ALAN RIADI
SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015
PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*
Alan Riadi
NRP A156140284
RINGKASAN
Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini
dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB
ANALISIS PERKEMBANGAN WILAYAH
DAN ARAHAN PRIORITAS PENANGANAN
JARINGAN JALAN DI KABUPATEN BOGOR
ALAN RIADI
Tesis
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Magister Sains
pada
Program Studi Ilmu Perencanaan Wilayah
SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015
Penguji Luar Komisi pada Ujian Tesis: Dr. Ir Soekmana Soma MSP, M.Eng
PRAKATA
Alhamdulillah, Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas
rahmat dan karunia-Nya jualah sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis
ilmiah ini yang berjudul Analisis Perkembangan Wilayah dan Arahan Prioritas
Penanganan Jaringan Jalan di Kabupaten Bogor.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan
yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof Dr Ir Santun R.P. Sitorus sebagai ketua komisi pembimbing
sekaligus Ketua Program Studi Ilmu Perencanaan Wilayah dengan kesabaran
dan keikhlasannya telah meluangkan waktu untuk mengarahkan dan
membuka wawasan penulis dalam menyelesaikan tesis ini.
2. Bapak Dr Ir Umar Mansyur, MT sebagai anggota komisi pembimbing yang
juga dengan kesabaran dan keikhlasannya telah meluangkan waktu untuk
mengarahkan dan membuka wawasan penulis dalam menyelesaikan tesis ini.
3. Bapak Dr Ir Soekmana Soma MSP, M.Eng selaku dosen penguji luar komisi
dan Ibu Dr Khursatul Munibah, MSc selaku pimpinan ujian atas masukan dan
sarannya.
4. Segenap dosen dan staf manajemen Program Studi Ilmu Perencanaan
Wilayah IPB yang telah mengajar dan membantu penulis selama mengikuti
studi.
5. Pimpinan dan staf Pusbindiklatren Bappenas atas kesempatan beasiswa yang
diberikan kepada penulis.
6. Bapak Bupati, Sekretaris Daerah, Kepala Badan Kepegawaian Daerah, serta
Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Bogor yang telah
memberikan ijin serta dukungan baik moril maupun materiil unuk mengikuti
tugas belajar pada Program Studi Ilmu Perencanaan Wilayah IPB.
7. Orang Tua terkasih serta Istri dan Putri tercinta yang telah memberikan ridho,
ijin serta dorongan semangat sehingga memberikan kekuatan yang besar
kepada penulis.
8. Rekan-rekan PWL IPB baik kelas khusus Bappenas maupun reguler yang
juga memberikan dorongan moral untuk kesuksesan penulis.
9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu atas bantuan baik
moril maupun materiil selama studi dan penulisan tesis ini.
Penulis sepenuhnya menyadari bahwa tesis ini masih banyak kekurangan
dan ketidaksempurnaan. Kritik dan saran yang bermanfaat sangat diharapkan
penulis untuk lebih menyempurnakan karya tulis ini. Semoga memberikan
manfaat.
Alan Riadi
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL ii
DAFTAR GAMBAR iii
DAFTAR LAMPIRAN iii
1. PENDAHULUAN 1
Latar Belakang 1
Perumusan Masalah 5
Tujuan Penelitian 6
Manfaat Penelitian 7
Kerangka Pemikiran 7
2. TINJAUAN PUSTAKA 9
Konsep perencanaan Pengembangan Wilayah 9
Pusat Pertumbuhan dan Hirarki Wilayah 11
Pembangunan Ekonomi 13
Infrastruktur Jaringan Jalan 15
3. METODE PENELITIAN 19
Lokasi dan Waktu Penelitian 19
Jenis dan Teknik Pengumpulan Data 19
Metode Analisis Data 22
4. KONDISI UMUM WILAYAH 34
Aspek Geografi dan Demografi 34
Aspek Kesejahteraan Masyarakat 35
Aspek Pelayanan Umum 41
5. HASIL DAN PEMBAHASAN 42
Perkembangan Wilayah Kecamatan di Kabupaten Bogor 42
Sektor Ekonomi Basis dan Komoditas Unggulan 45
Efisiensi Pembangunan Wilayah dan Hirarki Wilayah 51
Transportasi Asal Tujuan 59
Arahan Prioritas Penanganan Jaringan Jalan di Kabupaten Bogor 63
4. SIMPULAN DAN SARAN 77
Simpulan 77
Saran 77
DAFTAR PUSTAKA 79
LAMPIRAN 81
RIWAYAT HIDUP 124
ii
DAFTAR TABEL
iii
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
Latar Belakang
mengalami peningkatan sebesar Rp. 13,88 triliun dari tahun 2013, dimana PDRB
Kabupaten Bogor tahun 2013 sebesar Rp. 109,67 triliun. Peningkatan nilai PDRB
tersebut secara tidak langsung dipengaruhi oleh kondisi jalan di Kabupaten Bogor
dalam kondisi baik yang meningkat juga dari Tahun 2012 sebesar 82,99%
menjadi 86,78% di Tahun 2013.
Tabel 1. Nilai PDRB, PDRB per kapita, dan Laju Pertumbuhan Ekonomi
Kecamatan di Kabupaten Bogor Tahun 2013 – 2014.
No. KECAMATAN 2013 2014
PDRB (Rp. PDRB Per PDRB (Rp. PDRB Per LPE
Juta) kapita (Rp. Juta) kapita (%)
Juta) (Rp. Juta)
1 Nanggung 2,250,542 26.09 2,500,778 28.86 3.62
2 Leuwiliang 1,280,818 10.83 1,436,007 12.02 8.94
3 Leuwisadeng 386,443 5.28 436,397 5.92 5.70
4 Pamijahan 686,062 4.95 768,519 5.50 4.08
5 Cibungbulang 716,972 5.51 807,330 6.15 5.65
6 Ciampea 1,322,762 8.57 1,490,269 9.55 5.63
7 Tenjolaya 343,983 6.01 384,967 6.66 4.69
8 Dramaga 940,434 8.86 1,067,429 9.93 6.59
9 Ciomas 1,170,641 7.15 1,328,987 7.91 6.16
10 Tamansari 731,545 7.44 829,008 8.28 6.16
11 Cijeruk 607,848 7.29 684,066 8.08 4.43
12 Cigombong 726,824 7.60 822,178 8.42 4.31
13 Caringin 1,161,784 9.66 1,304,799 10.71 5.12
14 Ciawi 1,913,071 17.38 2,149,693 19.19 5.11
15 Cisarua 1,484,563 12.49 1,671,608 13.88 5.26
16 Megamendung 1,195,014 11.67 1,344,363 12.94 5.57
17 Sukaraja 3,391,766 18.00 3,833,562 19.88 5.49
18 Babakan Madang 2,351,945 20.81 2,670,032 23.02 5.67
19 Sukamakmur 390,469 5.04 432,534 5.54 6.57
20 Cariu 496,054 10.66 556,707 11.98 5.60
21 Tanjungsari 366,704 7.15 409,369 7.94 3.57
22 Jonggol 953,731 7.18 1,072,759 7.90 6.44
23 Cileungsi 15,696,248 54.40 17,628,680 58.27 5.68
24 Klapanunggal 7,994,928 75.00 8,956,946 81.28 5.92
25 Gunung Putri 26,509,806 71.87 29,866,978 76.83 6.13
26 Citeureup 13,952,063 65.15 15,745,400 72.00 7.04
27 Cibinong 9,343,773 25.24 10,571,274 27.52 6.19
28 Bojonggede 1,128,345 4.06 1,292,082 4.43 6.90
29 Tajurhalang 479,373 4.41 549,763 4.89 5.62
30 Kemang 708,425 7.00 802,140 7.72 5.29
31 Rancabungur 256,536 4.90 289,486 5.47 6.11
32 Parung 1,685,541 13.37 1,897,564 14.56 7.05
33 Ciseeng 625,997 5.91 701,012 6.49 6.52
34 Gunung Sindur 2,356,107 20.36 2,655,766 22.19 5.08
35 Rumpin 983,730 7.27 1,108,120 8.10 5.02
36 Cigudeg 930,027 7.61 1,072,164 8.69 8.71
37 Sukajaya 233,492 4.08 261,144 4.55 2.57
38 Jasinga 659,369 6.90 738,567 7.69 4.95
39 Tenjo 300,632 4.35 336,900 4.82 5.50
40 Parung Panjang 956,356 7.98 1,078,667 8.78 5.42
KABUPATEN BOGOR 109,670,723 21.08 123,554,014 23.18 6.01
Sumber : BAPPEDA Kabupaten Bogor (2014) (Data diolah)
3
Perumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Kerangka Pemikiran
Kegiatan
Pembangunan
Kabupaten
Bogor
Dengan
Anggaran
Terbatas
Pembangunan
Sektor
–
Sektor
Perekonomian
Preferensi
Stakeholders
Arahan
Prioritas
Penanganan
Jaringan
Jalan
di
Kabupaten
Bogor
2. TINJAUAN PUSTAKA
Pembangunan Ekonomi
3. METODE PENELITIAN
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data sekunder dan
data primer. Data sekunder meliputi:
1. Data diperoleh dari BPS Kabupaten Bogor berupa data Kabupaten Dalam
Angka Tahun 2014, yaitu :
(a) data jarak wilayah ke pusat pelayanan,
(b) data jumlah dan jenis sarana kesehatan,
(c) data jumlah dan jenis sarana pendidikan,
(d) data sarana transportasi,
(e) data jumlah dan jenis sarana komunikasi,
(f) data jumlah dan jenis industri,
(g) data jumlah dan jenis sarana perdagangan,
(h) data jumlah dan jenis koperasi serta
(i) data jumlah dan jenis fasilitas pelayanan kredit/perbankan.
2. Data indikator perkembangan sektor-sektor ekonomi Kabupaten Bogor.
Data yang digunakan adalah data PDRB Kabupaten Bogor dan tiap
kecamatan Tahun 2013 yang merupakan data paling baru berdasarkan
laporan BPS .
3. Data indikator perkembangan sektor-sektor pertanian kecamatan di
Kabupaten Bogor. Data yang digunakan adalah data hasil produksi sektor
pertanian tanaman pangan, sayuran, buah – buahan, tanaman pangan,
anaman perkebunan, peternakan, dan perikanan di Kabupaten Bogor Tahun
2008 dan 2013.
4. Peta dasar meliputi peta batas administrasi wilayah, peta jaringan jalan. Peta
diperoleh dari Bappeda Kabupaten Bogor.
Data primer yang digunakan adalah data preferensi responden. Data primer
diperoleh melalui penyebaran kuesioner untuk mengetahui pendapat responden
terkait pembobotan arahan penanganan jaringan jalan yang perlu di prioritaskan.
Responden yang dimaksud adalah stakeholder yang terdiri dari unsur
20
Analisis
MCDM
AHP-‐TOPSIS
2
Mengetahui keunggulan PDRB per sektor tiap BPS, Survey data LQ dan SSA
Informasi Sektor Basis
komparatif dan keunggulan kecamatan tahun 2013 dan BAPPEDA
sekunder
dan Komoditas
kompetitif
Hasil Produksi Sub Sektor Unggulan Pertanian
Pertanian tahun 2008 dan
2013
3
Mengetahui efisiensi PDRB per sektor tiap BPS, Survey data DEA
Efisiensi Pembangunan
pembangunan Wilayah kecamatan tahun 2013 dan BAPPEDA
sekunder
Wilayah
(Pemanfaatan Sarana Prasarana Jumlah Sarana&Prasarana
jalan)
(Jalan)
4
Mengetahui Tingkat Hirarki Data jumlah penduduk, BPS, Survey data Skalogram Tingkat Hirarki Wilayah
Wilayah dan melakukan jumlah dan jenis fasilitas BAPPEDA
sekunder
dan ArcGis dan Peta hirarki wilayah
pemetaan hirarki wilayah
sarana dan prasarana, peta (Pemetaan)
dasar administrasi
Kabupaten Bogor
5
Menentukan arahan prioritas Hasil Analisis, peta dasar Hasil analisis,
Perhitungan AHP- Arahan pembangunan
penanganan jaringan jalan dan administrasi Kabupaten analisis
TOPSIS dan jaringan jalan, Peta
melakukan pemetaan prioritas Bogor
ArcGis prioritas penanganan
22
Dimana :
LQij : Indeks kuosien lokasi sub-wilayah i untuk sektor j.
Xij : PDRB masing-masing sektor j di sub-wilayah i.
Xi. : PDRB total di sub-wilayah i.
X.j : PDRB total sektor j di wilayah.
X.. : PDRB total seluruh sektor di wilayah.
1. Jika nilai LQij > 1, maka terdapat indikasi konsentrasi aktifitas ke-j di sub
wilayah ke-i atau terjadi pemusatan aktifitas ke-j di sub wilayah ke-i. Dapat
juga diterjemahkan bahwa wilayah ke-i berpotensi untuk mengekspor
24
dimana :
a : Komponen share
b : Komponen proportional shift
c : Komponen differential shift
X.. : Nilai total hasil produksi pertanian dalam total wilayah
X.j : Nilai total hasil produksi pertanian tertentu dalam total wilayah
Xij : Nilai total hasil produksi pertanian tertentu dalam unit wilayah tertentu
t1 : Titik Tahun 2013
t0 : Titik Tahun 2008
Data yang digunakan dalam analisis SSA adalah data hasil produksi
subsektor pertanian di 40 kecamatan di Kabupaten Bogor yang terdiri dari
pertanian tanaman pangan, tanaman sayuran, tanaman buah – buahan, tanaman
perkebunan, peternakan dan perikanan
dalam dua titik tahun yaitu Tahun 2008
dan Tahun 2013.
Keterangan:
N : jumlah Kecamatan
m : jumlah input
s : jumlah output
xij : nilai input ke-I Kecamatan j
yrj : nilai output ke-s Kecamatan j
λj : bobot Kecamatan j untuk Kecamatan yg dihitung
26
Dari Gambar 3 dapat dilihat bahwa DMU A dan B merupakan DMU yang
efisien (skor 1), DMU C efisien tetapi lemah karena membutuhkan input yang
besar, sementara DMU D berada dibawah garis frontir sehingga dianggap tidak
efisien dibanding DMU lainnya (Skor kurang dari 1). Agar efisien, DMU D bisa
direfleksikan ke titik F yang merupakan kombinasi DMU A dan B yang memiliki
output yang sama dengan titik D tetapi dengan input yang lebih sedikit. Titik D
juga bisa diproyeksikan ke titik H (kombinasi antara DMU B dan C) yang
memiliki input sama tapi dengan output yang lebih tinggi. Agar DMU D menjadi
efisien, efisiensi berorientasi input dihitung dengan rumus θ–GF/GD. Sementara
efisiensi orientasi output dihitung dengan rumus θ–ID/IH.
Menurut Hadinata dan Manurung (2010), pada dasarnya prinsip kerja model
DEA adalah membandingkan data input dan output dari suatu organisasi data
(Decision Making Unit-DMU) dengan data input dan output lainnya pada DMU
yang sejenis. Perbandingan ini dilakukan untuk mendapatkan suatu nilai efisiensi.
Model DEA digunakan sebagai perangkat untuk mengukur kinerja dan memiliki
keunggulan dibandingkan model lain. Keunggulan tersebut yaitu:
1. Model DEA dapat mengukur banyak variabel input dan variabel output;
2. Tidak diperlukan asumsi hubungan fungsional antara variabel-variabel yang
diukur;
3. Variabel input dan output dapat memiliki satuan pengukuran yang berbeda.
Analisis DEA digunakan dengan tujuan untuk melihat wilayah mana yang
yang efisien dan wilayah mana yang kurang efisien. DMU (Decision Making
Unit) dalam penelitian ini adalah 40 kecamatan di kabupaten Bogor sebagai
alternatif unit wilayah yang akan dianalisis dari sisi efisiensinya. Selanjutnya
ditetapkan kriteria-kriteria sebagai pembatas dalam menentukan wilayah mana
yang memiliki kinerja paling efisien.
Kriteria untuk menentukan efisiensi wilayah digunakan kriteri output berupa
hasil capaian pembangunan yaitu capaian PDRB tiap kecamatan. Kriteria input
yang digunakan terdiri dari data jumlah, panjang, dan kondisi baik ruas jalan
kabupaten yang diperoleh dari Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Bogor
Tahun 2013.
