Anda di halaman 1dari 4

2.

1 Proyek Konstruksi
Proyek adalah suatu kegiatan sementara yang berlangsung dalam jangka waktu
terbatas, dengan alokasi sumber daya tertentu dan dimaksudkan untuk melaksanakan
tugas yang sasarannya telah digariskan dengan jelas (Soeharto, 1997).
Salah satu dari jenis proyek adalah Proyek Konstruksi. Komponen kegiatan
utama proyek jenis ini terdiri dari pengkajian kelayakan, desain engineering, pengadaan
dan konstruksi. Produknya berupa pembangunan jembatan, gedung, pelabuhan, jalan
raya, dan sebagainya. Proyek konstruksi ini semakin kompleks dan canggih dan
melibatkan penggunaan sumber daya dalam bentuk tenaga manusia, material, peralatan
dan dana yang jumlahnya bertambah besar
Proyek konstruksi adalah suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan hanya sekali
dan umumnya dalam jangka pendek. Dalam rangkaian kegiatan tersebut, terdapat suatu
proses yang mengolah sumber daya proyek menjadi suatu hasil kegiatan yang berupa
bangunan. Selain itu proyek konstruksi memiliki 3 (tiga) karakteristik yaitu: bersifat
unik, membutuhkan sumber daya (uang, mesin, metoda, dan material), dan
membutuhkan organisasi (Ervianto, 2002).

2.2 Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Kesehatan dan keselamatan kerja adalah suatu usaha dan upaya untuk
menciptakan perlindungan dan keamanan dari resiko kecelakaan dan bahaya baik fisik,
mental maupun emosi terhadap pekerja, perusahaan, masyarakat dan lingkungan, serta
menyangkut berbagai unsur dan pihak (Sucipto, 2014). Menurut Ridley dan John
(1983), mengartikan K3 adalah suatu kondisi dalam pekerjaan yang sehat dan aman
baik itu bagi pekerjaannya, perusahaan maupun bagi masyarakat dan lingkungan sekitar
tempat kerja tersebut (Triwibowo & Pusphandani, 2013).
Kesehatan, keselamatan dan keamanan kerja adalah upaya perlindungan bagi
tenaga kerja/pekerja agar selalu dalam keadaan sehat dan selamat selama bekerja di
tempat kerja. Tempat kerja adalah ruang tertutup atau terbuka, bergerak atau tetap, atau
sering digunakan/dimasuki oleh tenaga kerja/pekerja yang di dalamnya terdapat 3
unsur, yaitu: adanya suatu usaha; adanya sumber bahaya; adanya tenaga kerja/pekerja
yang bekerja di dalamnya, baik secara terus menerus maupun hanya sewaktu-waktu
(Triwibowo & Pusphandani, 2013).

2.2.1 Keselamatan Kerja


Keselamatan kerja (Safety) suatu keadaan yang aman dan selamat dari
penderitaan dan kerusakan serta kerugian di tempat kerja, baik pada saat memakai alat,
bahan, mesin-mesin dalam proses pengolahan, teknik pengepakan, penyimpanan,
maupun menjaga dan mengamankan tempat serta lingkungan kerja (Kuswana, 2014).
Keselamatan kerja dapat diartikan sebagai keadaan terhindar dari bahaya selama
melakukan pekerjaan. Dengan kata lain keselamatan kerja merupakan salah satu faktor
yang harus dilakukan selama bekerja. Tidak ada seorangpun di dunia ini yang
menginginkan terjadinya kecelakaan. Keselamatan kerja sangat bergantung pada jenis,
bentuk dan lingkungan dimana pekerjaan itu dilaksanakan.
Keselamatan kerja juga dimaksudkan untuk memberikan perlindungan kepada
tenaga kerja, yang menyangkut aspek keselamatan, kesehatan, pemeliharaan moral
kerja, perlakuan sesuai martabat manusia dan moral agama. Hal tersebut dimaksudkan
agar para tenaga kerja secara aman dapat melakukan pekerjaannya guna meningkatkan
hasil kerja dan produktivitas kerja. Dengan demikian, para tenaga kerja harus
memperoleh jaminan perlindungan keselamatan dan kesehatannya di dalam setiap
pelaksaan pekerjaannya sehari-hari (Tarwaka, 2014).
Sedangkan syarat dalam keselamatan dan kesehatan kerja dalam peraturan
perundangan No. 1 tahun 1970 Pasal 3 sebagai berikut:
a. Mencegah dan mengurangi kecelakaan
b. Mencegah, mengurangi, dan memadamkan kebakaran
c. Memberi kesempatan atau jalan penyelamatan diri pada waktu kebakaran atau
kejadian - kejadian lain yang membahayakan
d. Memberi pertolongan pada kecelakaan
e. Memberi alat pelindung diri pada para pekerja
f. Mencegah dan mengendalikan timbulnya atau menyebar luasnya suhu, kelembapan,
debu, kotoran, asap, uap, gas, aliran udara, cuaca, sinar radiasi, kebisingan dan
getaran.
g. Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun
psikis, peracunan, infeksi dan penularan
h. Memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai
i. Menyelenggarakan suhu dan kelembapan udara yang baik
j. Menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup
k. Memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban
l. Menerapkan ergonomi di tempat kerja
m. Mengamankan dan mengamankan pengangkutan orang dan barang
n. Mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan
o. Mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar muat, perlakuan dan
penyimpananan barang
p. Mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya
q. Menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan

