Anda di halaman 1dari 5

NAMA : RIZKY AGUSTINA

PRODI : D III KEPERAWATAN POSO

TUGAS 1

1. Kode etik keperawatan indonesia

Perawat dan Klien


1. Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan menghargai harkat dan martabat
manusia, keunikan klien, dan tidak terpengaruh oleh pertimbangan kebangsaan, kesukuan,
warna kulit, umur, jenis kelamin, aliran politik, dan agama yang dianut serta kedudukan social.
2. Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan senantiasa memelihara suasana
lingkungan yang menghormati nilai-nilai budaya, adat istiadat dan kelangsungan hidup
beragama dari klien
3. Tanggung jawab utama perawat adalah kepada mereka yang membutuhkan asuhan
keperawatan
4. Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahui sehubungan dengan tugas yang
dipercayakan kepadanya kecuali jika diperlukan oleh berwenang sesuai dengan ketentuan
hukum yang berlaku.

Perawat dan Praktik


1. Perawat memelihara dan meningkatkan kompetisi dibidang keperawatan melalui
belajar terus menerus
2. Perawat senantiasa memelihara mutu pelayanan keperawatan yang tinggi disertai
kejujuran professional yang menerapkan pengetahuan serta keterampilan keperawatan
sesuai dengan kebutuhan klien.
3. Perawat dalam membuat keputusan didasarkan pada informasi yang akurat dan
mempertimbangkan kemampuan serta kualifikasi seseorang bila melakukan konsultasi,
menerima delegasi dan memberikan delegasi kepada orang lain
4. Perawat senantiasa menjunjung tinggi nama baik profesi keperawatan dengan selalu
menunjukkan perilaku professional

Perawat dan Masyarakat


1. Perawat mengemban tanggung jawab bersama masyarakat untuk memprakarsai dan
mendukung berbagai kegiatan dalam memenuhi kebutuhan dan kesehatan masyarakat.

Perawat dan Teman Sejawat


1. Perawat senantiasa memelihara hubungan baik dengan sesama perawat maupun
dengan tenaga kesehatan lainnya, dan dalam memelihara keserasian suasana lingkungan
kerja maupun dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan secara menyeluruh
2. Perawat bertindak melindungi klien dari tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan
kesehatan secara tidak kompeten, tidak etis dan illegal.

Perawat dan Profesi


1. Perawat mempunyai peran utama dalam menentukan standar pendidikan dan
pelayanan keperawatan serta menerapkannya dalam kegiatan pelayanan dan pendidikan
keperawatan
2. Perawat berperan aktif dalam berbagai kegiatan pengembangan profesi keperawatan
3. Perawat berpartisipasi aktif dalam upaya profesi untuk membangun dan memelihara
kondisi kerja yang kondusif demi terwujudnya asuhan keperawatan yang bermutu tinggi.

2. Kode etik keperawatan internasional

1. Tanggung jawab inti yang dimiliki seorang perawat

Tanggung jawab inti yang dimiliki oleh seorang perawat yaitu mencegah timbulnya
penyakit, meningkatkan kesehatan, mengurangi penderitaan serta memelihara kesehatan.
Untuk bisa mengerjakan tanggung jawab tersebut, maka Seorang perawat wajib yakin
bahwa:

 Keperluan akan pelayanan keperawatan di semua wilayahnya adalah sama


 Sejumlah praktek pelaksanaan diutamakan pada proses penghargaan kepada kehidupan
yang menjunjung tinggi hak asasi manusia dan bermartabat
 Pada pelaksanaan pelayanan keperawatan atau kesehatan terhadap keluarga, individu,
masyarakat dan kelompok, Seorang perawat wajib untuk selalu mengikutsertakan instansi
atau kelompok terkait

2. Perawat, anggota masyarakat dan individu

Tanggung jawab inti Seorang perawat yaitumengerjakan asuhan keperawatan berdasarkan


dengan keperluan masyarakat. Oleh sebab itulah, pada saat melaksanakan tugas, Seorang
perawat wajib untuk selalu meningkatkan kondisi lingkungan kesehatan dengan cara
menghargai sejumlah nilai yang dimiliki oleh masyarakat menghargai adat istiadat dan
kebiasaan serta kepercayaan pada keluarga, individu, masyarakat dan kelompok yang
berperan menjadi klien atau pasien. Perawat bisa tetap Memegang teguh rahasia atau
privasi yang dimiliki oleh klien serta hanya bisa memberikan sejumlah keterangan ketika
dibutuhkan oleh pihak pengadilan atau yang memiliki kepentingan.

3. Perawat dan pelaksanaan praktek yang dilakukan

Seorang perawat tentunya memiliki peranan yang sangat penting pada saat melaksanakan
dan menentukan standar praktek perawat guna memperoleh hal yang diharapkan
berdasarkan standar pendidikan yang sudah ditempuh. Seorang perawat bisa melakukan
pengembangan dan update ilmu pengetahuan yang dimilikinya secara aktif guna bisa
menopang peran dan profesinya pada sejumlah kondisi tertentu. Seorang perawat
merupakan anggota dari profesi sehingga setiap saat bisa mempertahankan sikap
berdasarkan dengan standar profesi keperawatan yang dimilikinya

4. Perawat dalam lingkungan masyarakat

Seorang perawat memiliki kebebasan di dalam memprakarsai tanggap, pembaharuan,


memiliki inisiatif dan bisa memiliki peran serta aktif pada saat menentukan sebuah
masalah berkaitan dengan kesehatan dan masalah berkaitan dengan sosial yang ada di
dalam masyarakat

5. Perawat dan teman sejawat

Perawat bisa menopang interaksi kerjasama dengan teman sejawat, termasuk adalah
dengan tenaga keperawatan dan tenaga profesi yang lainnya di lingkungan keperawatan.
Seorang perawat bisa menjamin dan melindungi seseorang ketika dalam proses perawatan
merasa terancam.