27
2) Analisis Skalogram
Terdapat tiga metode analisis skalogram, yaitu : (1) Metode Gutmann
scales, (2) Metode analisis skalogram sederhana, dan (3) Metode skalogram
dimodifikasi. Ketiga metode memiliki perbedaan penting dengan kelebihan dan
kelemahan masing – masing. Metode Gutmann scales bersifat kualitatif, metode
analisis skalogram sederhana bersifat kuantitatif dengan hanya
mempertimbangkan jumlah dan jenis sarana pelayanan. Metode skalogram
dimodifikasi mempertimbangkan tidak hanya keberadaan fasilitas pelayanan
tetapi juga aspek kapasitas layanan, serta akses berdasarkan jarak fisik dan waktu
tempuh menuju fasilitas tersebut.
Secara umum ketiga metode tersebut memiliki tujuan sama yaitu
dimaksudkan untuk mengidentifikasi ordo atau hirarki relatif di suatu kawasan.
Identifikasi hirarki bersifat relatif. Oleh karena itu, indeks hirarki yang dihasilkan
dari analisis skalogram di suatu populasi tidak dapat diperbandingkan dengan
indeks lain dari populasi yang berbeda kecuali jika dalam proses analisis kedua
populasi digabungkan dan dianalisis sebagai suatu kesatuan entitas populasi.
Metode yang banyak digunakan untuk menentukan hierarki wilayah adalah
analisis struktural berdasarkan Guttman Scales. Metode ini mengidentifikasi
hierarkhi pusat dari fasilitas umum yang dimiliki suatu wilayah. Identifikasi dan
perankingan yang dilakukan didasarkan pada tingkat kelengkapan fasilitas yang
ada di suatu wilayah dan membandingkannya dengan wilayah lain.
Penyusunan tabel skalogram menggunakan asumsi bahwa masing-masing
fasilitas mempunyai bobot dan kualitas yang bersifat indifferent. Proses analisis
skalogram didasarkan pada struktur tabel sebagaimana ditampilkan pada Tabel 5.
Rumus umum analisis skalogram berdasarkan Indeks Hirarki adalah sebagai
berikut:
keputusan tertentu. Peralatan utama AHP adalah hirarki fungsional dengan input
utamanya persepsi manusia. Dengan hirarki, suatu masalah kompleks dan tidak
terstruktur dipecahkan ke dalam kelompoknya, kemudian kelompok-kelompok
tersebut diatur menjadi suatu bentuk hirarki.
TOPSIS pertama kali diperkenalkan oleh oleh Hwang dan Yoon (1981)
sebagai metode pengambilan keputusan multi-kriteria (MCDM), yang
mengidentifikasi solusi dari pemilihan sejumlah alternatif. TOPSIS menggunakan
prinsip bahwa alternatif yang terpilih harus mempunyai jarak terdekat dari solusi
ideal positif dan terjauh dari solusi ideal negatif dari sudut pandang geometris
dengan menggunakan jarak Euclidean untuk menentukan kedekatan relatif dari
suatu alternatif dengan solusi optimal (Zhang, 2011).
Solusi ideal positif didefinisikan sebagai jumlah dari seluruh nilai terbaik
yang dapat dicapai untuk setiap atribut, sedangkan solusi ideal negatif terdiri dari
seluruh nilai terburuk yang dicapai untuk setiap atribut. TOPSIS
mempertimbangkan keduanya, jarak terhadap solusi ideal positif dan jarak
terhadap solusi ideal negatif dengan mengambil kedekatan relatif terhadap solusi
ideal positif. Berdasarkan perbandingan terhadap jarak relatifnya, susunan
prioritas alternatif bisa dicapai.
Metode ini banyak digunakan untuk menyelesaikan pengambilan keputusan
secara praktis. Hal ini disebabkan konsepnya sederhana dan mudah dipahami,
komputasinya efisien,dan memiliki kemampuan mengukur kinerja relatif dari
alternatif-alternatif keputusan. Alternatif – alternatif yang telah diranking
kemudian dijadikan sebagai referensi bagi pengambil keputusan untuk memilih
solusi terbaik yang diinginkan.
Adapun langkah-langkah dari metode TOPSIS adalah sebagai berikut :
1. Membangun sebuah matriks keputusan. Matriks keputusan A mengacu
terhadap m alternatif yang akan dievaluasi berdasarkan n kriteria. Matriks
keputusan X dapat dilihat sebagai berikut :
a1 ⎡ X 1 1 X 12 X 31 • • Xn1 ⎤
⎢ Xn 2 ⎥
a 2 ⎢ X 1 2 X 22 X 32 • • ⎥
⎢ X 1 3 X 32 X 33 • • Xn 3 ⎥
A = a•3 ⎢ ⎥
⎢ • • • • • • ⎥
• ⎢ • • • • • • ⎥
am ⎢ ⎥
⎣ X 1 1
⎢ Xm 2 Xm 3 • • Xmn ⎥
⎦
Keterangan :
ai = Alternatif – alternatif yang mungkin
xi = Atribut di mana performansi alternatif diukur
xij = Performasi alternatif ai dengan acuan atribut xj
2. Membuat matriks keputusan yang ternormalisasi. Persamaan yang digunakan
dalam mentransformasikan setiap elemen xij adalah sebagai berikut :
Keterangan :
uij = Elemen dari matriks keputusan yang ternormalisasi u
aij = Elemen dari matriks keputusan a
30
S- adalah jarak alternatif dari solusi ideal negatif dan didefinsikan sebagai :
Dimana:
Dengan Ci* adalah kedekatan relatif dari alternatif ke-i terhadap solusi ideal
positif.
7. Merangking alternatif. Alternatif diurutkan dari C* terbesar ke nilai yang
terkecil dengan ketentuan bahwa alternatif dengan C* terbesar merupakan
solusi yang terbaik.
Data yang digunakan adalah data yang terdiri dari (a) tingkat
perkembangan ekonomi berdasarkan analisis entropi, (b) keunggulan komparatif
dan kompetitif wilayah berdasarkan hasil analisis LQ dan SSA, (c) tingkat hirarki
kecamatan berdasarkan hasil analisis skalogram, (d) tingkat efisiensi wilayah hasil
analisis DEA, (e) jumlah ketersediaan sarana prasarana dan serapan tenaga kerja
tiap sektor, (g) Jumlah pergerakan orang yang masuk ke wilayah tertentu.
Jumlah pergerakan orang yang masuk ke wilayah tertentu diperoleh dari
Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Kabupaten Bogor berupa matriks asal
tujuan. Berdasarkan hasil prediksi bangkitan – tarikan perjalan dapat diestimasi
Matriks Asal Tujuan (MAT) perjalanan di masa datang. Dalam analisis tersebut
digunakan pendekatan model prediksi sebaran perjalanan metode Furness yang
mengasusmsikan pola sebaran perjalanan di Wilayah Kabupaten Bogor dan faktor
– faktor pengaruhnya di masa yang akan datang mirip dengan kondisi saat ini.
Prediksi kebutuhan pergerakan yang disederhanakan serta data hasil
estimasi dan pengembangan dari data sekunder, memiliki implikasi pada akurasi
yang kurang tinggi. Namun, sebagai salah satu kriteria dalam penentuan program
pengembangan jaringan transportasi, maka penyederhanaan tersebut masih
mungkin dapat diterima dengan memberikan indikasi-indikasi kebutuhan
pengembangan serta arah perubahan kinerja jaringan sesuai alternatif skenario
pengembangan jaringan yang dikaji.
Untuk tinjauan wilayah Kabupaten Bogor, maka metoda yang dapat
dianggap cocok adalah transportasi makro dengan agregasi pergerakan yang
berasal dari dan ke zona-zona dalam wilayah, selanjutnya metoda transportasi
yang digunakan adalah metoda transportasi Bangkitan/Tarikan (Trip Generation),
dimaksudkan untuk memprediksi besarnya pergerakan yang keluar/masuk dari/ke
masing-masing satuan/titik entitas pergerakan. Bangkitan dan tarikan lalulintas
tersebut tergantung pada dua aspek jenis tata guna lahan dan jumlah aktivitas (dan
intensitas) pada tata guna lahan tersebut.
Bangkitan pergerakan adalah tahapan pemodelan yang memperkirakan
jumlah pergerakan yang berasal dari suatu zona atau tata guna lahan dan jumlah
pergerakan yang tertarik ke suatu tata guna lahan atau zona. Pergerakan lalulintas
merupakan fungsi tata guna lahan yang menghasilkan pergerakan lalulintas. Hasil
keluaran dari perhitungan bangkitan dan tarikan lalulintas berupa jumlah
kendaraan, orang, atau angkutan barang per satuan waktu, misalnya
kendaraan/jam.
Pada Tabel 7 dapat dilihat bahwa alokasi dana bagi penanganan jalan di
Kabupaten Bogor Tahun 2014 mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya
sebesar 113,19 Milyar. Namun peningkatan alokasi dana ini belum cukup
memadai untuk meningkatkan kondisi jaringan jalan di Kabupaten Bogor, karena
masih ada ruas jalan dalam kondisi rusak sebesar 19.56% (Tabel terdahulu). Hal
tersebut menunjukkan bahwa Pemerintah Kabupaten Bogor harus mengalokasi
dana untuk penanganan jalan di tahun – tahun berikutnya secara keberlanjutan
sampai kondisi ruas jalan 100% menjadi baik.
Peningkatan 225.12 8.70 4.60 238.41 261.15 8.50 6.84 276.49 174.68 1.60
Berdasarkan Tabel 7 dapat dilihat bahwa biaya peningkatan ruas jalan untuk
jalan dalam kondisi rusak berat sebesar 1,60 Milyar/Km, biaya Rehabilitasi ruas
jalan untuk jalan dalam kondisi rusak ringan sebesar 1,34 Milyar/Km, biaya
pemeliharaan berkala ruas jalan untuk jalan dalam kondisi sedang sebesar 1,30
Milyar/Km, dan biaya pemeliharaan rutin ruas jalan untuk jalan dalam kondisi
baik sebesar 0,07 Milyar/Km.
Biaya penanganan ruas jalan per kilometer dapat digunakan untuk
merencanakan kebutuhan biaya untuk menangani panjang jalan dalam kondisi
rusak secara keseluruhan. Anggaran yang disediakan setiap tahunnya untuk biaya
penanganan jalan dapat digunakan untuk menentukan berapa tahap (tahun) yang
diperlukan untuk memperoleh ruas jalan 100% dalam kondisi baik. Rencana
tahapan penanganan jaringan jalan berdasarkan biaya yang dibutuhkan dilakukan
berdasarkan hasil dari arahan prioritas penanganan jalan hasil analisis.
34
Letak
dan
batas
wilayah
Kabupaten
Bogor
secara
administrasi
disajikan
pada
Gambar
4.
Gambar
4.
Peta
Administrasi
Kabupaten
Bogor.
Tabel 8. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Bogor Menurut Lapangan
Usaha Tahun 2012-2013 (Juta Rupiah)
PERT
DISTRI
UMBU
NO LAPANGAN USAHA 2012 2013 BUSI
HAN
(%)
(%)
I Sektor Primer 4,946,529.80 6,174,193.48 5.63 24.82
1 Pertanian, Peternakan, 3,584,125.89 4,492,110.97 4.10 25.33
Kehutanan dan Perikanan
2 Pertambangan dan penggalian 1,362,403.91 1,682,082.52 1.53 23.46
II Sektor Primer 64,040,698.89 71,287,409.57 65.00 11.32
3 Industri Pengolahan 57,150,219.71 63,192,527.95 57.62 10.57
4 Listrik, Gas dan Air 2,804,934.10 3,123,458.52 2.85 11.36
5 Konstruksi 4,085,545.08 4,971,423.11 4.53 21.68
III Sektor Primer 26,918,368.69 32,209,132.39 29.37 19.65
6 Perdagangan, Hotel dan 18,547,813.88 22,665,072.11 20.67 22.20
Restoran
7 Pengangkutan dan Komunikasi 4,001,149.29 4,672,465.38 4.26 16.78
8 Keuangan, persewaan, dan Jasa 1,412,588.49 1,608,025.54 1.47 13.84
Perusahaan
9 Jasa - Jasa 2,956,817.04 3,263,569.36 2.98 10.37
PDRB KABUPATEN BOGOR 95,905,597.38 109,670,735.45 100.00 14.35
Sumber : BAPPEDA Kabupaten Bogor (2014)
sebelumnya Rp. 19,22 juta per kapita. Hal ini berarti terjadi kenaikan pendapatan
per kapita sebesar 11,63 persen pada tahun 2013.
Peningkatan PDRB per kapita di atas, masih belum menunjukkan secara
riil kenaikan daya beli masyarakat di Kabupaten Bogor secara umum. Hal ini
disebabkan pada PDRB per kapita yang dihitung berdasarkan PDRB atas dasar
harga berlaku masih terkandung faktor inflasi yang sangat berpengaruh terhadap
daya beli masyarakat. Untuk mengamati perkembangan daya beli masyarakat
secara riil dapat digunakan PDRB per kapita yang dihitung atas dasar harga
konstan. Bila dilihat atas dasar harga konstan, PDRB per kapita atas dasar harga
konstan naik menjadi Rp. 7,58 juta dari tahun sebelumnya Rp. 7,32 juta per
kapita. Hal ini berarti terjadi kenaikan pendapatan per kapita sebesar 3,49 persen
pada tahun 2013. Jika dibandingkan kenaikan PDRB atas harga berlaku dan
konstan, maka kenaikan PDRB per kapita atas harga berlaku mencatatkan
peningkatan yang lebih besar dibandingkan harga konstan. Hal ini disebabkan
pengaruh kenaikan harga-harga barang dan jasa.
Selain realisasi dari kondisi ekonomi sebagaimana telah dikemukakan di
atas, indikator lain untuk melihat taraf kesejahteraan masyarakat yang biasa
digunakan adalah Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan Jumlah Penduduk
Miskin.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat prediksi pencapaian dari indikator
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Bogor pada tahun 2013 adalah
sebagai berikut:
1. Realisasi Indeks Pembangunan Manusia (IPM) komposit Kabupaten
Bogor mencapai 73,45 poin. Kondisi ini menunjukkan bahwa
realisasinya lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2012 yaitu sebesar
73,08 poin. Hal ini disebabkan adanya peningkatan realisasi dari seluruh
komponen IPM, baik komponen pendidikan (angka melek huruf dan rata-
rata lama sekolah), kesehatan (angka harapan hidup) maupun komponen
ekonomi (kemampuan daya beli masyarakat). Angka IPM sebesar 73,45
poin di atas, sesuai dengan klasifikasi UNDP termasuk dalam kelompok
masyarakat sejahtera menengah atas, namun belum termasuk dalam
kelompok masyarakat sejahtera atas;
2. Prediksi dan realisasi komponen pembentuk IPM berdasarkan estimasi
BPS yaitu:
a. Angka Harapan Hidup (AHH) diprediksi sebesar 70 tahun, lebih
tinggi dari realisasi tahun 2012 sebesar 69,70 tahun;
b. Angka Melek Huruf (AMH) diprediksi sebesar 95,35 persen, lebih
tinggi dari realisasi tahun 2012 sebesar 95,27 persen;
c. Rata-rata Lama Sekolah (RLS) diprediksi sebesar 8,04 tahun, lebih
tinggi dari realisasi tahun 2012 sebesar 8,00 tahun;
d. Kemampuan Daya Beli Masyarakat (Purchasing Power Parity =
PPP) yang dihitung berdasarkan tingkat konsumsi riil per kapita per
bulan, diprediksi mencapai sebesar Rp. 636.620,-/kapita/bulan, lebih
tinggi dari tahun 2012 yaitu sebesar Rp.634.520,-/kapita/bulan.
3. Indikator lainnya yang dapat dijadikan ukuran keberhasilan
pembangunan adalah penurunan angka kemiskinan. Jumlah penduduk
miskin di Kabupaten Bogor berdasarkan data dari basis data terpadu Tim
Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), pada tahun
40
2013 berjumlah 446.890 jiwa (8,82 persen), lebih rendah dari tahun 2012
yang berjumlah sebanyak 447.290 jiwa (8,74 persen), berarti mengalami
penurunan jumlah penduduk miskin sebanyak 400 jiwa atau turun sekitar
0,08 persen dibandingkan dengan tahun 2012.
Untuk lebih jelasnya, Realisasi dari Indikator Kesejahteraan Masyarakat
Kabupaten Bogor disajikan pada Tabel 10.
Ø Ketenagakerjaan
Secara garis besar penduduk dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu
tenaga kerja dan bukan tenaga kerja. Penduduk tergolong tenaga kerja jika
penduduk tersebut telah memasuki usia kerja. Batas usia kerja yang berlaku di
Indonesia adalah berumur 15 tahun-64 tahun. Angkatan kerja adalah penduduk
usia produktif yang berusia 15-64 tahun yang sudah mempunyai pekerjaan tetapi
sementara tidak bekerja, maupun yang sedang aktif mencari pekerjaan. Namun
hasil evaluasi menunjukan bahwa nilai rasio penduduk yang bekerja dengan
angkatan kerja tidak sesuai target, sehingga kemungkinan jumlah pengangguran
masih besar.
