MEDIKAL BEDAH I
MODUL
Penanggung Jawab :
WINTA M BATUBARA, S.KEP,NS,MKM
Tim Penyusun :
Winta M. Batubara S.Kep,Ns MKM
Lidia E Silaban, S.Kep, Ns
Disahkanpadatanggal:20Feberuari2020
Mengetahui;
DAFTAR ISI
BAB I tinjauanmatakuliah
A. Deskripsi mata kuliah
B. Tujuan pembelajaran
C. Capaian pembelajaran
D. Bahan kajian
E. Petunjuk penggunaan modul
F. Pengalaman belajar mahasiswa
G. Norma akademik
dapat menimbulkan lesi pada berbagai organ lain. Jenis penyebaran ini
dikenal sebagaipenyebaran limfohematogen, yang biasanya sembuh
sendiri.Penyebaran hematogen merupakan suatu fenomena akut yang
biasanya menyebabkan TB miler, ini terjadi apabila fokus nekrotik merusak
pembuluh darah sehingga banyak organisme masuk kedalam sistem vaskular
dan tersebar ke organ – organ tubuh. (Sylvia, 2005)
g. Faktor Pendukung:
1) Riwayat lingkungan.
2) Pola hidup: nutrisi, kebiasaan merokok, minum alkohol, pola
istirahat dan tidur, kebersihan diri.
3) Tingkat pengetahuan/pendidikan pasien dan keluarga tentang
penyakit, pencegahan, pengobatan dan perawatannya.
h. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum: biasanya KU sedang atau buruk
TD : Normal ( kadang rendah karena kurang istirahat)
Nadi : Pada umumnya nadi pasien meningkat
Pernafasan : biasanya nafas pasien meningkat (normal : 16-20x/i)
Suhu : Biasanya kenaikan suhu ringan pada malam hari.
Suhu mungkin tinggi atau tidak teratur. Seiring kali tidak ada demam
1) Kepala
Inspeksi : Biasanya wajah tampak pucat, wajah tampak meringis,
konjungtiva anemis, skelra tidak ikterik, hidung tidak sianosis,
mukosa bibir kering, biasanya adanya pergeseran trakea.
2) Thorak
Inpeksi : Kadang terlihat retraksi interkosta dan tarikan dinding dada,
biasanya pasien kesulitan saat inspirasi
Palpasi : Fremitus paru yang terinfeksi biasanya lemah
Perkusi : Biasanya saat diperkusi terdapat suara pekak
Auskultasi : Biasanya terdapat bronki
3) Abdomen
Inspeksi : biasanya tampak simetris
Palpasi : biasanya tidak ada pembesaran hepar
7
NIC
1) Bersihkan jalan nafas dengan teknik chin lift atau jaw thrust
sebagai mana mestinya
2) Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
3) Identifikasi kebutuhan aktual/potensial pasien untuk
memasukkan alat membuka jalan nafas
4) Lakukan fisioterapidada sebagai mana mestinya
5) Buang secret dengan memotivasi pasien untuk melakukan batuk
atau menyedot lender
6) Instruksikan bagaimana agar bias melakukan batuk efektif
7) Auskultasi suara nafas
8) Posisikan untuk meringankan sesak nafas
c. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membran
alveolar-kapiler
NOC
Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapakan status pernafasan :
pertukaran gas dengan kriteria hasil :
a) Tekanan parsal oksigen di darah arteri (PaO2) tidak ada deviasi dari
kisaran normal Tekanan parsial karbondioksisa di darah arteri
(PaCO2) tidak ada deviasi dari kisaran normal
b) Saturasi oksigen tidak ada deviasi dari kisaran normal
c) Keseimbangan ventilasi dan perfusi tidak ada deviasi dari kisaran
normal
NIC
a) Pertahankan kepatenan jalan nafas
b) Siapkan peralatan oksigen dan berikan melalui system humidifier
c) Berikan oksigen tambahan seperti yang diperintahkan
d) Monitor aliran oksigen
e) Monitor efektifitas terapi oksigen
f) Amati tanda-tanda hipoventialsi induksi oksigen
g) Konsultasi dengan tenaga kesehatan lain mengenai penggunaan
oksigen tambahan selama kegiatan dan atau tidur
9
BAB I
TINJAUAN MATA KULIAH
A. Deskpripsi matakuliah
Mata kuliah ini adalah dasar program studi yang setelah menyelesaikan mata kuliah ini
mahasiswa akan mampu mengetahui tentang konsep keperawatan dasar dan bagaimana
SOP dari tindakan keperawatan
B. TujuanPembelajaran
Tujuan pembelajaran ini adalah untuk mencapai:
a.Aspek hars skills
kognitif:
Mengingat,Memahami, Mengaplikasikan,Menganalisis PSikomotor :
Mengamati, Mempraktekkan, Memodifikasi
b. Aspek soft skills
berpikir kreatis, berpikir kritis, berpikir analitis, berpikir inovatif, mampu mengatur
waktu, berargumen logis, mandiri, dapat mengatasi stress, Memahami Keterbatasan
diri, Kepemimpinan,Kerja dalam tim, komunikasi lisan,memasarkan diri, sinergi
13
Untuk kegiatan belajar yang terdiri dari terori dan praktik, perhatikanlah hal-hal berikut
ini :1)perhatikan pentunjuk-petunjuk keselamatan kerja yang berlaku. 2)pahami setiap
langkah kerja (prosedur praktikum) dengan baik.3) sebelum melaksanakan praktikum,
identifikasi (tentukan) peralatan dan bahan yang diperlukan dengan cermat. 4). Gunakan
alat sesuai prosedur pemakaian yang benar. 5). Untuk melakukan kegiatan praktikum yang
belum jelas, harus meminta ijin dosen atau instruktur terlebih dahulu. 6). Setelah selesai,
kembalikan alat dan bahan ke tempatsemula
a. Jika belum menguasai level materi yang diharapkan, ulangi lagi pada kegiatan belajar sebelumnya
atau bertanyalah kepada dosen atau instruktur yang mengampu kegiatan pembelajaran
yangbersangkutan.
