Anda di halaman 1dari 25

PARTNERMU JUGA MENDUKUNG

IDEMU LO ! (Key Partnership)
June 26, 2018saurusin

           Hei hei hehe biar kayak nyapa gitu yak. Oke mumpung masih fresh ini otak,
dan sesuai urutan apa yang akan kita bahas, kali ini gua akan sharing tentang blok
Key Partnership. Blok ini menggambarkan siapa aja sih partner lu dalam
menunjang model bisnis lu, peran mereka apa aja, dan mereka ngapain aja. Karena
intinya, gamungkin lu ngelakuin semuanya, selain itu ngabisin tenaga dan uang, itu
juga akan membuang – buang waktu lu.

            Disini pemilihan partner juga tergantung dengan model bisnis lu, jadi ga
seadanya hal lu jadiin partner lu ngga, pemilihan partner sendiri itu berdasarkan
kebutuhan lu agar model bisnis lu ini berjalan dengan efektif dan efisien. Dalam
buku Business Model Generation, Alexander Osterwalder (2012:38) nyebutin kalo
jenis partner ini ada 4 yaitu Aliansi (strategis antar non – pesaing), Coopetition
(strategis antar pesaing), usaha patungan untuk mengembangkan bisnis baru, dan
hubungan pembeli – pemasok.

           Sedangkan dasar atau alasan kita membutuhkan partner itu karena


optimisasi dan skala ekonomi, ini seperti kita partneran sama pemasok kita, atau
ngga, kalo bisnis lu fintech, partner lu bisa dengan bank, atau ngga kalo lu
membutuhkan tenaga

outsourcing (kalo menggunakan outsourcing lebih murah). Karena ga mungkin kita


punya semuanya, kita punya bahan baku, kita punya segalanya, bisa sih lu punya
itu semuanya, tapi cuman pas ngimpi aja wkwk. Selain itu, partner dalam model
bisnis ini juga dapat membantu kita dalam mengurangi resiko dan ketidakpastian,
kalo dibuku ini contoh ya blu-ray yak, kalo gua nyontohin PS4 aja deh, nah PS4 itu
kan sebuah produk sendiri tuh, tapi doi membuat aliansi dengan beberapa game
developer untuk siap meluncur ke pasar, ga kaget juga kalo antar game developer
juga bersaing. Selanjutnya, menjalin partner itu bisa juga didasari oleh akuisisi
sumber daya dan aktivitas tertentu, bayangin aja cuy kalo sebuah laptop atau
gadget itu mereka bener – bener memproduksi semuanya sendiri mulai dari hak
paten dll. Bisa ngerugiin juga, nah dengan itu, kebanyakan mereka itu bekerja
sama dengan pemilik hak paten atau produk mereka bahkan. Ga percaya? Buka aja
laptop lu ada apa aja isinya udah kayak gado – gado yang dibungkus rapi dengan
satu merk.

           Hehehe, biasanya kalo hehehe udah muncul berarti sharing nya udahan nih,
jadi mindset nya adalah pentingnya sebuah partner disini adalah karena kita
mempunyai keterbatasan dan tidak mungkin kita memiliki segalanya, pemilihan
partner pun juga menggunakan beberapa pertimbangan dan alasan tergantung
model bisnis kita. Post selanjut nya akan membahas hal yang berbau uang nih, so
see ya next post
PONDASI ITU PENTING

AKTIVITAS KUNCI AGAR MODEL


BISNIS MU BERJALAN (Key Activities)
June 19, 2018saurusin

               Gausah disapa ya hehe orang tinggal nge klik doang dari post an
sebelumnya hehehe. Haloo saurusers !!! di postan sebelumnya gua membahas blok
Key Resource, dan di post ini gua bakal sharing dan ngebahas tentang Key
Activities, bahasanya aja udah kayak krusial gitu ada Key nya hahaha. Oke serius,
jadi blok Key Activities ini akan menggambarkan aktifitas – aktifitas apa yang
harus lu lakuin agar model bisnis lu bekerja. Nah, Key Activities ini sangat erat
dengan blok sebelumnya yaitu Key Resources. Bahasa gampangnya Key Activities
ini aktivitas nya si Key Resource dalam menjalankan ide bisnis lu.

            Ada beberapa jenis Key Activities kalau berdasarkan buku Business Model
Generation di halaman 37, ada tiga sih ini. Yang pertama itu, 

produksi, biasanya produksi ini lebih ke model bisnis yang industrialis atau yang
membuat sesuatu, misalnya lu membuat tas kece, sepatu, atau mungkin
cinderamata dari daerah khas lu, disitulah aktifitas kuncinya, produksi. Selanjutnya
adalah pemecahan masalah, pemecahan masalah ini lebihke memberi konsultasi,
memecahkan masalah, dan sejenisnya yang bisa kita temui misalnya di OnClinic,
MarkPlus, Rumah Sakit, Bengkel, dan lain sebagainya. Nah jenis yang ketiga
adalah jenis platform/jaringan, biasanya terdapat pada perusahaan digital maupun
teknologi, misalnya lu menciptakan sebuah apps nah aktifitas kunci lu adalah nge
maintenance, atau bisa pengembangan yang bisa menjamin bahwa apps/web lu itu
berfungsi sebagaimana mestinya.