KECAMAT
TANI TMB IND LIGAS KONS DAG AKT KEU JASA Jumlah
AN
Nanggung 0.0045 0.0328 0.0409 0.0022 0.0001 0.0097 0.0008 0.0006 0.0028 0.0943
Leuwiliang 0.0062 0.0004 0.0122 0.0041 0.0014 0.0296 0.0010 0.0082 0.0050 0.0680
Leuwisadeng 0.0040 0.0000 0.0036 0.0021 0.0006 0.0097 0.0008 0.0016 0.0034 0.0258
Pamijahan 0.0153 0.0000 0.0040 0.0038 0.0002 0.0123 0.0018 0.0007 0.0055 0.0437
Cibungbulang 0.0085 0.0000 0.0037 0.0047 0.0002 0.0172 0.0021 0.0033 0.0041 0.0439
Ciampea 0.0051 0.0001 0.0173 0.0053 0.0016 0.0279 0.0024 0.0038 0.0075 0.0712
Tenjolaya 0.0077 0.0001 0.0025 0.0022 0.0003 0.0072 0.0005 0.0007 0.0024 0.0235
Dramaga 0.0078 0.0000 0.0066 0.0046 0.0026 0.0175 0.0075 0.0042 0.0038 0.0546
Ciomas 0.0051 0.0000 0.0235 0.0122 0.0028 0.0157 0.0020 0.0012 0.0057 0.0681
Tamansari 0.0058 0.0001 0.0156 0.0038 0.0017 0.0107 0.0026 0.0012 0.0033 0.0447
Cijeruk 0.0065 0.0000 0.0138 0.0028 0.0015 0.0081 0.0014 0.0006 0.0034 0.0383
Cigombong 0.0096 0.0000 0.0097 0.0046 0.0036 0.0134 0.0015 0.0001 0.0040 0.0465
Caringin 0.0148 0.0000 0.0141 0.0043 0.0014 0.0213 0.0031 0.0037 0.0058 0.0686
Ciawi 0.0089 0.0000 0.0400 0.0054 0.0068 0.0181 0.0018 0.0157 0.0058 0.1024
Cisarua 0.0112 0.0000 0.0022 0.0060 0.0033 0.0380 0.0024 0.0043 0.0078 0.0752
Mgamendung 0.0089 0.0000 0.0017 0.0042 0.0022 0.0353 0.0014 0.0011 0.0042 0.0591
Sukaraja 0.0033 0.0000 0.0787 0.0089 0.0055 0.0256 0.0130 0.0010 0.0074 0.1435
Babakan
Madang 0.0039 0.0000 0.0520 0.0117 0.0167 0.0177 0.0011 0.0038 0.0070 0.1140
Sukamakmur 0.0167 0.0001 0.0007 0.0026 0.0001 0.0044 0.0002 0.0001 0.0015 0.0264
Cariu 0.0057 0.0001 0.0017 0.0023 0.0004 0.0153 0.0007 0.0007 0.0022 0.0291
Tanjungsari 0.0086 0.0001 0.0025 0.0024 0.0001 0.0062 0.0007 0.0003 0.0021 0.0230
Jonggol 0.0088 0.0004 0.0024 0.0048 0.0022 0.0239 0.0020 0.0014 0.0057 0.0516
Cileungsi 0.0031 0.0004 0.2588 0.0188 0.0226 0.0431 0.0047 0.0158 0.0185 0.3856
Klapanunggal 0.0086 0.0076 0.1823 0.0048 0.0072 0.0109 0.0013 0.0062 0.0036 0.2324
Gunung Putri 0.0014 0.0000 0.2988 0.0264 0.0176 0.1401 0.0599 0.0094 0.0192 0.5728
Citeureup 0.0034 0.0035 0.2299 0.0101 0.0607 0.0368 0.0036 0.0068 0.0127 0.3674
Cibinong 0.0048 0.0000 0.1464 0.0197 0.0142 0.0633 0.0352 0.0160 0.0270 0.3266
Bojonggede 0.0016 0.0000 0.0024 0.0123 0.0039 0.0246 0.0045 0.0018 0.0113 0.0623
Tajurhalang 0.0036 0.0000 0.0007 0.0056 0.0047 0.0086 0.0012 0.0001 0.0067 0.0312
Kemang 0.0058 0.0000 0.0034 0.0047 0.0023 0.0171 0.0020 0.0008 0.0081 0.0442
Rancabungur 0.0033 0.0000 0.0002 0.0023 0.0003 0.0063 0.0013 0.0001 0.0017 0.0156
Parung 0.0106 0.0000 0.0278 0.0050 0.0051 0.0268 0.0018 0.0020 0.0099 0.0891
Ciseeng 0.0207 0.0001 0.0053 0.0041 0.0002 0.0104 0.0014 0.0004 0.0037 0.0462
Gunung
Sindur 0.0144 0.0039 0.0552 0.0067 0.0107 0.0128 0.0027 0.0009 0.0049 0.1123
Rumpin 0.0064 0.0076 0.0039 0.0043 0.0014 0.0208 0.0016 0.0006 0.0046 0.0512
Cigudeg 0.0080 0.0075 0.0089 0.0035 0.0004 0.0149 0.0019 0.0012 0.0033 0.0494
Sukajaya 0.0084 0.0001 0.0006 0.0028 0.0001 0.0036 0.0003 0.0000 0.0007 0.0165
Jasinga 0.0090 0.0000 0.0046 0.0026 0.0002 0.0170 0.0011 0.0005 0.0032 0.0381
Tenjo 0.0047 0.0000 0.0010 0.0018 0.0001 0.0069 0.0011 0.0002 0.0021 0.0179
Parung
Panjang 0.0041 0.0001 0.0074 0.0059 0.0002 0.0243 0.0025 0.0023 0.0060 0.0529
Jumlah (Xi) 0.2990 0.0652 1.5867 0.2462 0.2069 0.8733 0.1787 0.1236 0.2475 3.8272
Rata2 0.0075 0.0016 0.0397 0.0062 0.0052 0.0218 0.0045 0.0031 0.0062 0.0957
Smaks = ln
(9*25) 5.4161
indeks perkembangan wilayah =
Stot/Smaks 0.7066
Sumber : BPS (2014) Diolah dari hasil analisis Entropi
44
Tabel 12. Nilai LQ Per Sektor-sektor Perekonomian di Kab. Bogor Tahun 2013
LI KO JA JUM
NO KECAMATAN TANI TMB IND DAG AKT KEU
GAS NS SA LAH
1 Nanggung 0.75 32.90 0.80 0.40 0.01 0.45 0.14 0.19 0.52 1
2 Leuwiliang 1.73 0.33 0.29 1.28 0.38 2.79 0.29 5.94 1.61 5
3 Leuwisadeng 3.34 0.10 0.22 1.95 0.45 2.34 0.77 2.89 3.32 5
4 Pamijahan 8.51 0.04 0.13 2.04 0.06 1.64 1.00 0.61 3.09 5
5 Cibungbulang 4.27 0.03 0.12 2.59 0.07 2.47 1.17 3.57 2.21 6
6 Ciampea 1.30 0.05 0.42 1.67 0.44 2.48 0.78 2.36 2.47 5
7 Tenjolaya 7.77 0.12 0.16 2.19 0.21 1.81 0.51 1.21 2.43 5
8 Dramaga 3.08 0.01 0.19 2.03 1.06 2.02 4.20 3.81 1.61 7
9 Ciomas 1.40 0.01 0.64 4.70 0.86 1.31 0.66 0.68 1.91 4
10 Tamansari 2.68 0.11 0.65 1.97 0.83 1.39 1.50 1.07 1.67 6
11 Cijeruk 3.68 0.01 0.67 1.71 0.87 1.18 0.92 0.59 2.06 4
12 Cigombong 4.65 0.04 0.36 2.37 1.84 1.73 0.80 0.10 2.05 5
13 Caringin 4.90 0.01 0.35 1.41 0.38 1.91 1.12 2.46 1.98 6
14 Ciawi 1.63 0.00 0.76 1.09 1.47 0.95 0.36 8.01 1.20 5
15 Cisarua 2.96 0.00 0.03 1.71 0.86 3.28 0.69 2.45 2.35 5
16 Megamendung 2.87 0.00 0.03 1.45 0.71 3.80 0.48 0.66 1.46 4
17 Sukaraja 0.31 0.00 1.09 1.17 0.68 0.86 2.14 0.19 0.94 3
18 Babakan
4
Madang 0.53 0.01 0.90 2.30 3.60 0.78 0.17 1.28 1.26
19 Sukamakmur 15.47 0.10 0.03 2.17 0.03 0.81 0.16 0.17 1.13 3
20 Cariu 4.11 0.26 0.08 1.72 0.28 3.28 0.52 0.97 1.62 4
21 Tanjungsari 8.98 0.25 0.16 2.50 0.04 1.55 0.78 0.57 2.15 4
22 Jonggol 3.55 0.41 0.06 2.16 0.87 2.97 0.90 1.12 2.61 5
23 Cileungsi 0.06 0.02 1.40 0.60 0.76 0.34 0.13 1.00 0.58 2
24 Klapanunggal 0.38 1.36 1.50 0.24 0.38 0.13 0.06 0.65 0.16 2
25 Gunung Putri 0.01 0.00 1.16 0.56 0.35 1.04 1.83 0.33 0.38 3
26 Citeureup 0.08 0.32 1.30 0.33 3.06 0.33 0.11 0.43 0.43 2
27 Cibinong 0.17 0.00 0.95 1.10 0.76 0.98 2.62 1.76 1.61 4
28 Bojonggede 0.41 0.00 0.05 5.22 1.38 2.48 1.86 1.18 4.71 6
29 Tajurhalang 2.38 0.00 0.03 4.77 3.96 1.63 0.99 0.14 5.90 5
30 Kemang 2.69 0.00 0.11 2.59 1.17 2.43 1.14 0.68 4.86 6
31 Rancabungur 4.60 0.02 0.02 3.70 0.43 2.47 2.28 0.16 2.72 5
32 Parung 2.37 0.00 0.57 1.19 1.24 1.82 0.44 0.87 2.64 5
33 Ciseeng 11.13 0.07 0.17 1.98 0.07 1.23 0.70 0.33 1.76 4
34 Gunung Sindur 2.45 2.21 0.98 1.21 2.15 0.54 0.50 0.25 0.84 4
35 Rumpin 2.57 12.78 0.11 1.98 0.54 2.61 0.76 0.40 2.08 5
36 Cigudeg 3.54 13.45 0.30 1.64 0.14 1.85 0.95 1.05 1.52 6
37 Sukajaya 12.26 0.40 0.05 4.19 0.10 1.14 0.35 0.07 0.83 3
38 Jasinga 5.16 0.05 0.18 1.49 0.07 2.77 0.63 0.51 1.87 4
39 Tenjo 5.91 0.05 0.08 2.44 0.11 2.33 1.57 0.33 2.89 5
40 Parung
6
Panjang 1.44 0.12 0.21 2.66 0.05 2.94 1.13 1.88 2.70
JUMLAH 146.1 65.7 17.3 80.5 32.7 70.9 38.1 52.9 80.1
Sumber : PDRB Kabupaten Bogor tahun 2013 Diolah dari hasil analisis LQ
46
Tabel 13 Struktur Sektor Ekonomi Basis Hasil Analisis Location Quotient (LQ)
Kecamatan di Wilayah Kabupaten Bogor
SEKTOR BASIS
NO KECAMATAN JUMLAH
PRIMER SEKUNDER TERSIER
1 Nanggung TMB - 1
2 Leuwiliang TANI LIGAS DAG, KEU, JASA 5
3 Leuwisadeng TANI LIGAS DAG, KEU, JASA 5
4 Pamijahan TANI LIGAS DAG, AKT, JASA 5
5 Cibungbulang TANI LIGAS DAG, AKT, KEU, JASA 6
6 Ciampea TANI LIGAS DAG, KEU, JASA 5
7 Tenjolaya TANI LIGAS DAG, KEU, JASA 5
8 Dramaga TANI LIGAS, KONS DAG, KEU, JASA, AKT 7
9 Ciomas TANI LIGAS DAG, JASA 4
10 Tamansari TANI LIGAS DAG, AKT, KEU, JASA 6
11 Cijeruk TANI LIGAS DAG, JASA 4
12 Cigombong TANI LIGAS, KONS DAG, JASA 5
13 Caringin TANI LIGAS DAG, AKT, KEU, JASA 6
14 Ciawi TANI LIGAS, KONS KEU, JASA 5
15 Cisarua TANI LIGAS DAG, KEU, JASA 5
16 Megamendung TANI LIGAS DAG, JASA 4
17 Sukaraja IND, LIGAS AKT 3
18 Babakan Madang LIGAS, KONS KEU, JASA 4
19 Sukamakmur TANI LIGAS JASA 3
20 Cariu TANI LIGAS DAG, JASA 4
21 Tanjungsari TANI LIGAS DAG, JASA 4
22 Jonggol TANI LIGAS DAG, KEU, JASA 5
23 Cileungsi IND KEU 2
24 Klapanunggal TMB IND 2
25 Gunung Putri IND DAG, AKT 3
26 Citeureup IND, KONS 2
27 Cibinong LIGAS AKT, KEU, JASA 4
28 Bojonggede LIGAS, KONS DAG, AKT, KEU, JASA 6
29 Tajurhalang TANI LIGAS, KONS DAG, JASA 5
30 Kemang TANI LIGAS, KONS DAG, AKT, JASA 6
31 Rancabungur TANI LIGAS DAG, AKT, JASA 5
32 Parung TANI LIGAS, KONS DAG, JASA 5
33 Ciseeng TANI LIGAS DAG, JASA 4
34 Gunung Sindur TANI, TMB LIGAS, KONS 4
35 Rumpin TANI, TMB LIGAS DAG, JASA 5
36 Cigudeg TANI, TMB LIGAS DAG, KEU, JASA 6
37 Sukajaya TANI LIGAS DAG 3
38 Jasinga TANI LIGAS DAG, JASA 4
39 Tenjo TANI LIGAS DAG, AKT, JASA 5
40 Parung Panjang TANI LIGAS DAG, AKT, KEU, JASA 6
Sumber : PDRB Kabupaten Bogor tahun 2013 Diolah dari hasil analisis LQ
Keterangan :
Tani : Pertanian Dag : Perdagangan
Tmb : Pertambangan dan Pengalian Akt : Angkutan dan Komunikasi
Ind : Industri Pengolahan Lemb.Keu Persewaan dan Jasa perusahaan
Ligas : Listrik, gas dan air minum Jasa : Jasa-jasa
Kons : Bangunan dan konstruksi
48
Tabel 14. Jumlah komoditas unggulan sub sektor pertanian berdasarkan Hasil
Shift Share Analysis (SSA) di Kabupaten Bogor
Jumlah sub sektor yang memiliki nilai SSA Positif (Mengalami pertumbuhan)
e. Subsektor Perikanan.
Kecamatan Kemang merupakan kecamatan dengan jumlah komoditas
unggulan subsektor perikanan terbanyak di Kabupaten Bogor, yaitu sebanyak 2
komoditas unggulan yang terdiri dari komoditas ikan kolam air tenang dan ikan
kolam jaring apung. Kecamatan Tenjolaya, Cijeruk, Ciawi, Cisarua, Cigudeg, dan
Jasinga tidak memiliki komoditas unggulan subsektor perikanan yang menjadi
komoditas unggulan. Ikan kolam air tenang merupakan komoditas subsektor
perikanan yang menjadi komoditas unggulan di Kabupaten Bogor, karena jumlah
komoditas unggulan ikan kolam air tenang paling banyak menyebar di 24
kecamatan.
f. Subsektor Peternakan
Kecamatan Cileungsi merupakan kecamatan dengan jumlah komoditas
unggulan subsektor peternakan terbanyak di Kabupaten Bogor, yaitu sebanyak 10
komoditas unggulan yang terdiri dari komoditas ternak kambing, sapi potong,
domba, anjing Peliharaan, anjing liar, kelinci, kuda, kucing, kerbau, dan ayam
buras. Kecamatan Pamijahan, Ciampea, Dramaga, , Bojong Gede, Tajurhalangdan
Gunung Sindur hanya memiliki 1 komoditas unggulan subsektor peternakan yang
menjadi komoditas unggulan. Ayam buras merupakan komoditas subsektor
peternakan yang menjadi komoditas unggulan di Kabupaten Bogor, karena jumlah
komoditas unggulan ayam buras paling banyak menyebar di 20 kecamatan.