2. Petunjuk BagiDosen
Dalam setiap kegiatan belajar dosen atau instruktur berperan untuk :
a. Membantu mahasiswa dalam merencanakan prosesbelajar
b. Membimbing mahasiswa melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan dalam tahapbelajar
c. Membantu mahasiswa dalam memahami konsep, praktik baru, dan menjawab pertanyaan
mahasiswa mengenai proses belajarmahasiswa
d. Membantu mahasiswa untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan lain yang
diperlukan untukbelajar.
e. Mengorganisasikankegiatanbelajarkelompokjikadiperlukan
f. Merencanakan seorang ahli / pendamping dosen dari tempat kerja untuk membantu
jikadiperlukan.
A. Pengalaman BelajarMahasiswa
Pengalaman Belajar Mahasiswa yang diwujudkan dalam deskripsi tugas yang harus
dikerjakan oleh mahasiswa dalam RTM adalah bentuk kegiatan belajar mahasiswa yang
dipilih agar mahasiswa mampu mencapai kemampuan yang diharapkan disetiap tahapan
pembelajaran.
Proses ini termasuk didalamnya kegiatan asesmen proses dan hasil belajar
mahasiswa.
Deskripsi Tugas :
▪ Tugas mandiri dari hasiltutorial
▪ TugasPleno
▪ Tugas SkillsLab
▪ Tugas Diskusitopik
Tugas Kuliah Pengantar Asesmen Proses:
▪ Penilaian DiskusiPleno
▪ Penilaian ProsesTutorial
▪ Penilaian hasil diskusikelompok/topik
▪ Penilaian Tugas SkillsLab
Penilaian Tugas Kuliah Pengantar Asesmen hasil Belajar:
▪ Ujian UTS DANUAS
▪ Ujian keterampilan/SkillsLab
▪ UjianOSCE
Mahasiswa yang akan mengikuti ujian tulis/praktikum harus mengikuti persyaratan
berikut:
a. Minimalkehadirandalamkegiatandiskusitutorial85%
b. Minimalkehadirandalamkegiatandiskusipleno85%
c. Minimalkehadirandalamkegiatanketerampilanklinik85%
d. Minimalkehadirandalamkegiatanpraktikum85%
e. MinimalkehadirandalamkegiatanKuliahPengantar80%
Apabila tidak lulus dalam ujian tulis, mahasiswa mendapat kesempatan untuk ujian
remedial satu kali pada akhir tahun akademik yang bersangkutan. Jika masih gagal,
mahasiswa yang bersangkutan harus mengulang mata kuliah
B. NormaAkademik
1. Kehadiran mahasiswa dalam kuliah tatap muka minimal 85% dari total pertemuan
kuliah yangterlaksana.
2. Kegiatan pembelajaran sesuai jadwal resmi dan jika terjadi perubahan ditetapkan
bersama antara dosen danmahasiswa.
3. Toleransi keterlambatan 10menit.
4. Selama proses pembelajaran berlangsung laptop dimatikan. Kecuali, atas ijin
dosenpengajar.
5. Pengumpulan tugas ditetapkan sesuaijadwal
6. Yang berhalangan hadir karena sakit (harus ada keterangan sakit/surat pemberitahuan sakit) dan
halangan lainnya harus menghubungi dosen sebelum perkuliahan atau ijin disampaikan
olehwali.
7. Memakai seragam dan bersepatu dalam perkuliahan (dilarang menggunakan kaos kaki
berwarna saatperkuliahan).
8. Kecurangandalamujian,nilaimatakuliahyangbersangkutannol.
Topik 1
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Umum
Setelah mempelajarai materi ini, Anda diharapkan mampu memahami makna dan
maksud dari TB paru dan Ca. Paru , serta untuk mengetahui penerapan dan pemberian
asuhan pada pasien denggan TB paru, Ca. Paru ,sehingga kita mampu menyelesaikan suatu
masalah serta dapat mengambil suatu keputusan.
2. Khusus
B. POKOK-POKOKMATERI
Berdasarkan tujuan yang telah dipaparkan di atas, maka pokok- pokok materi
yang akan dibahas dalam Topik 1 ini adalah :
1. Definisi TB paru, Ca. Paru
2. Etiologi TB paru, Ca. Paru
3. Patofisiologi TB paru , Ca. Paru
4. Klasifikasi TB paru, Ca. Paru
5. Manifestasi klinis TB paru , Ca.paru
6. Pemeriksaan diagnostik TB paru ,Ca.paru
7. Komplikasi TB paru, Ca. Paru
8. Asuhan keperawatan pada pasien TB paru, Ca. Paru
C. URAIAN MATERI
D. PENUTUP
1. Ringkasan
.
Topik 2
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Umum
Setelah mempelajarai materi ini, Anda diharapkan mampu memahami makna dan maksud dari asma
bronkhialis , serta untuk mengetahui penerapan dan pemberian asuhan keperawatan pada pasien
denggan asma bronkhialis ,sehingga kita mampu menyelesaikan suatu masalah serta dapat
mengambil suatu keputusan.
