Oleh :
Kelompok 5 Dan 6
POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENTRIAN KESEHATAN GORONTALOT.A
2020/2021
BAB I
PENDAHULUAN
Antenatal Care (ANC) merupakan komponen pelayanan kesehatan ibu hamil terpenting
untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi (Mufdlilah, 2009). Dengan ANC perkembangan
kondisi ibu hamil setiap saat akan terpantau dengan baik dan pengetahuan tentang persiapan
melahirkan akan bertambah.
Cakupan ANC dipantau melalui ANC baru ibu hamil ke-1 sampai kunjungan ke-4 dan
pelayanan ANC sesuai standar paling sedikit empat kali (K4).Pemanfaatan pelayanan ANC oleh
sejumlah ibu hamil di Indonesia belum sepenuhnya sesuai dengan pedoman yang sudah
ditetapkan. Hal ini cenderung akan menyulitkan tenaga kesehatan dalam melakukan pembinaan
pemeliharaan kesehatan ibu hamil secara teratur dan menyeluruh, termasuk deteksi dini terhadap
faktor risiko kehamilan yang penting untuk segera ditangani (Depkes RI, 2010). Kurangnya
pemanfaatan ANC oleh ibu hamil ini berhubungan dengan banyak faktor. Salah satu diantaranya
adalah pengetahuan ibu hamil (Kuswanti, 2014)
1.2 Tujuan
1. Tujuan Umum
Penulis mampu menambah pengetahuan dan wawasan yang lebih mendalam tentang proses
pelaksanaan asuhan keperawatan pada pasien antenatal care(ANC)
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui cara pengkajian data dan merumuskan diagnose keperawatan pada
pasien antenatal care
b. Untuk mengetahui cara menyusun rencana asuhan keperawatan pada pasien antenatal
care(ANC)
c. Untuk mengetahui cara melaksanakan tindakan keperawatan pasien antenatal care(ANC)
d. Untuk mengetahui cara mengevaluasi hasil asuhan keperawatan pasien antenatal
care(ANC)
3. Lingkup Bahasan
a. Apa pengertian dari ANC
b. Apa tanda dan gejala Kehamilan ?
c. Bagaimana patofisiologi?
d. Bagaimana Pathway?
e. Bagaimana pemeriksaan penunjang?
f. Bagaiman pemeriksaan kehamilan?
g. Bagaimana konsep asuhan keperawatan dari pada pasien dengan?
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. PENGERTIAN
Antenatal care adalah perawatan selama masa kehamilan sebagai suatu manajemen
kehamilan di mana ibu dan anaknya diharapkan sehat dan baik (Wiknjosastro, 2002 dikutip dari
Ningsih, 2012).Antenatal care merupakan pengawasan sebelum persalinan terutama di tujukan
pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim. Selama antenatal care dilakukan
pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada ibu
Pemeriksaan Ante Natal Care (ANC) adalah pemeriksaan kehamilan untuk mengoptimalkan
kesehatan mental dan fisik ibu hamil. Sehingga mampu menghadapi persalinan,nifas, persiapan
pemberiana ASI dan kembalinya kesehatan reproduksisecara wajar. Standar asuhan kehamilan
adalah asuhan dalam proses tindakan yang di lakukan oleh bidan sesuai dengan wewenang dan
ruang lingkup praktiknya berdasarkan ilmu kebidanan dalam melakukan asuhan kehamilan.
(manuaba, 2010)
Menurut Depkes RI (2010), pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga
kesehatan terlatih untuk ibu selama masa kehamilannya, dilaksanakan sesuai dengan standar
pelayanan antenatal yang ditetapkan dalam Standar Pelayanan Kebidanan. Pengertian antenatal
care adalah perawatan kehamilan.Pelayanan perawatan kehamilan merupakan pelayanan
kesehatan yang diberikan kepada ibu selama masa kehamilannya sesuai dengan standar
pelayanan antenatal care yang sudah ditetapkan. Sedangkan tujuan pelaksanaan pelayanan
antenatal antara lain:
1. Memantau kemajuan kehamilan serta memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang
bayi
2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial ibu serta janin
3. Mengenali secara dini kelainan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil
4. Mempersiapkan persalinan cukup bulan; melahirkan dengan selamat dan mengurangi
sekecil mungkin terjadinya trauma pada ibu dan bayi
5. Mempersiapkan ibu untuk menjalani masa nifas dan mempersiapkan pemberian asi
eksklusif
6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga untuk menerima kelahiran dan tumbuh kembang
bayi.