Tabel 15. Efisiensi jumlah sarana prasarana jalan terhadap capaian PDRB
Kecamatan di Kabupaten Bogor
Input
Input
Input
Output
(PDRB)
Efficie (Jumlah
(Panjang
(Persenta
Kecamatan
Hasil
Peers
ncy
Ruas
Ruas
se
Jalan
Data
Jalan)
Jalan)
Baik)
Analisis
Nanggung
0.119
16
75.683
59.5
696,271
5,854,524
25
Leuwiliang
0.075
14
59.234
59.11
438,552
5,816,150
25
Leuwisadeng
0.040
6
18.4
92.03
136,371
3,432,138
25
Pamijahan
0.030
15
55.47
87.43
257,807
8,602,706
25
Cibungbulang
0.034
13
40.69
90.91
256,405
7,589,874
25
Ciampea
0.054
15
45.856
98.91
459,504
8,554,231
25
Tenjolaya
0.027
8
25.012
98.8
124,210
4,665,096
25
Dramaga
0.050
15
34.085
88.56
318,803
6,358,782
25
Ciomas
0.109
12
21.185
98.58
431,036
3,950,689
25
Tamansari
0.033
17
41.518
92.77
259,104
7,744,694
25
Cijeruk
0.037
12
31.548
98.73
217,584
5,884,997
25
Cigombong
0.035
20
41.177
93.69
269,362
7,681,274
25
Caringin
0.069
20
51.75
63.38
428,494
6,236,298
25
Ciawi
0.101
14
37.576
90.69
706,655
7,009,769
25
Cisarua
0.084
14
32.4
90.43
510,460
6,043,547
25
Megamendung
0.057
11
37.72
86.48
401,838
7,035,883
25
Sukaraja
0.144
17
44.545
88.1
1,193,368
8,309,877
25
Babakan
Madang
0.130
9
34.425
75.89
837,424
6,420,336
25
Sukamakmur
0.026
13
80.572
61.24
157,109
6,025,732
25
Cariu
0.030
6
32.403
78.09
166,578
5,558,944
25
Tanjungsari
0.016
8
49.67
77.15
122,238
7,411,926
25
Jonggol
0.041
9
45.05
79.02
317,176
7,775,201
25
Cileungsi
0.939
11
32.615
61.83
5,712,096
6,083,785
25
Klapanunggal
0.627
5
30.965
53.98
2,904,922
4,632,453
25
Gunung
Putri
1.000
10
49.67
94.16
9,264,907
9,264,907
25
Citeureup
0.619
11
42.775
91.35
4,938,315
7,977,855
25
Cibinong
0.366
27
56.135
91.27
3,286,529
8,980,544
25
Bojonggede
0.054
8
40.822
74.28
392,394
7,308,807
25
Tajurhalang
0.023
10
39.52
95.45
169,255
7,371,635
25
Kemang
0.049
12
27.92
97.85
256,930
5,207,896
25
Rancabungur
0.015
7
28.25
91.15
78,282
5,269,451
25
Parung
0.088
11
36.3
90.5
597,002
6,771,011
25
Ciseeng
0.048
8
31.497
76.39
282,547
5,875,671
25
Gunung
Sindur
0.099
14
44.823
90.59
827,276
8,360,240
25
Rumpin
0.074
16
73.249
42.03
305,441
4,135,557
25
Cigudeg
0.062
16
57.13
47.05
285,626
4,629,502
25
Sukajaya
0.016
6
47.85
61.62
86,984
5,558,944
25
Jasinga
0.026
19
75.13
86.65
225,035
8,525,958
25
Tenjo
0.011
11
46.54
86.76
91,303
8,536,781
25
Parung
Panjang
0.046
8
51.755
71.79
327,014
7,063,803
25
MEAN
0.138
Diolah dari hasil analisis DEA
54
Hirarki Wilayah
Analisis hirarki wilayah Kabupaten Bogor dikaji dengan analisis skalogram.
Analisis skalogram dibangun untuk mengetahui tingkat perkembangan suatu
wilayah berdasarkan aktivitas sosial, ekonomi, serta mengidentifikasi tingkat
kesejahteraan, luas wilayah dan aksesibilitas penduduk ke pusat-pusat pelayanan.
Ketersediaan fasilitas tidaklah seragam di seluruh kecamatan. Oleh karena itu,
penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hirarki wilayah kecamatan yang ada di
Kabupaten Bogor.
Terdapat 30 variabel yang digunakan dalam analisis skalogram, yang terbagi
menjadi 9 indeks, yaitu: (1) Indeks jumlah penduduk, (2) Indeks fasilitas
pendidikan, (3) Indeks fasilitas kesehatan, (4) Indeks fasilitas sosial, (5) Indeks
fasilitas ekonomi, (6) Indeks fasilitas Jasa, (7) Indeks aksesibilitas ke fasilitas
pendidikan, (8) Indeks aksesibilitas ke fasilitas kesehatan, (9) Indeks aksesibilitas
ke fasilitas ekonomi, dan (10) Indeks aksesibilitas ke fasilitas jasa.
Pada analisis skalogram, tingkat perkembangan wilayah dapat dicerminkan
oleh nilai Indeks Perkembangan Kecamatan (IPK), semakin tinggi nilai IPK maka
semakin berkembang/maju wilayah tersebut dibandingkan dengan wilayah
lainnya, sehingga wilayah tersebut dapat menjadi pusat pelayanan bagi wilayah-
wilayah disekitarnya atau bagi wilayah-wilayah yang memiliki nilai IPK lebih
rendah. Hasil analisis hirarki wilayah ditampilkan pada Tabel 16 dan Tabel 17.
Hasil analisis skalogram tahun 2013 menunjukkan bahwa, nilai IPK rata-
rata berkisar 39,879 dan nilai Standar Deviasi sebesar 9,654. Wilayah dengan IPK
tertinggi pada tahun 2013 adalah kecamatan Cibinong. Secara umum tingkat
hirarki wilayah Kabupaten Bogor tahun 2013 masih banyak kecamatan yang
berada pada hirarki III. Sebanyak 57,5 persen (23 kecamatan) di Kabupaten Bogor
masih berada di hirarki III (kurang maju). Hal ini dapat dilihat dari masih
minimnya jumlah fasilitas sarana prasarana masyarakat yang tinggal di daerah
tersebut. Disamping itu juga ditandai dengan masih sulitnya aksesibilitas/
kemudahan pencapaian dalam memanfaatkan fasilitas sarana prasarana tersebut.
Kecamatan yang berada pada hirarki II sebanyak 32,5 persen (13 kecamatan) dan
kecamatan yang berada pada hirarki I sebanyak 10 persen (4 kecamatan).
Perkembangan wilayah Kabupaten Bogor tahun 2013 secara spasial dapat
disajikan pada Gambar 9. Pada Gambar 9 dapat terlihat bahwa, wilayah yang
secara geografis berbatasan dengan Kota Bogor memiliki tingkat hirarki wilayah
yang cukup baik, seperti: Kecamatan Cibinong dengan tingkat Hirarki I,
Kecamatan Ciawi, Caringin, Ciomas, Dramaga, Citeureup dan Bojong gede
dengan tingkat Hirarki II. Selain Kecamatan Cibinong, Wilayah di Kabupaten
Bogor yang memiliki tingkat hirarki I berada di wilayah bagian barat berbatasan
dengan Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Lebak yaitu Kecamatan Leuwiliang,
dan wilayah bagian timur yang berbatasan dengan Kabupaten Bekasi dan
Kabupaten Karawang yaitu Kecamatan Cileungsi dan Kecamatan Cariu.
Kecamatan dengan tingkat Hirarki III sebagian besar berada pada wilayah
Kabupaten Bogor bagian barat.
56
Sindur (IPK 36,366), Pamijahan (IPK 36,126), Cigudeg (IPK 35,842), Rumpin
(IPK 35,806), Tenjo (IPK 35,549), Ciseeng (IPK 35,355), Parung Panjang
(IPK 34,758), Nanggung (IPK 34,633), Ciampea (IPK 34,584), Klapanunggal
(IPK 34,242), Sukaraja (IPK 33,706), Gunung Putri (IPK 32,370),
Leuwisadeng (IPK 30,885), Tajurhalang (IPK 30,768), Sukamakmur (IPK
30,460), Cijeruk (IPK 29,624), Sukajaya (IPK 23,979), Tamansari (IPK
19,547), Hasil selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 15.
kendaraan/jam. Jumlah orang atau kendaraan yang masuk atau keluar dari suatu
luas tanah tertentu dalam satu hari (atau satu jam) mudah dihitung untuk
mendapatkan bangkitan dan tarikan pergerakan.
Pergerakan dapat dikalsifikasikan berdasarkan 3 hal penting, yaitu :
2. Berdasarkan Waktu
Pergerakan biasanya dikelompokkan menjadi pergerakan pada jam sibuk
dan pada jam tidak sibuk. Proporsi pergerakan yang dilakukan oleh setiap tujuan
pergerakan sangat bervariasi sepanjang hari. pergerakan pada selang jam sibuk
pagi hari terjadi antara jam 7.00 sampai dengan jam 9.00 pagi dan jam tidak sibuk
berkisar antara jam 10.00 sampai dengan jam 12.00 siang. Kebanyakan
pergerakan pada jam sibuk pagi merupakan pergerakan utama yang harus
dilakukan setiap hari untuk tujuan bekerja dan pendidikan. Pergerakan untuk
tujuan birokrasi, sosial dan rekreasi terjadi baik pada jam sibuk dan tidak sibuk.
Pada jam sibuk pagi hari akan terjadi arus lalulintas perjalanan orang
menuju ke pusat kota dari sekitar daerah perumahan, sedangkan jam sibuk sore
hari dicirikan oleh arus lalulintas perjalanan orang dari pusat kota ke sekitar
daerah perumahan. Arus lalulintas ini persentasenya sekitar 50−70% dari total
jumlah perjalanan harian yang dibangkitkan di dalam daerah perkotaan, dan
karena itu merupakan faktor terpenting yang membentuk pola perjalanan orang di
kota.
61
Tabel 18. Pergerakan orang yang masuk ke setiap Kecamatan di Kabupaten Bogor
Tahun 2013 (orang/tahun).
Pergerakan
Orang
Ke
Suatu
Wilayah/
No
Kecamatan
Kecamatan
(Orang/
Tahun)
1
Nanggung
23,843,891
2
Leuwiliang
35,858,463
3
Leuwisadeng
17,921,254
4
Pamijahan
34,453,554
5
Cibungbulang
22,786,464
6
Ciampea
39,007,095
7
Tenjolaya
13,101,222
8
Dramaga
21,180,488
9
Ciomas
21,872,814
10
Tamansari
16,605,848
11
Cijeruk
15,428,616
12
Cigombong
47,359,332
13
Caringin
23,906,798
14
Ciawi
29,418,834
15
Cisarua
33,754,440
16
Megamendung
18,924,019
17
Sukaraja
48,367,843
18
Babakan
Madang
25,832,899
19
Sukamakmur
18,902,039
20
Cariu
11,873,338
21
Tanjungsari
10,265,520
22
Jonggol
17,101,377
23
Cileungsi
49,917,577
24
Klapanunggal
39,694,103
25
Gunung
Putri
74,733,613
26
Citeureup
39,502,841
27
Cibinong
80,906,118
28
Bojonggede
37,659,474
29
Tajurhalang
23,974,117
30
Kemang
39,017,854
31
Rancabungur
16,759,355
32
Parung
17,359,553
33
Ciseeng
18,151,363
34
Gunung
Sindur
23,912,570
35
Rumpin
20,935,187
36
Cigudeg
20,733,803
37
Sukajaya
18,185,305
38
Jasinga
18,932,470
39
Tenjo
18,947,325
40
Parung
Panjang
34,994,025
Sumber: DLLAJ Kab. Bogor (2012) diolah dari MAT 2013
63
Tabel 19. Hasil Pembobotan Kriteria dan Nilai CR Berdasarkan analisis AHP
Consistency
No Kriteria Bobot
Ratio
1 Tingkat Hirarki Wilayah 0,2526
2 Keunggulan kompetitif 0,2311
0,011
3 Keunggulan komparatif 0,1943
4 Perkembangan aktifitas ekonomi 0,1300
5 Pergerakan Orang ke suatu wilayah 0,1185
6 Efisiensi Pembangunan Wilayah 0,0735
Jumlah 1,0000
Gambar 11. Peta Arahan Lokasi Penanganan Jaringan Jalan di Kabupaten Bogor
69
Pada tahap ini Anggaran yang tersedia sebesar Rp. 442.107.749.720, dimana
anggaran tersebut cukup untuk membiayai penanganan jalan di ke-16
Kecamatan tersebut dengan total kebutuhan biaya penanganan jalan sebesar
Rp. 432.902.325.748.
• Tahap II penanganan jalan terhadap 9 Kecamatan, Yaitu :
1. Kecamatan Cisarua terdiri dari 14 ruas jalan (Cilember – Batulayang,
Batulayang – Ciburial, Cisarua – Cikopo Selatan, Cisarua – Citeko,
Cisarua – Batulayang, Cibereum – Taman Safari, Pasar Cisarua – Kopo,
Jalan Masuk Perkebunan Gunung Mas, Tugu – Ciburial, Cibereum –
Batulayang, Cisarua – Jogjogan, Jalan Masuk Gantole, Kopo – Cijulang,
Kopo – Citeko).
2. Kecamatan Bojonggede terdiri dari 8 ruas jalan (Sukahati – Jampang,
Cilebut – Citayam, Ragjaya – Kampung Pulo, Cimanggis – Kencana,
Kemang – Kedung Waringin, Bojong Gede – kedung Waringin,
Cimanggis – Waringin Jaya, Pabuaran – Susukan).
3. Kecamatan Cigombong terdiri dari 19 ruas jalan (Ciburayut – Loji,
Ciburayut – Warung Menteng, Ciburayut – Sela Awi, Ciburayut – Pasir
Jaya, Cigombong – Cinangka, Lengis – Ciadeg, Cibadak – Cisalada,
Cigombong – Cisalada, Cisalada – Benteng, Palalangon – Loji, Cisalada
– Palalangon, Jalan Pasar Cigombong, SPN Lido – Srogol, Ciburayut –
Padurenan, Muara Jaya – Ciadeg, Bohlam – Ciburuy, Cibadak – Kawung
Luwuk, Padurenan – Ciburuy, Bohlam – Srogol).
4. Kecamatan Tanjungsari terdiri dari 7 ruas jalan (Tanjungsari –
Sukawangi, Nyengcle – Gunung Batu, Pasir Tanjung - Nyengcle,
Pamipiran – Cikutamahi, Bantarkuning – Sirnarasa, Tanjungrasa –
Nyengcle, Lingkar Kantor Kecamatan Tanjungsari).
5. Kecamatan Tenjolaya terdiri dari 7 ruas jalan (Tenjolaya – Gunung
Malang, Gunung Malang – Ciherang, Situ Daun – Gunung Malang, Jalan
Lingkar Situ Daun, Cinangneng – Cikupa, Budi Asih – Pasir Ipis,
Cibitung – Pasar Salasa).
6. Kecamatan Jasinga terdiri dari 19 ruas jalan ( Bagoang – Jayabaya,
Jasinga – Tenjo, Jasinga – Koleang, Koleang – Lebak Pinang, Ngasuh –
Koleang, Ngasuh Cileuksa, Sipak – Pangrading, Jalan SMA Jasinga,
Barengkok – Citatah, Koleang – Neglasari, Cicanggong – Kampung
Pamikul, Pangrading – Kembang Kuning, Gembor 0 Kembang Kuning,
Cikopomanyak – Neglasari, Pangradin – Pamegar Sari, Dusun Tipar –
Argapura, Jalan lingkar Kota jasinga, Mekar Jaya – Kalong Sawah).
7. Kecamatan Babakan Madang terdiri dari 9 ruas jalan (Cijayanti – Pasir
Karet, Cijayanti – Babakan Madang, Citaringgul – Babakan Madng,
Babakan Madang – Sukamantri, Bojong Koneng – Tapos, Jalan Masuk
Gunung Pancar, Sukamntri – Karang Tengah, Karang Tengah – Cibadak,
Pasir Karet – Bojong Koneng).
8. Kecamatan Klapanunggal terdiri dari 5 ruas jalan (Kalapanunggal –
Cipeucang, Bojong Linggar Mukti, Klapanunggal – Dayeuh, Jalan
Masuk TPPST Nambo).