2. Khusus
Setelah selesai mempelajari materi ini, Anda diharapkan mampu :
a. Menjelaskan definisi, etiologi, patofisiologi,klasifikasi, manifestasi klinis, pemeriksaan diagnostik,
komplikasi dan asuhan keperawatan pada pasien Asma bronkhialis
B. POKOK-POKOKMATERI
Berdasarkan tujuan yang telah dipaparkan di atas, maka pokok- pokok materi yang akan dibahas
dalam Topik 2 ini adalah :
1. Definisi Asma bronkhiais
2. Etiologi Asma bronkhialis
3. Patofisiologi Asma bronkhialis
4. Klasifikasi Asma bronkhialis
5. Manifestasi klinis Asma bronkhialis
6. Pemeriksaan diagnostik Asma bronkhialis
7. Komplikasi Asma bronkhialis
8. Asuhan keperawatan pada pasien Asma bronkhialis
C. URAIAN MATERI
A. Defenisi
B. Etiologi
C. Patofisiologi
D. Klasifikasi
E. Manifetasi klinis
F. Pemeriksaan diagnostik
G. Komplikasi
H. Asuhan keperawatan pada pasie
D. PENUTUP
Topik 3
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Umum
Setelah mempelajarai materi ini, Anda diharapkan mampu memahami makna dan
maksud dari trauma dada, serta untuk mengetahui penerapan dan pemberian asuhan
keperawatan pada pasien denggan Trauma dada ,sehingga kita mampu menyelesaikan
suatu masalah serta dapat mengambil suatu keputusan.
2. Khusus
B. POKOK-POKOKMATERI
Berdasarkan tujuan yang telah dipaparkan di atas, maka pokok- pokok materi
yang akan dibahas dalam Topik 3 ini adalah :
1. Definisi Trauma dada
2. Etiologi Trauma dada
3. Patofisiologi Trauma dada
4. Klasifikasi Trauma dada
5. Manifestasi klinis Trauma dada
6. Pemeriksaan diagnostik Trauma dada
7. Komplikasi Trauma dada
8. Asuhan keperawatan pada pasien Trauma dada
C. URAIAN MATERI
A. Defenisi trauma dada
Coba Anda berfikir sebentar Apa yang ada dibenak Anda dikala membaca atau
mendengan tentang trauma dada ?. pengertian dari gangguan system Pernafasan akibat trauma dada.
Trauma dada merupakan masalah yang komplek dan multidemensi yang biasanya dikategorikan
menurut penyebab.
B. Etiologi trauma dada
Trauma tumpul ; terjadi sebagai akibat penekanan langsung pada daerah dada, biasanya tertutup
sehingga tidak terdapat hubungan antara ruang dalam dada dengan udara atmosfir, disebabkan oleh
benda tumpul. Trauma tajam/penetrasi ; terjadi sebagai akibat luka tembak/tusuk, hal ini
menyebabkan luka dada terbuka karena terdapat hubungan antara ruang dalam dada dengan udara
atmosfir, trauma ini yang paling sering disebabkan oleh tembakan peluru kemudian karena
pisau/ditusuk.
C. Patofisiologi trauma dada
g) Berikan oksigen jika diperlukan h) Kaji dan pelihara sistem drainage (WSD) ;pastikan sambungan
selang dada baik, pastikan tidak ada penekanan pada selang dada, pastikan tekanan alat masih dapat
menghisap (suction WSD)
3) Nyeri berhubungan dengan insersi pleura dan pemasangan pipa (WSD) Tujuan : subyektif pasien
penurunan nyeri dibuktikan dengan skala nyeri,
Rencana keperawatan :
a) Pada interval tertentu kaji tingkat nyeri dgn skala nyeri (0-10), bila perlu berikan analgesik sesuai
dengan advis.
b) Berikan posisi yg nyaman untuk nyerinya
c) Ajarkan pasien untuk melindungi sisi yang sakit (insersi) bila dipakai bergerak
d) d) Jadwalkan aktifitas pasien, berikan waktu istitahat yang cukup.
e) stabilkan tube dada untuk mengurangi dorongan penghubung tube (diisolasi pada dinding dada)
D. PENUTUP
1. Ringkasan
Trauma dada merupakan masalah yang komplek dan multidemensi yang biasanya
dikategorikan menurut penyebab. Trauma dada menurut penyebab terbagi menjadi 2:
Trauma tumpul; terjadi sebagai akibat penekanan langsung pada daerah dada, biasanya
tertutup sehingga tidak terdapat hubungan antara ruang dalam dada dengan udara atmosfir,
disebabkan oleh benda tumpul, 2) Trauma tajam/penetrasi ; terjadi sebagai akibat luka
tembak/tusuk, hal ini menyebabkan luka dada terbuka karena terdapat hubungan antara ruang dalam
dada dengan udara atmosfir, trauma ini yang paling sering disebabkan oleh tembakan peluru
kemudian karena pisau/ditusuk.
Gejala-gejala : Trauma tumpul : dyspnea, agitasi, restlessness, anxiety, chest pain during
respiration, Potensial Komplikasi : Pneumothorax, flail chest, hemothorax, pulmonary contusion,
myocardial contusion, cardiac tamponade
Trauma tajam ; dyspnea, nyeri yang hebat, cemas, gangguan istirahat, Potensial komplikasi :
Hemothorax, pneumothorax, tension pneumothorax, hemorrhage, shock, infeksi
Managemen medis
Tes diagnostic ; X-ray dada, Analisa Gas darah, EC, Hb/Hct , Sel darah putih. Therapy ;
Pemberian Oksigen, Bila diperlukan intubasi atau pemakaian ventilasi mekanik, Transfusi/normal
saline/plasma/albumin tergantung prioritas pasien, Pemasangan WSD/chest tube insertion,
Pemberian analgesic ; managemen nyeri, Thoracentesis/ thoracotomy.
