Anda di halaman 1dari 3

Perjalanan Voliku

Saya dulunya sekolah di salah satu smp favorit di kotaku. Saya mengenal permainan
bola voli pada saat saya masih berada di bangku kelas 7. Saya diajak oleh wali kelasku yang
kebetulan adalah pelatih bola voli di smpku. Pada saat sore hari saya dan teman-teman
kelasku ada kegiatan di sekolah pada saat itu juga ada kegiatan ekstrakulikuler voli. Setelah
kami selesai kegiatan di sekolah tiba-tiba wali kelasku mengajak aku dan teman temanku untuk
berman voli “nak ayok sini belajar bermain voli”. Hal pertama yang diajarkan oleh guruku pada
saya dan teman-teman itu adalah passing. Passing ini terbagi atas dua teknik yaitu passing atas
dan passing bawah. Selain passing kami juga diajarkan servis. Servis juga terbagi atas dua yaitu
servis atas dan servis bawah. Di saat kami latihan ada`beberapa teman saya yang bisa
passing,ada yang bisa servis, ada juga yang bisa keduanya, dan ada yang tidak bisa sama sekali
termasuk saya. Guru saya ini bernama kadir biasa di panggil pak kadir. Di saat latihan sore itu
kami di beri beberapa latihan dasar terlebih dahulu untuk mengenal lebih dalam permainan
tersebut.

Beberapa minggu kemudian saya latihan. Sedikit demi sedikit saya mulai bisa belajar
menguasai teknik passing dan servis yaitu passing bawah dan servis bawah. Saya bermain
dengan beberapa teman sekelas saya dan beberapa kakak kelas(senior). Posisi saya pada saat itu
masih tahap belajar dan pada saat bermain pada waktu itu saya terkena beberapa pukulan atau
biasa di sebut smash dari kakak kelas saya pada bagian dada dan itu membuat saya agak tertekan
karena sakitnya pukulan tersebut “kamu nggak apa apa?” Tanya kakak kelasku.”nggak apa-apa
cuman sedikit sakit”. Jawab aku. Di saat pulang dari latihan tersebut saya merasakan sakit di
bagian dada karena pukulan dan latihan fisik dari latihan tersebut.

Semenjak kejadian tersebut saya semkin giat latihan dan belajar beberapa teknik –teknik
bola voli agar`saya semakin lebih kuat dan tidak pantang menyerah. Setelah beberapa bulan
latihan saya merasakan sedikit perubahan dan kemajuan dalam diri saya. Pada saat saya kelas 7
semester genap ada`pertandingan bola voli antar smp(sekolah menengah pertama) di kotaku dan
sekolahku pun ikut dalam perlombaan tersebut sekolah kami hanya bisa meraih juara 3 dan
setelah kami mengikuti perlombaan itu kami merasa agak sedih karena kami tidak meraih juara 1
padal menurutku sekolah kami mempunyai pemain-pemain yang bisa di bilang kuat fisik
maupun mental. Tetapi kami tidak putus asa karena kami harus latihan lebih giat lagi untuk
mendapatkan sebuah kemenangan untuk di pertandingan-pertandingan yang akan dating.

Pada saat saya menduduki bangku kelas 8. Saya dan teman –teman saya masih tetap
latihan voli tetapi pertandingan-pertandingan belum kunjung adanya sehingga kami melakukan
latih tanding bersama sekolah–sekolah lain untuk menguji kemampuan kami dan juga untuk
mengetahui kemampuan sekolah lain. Pada hasil pertandingan tersebut kami melihat tim masih
perlu banyak latihan karena agar kami bisa bersaing dengan sekolah lain yang kami anggap
kuat. Setelah latih tanding bersama sekolah lain kami mulai di beri waktu istirahat selama 2
minggu karena ada perbaikan lapangan di sekolah.
Setelah libur beberapa minggu kami melakukan latihan seperti biasa lagi karena menurut
prediksi pelatih bahwa pertandingan antara smp sudah jarang diadakan. Beberapa bulan
kemudian pada saat selesai ulangan semester ganjil diadakannya porseni antara kelas dan pada
saat itu kelas kami mendapatkan juara 2 pada pertandingan bola voli dan kami harus mengakui
permainan kakak kelas kami karena kami merasakan kemampuan kami belum bisa menyaingi
mereka.