9. Kecamatan Tamansari terdiri dari 15 ruas jalan (Buniaga – Kampung
Baru, Mangga Dua – Gadog, Cibogel – Kabandungan, Kota Batu –
Ciapus, Ciapus – Gadog, Pangkalan – Sukaluyu, Cibeureum –
74
Gambar 12. Peta Jaringan Jalan dan Tahapan Penanganan Jalan di Kab. Bogor
77
Saran
Beberapa saran yang dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Upaya peningkatan perkembangan aktivitas ekonomi di seluruh kecamatan di
Kabupaten Bogor perlu dilakukan untuk memacu perkembangan sosial
ekonomi, penurunan kesenjangan antar wilayah (kesenjangan pembangunan)
dan pemeliharaan kelestarian lingkungan hidup di suatu wilayah. Upaya
tersebut harus dilakukan berdasarkan potensi sektor aktifitas perekonomian,
kondisi sosial ekonomi, budaya dan keadaan geografis yang berbeda-beda.
2. Perlu dilakukan upaya pemberdayaan aktivitas yang mampu meningkatkan
perekonomian lokal wilayah yang berbasis potensi sumberdaya dan
menciptakan keterkaitan antar sektor basis disatu kecamatan maupun
keterkaitan antar sektor komoditas unggulan dengan kecamatan disekitarnya.
Kegiatan investasi juga diharapkan agar diarahkan pada sektor ungulan
sehingga akan meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi daerah.
78
DAFTAR PUSTAKA
Leuwiliang 34,379 1,579 75,679 20,966 6,148 222,217 4,021 47,106 26,456 438,552
Leuwisadeng 20,689 146 18,052 9,943 2,254 57,807 3,379 7,118 16,983 136,371
Pamijahan 99,605 101 20,254 19,637 577 76,613 8,258 2,858 29,903 257,807
Cibungbulang 49,715 95 18,853 24,803 695 114,753 9,642 16,540 21,308 256,405
Ciampea 27,160 243 115,577 28,577 7,451 206,819 11,491 19,596 42,589 459,504
Tenjolaya 43,815 169 12,188 10,173 940 40,851 2,037 2,722 11,316 124,210
Dramaga 44,567 19 36,822 24,170 12,455 116,582 42,922 21,991 19,276 318,803
Ciomas 27,379 45 166,779 75,572 13,679 102,346 9,096 5,297 30,844 431,036
Tamansari 31,587 324 101,411 19,081 7,853 65,090 12,453 5,025 16,281 259,104
Cijeruk 36,384 32 88,067 13,911 6,908 46,733 6,397 2,303 16,849 217,584
Cigombong 56,920 113 57,450 23,860 18,180 84,715 6,866 508 20,750 269,362
Caringin 95,390 54 89,757 22,563 6,009 148,499 15,313 19,052 31,857 428,494
Ciawi 52,261 - 323,632 28,781 38,032 121,717 8,143 102,378 31,711 706,655
Cisarua 68,650 - 10,314 32,548 16,192 303,888 11,280 22,611 44,978 510,460
Megamendung 52,323 - 7,764 21,725 10,439 276,549 6,238 4,815 21,983 401,838
Cariu 31,065 481 7,829 10,663 1,705 98,988 2,778 2,931 10,138 166,578
Tanjungsari 49,871 338 11,973 11,426 166 34,288 3,066 1,256 9,853 122,238
Jonggol 51,135 1,436 11,444 25,516 10,099 170,955 9,140 6,406 31,044 317,176
Tajurhalang 18,268 - 3,002 30,117 24,619 50,023 5,352 419 37,456 169,255
Kemang 31,420 8 16,912 24,845 11,064 113,358 9,371 3,140 46,814 256,930
Rancabungur 16,343 20 868 10,804 1,248 35,085 5,711 222 7,981 78,282
Parung 64,267 - 205,422 26,571 27,184 196,697 8,323 9,421 59,116 597,002
Ciseeng 142,812 205 28,287 20,869 767 62,960 6,328 1,675 18,645 282,547
Gunung Sindur 92,180 20,183 488,882 37,452 65,138 80,352 13,198 3,769 26,122 827,276
Rumpin 35,644 43,020 20,183 22,613 6,102 144,350 7,457 2,188 23,884 305,441
Cigudeg 45,920 42,363 51,923 17,498 1,428 96,041 8,677 5,443 16,334 285,626
Sukajaya 48,430 385 2,478 13,616 332 17,928 978 113 2,722 86,984
Jasinga 52,701 126 23,909 12,475 563 112,880 4,511 2,094 15,775 225,035
Tenjo 24,504 47 4,381 8,328 359 38,624 4,602 543 9,915 91,303
Parung Panjang 21,434 448 41,979 32,441 566 174,071 11,867 11,096 33,113 327,014
82
Lampiran 2. Hasil Analisis LQ & SSA terhadap Nilai Hasil Produksi Sub sektor
Pertanian Tanaman Pangan di Kabupaten Bogor.
PADI KACANG
PADI GOGO JAGUNG TALAS
KECAMATAN SAWAH KEDELAI
LQ SSA LQ SSA LQ SSA LQ SSA LQ SSA
Nanggung 1.28 0.39 0.17 -0.25 0.00 -1.00 0.35 -0.40 0.00
Leuwiliang 1.24 0.14 0.00 -1.00 0.00 0.26 -0.73 0.00
Leuwisadeng 1.25 0.04 0.00 -1.00 3.10 7.29 0.33 -0.50 0.00
Pamijahan 1.19 0.08 0.00 -1.00 0.00 0.08 -0.92 0.00
Cibungbulang 0.71 0.15 0.00 0.00 0.31 0.44 0.00
-
Ciampea 0.79 0.06 0.00 0.00 -1.00 0.60 0.00 -1.00
Tenjolaya 0.89 0.08 0.00 0.00 0.29 -0.68 0.00
-
Dramaga 0.49 0.27 0.00 0.00 -1.00 2.05 0.12 0.00 -1.00
-
Ciomas 0.69 0.10 0.00 0.00 -1.00 4.78 2.85 0.00
-
Tamansari 0.53 0.01 0.06 -0.90 0.00 -1.00 6.20 -0.57 0.00 -1.00
Cijeruk 0.86 0.01 0.00 -1.00 0.00 10.04 -0.44 0.00
Cigombong 0.60 0.69 0.43 0.78 0.00 -1.00 4.20 35.55 0.00
Caringin 1.20 0.29 0.00 -1.00 0.00 1.58 1.74 0.00
Ciawi 1.09 0.22 0.00 0.00 3.70 3.40 0.00
Cisarua 1.14 0.47 0.00 4.05 1.65 0.07 0.00 -1.00
Megamendung 0.97 0.33 0.00 0.00 6.11 -0.01 0.00 -1.00
Sukaraja 0.13 2.02 0.00 0.00 5.27 1.93 0.00
Babakan Madang 0.47 0.37 0.00 0.00 2.13 1.33 0.00
Sukamakmur 1.08 0.90 0.42 -0.63 5.15 27.62 0.00 0.00
Cariu 1.31 0.22 0.59 -0.49 4.82 31.17 0.00 0.00
Tanjungsari 1.28 0.33 1.13 -0.05 4.98 5.53 0.00 0.00
Jonggol 1.27 0.19 1.22 -0.18 0.00 -1.00 0.00 0.00
Cileungsi 1.20 0.15 0.20 -0.89 0.00 -1.00 0.00 0.00
Klapanunggal 1.22 0.65 2.96 -0.34 0.00 0.00 0.00
Gunung Putri 0.71 0.25 0.00 -1.00 0.00 0.00 -1.00 0.00
-
Citeureup 0.23 0.23 0.00 0.00 0.00 0.00
-
Cibinong 0.12 0.04 0.00 1.17 -0.43 2.21 0.05 0.00
Bojonggede 0.26 1.72 0.00 0.00 0.00 296.41
-
Tajurhalang 0.40 0.05 0.00 0.00 0.00 0.00 -1.00
-
Kemang 0.42 0.12 0.00 0.00 2.10 -0.51 0.00
-
Rancabungur 0.70 0.41 0.00 0.00 -1.00 0.00 0.00
-
Parung 0.47 0.42 0.00 0.00 -1.00 0.00 0.00
Ciseeng 0.95 0.14 0.00 0.00 -1.00 0.00 0.00
Gunung Sindur 0.76 0.85 0.05 0.00 -1.00 0.00 0.00
Rumpin 1.15 0.22 0.00 -1.00 0.00 -1.00 0.00 -1.00 0.00
Cigudeg 1.23 0.31 0.50 -0.72 0.00 -1.00 0.00 -1.00 0.00
Sukajaya 1.28 0.27 0.49 -0.59 0.00 0.52 -0.59 0.00
Jasinga 1.15 0.28 4.90 6.96 0.00 0.00 -1.00 0.00
Tenjo 1.10 0.25 15.15 0.16 0.00 -1.00 0.00 0.00 -1.00
Parung Panjang 1.21 0.29 6.53 2.82 2.78 0.00 0.00
83
Lampiran 2.
(Lanjutan)
KACANG HIJAU KACANG TANAH UBI KAYU UBI JALAR
KECAMATAN
LQ SSA LQ SSA LQ SSA LQ SSA
-
Nanggung 0.00 0.58 0.09 0.17 0.32 0.14 0.56
-
Leuwiliang 0.00 0.23 -0.86 0.30 -0.69 0.29 0.52
-
Leuwisadeng 0.00 0.00 -1.00 0.32 -0.19 0.08 0.67
Pamijahan 0.00 0.08 -0.68 0.41 0.78 0.67 0.07
Cibungbulang 0.00 0.74 0.51 1.42 1.67 3.73 0.17
-
Ciampea 0.00 1.37 2.55 1.70 -0.31 1.88 0.66
-
Tenjolaya 0.00 0.00 -1.00 1.07 -0.21 2.53 0.53
Dramaga 0.00 1.40 0.12 1.01 0.88 7.04 1.57
Ciomas 0.00 1.01 1.39 9.92 2.95 1.54
Tamansari 0.00 2.24 -0.38 1.99 0.82 3.01 0.39
-
Cijeruk 0.00 1.49 -0.60 0.97 -0.52 0.81 0.75
Cigombong 0.00 2.45 3.52 2.14 13.00 2.09 5.47
-
Caringin 0.00 1.27 0.36 0.27 -0.20 0.53 0.15
-
Ciawi 0.00 2.62 0.46 0.46 0.50 0.82 0.21
Cisarua 0.00 1.36 -0.43 0.53 -0.36 0.49 0.46
-
Megamendung 0.00 3.68 -0.24 0.42 -0.85 1.84 0.67
-
Sukaraja 0.00 0.83 -0.04 4.87 -0.75 0.40 0.22
Babakan Madang 0.00 2.30 7.00 3.21 -0.52 1.40 5.89
Sukamakmur 0.00 0.00 -1.00 1.08 -0.11 0.11 0.67
-
Cariu 15.38 -0.88 0.56 -0.62 0.05 -0.80 0.00 1.00
-
Tanjungsari 6.45 -0.96 0.65 1.23 0.14 0.98 0.00 1.00
Jonggol 0.00 -1.00 0.05 -0.88 0.20 -0.22 0.11 1.97
-
Cileungsi 0.00 -1.00 1.61 -0.63 0.54 -0.35 0.21 0.73
-
Klapanunggal 0.00 -1.00 0.45 -0.46 0.38 0.20 0.02 0.63
Gunung Putri 0.00 6.83 0.15 2.61 0.22 0.42
-
Citeureup 0.00 0.13 -0.50 5.00 -0.48 0.06 0.22
-
Cibinong 0.00 1.32 -0.58 5.23 -0.35 0.22 0.76
-
Bojonggede 0.00 13.64 -0.10 2.80 -0.62 5.15 0.58
Tajurhalang 0.00 5.49 0.00 3.42 0.35 2.04 2.00
Kemang 0.00 12.80 0.66 2.64 0.42 3.20 0.68
-
Rancabungur 0.00 8.57 0.19 1.27 -0.70 4.06 0.54
Parung 0.00 4.44 0.29 3.25 1.71 1.63 0.01
Ciseeng 0.00 3.91 1.29 1.20 0.07 1.33 0.84
-
Gunung Sindur 0.00 1.70 -0.83 2.22 -0.58 0.99 0.75
-
Rumpin 0.00 0.22 -0.80 0.79 -0.05 0.19 0.55
-
Cigudeg 0.00 0.48 -0.59 0.26 -0.17 0.48 0.37
-
Sukajaya 0.00 0.00 0.14 -0.56 0.13 0.61
-
Jasinga 0.00 1.19 0.11 0.52 -0.16 0.15 0.55
Tenjo 1.79 0.69 0.13 0.21 -0.41 0.18 0.36
Parung Panjang 0.00 0.50 0.43 0.16 0.29 0.14 0.79
84
Lampiran 3. Hasil Analisis LQ & SSA terhadap Nilai Hasil Produksi Sub sektor
Pertanian Tanaman Buah - Buahan di Kabupaten Bogor.
ALPUKAT BELIMBING DUKU DURIAN JAMBU BIJI
KECAMATAN LQ SSA LQ SSA LQ SSA LQ SSA LQ SSA
85
Lampiran 3.
(Lanjutan)
JERUK JERUK
KECAMATAN JAMBU AIR KEPROK/SIAM BESAR MANGGA MANGGIS
LQ SSA LQ SSA LQ SSA LQ SSA LQ SSA
86
Lampiran 3.
(Lanjutan)
NANGKA NENAS PEPAYA PISANG RAMBUTAN
KECAMATAN
LQ SSA LQ SSA LQ SSA LQ SSA LQ SSA
-
Nanggung 0.32 0.09 1.00 0.79 1.37 0.81 0.07 -0.94
-
Leuwiliang 0.07 -0.09 0.03 10.33 0.19 0.68 0.49 0.50 0.09 -0.41
-
Leuwisadeng 0.35 0.12 0.07 5.21 4.22 11.22 0.95 0.10 0.00 -1.00
-
Pamijahan 0.78 -0.80 0.01 -0.73 1.10 -0.72 0.44 0.51 0.77
Cibungbulang 0.60 -0.34 0.03 0.24 2.34 -0.50 1.48 0.15 0.02 -0.99
Ciampea 0.24 -0.70 0.00 3.04 -0.48 1.54 1.00 0.06 -0.91
-
Tenjolaya 0.38 -0.91 0.01 -0.69 0.20 -0.88 0.60 0.29 0.00 -1.00
Dramaga 0.00 -1.00 0.00 0.50 1.69 -0.24 1.65 4.41 0.30 0.33
-
Ciomas 0.14 0.50 0.00 -1.00 0.24 -0.86 0.84 0.87 2.51 -0.02
Tamansari 1.32 -0.58 5.67 -0.60 0.18 -0.77 1.26 0.11 0.52 -0.78
-
Cijeruk 3.20 14.12 8.04 1.90 0.46 1.50 0.39 0.47 0.02 -0.94
Cigombong 1.91 -0.13 0.15 -0.04 0.83 -0.29 0.87 1.44 1.89 152.65
Caringin 0.45 7.57 0.15 52.68 0.82 2.25 0.58 1.66 0.73 54.00
-
Ciawi 0.71 -0.86 0.34 3.50 1.39 -0.78 1.56 0.59 0.40 -0.94
-
Cisarua 0.00 -1.00 0.00 0.00 0.40 0.73 0.00 -1.00
-
Megamendung 1.07 -0.79 0.17 -0.49 3.16 -0.94 0.57 0.97 0.32 -0.69
-
Sukaraja 1.06 0.09 0.00 -1.00 2.99 0.73 0.77 0.27 0.32 -0.87
-
Babakan Madang 1.38 -0.33 0.00 -1.00 0.24 -0.95 0.43 0.88 0.64 -0.65
Sukamakmur 0.11 0.10 0.11 2.50 1.15 1.82 2.71 0.81 -0.29
Cariu 0.57 -0.70 0.00 0.01 -0.96 0.86 1.89 4.50 -0.36
-
Tanjungsari 1.05 -0.39 0.00 -1.00 0.89 4.76 2.60 0.15 1.19 -0.84
Jonggol 0.00 -1.00 0.00 -1.00 0.00 1.00 3.61 5.79 0.00 -1.00
-
Cileungsi 0.18 -0.94 0.00 -0.93 1.60 -0.38 1.29 0.53 0.00 -1.00
-
Klapanunggal 0.83 0.38 0.00 0.00 -1.00 0.31 0.92 1.74 -0.96
-
Gunung Putri 1.96 3.14 0.00 0.11 0.09 1.34 0.85 1.65 -0.67
-
Citeureup 1.42 0.00 -1.00 0.00 0.69 0.72 0.00
-
Cibinong 1.33 -0.83 0.00 -1.00 0.88 -0.93 2.17 0.02 0.55 -0.89
Bojonggede 1.05 -0.43 0.00 0.35 -0.75 1.19 1.86 0.00 -1.00
Tajurhalang 0.21 -0.01 0.00 0.00 0.36 0.33 0.81 -0.87
Kemang 0.00 -0.92 0.00 1.73 1.19 1.34 3.77 3.56 0.90
Rancabungur 1.22 0.29 0.13 28.50 3.01 -0.16 0.41 1.19 1.70 -0.01
-
Parung 1.46 -0.41 0.04 0.88 0.38 0.36 0.20 5.08 -0.63
Ciseeng 0.64 0.67 0.00 0.90 0.05 1.78 0.76 1.77 -0.68
Gunung Sindur 0.15 -0.66 0.00 1.80 1.21 0.22 2.03 0.78 -0.74
-
Rumpin 1.68 10.63 0.01 0.00 0.10 -0.86 0.32 0.39 0.56 -0.93
-
Cigudeg 0.61 -0.92 0.00 -1.00 0.33 -0.09 0.94 0.77 4.33 -0.62
-
Sukajaya 0.00 0.00 0.00 3.72 0.71 0.00 -1.00
-
Jasinga 2.75 -0.07 0.00 0.64 -0.40 0.68 0.13 2.35 -0.58
-
Tenjo 0.04 -0.96 0.00 -1.00 0.44 -0.58 3.36 0.66 0.00 -1.00
Parung Panjang 2.25 -0.04 0.20 8.47 0.38 4.97 1.47 0.06 0.35 -0.83
87
Lampiran 3.