6. Perawat dan profesi keperawatan

Seorang perawat bisa berperan penting dan memiliki peranan yang cukup besar pada saat
Melaksanakan pendidikan keperawatan serta menentukan pelaksanaan standar praktek
keperawatan. Seorang perawat tentunya harus berperan aktif di dalam proses
pengembangan ilmu pengetahuan disaat menopang Pelaksanaan Praktek Keperawatan
secara profesional. Seorang perawat merupakan anggota profesi yang memiliki partisipasi
pada saat memelihara kestabilan ekonomi dan sosial berdasarkan situasi pelaksanaan
praktek keperawatan tersebut.

Demikianlah informasi singkat mengenai kode etik keperawatan internasional terbaru


sebagai salah satu bagian yang wajib diketahui oleh perawat-perawat Indonesia sehingga
mereka memiliki pedoman di dalam melaksanakan tugas profesi yang diembannya.
Mudah-mudahan, tulisan sederhana pada kesempatan kali ini berguna dan bermanfaat
untuk pengunjung sekalian. Terima kasih dan selamat beraktivitas.

3. Standard asuhan keperawatan


Pada prinsipnya kinerja perawat diukur dari terlaksananya
asuhan keperawatan. Sedangkan pendekatan asuhan keperawatan dilakukan dengan proses
keperawatan, berupa aktivitas perawat yang dilakukan secara sistematis melalui lima
tahapan, yang meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, tindakan atau
implementasi, evaluasi keperawatan.

Praktek dan penerapan proses keperawatan harus dilakukan secara tepat dan benar yang
didukung dengan pengetahuan, kemampuan dan keterampilan yang mengacu pada pedoman
standar asuhan keperawatan.   Pengertian standar menurut Gillies  (1994), adalah
pernyataan deskriptif tentang tingkat penampilan yang dipakai untuk menilai kualitas
struktur, proses, dan hasil.  Sedangkan  pengertian  Standar Asuhan
Keperawatan  merupakan  penyataan kualitas yang  diinginkan dan dapat dinilai
pemberian asuhan keperawatan terhadap pasien. Standar ini memberikan petunjuk kinerja
mana yang tidak sesuai atau tidak dapat diterima.
Manfaat penerapan proses   keperawatan dalam asuhan keperawatan tersebut antara
lain dapat  meningkatkan keterampilan teknis dan prosedur keperawatan yang ditujukan
untuk memenuhi kebutuhan pasien. Juga untuk meningkatkan mutu pelayanan
keperawatan dan otonomi dari perawat, disamping meningkatkan tanggung jawab dari
perawat atas tindakan serta mutu asuhan keperawatan yang diberikan pada pasien. Penerapan
asuhan keperawatan juga bermanfaat untuk meningkatkan peran perawat dalam proses
perencanaan dan pengambilan keputusan atas hal yang berkaitan dengan perawatan pasien.
Tujuan utama standar memberikan kejelasan dan pedoman untuk mengidentifikasi ukuran
dan penilaian hasil akhir, dengan demikian standar dapat meningkatkan dan memfasilitasi
perbaikan dan pencapaian kualitas asuhan keperawatan. Kriteria kualitas asuhan
keperawatan mencakup : aman, akurasi, kontuinitas, efektif biaya, manusiawi dan
memberikan harapan yang sama  tentang apa yang baik bagi perawat dan pasien. Standar
menjamin perawat mengambil keputusan yang layak dan wajar dan melaksanakan
intervensi intervensi yang aman dan akuntebel.
Dua kategori standar keperawatan yang diterima secara luas adalah standar of care atau
pertanyaan yang menguraikan level asuhan yang akan diterima oleh pasien dan standar of
practice atau harapan terhadap kinerja perawat dalam memberikan standar asuhan. Aktifitas
pemantauan dan evaluasi memastikan bahwa level perawatan pasien dan kinerja perawat
telah dicapai dengan baik. Dua macam kinerja ini di rancang untuk mendukung perawat dalam
praktek sehari-hari dengan menyediakan suatu sruktur untuk praktek  tersebut dan
untuk membantu perawat dalam mengidentifikasi kontribusi  keperawatan dalam
perawatan pasien.
Di Indonesia secara legal telah ditetapkan   Standar Asuhan Keperawatan
(SAK) dan diberlakukan dan diterapkan di seluruh rumah sakit di Indonesia melalui SK
Direktorat Pelayanan Medik No. YM 00.03 .2.6.7637 tahun 1993 tentang berlakunya SAK di
rumah sakit.
Alasan diberlakukannya SAK yaitu sebagai salah satu kriteria asuhan profesional, tolok ukur
mutu asuhan keperawatan, salah satu dasar hukum asuhan profesional. Kemudian tujuan dari
diberlakukan SAK antara lain, secara umum untuk meningkatkan mutu asuhan keperawatan,
sedangkan secara khusus untuk mengetahui mutu asuhan keperawatan, mengetahui
kemampuan perawat dalam memberikan asuhan keperawatan, meningkatkan tingkat kepuasan
pasien terhadap asuhan keperawatan, dan menurunkan biaya perawatan, serta
melindungi  kepentingan pasien dan perawat.

Anda mungkin juga menyukai