KELOMPOK 3:
Kelvin 201650104
Laporan keuangan dalam lingkungan sektor publik berperan penting dalam menciptakan
akuntabilitas sektor publik. Semakin besarnya tuntutan terhadap pelaksanaan
akuntabilitas sektor publik memperbesar kebutuhan akan transparansi informasi euangan
sektor publik. Informasi keuangan ini berfungsi sebagai dasar pertimbangan dalam proses
pengambilan keputusan. Akuntansi sektor publik berperan penting dalam menyikapi
laporan keuangan sebagai perwujudan akuntabilitas publik.
Mardiasmo (2002) menyebutkan tujuan dan fungsi laporan keuangan sektor publik sebagai
berikut.
1. Kepatuhan dan pengelolaan (compliance and stewardship)
Laporan keuangan digunakan untuk memberikan jaminan kepada pengguna laporan
keuangan dan pihak otoritas penguasa bahwa pengelolaan sumber daya telah
dilakukan sesuai dengan ketentuan hukum dan peraturan lain yang telah ditetapkan.
2. Akuntabilitas dan pelaporan retrospektif (accountability and retrospective reporting)
Laporan keuangan digunakan sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada publik.
Laporan keuangan juga memungkinkan pihak luar untuk memperoleh informasi
biaya atas barang dan jasa yang diterima, serta memungkinkan mereka untuk
menilai efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya organisasi.
3. Perencanaan dan informasi otorisasi (planning and authorization information)
Laporan keuangan berfungsi memberikan dasar perencanaan kebijakan dan
aktivitas di masa mendatang dan memberikan informasi pendukung mengenai
otorisasi penggunaan dana.
4. Kelangsungan organisasi (viability)
Laporan keuangan berfungsi membantu pengguna dalam menentukan apakah suatu
organisasi atau unit kerja dapat meneruskan menyediakan barang dan jasa di masa
mendatang.
5. Hubungan masyarakat (public relation)
Laporan keuangan berfungsi memberikan kesempatan kepada organisasi untuk
mengemukakan pernyataan atas prestasi yang telah dicapai kepada pengguna yang
dipengaruhi karyawan dan masyarakat.
6. Sumber fakta dan gambaran (source of facts and figures)
Laporan keuangan bertujuan memberikan informasi kepada berbagai kelompok
kepentingan yang ingin mengetahui organisasi secara lebih dalam.
Acuan PSAK 45 sering menjadi pedoman organisasi sektor publik yang bergerak di
berbagai sektor, yaitu yayasan, LSM, termasuk institusi-institusi pendidikan. Sementara itu
acuan SAP menjadi acuan wajib bagi seluruh organ pemerintahan di pusat dan daerah.
Sementara itu, pasal 31 UU Nomor 17 Tahun 2003 juga menyatakan secara senada:
1. Gubernur/Bupati/Walikota menyampaikan rancangan peraturan daerah tentang
pertanggungjawaban pelaksanaan APBD kepada DPR berupa laporan keuangan yang telah
diperiksa oleh Badan Pemeriksa Keuangan, selambat-lambatnya 6 bulan
setelah tahun anggaran berakhir.
2. Laporan Keuangan dimaksud setidak-tidaknya meliputi laporan realisasi APBD,
Neraca, Laporan Arus Kas, dan catatan atas laporan keuangan, yang dilampiri
dengan laporan keuangan perusahaan daerah.
Laporan keuangan yang dituntut oleh UU Nomor 17 Tahun 2003 merupakan laporan
keuangan jenis General Purpose Financial Statement (GPFS) atau Laporan Keuangan Umum,
yang dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan pengguna. Antara lain masyarakat,
DPR/DPD, investor/kreditor, manajemen pemerintah, dan lembaga internasional.
BAB 2
Regulasi dan Standar di Sektor Publik