(Lanjutan)
SALAK SAWO MARKISA SIRSAK SUKUN
KECAMATAN
LQ SSA LQ SSA LQ SSA LQ SSA LQ SSA
88
Lampiran 4. Hasil Analisis LQ & SSA terhadap Nilai Hasil Produksi Sub sektor
Pertanian Tanaman Sayuran di Kabupaten Bogor.
BAWANG KEMBANG PETSAI/
DAUN KENTANG KOL KUBIS SAWI WORTEL
KECAMATAN
SS SS SS SS
LQ SSA LQ LQ LQ LQ LQ SSA
A A A A
-
Nanggung 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 1.00 0.00
Leuwiliang 0.00 0.00 0.00 0.00 7.81 0.00
Leuwisadeng 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
Pamijahan 0.00 -1.00 0.00 0.00 0.00 1.84 0.03 0.00
-
Cibungbulang 1.94 0.00 0.00 0.00 6.62 0.98 0.00
62.9
Ciampea 0.04 0.00 0.00 0.00 7 0.60 0.00
-
Tenjolaya 2.11 -0.77 0.00 0.00 0.00 4.45 0.97 0.00
-
Dramaga 0.00 0.00 0.00 0.00 0.40 0.02 0.00
Ciomas 0.00 0.00 0.00 0.00 3.20 2.79 0.00
-
Tamansari 0.00 0.00 0.00 0.00 2.86 0.55 0.00
-
Cijeruk 0.00 -1.00 0.00 0.00 0.00 7.15 0.87 0.00
Cigombong 0.00 0.00 0.00 0.00 7.02 0.25 0.00
106.9 -
Caringin 10.97 0.26 0.00 76.55 3 0.71 0.97 0.00
15.8
Ciawi 1.47 7.56 0.00 0.00 0.00 0.82 2.88 1.23 0
- - - -
Cisarua 2.21 -0.53 5.77 0.63 3.61 0.83 4.18 0.74 0.80 0.86 2.63 -0.65
Megamendung 0.94 -0.55 0.00 0.00 0.00 0.84 0.20 1.36 -0.46
Sukaraja 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
Babakan -
Madang 0.17 0.00 0.26 0.00 0.00 1.00 0.00
429.6 238.5 - 14.2
Sukamakmur 8.73 -0.58 8 7 0.00 9.24 0.59 7
Cariu 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
Tanjungsari 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
-
Jonggol 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 1.00 0.00
Cileungsi 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
Klapanunggal 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
Gunung Putri 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
Citeureup 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
Cibinong 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
Bojonggede 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
Tajurhalang 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
Kemang 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
Rancabungur 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
-
Parung 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 1.00 0.00
Ciseeng 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
Gunung Sindur 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
Rumpin 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
Cigudeg 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
Sukajaya 12.57 -0.79 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
Jasinga 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
Tenjo 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
Parung
Panjang 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
89
Lampiran 4.
(Lanjutan)
KACANG KACANG CABE
KECAMATAN MERAH PANJANG CABE BESAR RAWIT TOMAT TERUNG
LQ SSA LQ SSA LQ SSA LQ SSA LQ SSA LQ SSA
90
Lampiran 4.
(Lanjutan)
BUNCIS KETIMUN KANGKUNG BAYAM LABU SIAM JAMUR
KECAMATAN
LQ SSA LQ SSA LQ SSA LQ SSA LQ SSA LQ SSA
- -
Nanggung 0.00 1.00 15.78 -0.67 0.00 1.00 0.00 -1.00 0.00 0.49
- 127.0
Leuwiliang 0.00 1.00 5.01 0.16 1.71 0.87 2.67 2.05 0.00 -1.00 0.77 9
-
Leuwisadeng 0.00 1.87 0.35 0.00 1.00 0.00 0.00 1.13
- -
Pamijahan 0.95 0.93 0.99 -0.94 0.00 1.00 0.00 -1.00 14.20 0.34 1.05 30.90
- -
Cibungbulang 2.70 0.79 3.47 -0.81 1.09 0.99 2.30 -0.98 0.00 0.79 0.16
- -
Ciampea 4.10 0.87 6.36 -0.88 0.00 1.00 0.00 -1.00 0.00 0.00 -1.00
- -
Tenjolaya 0.87 0.95 0.71 -0.95 0.23 0.97 0.26 -0.98 0.00 1.04
- 37713
Dramaga 1.17 1.84 1.24 0.48 0.07 0.41 0.19 4.99 2.60 1.07 .29
Ciomas 3.15 0.10 1.33 -0.56 1.35 3.49 1.93 1.50 0.00 0.80
- 517.5
Tamansari 5.77 0.39 2.05 -0.16 0.63 0.01 0.83 -0.23 0.00 0.84 2
-
Cijeruk 31.42 0.00 12.68 -0.57 0.00 1.00 0.00 -1.00 0.00 0.00
4184.
Cigombong 7.03 1.90 6.43 3.93 0.00 0.00 0.00 0.32 00
- -
Caringin 10.72 0.31 4.96 0.18 0.00 1.00 0.00 -1.00 0.00 -1.00 0.00
-
Ciawi 0.77 4.09 0.49 6.39 0.00 1.00 0.00 2.33 4.05 1.12
- -
Cisarua 0.07 0.42 0.02 -0.81 0.00 1.00 0.00 0.00 1.15 91.60
Megamendung 1.05 0.65 0.00 -1.00 0.00 0.00 0.00 -1.00 1.13
Sukaraja 0.00 0.00 -1.00 13.35 8.75 9.65 3.97 0.00 0.00
Babakan -
Madang 0.00 1.00 0.13 -0.47 0.67 0.59 0.62 0.86 1.15
- -
Sukamakmur 0.00 1.00 4.63 0.00 1.00 0.00 0.00 0.00
-
Cariu 0.00 17.52 -0.57 0.03 0.90 0.00 0.00 0.00
Tanjungsari 0.00 24.25 -0.07 0.00 0.00 0.00 0.00
Jonggol 0.00 2.38 -0.63 3.08 3.53 2.60 23.11 0.00 0.66
Cileungsi 0.00 8.22 -0.25 6.76 5.18 6.39 0.34 0.00 0.23
Klapanunggal 0.00 0.00 -1.00 16.83 8.24 0.00 -1.00 0.00 0.00
-
Gunung Putri 0.00 4.06 -0.85 0.00 1.00 0.00 0.00 0.80
Citeureup 0.00 26.83 -0.66 0.00 0.00 0.00 0.00
Cibinong 0.00 0.00 -1.00 6.60 8.46 0.00 0.02
-
Bojonggede 0.00 0.00 -1.00 14.64 0.31 18.15 -0.34 0.00 0.00
Tajurhalang 0.00 0.00 -1.00 0.21 0.89 0.28 0.46 0.00 1.20
Kemang 0.00 3.87 -0.53 11.79 0.05 12.47 -0.20 0.00 0.00
Rancabungur 0.00 6.30 0.69 13.78 1.05 8.51 0.53 0.00 0.00
-
Parung 0.00 16.35 106.91 3.69 0.37 2.44 -0.45 0.00 0.15
Ciseeng 0.00 9.26 0.85 2.90 2.53 3.40 3.81 0.00 0.55
-
Gunung Sindur 0.00 11.56 -0.64 5.31 0.53 1.47 -0.95 0.00 0.00
-
Rumpin 0.00 22.72 -0.47 0.00 1.00 0.00 -1.00 0.00 0.02
- -
Cigudeg 4.65 0.91 20.72 -0.83 0.00 1.00 0.00 0.00 0.00
- -
Sukajaya 7.97 0.77 12.80 -0.67 0.00 1.00 0.00 0.00 -1.00 0.00
-
Jasinga 0.00 28.78 -0.41 0.02 1.00 0.01 -1.00 0.00 0.00
Tenjo 0.00 4.00 -0.78 12.03 2.20 0.00 -1.00 0.00 0.00
Parung
Panjang 0.00 30.11 0.16 8.16 0.87 1.99 -0.65 0.00 0.00 -1.00
91
Lampiran 5. Hasil Analisis LQ & SSA terhadap Nilai Hasil Produksi Sub sektor
Pertanian Perkebunan di Kabupaten Bogor.
KOPI KELAPA
KECAMATAN CENGKEH ROBUSTA PALA HIBRIDA KARET
LQ SSA LQ SSA LQ SSA LQ SSA LQ SSA
-
Nanggung 1.64 0.16 0.73 0.13 0.70 0.76 5.67 2.00 0.00
Leuwiliang 1.68 0.30 0.04 -0.74 0.03 0.78 2.71 2.00 0.00
-
Leuwisadeng 0.61 0.32 0.16 0.15 0.09 0.75 3.20 2.00 0.00
-
Pamijahan 5.13 0.05 1.40 0.30 0.22 0.76 0.00 0.00
-
Cibungbulang 0.37 0.37 0.09 -0.18 0.00 0.00 0.00
-
Ciampea 0.16 0.32 0.00 0.00 0.00 0.00
Tenjolaya 0.76 0.00 0.15 0.25 0.48 0.76 0.00 0.00
-
Dramaga 1.55 0.40 0.17 -0.36 6.32 0.76 0.00 -1.00 0.00
Ciomas 0.00 0.05 -0.61 3.68 0.76 0.00 -1.00 0.00
Tamansari 0.74 0.00 0.22 -0.51 7.27 2.57 0.00 -1.00 0.00
Cijeruk 0.51 0.00 0.25 0.25 6.64 1.11 0.00 -1.00 0.00
Cigombong 0.21 0.00 0.60 3.84 2.64 2.15 0.00 -1.00 0.00
Caringin 1.01 1.09 0.21 0.25 6.63 3.82 0.00 -1.00 0.00
Ciawi 1.25 1.57 0.59 0.25 8.21 2.26 0.00 -1.00 0.00
Cisarua 3.55 0.52 1.04 -0.13 4.53 4.24 0.00 0.00
Megamendung 5.29 1.11 1.75 0.79 3.26 0.76 0.00 0.00
Sukaraja 1.20 0.00 0.34 -0.06 1.00 0.77 7.68 2.00 0.00
Babakan
Madang 0.79 0.00 0.54 4.06 0.00 0.00 -1.00 0.00
Sukamakmur 1.06 0.40 3.44 0.66 0.28 2.18 0.00 -1.00 0.00
-
Cariu 0.23 0.00 0.55 -0.26 0.00 0.00 -1.00 0.00 1.00
Tanjungsari 0.22 1.26 2.86 0.00 0.00 0.03
Jonggol 0.37 0.00 1.21 -0.01 0.00 0.00 -1.00 0.00
-
Cileungsi 0.66 0.27 0.13 0.25 0.00 0.00 -1.00 0.00
- -
Klapanunggal 0.56 0.67 0.00 -1.00 0.00 0.00 -1.00 0.00 1.00
Gunung Putri 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
-
Citeureup 1.03 0.35 0.18 -0.32 0.53 0.29 0.00 0.00
-
Cibinong 0.00 0.07 -0.68 0.33 0.27 0.00 -1.00 0.00
- -
Bojonggede 0.67 0.36 0.19 -0.17 0.34 0.08 0.00 -1.00 0.00
-
Tajurhalang 1.54 0.37 0.21 0.25 1.24 0.10 0.00 -1.00 0.00
-
Kemang 0.84 0.36 0.00 1.54 0.76 0.00 -1.00 0.00
-
Rancabungur 0.26 0.19 0.07 0.25 0.65 0.77 0.00 -1.00 0.00
-
Parung 1.24 0.45 0.00 0.00 0.00 -1.00 0.00
Ciseeng 1.05 0.00 0.00 0.00 0.00 -1.00 0.00
Gunung Sindur 0.00 1.45 0.25 0.00 0.00 -1.00 0.00
Rumpin 0.58 0.00 0.58 2.12 0.00 0.00 -1.00 0.00
-
Cigudeg 1.48 0.37 0.85 0.08 1.55 0.76 0.00 -1.00 1.59 0.33
Sukajaya 3.07 0.13 1.28 -0.14 1.19 0.77 0.00 0.00
Jasinga 0.16 0.09 0.33 0.17 0.06 0.77 0.00 -1.00 8.11 0.51
Tenjo 0.00 0.91 -0.09 0.00 32.27 2.00 0.00
Parung
Panjang 0.00 0.28 -0.05 0.00 13.95 2.00 0.00
92
Lampiran 5.
(Lanjutan)
AREN LADA THE KAKAO
KECAMATAN
LQ SSA LQ SSA LQ SSA LQ SSA
93
Lampiran 6. Hasil Analisis LQ & SSA terhadap Nilai Hasil Produksi Sub sektor
Perikanan di Kabupaten Bogor.
KOLAM AIR KOLAM AIR JARING
KECAMATAN TENANG DERAS APUNG KERAMBA AIR SAWAH
LQ SSA LQ SSA LQ SSA LQ SSA LQ SSA
94
Lampiran 7. Hasil Analisis LQ & SSA terhadap Nilai Populasi Sub sektor
Peternakan di Kabupaten Bogor.
SAPI
KECAMATAN KAMBING SAPI PERAH POTONG DOMBA BABI
LQ SSA LQ SSA LQ SSA LQ SSA LQ SSA
95
Lampiran 7.