Managemen keperawatan :
Pengkajian ; Tanda dan gejala yang muncul merupakan masalah serius, hati-hati dengan
perubahan status mental yg merupakan gejala kerusakan sistem saraf pusat, diakibatkan karena
hipoxemia Trauma tumpul : dyspnea, agitasi, restlessness, anxiety, chest pain during respiration,
RR>20x/mnt, Hiperpnea, ventilatory distress, penggunaan otot-otot asesori, penurunan tidal
volume, hemoptasis, asymmetric chest wall motion, jugular venous distention, sianosis, pucat pda
kulit, bibir. flail chest segmen, tanda-tanda fraktur.dullness pertanda hemothorax, hiperesonan
pertanda pneumothorax, krepitasi disekitar patahan tulang, penurunan tekanan darah. Trauma
tajam ; dyspnea, nyeri yang hebat, cemas, gangguan istirahat, RR>20x/mnt, hiperpnea, respiratory
distress, use acessory muscle, decrease tidal volume, asymetris chest wall, sianosis, estimate blood
loss, do not remove penetrating object. deviasi trachea, empisema subcutan, akral dingin, pertanda
hemothorax, hiperesonan pertanda pneumothorax, pernafasan stridor, bradicardi. Diagnose
Keperawatan : 1) Potensial kekurangan volume cairan b.d. kehilangan cairan darah sekunder thd
trauma dada, 2) Gangguan pertukaran gas b.d. penurunan aliran darah alveolar dan penurunansuplai
oksigen sekunder thd peningkatan tekanan pleura, 3) Nyeri b.d. insersi pleura dan pemasangan pipa
(WSD)
2. Pertanyaan
1. Kemumgkinan yang dialami pada kasus diatas adalah ….
A. TBC paru
B. Pneumothorak
C. Asma bronchial
D. hematotorak
2. Untuk memastikan diagnose pada kasus diatas adalah dengan pemeriksaan ….
A. analisa gas darah
B. ECG
C. chest X-ray
D. faal paru
3. Diagnose keperawatan yang mungkin terjadi pada kasus diatas setelah di pasang WSD ( Water Seal
Drainage) adalah ….
A. Gangguan pertukaran gas
B. Nyeri b.d. kolaps paru
C. Nyeri b.d. insersi WSD
D. Ansietas b.d. prosedur pembedahan
4. Pemasangan WSD pada pasien apabila tidak dilakukan perawatan dengan baik akan menimbulkan
komplikasi, komplikasi sekunder yang dapat terjadi ….
A. infeksi
B. Perdarahan
c. emphyema
D. edema paru
5. Pada pasien dengan adanya udara dalam rongga pleura tidak boleh dilakukan vibrasi, sebab ….
A. membuat udara dalam cavum pleura tidak dapat keluar
B. mengakibatkan gangguan proses difusi
C. mengakibatkan lapisan pleura semakin rusak
D. membuat cairan dalam cavum pleura keluar
Topik 4
Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem Ca. Laring
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Umum
Setelah mempelajarai materi ini, Anda diharapkan mampu memahami
makna dan maksud dari trauma dada, serta untuk mengetahui penerapan dan
pemberian asuhan keperawatan pada pasien denggan Ca. Laring ,sehingga
kita mampu menyelesaikan suatu masalah serta dapat mengambil suatu
keputusan.
3. Khusus
B. POKOK-POKOKMATERI
C. URAIAN MATERI
b. Defenisi Ca. Laring
c. Etiologi Ca. Laring
d. Patofisiologi Ca. Laring
e. Klasifikasi Ca. Laring
f. Manifetasi klinis Ca. Laring
g. Pemeriksaan diagnostik Ca. Laring
h. Komplikasi Ca. Laring
i. Asuhan keperawatan pada pasien Ca. Laring
E. PENUTUP
Proses keperawatan berjalan secara siklus yang berurutan dimulai dari
pengkajin- diagnosis keperawatan – perencanaan-pelaksanaan-evaluasi. Tahap-
tahap dari proses keperawatan merupakan tahapan yang saling bergantung.
Diagnosis keperawatan yang muncul tergantung dari data-data yang diperoleh
saat pengkajian. Proses keperawatan tidak kaku, disetiap tahapan tidak berdiri
sendiri namun saling terkait dan berkesinambungan.
2.Pertanyaan
1. dapatberubah,bergeraksecaraterusmenerus,tidakstagnandisatutahapmerupakan
proseskeperawatan…
a. Dinamis
b.Siliklal
c.Interdependen
d.Fleksibel
2. Proses keperawatan tidak kaku, disetiap tahapan tidak berdiri sendiri namun saling
terkait dan berkesinambungan merupakan proseskeperawatan
a. Dinamis
b.Siliklal
c.Interdependen
d.Fleksibel
3. Proses keperawatan berjalan secara siklus yang berurutan dimulai dari pengkajian –
diagnosis keperawatan – perencanaan – pelaksanaan - evaluasi. Merupakan proses
keperawatan…
a. Dinamis
b.Siliklal
c.Interdependen
d.Fleksibel
4. Perawatakanmemulaitahappengkajiandimanaperawatakanmengumpulkandata
sebanyak-banyaknya terkait masalah kesehatan klien merupakan tahap
a.Pengkajian
b.Intervensi
c.Implementasi
d.Evaluasi
5. setelah melakukan tindakan pasien akan mengevaluasi dari hasil merupakantahap
a.Pengkajian
b.Intervensi
c.Implementasi
d.Evaluasi
Topik 5
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Umum
Setelah mempelajarai materi ini, Anda diharapkan mampu memahami makna dan
maksud dari PJK , serta untuk mengetahui penerapan dan pemberian asuhan
keperawatan pada pasien denggan PJK ,sehingga kita mampu menyelesaikan suatu
masalah serta dapat mengambil suatu keputusan.