B. PATOFISIOLOGI
Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum) dari indung telur (ovulasi),yang
di tangkap oleh umbai-umbai (fimbriae) dan masuk ke dalam sel telur, cairan semen tumpah ke
dalam vagina dan berjuta-juta sel sperma bergerak memasuki rongga rahim lalu masuk ke
saluran telur. Pembuahan sel telur oleh sperma biasanya terjadi di bagian yang mengembang oleh
tuba falofi.Disekitar sel telur banyak berkumpul sperma yang mengeluarkan ragi untuk
mencairkan zat-zat yang melindungi ovum. Kemudian pada tempat yang paling mudah dimasuki,
masuklah salah satu sel sperma dan kemudian bersatu dengan sel telur.Peristiwa ini disebut
pembuahan (konsepsi/fertilitas).Ovum yang telah dibuahi ini segera membelah diri sambil
bergerak (oleh rambut getar tuba), menuju ruang rahim, peristiwa ini disebut nidasi
(implantasi).Dari pembuahansampai nidasi diperlukan waktu 6 – 7 hari.Untuk menyuplai darah
ke sel-sel makananbayi mudligah dan janin, dipersiapkan uri (plasenta) jadi dapat dikatakan
bahwa untuk setiap kehamilan harus ada ovum (sel telur), spermatozoa (sel sperma),
pembuahan(konsepsi/fertilitas), nidasi dan plasenta.
C. PATHWAY
Konsepsi
Implantasi
Kehamilan
Hormon HCG
Dada berdebar-debar
Ansietas
D. MANIFESTASI KLINIS
Tanda dan gejala (keluhan) normal pada wanita hamil adalah:
Tanda Subjektif ( Resunitif Sign )
1) Mual, Muntah
2) Lelah
3) Payudara membesar, tegang dan sedikit nyeri
4) Konstipasi dan obstipasi
5) Pigmentasi kulit
6) Adanya varises
7) Morning Sicknees
8) Emesis gravidarum
9) Kaki kram
10) Varises tampak
11) Sesak bagian bawah
12) Pinggang pegal
13) Edema
14) Hemoroid
15) Tanda chadwik (Bercak keunguan pada vagina)
16) Leukore (Keputihan)
17) Amenore (Tidak Haid)
E. PEMERIKSAAN PENNUNJANG
1. Tes golongan darah
2. Hemoglobin (Hb)
3. Tes gula darah
4. Skrining penyakit infeksi
5. Pemeriksaan genetic
6.Tes urine antenatal
7.Ultrasonografi (USG)
8.Trimester pertama
Pemeriksaan USG pada trimester pertama atau usia kandungan 10–14 minggu bertujuan
untuk menentukan usia kehamilan dan mendeteksi kemungkinan hamil kembar atau
kelainan pada janin, misalnya sindrom Down.
9.Trimester kedua
Pemeriksaan USG pada trimester kedua (minggu 18–20) bertujuan untuk menentukan
apakah terdapat kelainan bawaan atau kongenital pada janin, misalnya kelainan jantung
bawaan dan cacat tabung saraf.
2. Pemeriksaan fisik
a. Teknik inspeksi
Daerah muka
Adakah cloasma gravidarum, keadaan selaput mata pucat atau merah, adakah
oedema pada wajah, bagaimana keadaan lidah dan gigi.
Leher
Apakah vena terbendung di leher (mis : pada penyakit jantung) apakahkelenjar
gondok membesar atau kelenjar limpa membengkak.
Dada
Bentuk buah dada, pigmentasi putting susu dan areola mammae, keadaan putting
susu, adakah colostrums.
Perut
Perut membesar kedapat atau kesamping (pada ascites perut membesar kesamping),
keadaan pusat, pigmentasi linea alba, nampak ada gerakan anak ataukontraksi rahim,
adakah striae gravidarum atau jaringan parut.
Vulva
Keadaan perineum, adakah varises, tanda Chadwick, condiloma, flour albus.
Anggota gerak bawah
Adakah ascites, oedema, luka, cykatrik pada lipat paha.
b. Tekhnik palpasi
Maksud periksa palpasi adalah: Untuk menentukan besarnya rahim (tuanya
kehamilan) dan untuk menentukan letaknya anak dalam rahim. Macammacam
palpasi, ada tiga macam yaitu :
Palpasi menurut Leopold, terdiri atas 4 bagian :
Leopold I
1) Kaki klien dibengkokan pada lutut dan lipatan paha
2) Pemeriksa berdiri sebelah kanan klien dan melihat ke arah muka klien
3) Rahim dibawah ke tengah
4) Tinggi fundus uteri ditentukan
5) Tentukan bagian apa dari anak yang terdapat dalam fundus uteri. Sifat kepala
ialah keras, bundar dan melenting, sifat bokong adalah lunak, kurang bundar dan
kurang melenting, pada letak lintang fundus uteri kosong. Variasi menurut
knebel :menentukan letak kepala atau bokong dengan satu tangan di fundus dan
tangan lain di atas simfisis.