(Lanjutan)
ANJING
KECAMATAN PELIHARAAN NJING LIAR KELINCI KUDA KUCING
LQ SSA LQ SSA LQ SSA LQ SSA LQ SSA
Nanggung 0.36 0.38 0.46 0.71 0.06 -0.79 0.00 0.32 1.01
-
Leuwiliang 0.51 0.11 0.34 1.27 1.05 0.68 0.00 1.00 0.65 0.38
Leuwisadeng 0.97 0.10 1.06 -0.07 3.15 10.15 0.00 1.18 0.36
Pamijahan 0.13 0.82 0.10 -0.06 0.68 -0.23 0.39 0.78 0.20 0.49
-
Cibungbulang 0.58 1.22 1.18 2.42 3.78 4.51 0.14 0.50 0.60 -0.44
Ciampea 0.87 -0.14 0.00 -1.00 0.48 -0.18 0.00 1.16 -0.22
Tenjolaya 1.39 -0.49 1.25 -0.70 80.45 49.88 3.70 0.50 3.39 -0.35
Dramaga 0.84 -0.65 0.00 -1.00 3.41 3.01 1.20 1.01 -0.38
-
Ciomas 10.08 -0.64 0.00 -1.00 19.96 3.06 0.00 1.00 14.04 -0.46
Tamansari 1.67 0.51 0.00 -1.00 1.28 1.69 0.00 0.00 -1.00
Cijeruk 1.68 0.61 0.90 4.40 1.39 7.66 0.00 0.23 13.67
-
Cigombong 0.48 1.12 0.15 1.80 0.70 12.01 0.43 0.62 0.14 12.17
Caringin 0.53 0.03 0.39 -0.39 0.16 1.23 6.68 1.85 0.30 -0.19
Ciawi 2.25 -0.09 0.54 -0.43 5.58 7.21 0.80 2.08 -0.14
Cisarua 4.83 -0.77 7.50 -0.49 13.93 3.97 40.49 0.30 1.54 -0.09
Megamendung 4.17 -0.10 3.85 -0.49 5.92 6.03 11.07 0.76 0.81 -0.29
Sukaraja 1.19 -0.23 0.00 -1.00 0.42 0.49 0.70 0.11
Babakan
Madang 1.31 0.11 1.50 0.21 4.39 14.77 4.16 1.21 -0.96
Sukamakmur 10.61 1.34 26.94 0.57 2.81 0.00 13.20 1.05
Cariu 1.01 0.61 2.42 -0.21 0.53 1.77 0.00 1.72 0.99
Tanjungsari 13.20 1.29 17.79 0.00 0.00 -1.00 0.00 9.30 0.71
Jonggol 4.23 0.22 5.58 -0.59 0.00 0.45 4.86 -0.12
Cileungsi 20.87 0.41 27.15 2.95 7.18 1.54 20.81 0.25 36.46 1.32
Klapanunggal 12.51 -0.26 0.00 3.19 0.73 0.00 2.30 -0.91
Gunung Putri 24.88 -0.47 19.91 0.00 0.00 13.20 -0.55
Citeureup 11.87 0.08 3.08 -0.67 0.00 0.00 4.66 0.33
-
Cibinong 1.75 0.08 0.16 -0.50 0.00 -1.00 0.00 1.00 1.37 -0.37
-
Bojonggede 19.93 -0.20 2.81 -0.08 0.00 -1.00 0.00 1.00 46.35 -0.14
-
Tajurhalang 0.49 -0.28 0.21 3.75 0.06 0.06 0.09 0.90 0.29 -0.35
Kemang 1.51 0.05 0.05 -0.82 0.00 -1.00 0.00 1.80 0.01
-
Rancabungur 3.72 0.33 2.19 -0.47 1.58 2.17 0.00 1.00 7.60 0.03
Parung 0.20 -0.58 0.00 -1.00 0.26 1.35 0.00 1.82 -0.10
Ciseeng 1.30 0.23 0.00 -1.00 0.88 0.00 2.03 -0.08
Gunung Sindur 0.52 1.67 0.11 0.34 0.00 0.00 0.47 -0.09
Rumpin 0.30 0.16 0.36 -0.19 0.23 0.00 0.26 0.20
Cigudeg 0.42 -0.07 0.35 -0.60 0.09 0.00 0.11 -0.76
Sukajaya 1.92 0.00 4.21 7.58 1.11 0.00 1.57 1.32
Jasinga 0.16 -0.43 0.41 -0.10 0.04 0.00 0.12 -0.64
Tenjo 1.21 1.18 1.95 0.68 0.24 0.00 0.87 0.50
Parung Panjang 0.18 0.12 0.33 -0.63 0.07 1.70 0.00 0.17 -0.21
96
Lampiran 7.
(Lanjutan)
AYAM
KECAMATAN KERA RUSA KERBAU BURAS ITIK
LQ SSA LQ SSA LQ SSA LQ SSA LQ SSA
Nanggung 0.39 -0.25 0.00 1.67 0.03 2.04 2.32 1.56 4.32
Leuwiliang 0.00 -1.00 0.00 1.19 1.62 1.16 1.89 0.16 -0.29
Leuwisadeng 0.00 -1.00 0.00 2.49 1.61 2.24 1.31 5.68 10.66
Pamijahan 0.07 -0.40 0.35 0.17 0.38 0.83 0.53 3.63 0.52 0.39
Cibungbulang 0.00 -1.00 0.00 1.04 0.46 2.04 3.74 2.34 9.09
- -
Ciampea 0.00 0.00 0.50 0.64 0.72 0.11 0.44 2.05
-
Tenjolaya 0.00 5.04 2.23 0.23 2.28 0.94 0.62 -0.28
- -
Dramaga 0.00 -1.00 0.00 0.12 0.83 1.02 0.03 0.00 -1.00
-
Ciomas 0.00 -1.00 0.00 2.67 0.28 13.58 0.09 10.14 0.83
- -
Tamansari 0.00 -1.00 0.00 0.21 0.56 0.80 0.53 5.01 57.82
-
Cijeruk 0.77 0.00 0.30 0.79 1.75 0.65 0.88 0.22
Cigombong 0.17 0.33 0.09 0.27 0.04 0.52 1.09 0.58 1.86
-
Caringin 0.09 0.00 0.19 0.59 0.58 1.32 0.36 0.55
-
Ciawi 0.00 0.95 0.44 0.31 2.49 1.56 1.02 0.71
Cisarua 1.67 -0.94 0.32 -0.99 0.77 0.13 11.43 1.75 2.52 0.65
Megamendung 1.25 -0.50 0.00 -1.00 0.46 0.44 2.64 1.32 1.77 0.63
Sukaraja 0.00 -1.00 0.00 -1.00 0.01 0.00 0.55 0.89 0.03 -0.86
Babakan Madang 0.00 -1.00 0.00 1.52 2.04 2.98 0.92 0.51 -0.43
Sukamakmur 0.00 0.00 11.18 0.15 7.95 0.23 0.78 -0.94
-
Cariu 0.00 -1.00 0.00 -1.00 0.31 0.36 0.69 0.80 0.75 -0.22
Tanjungsari 1.81 -0.50 0.00 -1.00 8.33 0.26 6.31 0.42 18.44 0.69
-
Jonggol 0.00 -1.00 0.00 1.72 0.28 4.61 0.35 4.86 0.29
Cileungsi 2.04 -0.77 0.00 1.47 3.47 8.19 1.47 4.65 -0.32
-
Klapanunggal 0.00 0.00 4.32 0.39 12.88 0.41 1.37 -0.93
-
Gunung Putri 0.00 -1.00 0.00 0.00 7.47 0.31 1.91 -0.86
Citeureup 0.00 -1.00 0.00 -1.00 2.72 0.13 13.94 1.77 3.76 -0.35
- -
Cibinong 0.00 -1.00 0.00 -1.00 0.00 1.00 0.32 0.08 0.41 -0.06
- -
Bojonggede 0.00 -1.00 0.00 0.00 1.00 4.83 0.32 5.66 -0.17
Tajurhalang 0.00 -1.00 0.00 -1.00 0.14 0.58 0.11 2.05 0.06 -0.37
- -
Kemang 0.00 0.00 0.00 1.00 0.41 0.50 0.40 -0.12
- -
Rancabungur 0.00 -1.00 0.00 0.67 0.66 1.42 0.82 1.44 -0.61
-
Parung 0.32 1.50 0.00 0.07 0.31 0.23 0.49 0.71 3.45
-
Ciseeng 0.00 0.00 0.33 0.60 1.63 0.21 0.93 -0.28
-
Gunung Sindur 0.31 1.07 0.00 0.10 0.01 0.20 1.25 0.58 0.10
Rumpin 7.32 8.15 0.61 2.61 0.25 0.30 0.59 2.24
Cigudeg 0.00 0.00 3.19 2.08 1.06 1.02 1.16 0.04
-
Sukajaya 0.95 1.00 0.00 8.86 0.22 1.68 0.87 1.67 -0.07
Jasinga 0.18 1.00 0.00 3.01 0.64 0.85 1.00 1.93 0.01
Tenjo 0.00 0.00 8.03 1.13 0.27 0.46 0.26 -0.20
Parung Panjang 0.00 -1.00 0.00 1.05 2.27 0.41 0.84 0.31 -0.16
97
Lampiran 7.
(Lanjutan)
AYAM RAS AYAM RAS AYAM RAS
KECAMATAN PUYUH PETELUR PEDAGING PEMBIBIT KAMBING PE
LQ SSA LQ SSA LQ SSA LQ SSA LQ SSA
98
99
Lampiran 8.
(Lanjutan)
Juml Juml Jumlah
Juml Jumlah
Jumlah Jumlah ah ah puskes Jumlah Jumlah Jumlah
ah puskes
NAMA_KEC SMU SMK Rum Pusk mas polikli Masjid minima
Posy mas
(unit) (unit) ah esma pemba nik (unit) rket
andu keliling
sakit s ntu
Lampiran 8.
(Lanjutan)
Jumlah
izin Juml
Jumlah Juml Juml Jumlah jaum Juml
Jumlah trayek ah
pasar ah ah Kopera lah ah jaumla
NAMA_KEC pasar pedesaan kant
tradisio pasar perto si wart warn h tiki
modern (Transpor or
nal desa koan (unit) el et
tasi pos
umum)
Nanggung 3 2 18 37 1
Leuwiliang 3 2 50 48 112 16 2
Leuwisadeng 16 11 1
Pamijahan 3 2 27 175 12
Cibungbulang 43 44 277 61
Ciampea 2 1 75 547 3
Tenjolaya 21 18 35 9 2
Dramaga 1 7 44 354 8 2 1
Ciomas 1 2 1 22 60 144 30
Tamansari 18 13 6 24
Cijeruk 18 17 13 7
Cigombong 1 38 2
Caringin 2 1 38 55 20 21 6
Ciawi 1 18 64 39 23 20
Cisarua 1 66 18 21 6
Megamendung 50 36 14 5
Sukaraja 1 1 51 68 30
Babakan
Madang 1 20 132 27
Sukamakmur 12 9 1
Cariu 5 4 13 80 2 11 1
Tanjungsari 13 4 3
Jonggol 2 1 47 35 222 18 1
Cileungsi 1 3 2 51 94 509 15 83 5 1
Klapanunggal 26 145 16 7
Gunung Putri 57 88 522 52 22
Citeureup 1 3 1 59 87 363 17 10 2
Cibinong 5 1 217 571 63 125 4 3
Bojonggede 2 1 19 53 324 8 15 1 1
Tajurhalang 22 38 8
Kemang 53 100 9
Rancabungur 9 38 8 4
Parung 1 1 50 188 3
Ciseeng 1 22 106 9 3
Gunung
Sindur 1 28 63 6 19
Rumpin 3 2 19 26 5 3 1
Cigudeg 3 2 9 22 49 2 5 1
Sukajaya 6 2
Jasinga 3 2 37 20 154 9 1 1
Tenjo 16 12 8 1
Parung
Panjang 2 1 37 5 7 1
101
102
Lampiran 9.
(Lanjutan)
Jumla Jumla
Jumla Jumla
Jumla Jumla h h Jumla
Jumlah Jumlah Jumlah h h Jumlah
h h puske puske h
NAMA_KEC Rumah Masjid minimar pasar pasar pasar
Posya Puske smas smas polikl
sakit (unit) ket mode tradisi desa
ndu smas kelili pemb inik
rn onal
ng antu
Cisarua 1.184 2.226 1.366 1.413 1.297 1.635 1.630 1.500 0.000 0.478 0.000
Ciawi 1.295 2.358 2.179 1.545 0.359 0.000 0.662 1.968 0.000 0.523 0.000
Ciomas 0.000 1.305 0.932 1.067 1.308 3.705 0.874 2.605 1.972 0.722 0.457
Leuwisadeng 0.000 1.467 1.473 0.000 1.386 0.000 1.223 0.477 0.000 0.000 0.000
Jonggol 0.000 2.222 0.678 1.297 0.273 0.000 1.719 1.652 0.000 0.878 0.555
Cigombong 0.000 2.158 2.609 1.802 0.449 0.000 1.873 1.722 0.000 0.610 0.000
Sukaraja 0.770 1.667 0.361 1.837 1.101 0.000 0.482 1.463 1.698 0.311 0.000
Cijeruk 0.000 1.947 2.134 2.024 0.526 0.000 0.771 0.215 0.000 0.000 0.000
Babakan
Madang 1.295 1.780 0.885 0.000 0.897 0.000 0.867 1.148 2.854 0.000 0.000
Tamansari 0.000 1.983 1.765 1.730 0.424 0.000 1.335 0.551 0.000 0.000 0.000
Sukamakmur 0.000 1.430 2.272 0.000 2.051 0.000 3.122 0.000 0.000 0.000 0.000
Dramaga 2.650 1.396 0.915 1.581 1.473 0.000 1.239 1.846 0.000 0.535 0.000
Tenjolaya 0.000 1.803 2.019 2.899 1.841 0.000 1.419 0.308 0.000 0.000 0.000
Megamendung 0.000 2.457 2.342 1.643 1.538 0.000 2.501 0.872 0.000 0.000 0.000
Cibungbulang 0.000 1.542 0.656 0.000 0.707 1.472 0.400 1.484 0.000 0.000 0.000
Ciampea 0.000 1.203 0.497 0.000 0.952 0.000 0.168 1.378 0.000 0.732 0.463
Cileungsi 3.249 0.385 0.133 0.646 0.721 1.495 0.316 3.428 1.194 0.656 0.553
Pamijahan 0.000 1.711 0.587 0.000 1.478 1.376 2.274 0.126 0.000 1.207 1.018
Caringin 0.000 2.456 0.175 1.393 0.792 1.613 0.802 1.775 0.000 0.943 0.596
Tanjungsari 0.000 4.420 2.256 3.182 4.255 0.000 2.373 0.675 0.000 0.000 0.000
Leuwiliang 1.178 1.842 1.356 1.405 1.289 1.626 2.135 0.895 0.000 1.427 1.203
Cariu 0.000 3.287 3.918 0.000 3.422 0.000 4.164 1.097 0.000 5.832 5.898
Parung Panjang 0.000 1.189 0.198 0.000 2.845 0.000 0.202 1.536 0.000 0.980 0.619
Gunung Putri 0.000 0.419 0.022 0.000 0.000 3.566 0.133 3.488 0.000 0.000 0.000
Citeureup 0.672 0.611 0.264 0.000 0.939 0.929 0.125 2.640 1.483 0.815 0.343
Cibinong 2.043 0.000 0.000 0.487 1.010 2.257 0.015 4.087 4.504 0.165 0.000
Bojonggede 0.564 0.150 0.437 0.673 0.056 1.558 0.000 2.786 0.000 0.456 0.288
Tajurhalang 0.000 0.839 0.277 0.000 1.531 0.000 0.766 0.868 0.000 0.000 0.000
Kemang 4.331 1.081 2.475 1.722 1.021 0.000 1.714 1.463 0.000 0.000 0.000
Rancabungur 0.000 1.825 3.585 3.180 0.929 0.000 0.339 0.338 0.000 0.000 0.000
Parung 1.186 0.618 1.368 1.414 0.314 1.637 1.054 1.651 2.614 0.479 0.000
Ciseeng 0.000 1.563 1.626 1.620 0.386 0.000 1.151 0.688 0.000 0.549 0.000
Gunung Sindur 0.000 1.135 2.179 0.000 1.436 0.000 0.646 1.312 0.000 0.523 0.000
Rumpin 0.000 2.401 1.139 0.000 2.397 1.427 0.473 0.523 0.000 1.252 1.055
Cigudeg 0.000 1.608 0.728 0.000 1.712 0.000 1.490 0.288 0.000 1.378 1.162
Sukajaya 0.000 4.542 3.182 0.000 3.805 0.000 2.401 0.000 0.000 0.000 0.000
Jasinga 0.000 1.973 1.023 0.000 2.204 0.000 2.905 0.907 0.000 1.737 1.464
Tenjo 0.000 2.407 1.608 2.408 1.499 0.000 3.197 0.511 0.000 0.000 0.000
Klapanunggal 0.000 1.652 0.994 0.000 2.738 0.000 1.601 1.600 0.000 0.000 0.000
Nanggung 0.000 3.751 1.971 0.000 2.461 0.000 0.853 0.000 0.000 1.924 1.621
70.80 54.58 36.96 55.81 24.29 16.31 25.11
20.417 7 2 8 8 6 51.415 51.869 8 4 17.294
103
Lampiran 9.