2. Khusus
B. POKOK-POKOKMATERI
A. Defenisi PJK
Apa penyakit jantung koroner? Penyakit infark miokard akut atau
jantung koroner (PJK)/Acute coronary syndrome (ACS) adalah gejala yang
disebabkan adanya penyempitan atau tersumbatnya pembuluh darah arteri
koroner baik sebagian/total yang mengakibatkan suplai oksigen pada otot
jantung tidak terpenuhi.
B. Etiologi PJK
penyebab sumbatan atau penyempitan
pembuluh darah jantung antara lain stres, atherosclerosis/trombosis dan emboli.
Bagaimana dengan prosentase sumbatannya? Bahwa sumbatan pembuluh
darah jantung bisa terjadi hanya sebagian atau total,
C. Patofisiologi PJK
D. Klasifikasi PJK
E. Manifetasi klinis PJK
F. Pemeriksaan diagnostik PJK
G. Komplikasi PJK
H. Asuhan keperawatan pada pasien PJK
D. PENUTUP
King mengatakan bahwa pemenuhan kebutuhan dasar manusia berfokus pada
tiga sistem yakni, sistem personal, interpersonal dan sistem sosial. Dalam hal
ini Abraham Maslow mengemukakan Teori Hierarki kebutuhan yang
menyatakan bahwa setiap manusia memiliki lima kebutuhan dasar, yaitu
kebutuhan fisiologis : kebutuhan rasa aman dan perlindungan : kebutuhan rasa
cinta, memiliki dan dimiliki: kebutuhan harga diri, serta kebutuhan aktualisasi
diri. Manusia dapat merasakan adanya kebutuhan dan akan berusasah a
memenuhinya dengansegera.
Topik 6
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Umum
Setelah mempelajarai materi ini, Anda diharapkan mampu memahami makna dan
maksud dari infark miokard , serta untuk mengetahui penerapan dan pemberian asuhan
keperawatan pada pasien denggan infark miokard ,sehingga kita mampu menyelesaikan
suatu masalah serta dapat mengambil suatu keputusan.
2. Khusus
Setelah selesai mempelajari materi ini, Anda diharapkan mampu :
B. POKOK-POKOKMATERI
D. Penutup
Menurut maslow, melihat harga diri sebagai suatu kebutuhan yang harus
dipenuhi oleh manusia. Kebutuhan akan rasa harga diri ini oleh Maslow dibagi
menjadi dua bagian, yaitu : penghormatan atau penghargaan dari diri sendiri
yang mencakup hasrat untuk memperoleh kompetensi, rasa percaya diri,
kekuatan pribadi, adekuasi, kemandirian dan kebebasan. Individu ingin
mengetahui atau yakin bahwa dirinya berharga serta mampu mengatasi segala
tantangan dalam hidupnya. Kemampuan idividu untuk mempengaruhi orang
lain, serta mengitrik atau mengendalikan oranglain, di samping mengendalikan
diriny sendiri. Misalnya, pada remaja putra akan berasumsi bahwa prestasi
akademik dan kemampuan atletik adalah dua bidang utama yangdigunakan
untuk menilai kopetensinya, maka individu tersebut akan melakukan usaha
yang maksimal untuk berhasil di bidang keperawatan. Aspek-aspek harga diri
terdiri dari keberartian diri, kekuatan individu, kompetensi, ketaatan individu
dan kemampuan membericontoh.
2.Pertanyaan
1. Pemenuhan kebutuhan dasar manusia berfokus pada tiga sistem yakni,
sistem personal, interpersonal, dan sistem sosial. Merupakan pendapat dari
a.FlorenceNightingle
b.Abraham
Maslowc.Baron
dan
Bymed.Ricerson
Byond
2. pemenuhan kebutuhan dasar manusia berfokus pada tiga sistem
asingc.orang
laind.keluarga
4. sebagai memiliki usaha yang tinggi untukmendapatkan prestasi yangbaik
a.Kompetitifb.kebe
rartian
diric.kekuatan
individu d.ketaatan
individu
5. taat aturan dalam masyarakat serta tidak melakukan tindakan yang
menyimpang dari norma dan ketentuan yangberlaku
a.Kompetitif
b.keberartian diri
c.kekuatan individu
d.ketaatan individu
Topik 7
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
b. Umum
Setelah mempelajarai materi ini, Anda diharapkan mampu memahami makna dan
maksud dari gagal jantung kongestif , serta untuk mengetahui penerapan dan pemberian
asuhan keperawatan pada pasien denggan gagal jantung kongestif ,sehingga kita
mampu menyelesaikan suatu masalah serta dapat mengambil suatu keputusan.
c. Khusus
Setelah selesai mempelajari materi ini, Anda diharapkan mampu :
E. POKOK-POKOKMATERI
D.PENUTUP
seorang individu siap untuk bertindak sesuai kebutuhan pertumbuhan jika dan
hanya jika kebutuhan kekurangan terpenuhi, konseptualisasi awal Maslow hanya
mencakup satu kebutuhan pertumbuhan - aktualisasi diri. Orang- orang yang
teraktualisasi diri dicirikan oleh: 1) fokus pada masalah; 2) menggabungkan
kesegaran apresiasi hidup yang terus berlanjut; 3) keprihatinan tentang
pertumbuhan pribadi; dan 4) kemampuan untuk memiliki pengalaman puncak.