Setelah naik kelas 9, saya masih tetap berlatih meskipun waktu kelas 9 adalah waktu
untuk fokus belajar dan pada waktu itu teman-temanku juga satu demi satu berhenti latihan di
sebabkan urusan masing-masing. Saya sangat hobi bermain voli karena dengan mempunyai hobi
tersebut saya bisa menghilangkan rasa kebosanan dengan aktivitas tersebut. Hobi bermain voli
ini muncul bukan karena dari kesukaan orang melainkan dari diri kita sendiri. Dalam latihan jika
kita mendengarkan kata dari pelatih itu sudah biasa bagi kami. Meskipun begitu kami paham
dengan maksud sebenarnya kami tetap melakukannya dengan tekun dan penuh dengan
kesabaran. Saya bermain voli dengan teman-teman untuk lebih meningkatkan permainan tetapi
pada saat itu ada teman kami yang sakit sehingga kami kekurangan anggota. Kami mencoba
mencari pengganti teman kami untuk menggantikannya sementara waktu. Setelah lamanya kami
latihan belum kunjung adanya pertandingan tetapi kami bersabar dan menjalani latihan setiap 2
kali seminggu.

Tiba saatnya porseni pada kelas 9, hal tak terduga menimpahku tangan saya patah akibat
bermain sepak bola di lapangan dekat rumahku. Tanganku cedera hampir selama 4 bulan
lamanya saya merasa kecewa akibat hal tersebut dan saya tidak bermain voli untuk sementara
waktu. Dan pada saat porseni kelas kami tidak mendapatkan peringkat karena pada saat itu saya
tidak ikut bermain.

Setelah lulus smp saya mencoba mendaftar di salah satu sma favorit di kotaku dan
akhirnya saya di terima di sekolah tersebut. Di sma itu basketnya lebih populer di bandingkan
voli tetapi tidak membuatku patah semangat untuk berlatih di sana. Beberapa minggu setelah
saya masuk di sekolah ini saya di ajak oleh kakak kelas saya untuk latihan bersama yang
kebetulan pada saat itu ada beberapa kakak kelas adalah alumni dari smpku dulu. Saya pun
mengikuti beberapa latihan yang di berikan seperti latihan fisik dan teknik dasar bermain voli.
Meskipun bisa di bilang saya sudah sedikit mahir dalam teknik dasar tetapi harus di tingkatkan
lagi dan latihan itu di lakukan setiap pulang sekolah. Setelah beberapa bulan latihan ada sebuah
perlombaan voli antara sma. Tetapi pada saat itu saya tidak bermain karena masih banyak senior
yang di mainkan dan saya sadar bahwa skill bermain saya masih dibawah mereka. Pada saat
pertandingan tersebut sekolah kami belum meraih juara tetapi kami tidak patah semangat karena
kami yakin pada suatu hari nanti pasti kami bisa meraih sebuah kemenangan

Setelah pertandingan itu kami masih menjalani beberapa latihan untuk meningkatkan
performa dan mental pada saat bermain tetapi masih banyak dari kami yang latihannya tidak
serius seperti tidak mengikuti instruksi pelatih dan banyak bercanda pada saat latihan. Dan
setelah beberapa minggu latihan kami mencoba lagi latihan tanding dengan sekolah lain dan
kebetulan pada waktu itu kami mendapatkan lawan yang bisa di bilang cukup kuat dan di dalam
tim mereka ada salah satu teman sekelas aku pada waktu smp yang ikut bermain dan di hari itu
juga kami kalah saat latihan tanding tersebut. Mungkin pada saat itu masih banyak dari kami
yang latihannya kurang serius.

Setelah kalah dari latihan tanding tersebut kami berhenti latihan karena adanya wabah
virus. Kami berhenti latihan sekitar 1 tahun karena wabah tersebut. Tetapi aku tidak putus asa
saya pun mencari beberapa tempat bermain untuk meningkatkan cara bermainku karena di
mataku bola voli bukan hanya sekadar olahraga tetapi sudah menjadi bagian dalam diriku.

Anda mungkin juga menyukai