(Lanjutan)
Jumla Jumlah
Jumlah h izin trayek jauml jauml Jumlah
Jumlah jumlah
NAMA_KEC pertoko Koper pedesaan ah ah kantor IPK hirarki
warnet jenis
an asi (Transport wartel tiki pos
(unit) asi umum)
Cisarua 0.000 3.360 0.151 2.548 0.464 0.000 0.000 40.958 24.000 Hirarki 2
Ciawi 1.220 3.610 0.391 3.052 1.690 0.000 0.000 46.918 24.000 Hirarki 2
Ciomas 1.030 2.069 1.035 0.000 1.750 0.000 0.000 40.550 25.000 Hirarki 2
Leuwisadeng 0.000 0.830 0.146 0.000 0.123 0.000 0.000 30.885 19.000 Hirarki 3
Jonggol 2.675 1.247 1.961 0.000 1.277 0.000 1.774 44.320 24.000 Hirarki 2
Cigombong 0.000 2.267 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 38.639 19.000 Hirarki 3
Sukaraja 0.000 1.311 0.406 0.000 1.507 0.000 0.000 33.706 23.000 Hirarki 3
Cijeruk 0.000 0.851 0.212 2.260 0.775 0.000 0.000 29.624 21.000 Hirarki 3
Babakan
Madang 0.000 0.607 1.381 0.000 2.280 0.000 0.000 38.695 21.000 Hirarki 3
Tamansari 0.000 0.618 0.130 0.891 2.271 0.000 0.000 19.547 18.000 Hirarki 3
Sukamakmur 0.000 0.373 0.108 0.000 0.117 0.000 0.000 30.460 17.000 Hirarki 3
Dramaga 0.485 2.314 3.834 1.086 0.173 0.000 2.162 43.607 24.000 Hirarki 2
Tenjolaya 2.672 1.547 0.675 2.241 0.317 0.000 0.000 42.832 22.000 Hirarki 2
Megamendung 0.000 2.870 0.383 1.975 0.449 0.000 0.000 38.397 21.000 Hirarki 3
Cibungbulang 2.399 1.713 2.404 0.000 4.241 0.000 0.000 39.480 21.000 Hirarki 3
Ciampea 0.000 2.825 4.055 0.000 0.177 0.000 0.000 34.584 21.000 Hirarki 3
Cileungsi 1.445 1.924 2.242 0.832 2.932 4.743 0.883 57.356 28.000 Hirarki 1
Pamijahan 0.000 0.660 1.410 0.000 0.780 0.000 0.000 36.126 22.000 Hirarki 3
Caringin 2.323 2.626 0.167 2.512 0.457 0.000 0.000 46.255 25.000 Hirarki 2
Tanjungsari 0.000 1.069 0.063 0.820 0.000 0.000 0.000 42.222 20.000 Hirarki 2
Leuwiliang 3.082 2.220 1.060 1.930 0.154 0.000 0.000 52.081 26.000 Hirarki 1
Cariu 0.000 1.220 1.876 0.592 2.072 0.000 4.712 67.249 23.000 Hirarki 1
Parung Panjang 0.000 1.606 0.025 0.870 0.079 0.000 0.000 34.758 20.000 Hirarki 3
Gunung Putri 1.284 1.238 1.823 2.293 0.618 0.000 0.000 32.370 21.000 Hirarki 3
Citeureup 2.077 2.324 1.983 1.171 0.439 2.356 0.000 46.954 27.000 Hirarki 2
Cibinong 0.000 3.913 1.894 2.637 3.331 2.863 2.000 67.681 25.000 Hirarki 1
Bojonggede 0.561 0.817 1.479 0.462 0.552 0.988 0.920 40.392 27.000 Hirarki 2
Tajurhalang 0.000 0.832 0.404 0.000 0.716 0.000 0.000 30.768 19.000 Hirarki 3
Kemang 0.000 3.274 1.163 0.000 0.848 0.000 0.000 48.917 21.000 Hirarki 2
Rancabungur 0.000 0.506 0.808 2.184 0.695 0.000 0.000 39.280 21.000 Hirarki 3
Parung 0.000 2.365 1.809 0.000 0.232 0.000 0.000 40.849 24.000 Hirarki 2
Ciseeng 0.000 0.817 1.159 1.252 0.266 0.000 0.000 35.355 22.000 Hirarki 3
Gunung Sindur 0.000 1.153 0.646 0.796 1.605 0.000 0.000 36.366 21.000 Hirarki 3
Rumpin 0.000 0.276 0.196 0.529 0.202 0.000 1.685 35.806 24.000 Hirarki 3
Cigudeg 0.536 0.561 0.434 0.233 0.371 0.000 1.856 35.842 24.000 Hirarki 3
Sukajaya 0.000 0.000 0.015 0.000 0.000 0.000 0.000 23.979 13.000 Hirarki 3
Jasinga 2.776 0.753 1.791 0.000 0.841 2.511 1.154 46.945 24.000 Hirarki 2
Tenjo 0.000 0.944 0.174 1.655 0.132 0.000 0.000 35.549 21.000 Hirarki 3
Klapanunggal 0.000 1.165 1.650 2.301 0.641 0.000 0.000 34.242 20.000 Hirarki 3
Nanggung 0.000 0.748 0.458 0.000 0.104 0.000 0.000 34.633 19.000 Hirarki 3
24.56 61.42 37.12 13.46
5 5 42.000 2 35.676 2 17.146
rataan
IPK 39.879
st Dev 9.654
104
v
32
33
1_692
1.6$
4.976
0.@
g.W
0,W
21.M
16-56
5.e4
5 11.51 51.6D O,@
$ 11.63 32.111 0-@
37 o.w 18,N 5.124
s 9.4E 29.122 0.@
I 1,786
0.376
0,/71
13,8S
0.W
0.W
8.136
5.185 13,E93
tr
SMRY
EERS:
26 31 0
l6
46 320
56 330
625
725
azt
*0
50
io
925
to 21 370
11 25 a0
t2 p0
?5
1! 25
14 25
15 25
165
77 25
ua SMRY S MM TAR6ET5:
19
25
&25 fim outrut: 1
21 25
1 $9523.856
22 25
2 $16149.6
23 25
21 25 3 at137.ffi
b25 1 W76.2y
625 5
889874.{8
27 25
6 5542r.623
za 25
a2s 7 6ffi.116
3
*25 6358231,551
31 25 9 $S89,154
32 25 to n693.n2
33
*5
25
11 *E497.&
35 25
t2 764128,4L2
s6 t3 624?97.3s7
17 ?5 11 7@168,571
*25 t5 w3547.747
s6 16 ru35S82.6
e?5
17 8$an.Ul
1E 9435.1$
tr
sffiRY EER EIGtrS: 79 @6737 -da
a 555E9.&
(in s@
orer os dbow)
a 71tL9?5.@
fim Br ftiohts: 2 mnt.&s
4.642
0.624 23 @3785.45
24 632453.W
o.9u 6 9M%7.W
6 877A55,n3
0-819
0.923
0.59
27 @W,1t3
0.66 28 @Aao1,tu
10
11
0,426
0.8s
0,635
a
4
l1
81635.2%
5&74%.1*
52699.E4
12 0,829 32 677lO7L.t*
73 0,673
3 $7$ru.8*
ll 0,757
t5 a 8m{.2&
0,652
16 0,759 $ 41355$.937
77 4.497 $ &4S1.5$
1E 0,693 l7 55$*. &
&
t9
21
0,69
0.@
0.@
$
*
&
s25957.E9
655761.*
M1EO2.A20
2
0.e39
23 b.657
21 0.W
b t.M SmRY ff IIM TA{G1Si
6 0-861
27 0.%9
26 4.749 fim ihplt: 1 21
n 1 31,387
4.7$ 6.319 59.5@
9 0,$z 2 6,27E 31.1E1 59.110
31 0.$9 1 3.7U \4.@ x.tt1
! a.73L
4 6,74 47,4p
33 0.6! 9.285
r 6.9? 5 6.192 {.@ n.137
6 9.213 45.@ 6.937
$ o.% 7 25.019
5.035 17.at2
17 0.@ 8 6.S3 !.w il.66
* 0.9& 9 4.ru ?1.1e €.151
n 0.921
10 41,54
4 0.752 8.359 7A.nO
11 6.352 31.59 59.E10
12 8.n1 41.1& 7E.&5
COI
(i.e.,
trER sffiRY: 11 6.717 33.133 53.3&
tiEs
@. fim Fr
ed.hond*.)is o for \1 7.W a?.5& ?t,z1l
15 6.523 32.4@ 6t,42\
o
o
19 6,9 32.* 61.2&
0
& 6.@ 29,@ S.4$
6 21 8.@ 39.& 6.UA
10
0
0
2Z
23
21
4.42
5_6
5.@
41.684
3?.515
?4.A3s
D.@
51.3r
1l.M
4 to.w 19.670
11 0
72 o
9.1@
13 0 5 8.611 12.770 E1.@0
14 27 9.69a 48-16 97,270
15
16
17
o
a
za
p
m
7.Ea9
?.957
5,6?l
39.1E3
39.520
27,920
74.2&
71.919
52.9?6
18
19 a
11 5,686 2A-29 53.59
?a o 32 7.30a 36.3@ 6E.814
4 t3 6.12 31.W 59.715
22
23
?1
o
o
v
35
x
9.021
a.@
4.97
u.En
72,177
24. U9
9.ffi
1?.Op
17.W
6 $
6
27
28
0
o
37
$
$
6.W
9.&2
9.44
a.@
45.ru
45-&
$.45
S.69
6-&
a
4
a
o
& 7.621 17.8n n,7*
Results fq fim: 2
Iechnicol efflcie.cy - 0.06
MOJECTq SMRY:
voridble orioiilol rodial ilock p.oiected
106
Lampiran 11. Matriks Asal Tujuan Akhir Kabupaten Bogor Tahun 2013 (Orang/
Tahun).
Babakan Bojong Cigom
Madang Gede Caringin Cariu Ciampea Ciawi Cibinong bong
Babakan Madang 223,156 456,760 271,712 1,258,520 479,638 4,203,553 1,433,774
Bojong Gede 174,892 35,019 526,081 1,581,825 388,974 1,559,333 712,073
107
Bojong Gede 195,696 1,814,411 192,301 540,881 556,563 1,252,121 740,397 34,216
Caringin 358,708 185,287 72,099 238,199 94,067 306,607 73,755 1,233,247
Cariu 1,006,559 9,621 15,455 21,527 9,763 34,706 10,831 205,601
Ciampea 1,190,676 1,545,265 347,149 362,669 606,818 369,141 833,173 741,209
108
Babakan Madang 1,147 301,843 577,393 2,911,996 247,707 125,257 332,992 1,114,071
Bojong Gede 8,531 48,957 1,404,590 9,548,974 855,797 232,184 2,640,463 313,207
Caringin 31,527 303,917 474,496 66,548 63,683 281,920 157,497 425,468
Cariu 202,737 100,267 24,638 3,456 191,107 37,320 868,113 22,093
109
Bojong Gede 595,670 1,645,867 429,962 95,033 4,516,164 844,745 515,133 90,687
Caringin 201,228 143,278 128,981 15,670 744,580 285,370 174,022 30,636
Cariu 10,449 7,440 6,697 83,209 72,358 14,818 9,036 1,591
Ciampea 649,456 56,060 1,054,792 33,879 2,019,695 921,022 909,248 250,536
Ciawi 497,339 1,727,197 318,780 12,536 1,840,242 705,299 430,097 75,717
Gunung Putri 1,086,642 773,707 696,504 557,524 7,524,921 1,541,013 939,724 165,435
Tanjungsari 3,290 2,343 814,300 6,922,966 22,785 25,775 2,845 501
Klapanunggal 188,203 134,004 120,632 295,712 1,303,292 266,899 162,757 28,653
Kemang 305,578 137,324 123,622 10,061 599,781 535,249 166,790 29,363
Leuwiliang 64,223 441,066 397,055 117,192 199,723 91,078 120,905 94,309
Leuwisadeng 113,132 36,757 1,221,931 5,901 351,820 160,437 212,979 207,581
Megamendung 259,533 184,791 166,353 21,563 960,316 368,054 224,443 39,512
Nanggung 60,751 63,422 294,846 3,169 188,924 86,153 114,368 111,469
Gunung Sindur 466,474 1,278,746 188,712 15,358 915,582 1,447,035 254,610 44,823
Jasinga 67,303 945,181 519,915 3,511 209,300 95,445 825,934 1,422,949
110
112
Lampiran 13. Data Kondisi Jalan dan kebutuhan Biaya Penanganan jalan,
Kondisi Jalan Desember 2014 Biaya per Km
Kecamatan
Sedang Rusak Ringan Rusak Berat Pemel. Berkala Rehabilitasi Peningkatan
SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015
117
PENDAHULUAN
Hormat Saya,
Alan Riadi
118
119
Level 2 :
40 40 40 40 40 40
Alternatif
Kecam Kecam Kecam Kecam Kecam Kecam
kecamatan
atan di atan di atan di atan di atan di atan di
Kab. Kab. Kab. Kab. Kab. Kab.
Bogor Bogor Bogor Bogor Bogor Bogor
BAGIAN I
IDENTITAS RESPONDEN
1. Nama : ……………………………………………
2. Tempat/Tgl. Lahir/Umur : ……………………………………………
3. Alamat : ……………………………………………
……………………………………………
4. No. Tel/HP : ……………………………………………
5. Pekerjaan : ……………………………………………
6. Jabatan : ……………………………………………
7. Pendidikan Terakhir : ……………………………………………
120
BAGIAN II:
CARA MENJAWAB KUESIONER
Nilai Penjelasan
7 Elemen yang satu jelas lebih disukai daripada elemen yang lain
Atau,
DAFTAR PERTANYAAN
Tingkat Jumlah
Perkembanga 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Keunggulan
n Wilayah Komparatif
Tingkat Jumlah
Perkembanga 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Keunggulan
n Wilayah Kompetitifn
Tingkat Tingkat
Perkembanga 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Hirarki
n Wilayah Wilayah
Nilai
Tingkat Efisiensi
Perkembanga 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Pembang
n Wilayah unan
Wilayah
Tingkat Kondisi
Perkembanga 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 jalan
n Wilayah rusak
122
Jumlah
Tingkat pergerakan
Perkembanga 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 orang ke
n Wilayah suatu
wilayah
Jumlah Jumlah
Keunggulan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Keunggulan
Komparatif Kompetitifn
Jumlah Tingkat
Keunggulan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Hirarki
Komparatif Wilayah
Nilai
Jumlah Efisiensi
Keunggulan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Pembangu
Komparatif nan
Wilayah
Jumlah Kondisi
Keunggulan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 jalan
Komparatif rusak
Jumlah
Jumlah pergerakan
Keunggulan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 orang ke
Komparatif suatu
wilayah
Jumlah Tingkat
Keunggulan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Hirarki
Kompetitif Wilayah
Nilai
Jumlah Efisiensi
Keunggulan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Pembangu
Kompetitif nan
Wilayah
Jumlah Kondisi
Keunggulan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 jalan
Kompetitif rusak
Jumlah
Jumlah pergerakan
Keunggulan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 orang ke
Kompetitif suatu
wilayah
123
Nilai
Tingkat Efisiensi
Hirarki 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Pembangu
Wilayah nan
Wilayah
Tingkat Kondisi
Hirarki 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 jalan
Wilayah rusak
Jumlah
Tingkat pergerakan
Hirarki 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 orang ke
Wilayah suatu
wilayah
Nilai
Kondisi
Efisiensi 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 jalan
Pembanguna
rusak
n Wilayah
Nilai Jumlah
Efisiensi pergerakan
Pembanguna 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 orang ke
n Wilayah suatu
wilayah
Jumlah
Kondisi jalan pergerakan
rusak 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 orang ke
suatu
wilayah
TERIMA KASIH
124
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Bogor, Provinsi Jawa Barat pada tanggal 18 Juni 1985
dari Ayah yang bernama Salam dan Ibu yang bernama Siti Aisyah. Penulis
merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Penulis menyelesaikan pendidikan
dasar di SD Negeri Perwira I Bogor pada Tahun 1996. Selanjutnya penulis
mengikuti pendidikan menengah di SLTP Negeri 8 Bogor (lulus Tahun 2000) dan
SMU Negeri 6 Bogor (lulus Tahun 2003). Penulis menempuh pendidikan
Diploma mulai Tahun 2000 sampai 2003 pada program Teknik Pendayagunaan
Lahan dan Air FATETA IPB dan pendidikan Sarjana pada program
penyelenggaraan khusus/ Ekstensi Agribisnis FEM IPB dengan memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi (Lulus Tahun 2011).
Penulis bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil mulai Tahun 2009 pada Dinas
Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Bogor. Pada Tahun 2014, penulis
mendapatkan kesempatan melanjutkan studi ke jenjang S2 yang dibiayai oleh
Pusbindiklatren Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) yaitu
pada Program Studi Ilmu Perencanaan Wilayah pada Sekolah Pascasarjana
Institut Pertanian Bogor (IPB).
Penulis menetap di Bogor, menikah Tahun 2011 dengan Karina Kartika
Sari, SE binti S. Ridwan Hadi dan telah dikarunia satu orang anak yaitu Asyanka
Adzkiya Kirana.