Leopold II
1) Kedua tangan pindah ke samping
2) Tentukan batas samping rahim kiri dan kanan
3) Tentukan letak punggung anak
4) Pada letak lintang, tentukan dimana letak kepala janin
Leopold II untuk menentukan dimana letaknya punggung anak dan dimana
letaknya bagian-bagian kecil).R/ edema fisiologis dari ektremitas bawah terjadi
di penghujung hari adalah normal, tetapi harus dapat diatasi dengan tindakan
sederhana.
G. ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
a. Data umum klien dan pasangan
b. Riwayat kehamilan & persalinan yang lalu
c. Riwayat ginekologi
d. Riwayat KB
e. Riwayat kehamilan saat ini
f. Pemeriksaan fisik
g. Persiapan persalinan
h. Obat-obatan yg dipakai saat ini
i. Hasil pemeriksaan penunjang
2. Diagnosa Keperawatan
a. Nausea berhubungan dengan kehamilan dibuktikan dengan
b. Ansietas berhubungan dengan kekhawatiran mengalami kegagalan dibuktikan
dengan
3. Intervensi Keperawatan
N DIAGNOSIS TUJUAN DAN INTERVENSI
O KRITERIA HASIL
1 Nausea b.d mual muntah d.d Setelah dilakukan Intervensi Utama :
dengan tindakan keperawatan Manajemen Mual
DS : selama 1x24 jam Observasi
- klien mengatakan mual Kontrol Mual Muntah 1. Identifikasi faktor
- klien mengatakan muntah Meningkat dengan penyebab mual
DO : kriteria hasil : 2. Identifikasi dampak
TD : 110/80 mmHg 1.kemampuan mual terhadap kualitas
N : 90x/menit melakukan tindakan hidup
RR : 22x/menit untuk mengontrol mual Terapeutik
dan muntah meningkat 1. Kurangi atau
2. menghindari faktor hilangkan keadaan
penyebab/pemicu penyebab
meningkat Edukasi
1. anjurkan sering
membersihkan mulut
kecuali merangsang
mual
2.ajarkan penggunaan
teknik nonfarmakologis
untuk mengatasi mual
Kolaborasi
Kolaborasikan
pemberian antiemetik,
jika perlu
D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
E. EVALUASI
Menurut Nursalam, 2011 , evaluasi keperawatan terdiri dari dua jenis yaitu :
a. Evaluasi formatif. Evaluasi ini disebut juga evaluasi berjalan dimanaevaluasi dilakukan
sampai dengan tujuan tercapai
b. Evaluasi somatif , merupakan evaluasi akhir dimana dalam metodeevaluasi ini menggunakan
SOAP.
BAB III
TINJAUAN KASUS
I. Identitas
Nama Klien : NY.NP
No. RM : 18.22.02
Alamat : TOMULABUTAO
Jenis Kelamin : PERMPUAN
Tanggal Lahir : 15-MARET-1980
Diagnosa Medis : G3P2A0 10-11 MINGGU+SUSP HYPERTIROID
Tanggal Pengkajian : 22-MARET 2021
Penanggung Jawab : TN.IR
DO :
- TD = 110/80 mmHg
- N = 90x/menit
- TB = 150x/menit
- BB = 51 kg
- RR = 22x/menit
2. Ansietas berhubungan dengan kekhawatiran mengalami kegagalan dibuktikan dengan
DS :
- Merasa khawatir dengan akibat dan kondisi yang dihadapi
DO :
- TD = 110/80 mmHg
- N = 90x/menit
- TB = 150 cm
- BB = 51 kg
- RR = 22x/menit
V. RENCANA KEPERAWATAN
DAFTARPUSTAKA
Muchtar Rustam.(1998). Sinopsis Obstetri fisiologi Obstetri Patologi Edisi: 2. Jakarta: EGC.
Bagian Obstetri dan Ginekologi FK Unpad Bandung.(2000). Obstetri Fisiology.Bandung:
Elemen.
http://perpustakaan.depkes.go.id:8180/bitstream//123456789/768/4/BK2007-G59.pdf. Diakses
tanggal 18 Juni 2012. Pukul 18.37 WIB.
Manuaba, Ida Bagus Gde. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan & KB untuk
NIC dan Kriteria Hasil NOC. Diterjemahkan oleh: Widyawati, dkk. Jakarta. EGC.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/22463/4/Chapter%20II.pdf