Berdasarkan dari teori aspek-aspek proses perkembangan seseorang untuk
mewujudkan aktualisasi dirinya, antara lain Kreativitas (creativity),Moralitas,
Penerimaan diri,spontanitas dan pemecahan masalah.
2.Pertanyaan
1. Pemenuhan kebutuhan dasar manusia berfokus pada tiga sistem yakni,
sistem personal, interpersonal, dan sistem sosial. Merupakan pendapat dari
a.Florence Nightingle
b.Abraham
Maslowc.Baron
dan
Bymed.Ricerson
Byond
2. pemenuhan kebutuhan dasar manusia berfokus pada tiga sistem
yakni, sistem personal, interpersonal, dan sistem sosial.merupakan
a.Kompetitif
b.keberartian
diric.kekuatan
individud.ketaatan
individu
3. mencakup hasrat untuk memperoleh kompetensi, rasa percaya diri,
kekuatan pribadi, adekuasi, kemandirian dan kebebasan merupakan
penghormatan
a.diri
sendirib.oran
g
asingc.orang
laind.keluarga
4. merupakan sikap yang diharapkan ada pada orang yang beraktualisasi diri
merupakan
a.moralitasb.kre
ativitasc.penerim
aan diri
d.spontanitas
5. Aktualisasi diri manusia dapat digambarkan sebagai relatif spontan pada
perilaku dan jauh lebih spontan daripada di kehidupan batin, pikiran, impuls,
dan lainlain
a.moralitas
b.kreativitas
c.penerimaan
dirid.spontanitas
Topik8
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Umum
Setelah mempelajarai materi ini, Anda diharapkan mampu memahami makna dan
maksud dari kardiogenik shock , serta untuk mengetahui penerapan dan pemberian
asuhan keperawatan pada pasien denggan kardiogenik shock ,sehingga kita mampu
menyelesaikan suatu masalah serta dapat mengambil suatu keputusan.
2. Khusus
Setelah selesai mempelajari materi ini, Anda diharapkan mampu :
B. POKOK-POKOKMATERI
6. Penutup
Nutrisi merupakan zat-zat penting yang berasal dari makanan yang telah dicerna
dan diolah oleh tubuh kita menjadi zat yang berguna untuk membentuk serta
memelihara jaringan tubuh, memperoleh tenaga, mengatur sistem fisiologi organ
di dalam tubuh dan melindungi tubuh terhadap serangan penyakit . Sedangkan
menurut Soenardi nutrisi berarti sesuatu yang mempengaruhi proses perubahan
semua jenis makanan yang masuk ke dalam tubuh yang
dapatmempertahankankehidupan.
Kebutuhan nutrisi dapat membantu dalam aktivitas sehari-hari karena nutrisi
juga merupakan sumber tenaga yang dibutuhkan berbagai organ dalam tubuh
serta sumber zat pembangun dan pengatur dalam tubuh.
2.pertanyaan
1. di beberapa daerah tempe yang merupakan sumber protein yang baik dan murah,
tetapi tidak digunakansebagai makanan sehari-hari karena masyarakat menganggap bahwa
mengkonsumsi tempe dapat merendahkan status derajatmerupakan
a.pengetahuan
b.prasangka
c.kebiasaan
d.kesukaan
2. tentangmanfaatmakananbergizidapatmempengaruhipolakonsumsimakan
meruapakan faktordari
a.pengetahuan
b.prasangka
c.kebiasaan
d.kesukaan
3. kasus malnutrisi pada remaja karena asupan gizinya tidak sesuai denganyang
dibutuhkan olehtubuh
a.pengetahuan
b.prasangka
c.kebiasaan
d.kesukaan
4.salah satu kebutuhan pokok pada manusiaadalah
a.Vitamin
b.mineral
c.karbohidrat
b.oksigen
Topik 9
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Umum
Setelah mempelajarai materi ini, Anda diharapkan mampu memahami makna dan
maksud dari CHF , serta untuk mengetahui penerapan dan pemberian asuhan
keperawatan pada pasien denggan CHF ,sehingga kita mampu menyelesaikan suatu
masalah serta dapat mengambil suatu keputusan.
