FARMAKOGNOSI KE II
Disusun oleh :
Sa’diyah Triyanti (20.71.022483)
Farmasi B
2.1.2 BAHAN
No. Nama Bahan Jumlah Keperluan
1. Alkohol 70% Secukupnya
2. Tumbuhan seledri 1tumbuhan (lengkap
akar,batang,daun)
2.2 CARA KERJA PRAKTIKUM
Di bersihkan seluruh bagian tumbuhan seledri dengan kapas
bagian tumbuhan secara
Di semprotkan alcohol 70% pada
menyeluruh
Di lapisi permukaan kertas duplex dengan menggunakan kertas
manila
Di pasangkan etiket dan informasi tumbuhan seledri
Di bunngkus herbarium dengan plastik
BAB III
4.1 PEMBAHASAN
Herbarium merupakan koleksi specimen yang telah dikeringkan atau
diawetkan biasanya disusun berdasarkan system klasifikasi. Fungsi dari
herbarium yaitu untuk membantu identifikasi tumbuhan lainnya yang sekiranya
memiliki persamaan ciri-ciri morfologinya (Susilo, 2015).
Herbarium dapat berarti sekumpulan koleksi contoh tumbuhan yang
dikeringkan/diawetkan, diklasifikasi, dan ditempel pada kertas plak untuk
selanjutnya dipergunakan dalam mempelajari botani (Deden girmansyah dkk.
2018).
Pada percobaan kali ini, digunakan pengoleksian tumbuhan dengan
metode herbarium kering, dalam pembuatan herbarium kering memerlukan
alkohol 70% sebagai bahan antibakteri. Sistematika kerja alkohol adalah dengan
membunuh bakteri,mikroba atau jamur karena kandungan senyawa alkohol
mampu merusak membran sel pada bakteri maupun mikroba. Jika pada tumbuhan
herbarium terdapat bakteri maka tumbuhan akan mengalami pembusukan dan
awetan tidak akan mampu bertahan dalam waktu yang lama. Karenanya alkohol
menjadi zat pengawet utama pada pembuatan herbarium kering.
Setelah 6 hari bungkus tanaman dibuka dan pemberat dipinggirkan maka
disini akan terlihat noda coklat pada kertas HVS, noda coklat pada kertas HVS
merupakan kandungan air yang diserap oleh kertas HVS dengan dibantu oleh
pemberat sekaligus alat pengepressan tumbuhan lebih mudah menurunkan kadar
air sehingga herbarium kering dengan baik. Setelah 6 hari di simpan, terdapat
perubahan warna pada daun dan batang seledri. Warna daun yang awalnya hijau
dan segar berubah menjadi kuning kecoklatan.
Tumbuhan seledri dengan batang agak tebal yang kemudian kecil dan
menipis karena pengepressan dan pengeringan selama 6 hari sehingga warna
batangpun sebagian ada yang berubah menjadi kecoklatan, sebagian kekuningan.
Bagian akar tumbuhan seledri yang awalnya mengembang dan terlihat
berisi menjadi kering dan mudah rapuh sehingga dalam pelepasan selotip harus
dengan kehati-hatian. Kadar air lebih banyak pada bagian akar karena akar
merupakan jalur utama penyerapan makanan berupa air pada tumbuhan sehingga
dalam proses pengeringan dan pengepressan diusahakan pada bagian akar ditindih
pemberat dengan volume yang lebih besar dari yang lain.
Tumbuhan seledri merupakan tumbuhan yang memiliki batang tidak
berkayu,berbentuk persegi,beralur,tidak berambut serta bercabang banyak dengan
warna batang yaitu hijau. Daun seledri merupakan daun majemuk menyirip ganjil
dengan anak daun 3-7 helai dengan ujung daun runcing dan tepi daun beringgit,
daun berwarna hijau muda sampai hijau tua. Akar seledri merupakan akar
tunggang dan memiliki serabut akar yang menyebar kesamping (Haryoto,
2009:14). Tumbuhan seledri berasal dari kingdom plantae, divisi spermatophyta,
subdivisi angiospermae, class dicotyledonae, ordo apiales, famili apiaceae, genus
apium dan spesies Apium graveolens L.
4.2 KESIMPULAN
Dari percobaan yang tlah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan yaitu
herbarium merupakan koleksi specimen yang telah dikeringkan atau diawetkan
biasanya disusun berdasarkan klasifikasi. Herbarium kering adalah pengoleksian
herbarium ketika kadar air dalam herbarium rendah umumnya specimen yang
telah dipress dan dikeringkan dan ditempelkan pada kertas (Mounting Paper).
Pembuatan herbarium kering yaitu mengawetkan sampel atau tanaman
dengan cara dikeringkan dan memberikan bahan pengawet berupa alcohol 70%
dengan cara dilap menggunakan kapas atau disemprot yang kemudian disimpan
ditempat yang rata lalu ditindih dengan beban yang berat.
4.3 SARAN
Adapun saran untuk praktikum ini sebaiknya tumbuhan harus dicuci
sebersih mungkin dari tanah-tanah maupun benda asing lain agar tumbuhan
nantinya baik ketika mounting sehingga tidak mengotori kertas manila dan juga
perlu diperhatikan bahwa pengeringan tumbuhan yang mengandung kadar air
lebih banyak sebaiknya jangan menggunakan patokan 7 hari lebih baik genapkan
14 hari sehingga hasil maksimal dan warna daun merata sehingga tumbuhan
benar-benar kering secara sempurna.
DAFTAR PUSTAKA
Deden Girmansyah, dkk. (2018). Index Herbariorum Indonesianum. Jakarta: LIPI Press, Badan
Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan Balai Besar Penilitian dan
Pengembangan Tanman Obat dan Obat Tradisonal : 3-4.
Mertha, I. G., Idrus, A. Al, Ilhamdi, M. L., & Zulkifli, L. (2018). Pelatihan Teknik Pembuatan
Herbarium Kering dan Identifikasi Tumbuhan Berbasis Lingkungan Sekolah di SMAN
4 Mataram (Vol. 1). Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat : 82-87.
Nisyaputri, F. F., Iskandar, J., & Parasasmita, R. (2018). Studi EtbotanI Tumbuhan Obat di
Desa Wonoharjo (Vol. 4). Prosiding Masy Biodiv Indo : 122-123.
Yuli Widiyastuti., Lucie Widowati., Yul Bahar., & Usman Siswanto. (2021). Seledri (Apium
graveolens L.). Jakarta: LIPI Press, Badan Penelitian dan Pengembangan
Kementerian Kesehatan Balai Besar Penilitian dan Pengembangan Tanaman Obat
dan Obat Tradsional : 2-66.
LAMPIRAN
2.
3.
1. Pembersihan tumbuhan
seledri dengan alcohol
70%
2. Penyemprotan alcohol
70% pada Seledri
3. Penempelan tumbuhan
seledri pada kertas HVS
Pembungkusan tumbuhan
seledri dengan kertas HVS
4.
5. Penindihan tumbuhan
seledri dengan pemberat
Lampiran 3. Pembuatan tempat herbarium.
No. Gambar Keterangan
1.
2.
2.
3. Pembungkusan herbarium
dengan plastik
Lampiran 5. Herbarium yang sudah jadi dan ditempelkan label,manfaat,klasifikasi
Lampiran 6. Soal dan jawaban post test
Lampiran 7. Link youtube video pembuatan herbarium kering
https://youtu.be/vJ1mZJXI8EE