2.2.2 Kesehatan Kerja


Kesehatan kerja (Health) adalah suatu keadaan seorang pekerja yang terbebas dari
gangguan fisik dan mental sebagai akibat pengaruh interaksi pekerjaan dan
lingkungannya (Kuswana, 2014). Kesehatan kerja adalah spesialisasi ilmu
kesehatan/kedokteran beserta prakteknya yang bertujuan agar pekerja/masyarakat
memperoleh derajat kesehatan setinggi-tingginya, baik fisik, atau mental maupun sosial
dengan usahausaha preventif dan kuratif terhadap penyakit/gangguan kesehatan yang
diakibatkan faktor-faktor pekerjaan dan lingkungan kerja serta terhadap penyakit-
penyakit umum (Santoso, 2012).
Kesehatan kerja adalah bagian dari ilmu kesehatan atau kedokteran yang
mempelajari bagaimana melakukan usaha preventif dan kuratif serta rehabilitatif,
terhadap penyakit atau gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh faktor – faktor
pekerjaan dan lingkungan kerja maupun penyakit umum dengan tujuan agar pekerjaan
memperoleh derajat kesehatan yang setinggi – tingginya baik fisik maupun mental
sosial (Tarwaka, 2008).
Menurut Lidya dalam Sayuti (2013) pengertian kesehatan kerja adalah hal yang
menyangkut kemungkinan ancaman terhadap kesehatan seseorang yang bekerja pada
sesuatu tempat atau perusahaan selama waktu kerja yang normal. Sedangkan menurut
Santoso dalam Sayuti (2013) pengertian kesehatan kerja adalah kesehatan jasmani dan
rohani.

2.3 Kecelakaan Kerja


Kecelakaan adalah suatu kejadian tidak diduga dan tidak dikehendaki yang
mengacaukan proses suatu aktivitas yang telah diatur. Kecelakaan akibat kerja adalah
berhubungan dengan hubungan kerja pada perusahaan. Hubungan kerja disini dapat
berarti bahwa kecelakaan terjadi dikarenakan pekerjaan atau pada waktu pekerjaan
berlangsung (M. Sulaksmono, 1997).
Oleh karena itu, kecelakaan akibat kerja ini mencakup dua permasalahan pokok,
yakni:
 Kecelakaan adalah akibat langsung pekerjaan
 Kecelakaan terjadi pada saat pekerjaan sedang dilakukan.
Bennett Silalahi dan Rumondang Silalahi menyatakan bahwa kecelakaan kerja
adalah setiap perbuatan atau kondisi tidak selamat yang dapat mengakibatkan
kecelakaan. Adapun pengertian kecelakaan kerja menurut yang lazim berlaku di
perusahaan-perusahaan Indonesia diartikan sebagai suatu peristiwa atau kejadian yang
tidak direncanakan, tidak diharapkan terjadi diperusahaan yang dapat menimbulkan
penderitaan bagi pekerja.

Anda mungkin juga menyukai