2. Khusus
Setelah selesai mempelajari materi ini, Anda diharapkan mampu :
a. Menjelaskan definisi, etiologi, patofisiologi,klasifikasi, manifestasi klinis, pemeriksaan
diagnostik, komplikasi dan asuhan keperawatan pada pasien CHF
B. POKOK-POKOKMATERI
Berdasarkan tujuan yang telah dipaparkan di atas, maka pokok- pokok
materi yang akan dibahas dalam Topik 9 ini adalah :
1. Definisi CHF
2. Etiologi CHF
3. Patofisiologi CHF
4. Klasifikasi CHF
5. Manifestasi klinis CHF
6. Pemeriksaan diagnostik CHF
7. Komplikasi CHF
8. Asuhan keperawatan pada pasien CHF
D. URAIAN MATERI
A. Defenisi CHF
B. Etiologi CHF
C. Patofisiologi CHF
D. Klasifikasi CHF
E. Manifetasi klinis CHF
F. Pemeriksaan diagnostik CHF
G. Komplikasi CHF
H. Asuhan keperawatan pada pasien CHF
D.PENUTUP
Hierarki kebutuhan Maslow merupakan teori interdisiplin yang berguna untuk
membuat prioritas asuhan keperawatan. Hirarki kebutuhan dasar manusia
termasuk lima tingkat prioritas. Tingkat kedua yaitu kebutuhan keamanan dan
perlindungan,termasuk juga keamanan fisik dan psikologis. Tingkat ketiga berisi
kebutuhan akan cinta dan memiliki, termasuk didalamnya hubungan
pertemanan, hubungan sosial dan hubungan sosial dan hubungan cinta. Tingkat
terakhir merupakan kebutuhan untuk aktualisasi diri yaitu keadaan penapaian
potensi dan empunyai kemampuan untuk menyelesaikan masalah dan
beradaptasidengankehidupan.
Kebutuhan akan rasa cinta setelah seseorang memenuhi kebutuhan fisiologis dan
keamanan, mereka menjadi termotivasi oleh kebutuhan akan cinta seperti
keinginan untuk berteman, keingan untuk mempunyai pasangan dan
anak, kebutuhan untuk menjadi bagian sebuah keluarga, sebuah
perkumpulan, dan lingkunganmasyarakat.
2.Pertanyaan
1. di beberapa daerah tempe yang merupakan sumber protein yang baik dan murah,
tetapi tidak digunakansebagai makanan sehari-hari karena masyarakat menganggap bahwa
mengkonsumsi tempe dapat merendahkan status derajatmerupakan
a.pengetahuan
b.prasangka
c.kebiasaan
d.kesukaan
2. tentangmanfaatmakananbergizidapatmempengaruhipolakonsumsimakan
meruapakan faktordari
a.pengetahuan
b.prasangka
c.kebiasaan
d.kesukaan
3. tahap ketiga dari Abraham Maslowadalah
a.fisiologis
b.Harga diri
c.Aktualisasi diri
d.Cinta Mencintai
49
Topik 10
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Umum
Setelah mempelajarai materi ini, Anda diharapkan mampu
memahami makna dan maksud dari tifus abdominalis , serta untuk
mengetahui penerapan dan pemberian asuhan keperawatan pada pasien
denggan tifus abdominalis ,sehingga kita mampu menyelesaikan suatu
masalah serta dapat mengambil suatu keputusan
2. Khusus
Setelah selesai mempelajari materi ini, Anda diharapkan mampu :
1. Menjelaskan definisi, etiologi, patofisiologi,klasifikasi, manifestasi klinis,
pemeriksaan diagnostik, komplikasi dan asuhan keperawatan pada pasien
tifus abdominalis
B. POKOK-POKOKMATERI
C. URAIAN MATERI
a. Defenisi Tifus Abdominalis
b. Etiologi Tifus Abdominalis
c. Patofisiologi Tifus Abdominalis
d. Klasifikasi Tifus Abdominalis
e. Manifetasi klinis Tifus Abdominalis
f. Pemeriksaan diagnostik Tifus Abdominalis
g. Komplikasi Tifus Abdominalis
h. Asuhan keperawatan pada pasienTifus Abdominalis
D.PENUTUP
51
Topik 11
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Umum
Setelah mempelajarai materi ini, Anda diharapkan mampu memahami
makna dan maksud dari sirosis hepatis , serta untuk mengetahui penerapan
dan pemberian asuhan keperawatan pada pasien denggan sirosis hepatis
,sehingga kita mampu menyelesaikan suatu masalah serta dapat mengambil
suatu keputusan
2. Khusus
Setelah selesai mempelajari materi ini, Anda diharapkan mampu :
a. Menjelaskan definisi, etiologi, patofisiologi,klasifikasi, manifestasi klinis,
pemeriksaan diagnostik, komplikasi dan asuhan keperawatan pada pasien
sirosis hepatis
B. POKOK-POKOKMATERI
C. URAIAN MATERI
A. Defenisi Sirosis Hepatis
B. Etiologi Sirosis Hepatis
C. Patofisiologi Sirosis Hepatis
D. Klasifikasi Sirosis Hepatis
E. Manifetasi klinis Sirosis Hepatis
F. Pemeriksaan diagnostik Sirosis Hepatis
G. Komplikasi Sirosis Hepatis
H. Asuhan keperawatan pada pasienSirosis Hepatis
D. PENUTUP
Topik 12
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Umum
Setelah mempelajarai materi ini, Anda diharapkan mampu memahami
makna dan maksud dari Ca. Kolon , serta untuk mengetahui penerapan dan
pemberian asuhan keperawatan pada pasien denggan Ca. Kolon ,sehingga
kita mampu menyelesaikan suatu masalah serta dapat mengambil suatu
keputusan
2. Khuus
Setelah selesai mempelajari materi ini, Anda diharapkan mampu :
a. Menjelaskan definisi, etiologi, patofisiologi,klasifikasi, manifestasi
klinis, pemeriksaan diagnostik, komplikasi dan asuhan keperawatan
pada pasien Ca. Kolon
B. POKOK-POKOKMATERI
94
10
Topik 13
