 cm, bercabang menjadi 3-5 bagian, panjang
Ukuran
masing-masing bagian dapat mencapai 1,25 m
Warna Coklat kehitaman
Ciri spesifik lain (bila ada) Rasanya manis
MANFAAT
Sebagai antioksidan, antibakteri, antikanker, ekspektoran, anti-inflamasi, mengurangi keluhan akibat
menopause
REFERENSI
1. BPOM RI. (2012). Acuan Sediaan Herbal (1 ed., Vol. 7). Jakarta.
2. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor Hk.01.07/Menkes/187/2017 Tentang
Formularium Ramuan Obat Tradisional Indonesia.
3. Lim T. K. (2015). Glycyrrhiza glabra. Edible Medicinal and Non-Medicinal Plants: Volume
10, Modified Stems, Roots, Bulbs, 354–457. https://doi.org/10.1007/978-94-017-7276-1_18.
4. Lim, T.K. (2016). Edible Medicinal and Non-Medicinal Plants ║Glychyrrhiza glabra
Tjitrosoepomo, Gembong. 1985. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta : Gadjah Mada University
Press.

Anda mungkin juga menyukai