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Umum
Setelah mempelajarai materi ini, Anda diharapkan mampu memahami
makna dan maksud dari Miopia , serta untuk mengetahui penerapan dan
pemberian asuhan keperawatan pada pasien denggan Miopia ,sehingga kita
mampu menyelesaikan suatu masalah serta dapat mengambil suatu keputusan
2. Khusus
Setelah selesai mempelajari materi ini, Anda diharapkan mampu :
b. Menjelaskan definisi, etiologi, patofisiologi,klasifikasi, manifestasi klinis,
pemeriksaan diagnostik, komplikasi dan asuhan keperawatan pada pasien
Miopia
B. POKOK-POKOKMATERI
C. URAIAN MATERI
A. Defenisi Miopia
B. Etiologi Miopia
C. Patofisiologi Miopia
D. Klasifikasi Miopia
E. Manifetasi klinis Miopia
F. Pemeriksaan diagnostikMiopia
G. Komplikasi Miopia
H. Asuhan keperawatan pada pasienMiopia
10
D. PENUTUP
10
Topik 14
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
3. Umum
Setelah mempelajarai materi ini, Anda diharapkan mampu memahami
makna dan maksud dari Katarak , serta untuk mengetahui penerapan dan
pemberian asuhan keperawatan pada pasien denggan katarak ,sehingga kita
mampu menyelesaikan suatu masalah serta dapat mengambil suatu keputusan
4. Khusus
Setelah selesai mempelajari materi ini, Anda diharapkan mampu :
c. Menjelaskan definisi, etiologi, patofisiologi,klasifikasi, manifestasi klinis,
pemeriksaan diagnostik, komplikasi dan asuhan keperawatan pada pasien
katarak
B. POKOK-POKOKMATERI
C. URAIAN MATERI
A. Defenisi katarak
Sekarang Anda akan belajar tentang asuhan keperawatan pada
pasien dengan gangguan penglihatan dalam hal ini adalah asuhan
keperawatan pada katarak, yang dimaksud dengan katarak adalah kekeruhan
pada lensa tanpa disertai rasa nyeri yang berangsur-angsur penglihatan
menjadi kabur dan akhirnya tidak dapat melihat oleh karena mata tidak
dapat meneruskan cahaya kedalam lensa mata. Katarak terbagi dalam
10
berbagai katarak pada kapsul lensa. Dewasa ini katarak dapat di hilangkan
melalui tindakan operasi. Bagaimanapun derajat penurunan tajam
penglihatan akan mengganggu aktifitas sehari-hari. Katarak dapat
berkembang pada kedua mata, sebagaimana pada katarak senillis, hanya
saja rentangnya yang berbeda.
C. Patofisiologi katarak
Patofisiologi katarak utamanya adalah terjadi perubahan pada
kejernihan lensa (opasitas lensa) sehingga jumlah cahaya yang masuk
melalui media refraksi berkurang dan sulit difokuskan ke retina. Hal ini
dapat disebabkan oleh berbagai hal seperti proses degeneratif, trauma,
ataupun kelainan kongenital.
D. Klasifikasi katarak
1. katarak kongenital yaitu katarak yang terjadi pada usia dibawah 1
tahun.
2. Katarak juvenil yaitu katarak yang terjadi sesudah usia 1 tahun
3. Katarak senilis yaitu katarak yang terjadi setelah usia 40 tahun.
Bila katarak dibiarkan maka akan terjadi komplikasi berupa glaukoma dan
uveitis. Glaukoma adalah peningkatan abnormal tekanan intraokuler yang
menyebabkan atrofi saraf optik dan kebutaan bila tidak teratasi (Doenges,
2000). Uveitis adalah inflamasi salah satu struktur traktus uvea (Smeltzer,
2002)
D. PENUTUP
1. Ringkasan
Umumnya, suatu sediaan kering dibuat karena stabilitas zat aktif di dalam pelarut
air terbatas, baik stabilitas kimia atau stabilitas fisik. Umumnya antibiotik mempunyai
stabilitas yang terbatas di dalam pelarut air. Katarak adalah kekeruhan lensa yang
normalnyatransparan dan dapat dilalui cahaya ke retina. Saat kekeruhan terjadi, maka
terjadi pula kerusakan penglihatan. faktor resiko untuk terjadinya katarak adalah proes
penuaan, adanya penyakit seperti diabetus millitus, traumatik. Adanya katarak maka
pasien akan mengalami penurunan tajam penglihatan dengan ciri khas pandangan
10
seperti adanya kabut, untuk menegakkan diagnosa ini maka diperlukan pemeriksaan
fisik dengan menggunakan snellen card yang bertujuan melihat ketajaman penglihatan
dan melihat mata secara langsung dengan menggunakan senter. Dengan adanya
penurunan tajam penglihatan maka diperlukan tindakan untuk menghindari
komplikasi, tindakannya adalah dengan operasi katarak. Sedangkan masalah utama
dalam kasus ini adalah penurunan persepsi sensori (penurunan tajam penglihatan).
2. Pertanyaan
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!
1) Kekeruhan pada lensa mata ….
A. Konjungtivitis
B. Trakhoma
C. Katarak
2) Salah satu faktor resiko untuk terjadinya katarak adalah ....
A. terlalu banyak membaca
B. Membaca di ruang gelap
C. Usia Lanjut
D. Hipertensi
3) Ciri khas pada penyakit katarak ....
A. Pandangan seperti kabut
B. nyeri pada mata
C. Visus menurun
D. Mual Muntah
4) Katarak yang terjadi pada orang tua, disebut katarak .....
A. Komplikta
B. Degeneratif
C. Traumatik
D. Juvenil
5) Alat yang digunakan dalam pemeriksaan visus adalah ....
A. Ophtalmologi
B. Snellen card
C. Tonometro
D. Senter
10
10