            Oke kita harus membuat mindset disini, jadi emang dasarnya Back End itu
yang menunjang Front Line dari model bisnis kita, jadi key Activities ini adalah
kegiatan – Kegiatan yang menunjang Front Line dari model bisnis kita. Jadi untuk
menciptakan nilai aktifitas kita itu ngapain aja, untuk mendeliverkan itu kita
ngapain aja, untuk mencari customer itu kita ngapain aja, untuk menjaga customer
itu kita ngapain aja, untuk mengurusi keuangan itu kita harus ngapain aja, dan
untuk promosi itu kita harus ngapain aja. Disinilah blok yang menggambarkan ini
semua. Sama halnya dengan Key Resource, Key Activities disini juga tergantung
dari model bisnis yang lu bikin.

            Jadi, begitulah aktifitas kunci yang menunjang berjalannya startup/model


bisnis lu hehe inget, belajarlah dari big picture sampe detail hehe karena ketika lu
udah nyemplung tapi belom siap, ya tenggelem bapak hehehe itulah quote dari
saurusin hehehe. Post an selanjutnya ini akan menjelaskan tentang partner nih
dalam model bisnis kita, so see ya…
KENALI SUMBER DAYA UTAMA
STARTUPMU (Key Resources)
June 12, 2018saurusin

                Hallo Saurusers!!! Akhirnya kita masuk ke setengah terakhir dalam


pembahasan Business Model Canvas. Dan ini merupakan post pertama yang
membahas tentang Back End dari BMC ini setelah kita selese membahas Front
Line nya. Sekedar mereview sedikit Front Line kemaren yang udah gua share itu
membahas tentang Value Proposition, Customer Segment, Channel, Customer
Relationship, dan Revenue Stream. Kalo kemaren kita lebih membahas tentang
bagaimana ide kita kalau dijalankan, sekarang kita lebih membahas hal apa yang
harus dilakukan agar ide kita berjalan. So, pada bahasan Back End ini gua awali
dengan membahas tentang Key Resources.

            Blok ini akan menggambarkan, sumber daya apa aja yang lu perlukan
untuk menjalankan ide lu atau bisnis lu atau perusahaan lu agar bisa berjalan dan
berproses sebagaimana mestinya. Tanpa sumber daya ini, blok – blok pada front
line lu gabisa berjalan ataupun berfungsi. Dan setiap model bisnis juga mempunyai
key resource sendiri. Kenapa key resource itu sangat diperhatikan? Karena sumber
daya inilah yang nantinya akan menciptakan/mengupgrade/mengadaptasi value lu,
mereka juga yang akan mendeliverkan ke customer lu, sumber daya lu ini juga
yang akan nge maintenance hubungan lu dengan pelanggan, dan tentunya semua
itu akan berpengaruh juga pada pendapatan dari ide lu.
             Dalam buku Business
Model Generation ini terutama di halaman 35, disebutkan bahwa sumber daya itu
ada 4 jenis. Yang pertama, fisik, sumber daya fisik ini seperti Gedung, pabrik,
kendaraan, mesin, dan lain – lain. Sedangkan yang kedua, intelektual, intelektual
disini yang dimaksud adalah merk, pengetahuan lu, data data lu, hak cipta, hak
paten, dan lain – lain. Yang ketiga, manusia, manusia disini juga harus yang efektif
dan efisien milihnya yang emang basic finance nya kuat, basic IT Development
nya kuat, basic ilmuwan nya kuat, basic marketing nya kuat, dan lain – lain. Yang
terakhir adalah finansial, sumber daya financial ini juga harus diperhatikan karena
mau gamau ini juga yang bisa menjamin kehidupan dari model bisnis lu.

            Walaupun terdapat banyak sekali jenis sumber daya, bukan berarti lu pake
semuanya, karena sumber daya yang lu pake itu tujuannya untuk membuat model
bisnis lu bekerja. Jadi penggunaan sumber daya itu sesuai dengan kebutuhan model
bisnis lu, efektif dan efisien. Hehehe. Udah pantes disebut sharing ga nih post
semoga bermanfaat ya.

            Post an selanjut nya bakal menjelaskan tentang key activities nih ? review
dulu ga? Ogah males amad wkwkwk klik aja next hehehe. Sekian dulu yaa tentang
key resources kali ini. Inget, pondasi itu penting.
KAMU PUNYA APA ? (Value Proposition)
May 15, 2018saurusin

              Hallo sauruser !!! dalam edisi kedua #PondasiItuPenting kali ini, gua akan
membahas tentang blok kedua dari Business Model Canvas, yaitu Value
Proposition. Apasi sebenernya isi dari blok Value Proposition ini? Isinya tuh lebih
ke nilai apa sih yang lu tawarin ke customer lu, Nilai yang lu tawarin ke customer
segment, Nilai yang lu tawarin ke customer segment, dan Nilai yang lu tawarin ke
customer segment. Sengaja tiga kali biar masuk ke mindset kita.  Mungkin lu
nawarin suatu produk/jasa, atau sebuah solusi untuk memecahkan masalah dari
customer lu, atau nilai lu ini bisa memenuhi kebutuhan customer, atau nilai lu ini
bisa memenuhi ekspektasi dari customer lu.

                Nah dalam literatur pertama kita yaitu Business Model Generation,
Value Proposition ini ada beberapa jenis nilai. Mungkin nilai lu itu merupakan hal
yang baru, hal yang baru ini merupakan nilai yang benar – benar baru yang lu
kasih ke customer. Yang kedua itu kinerja, maksudnya kinerja disini ini adalah
menciptakan nilai dari peningkatan kinerja, contoh gampangnya perkembangan
laptop, value nya setiap serie laptop biasanya semakin baru semakin meningkat
kinerjanya. Atau ngga nilai itu lahir karena lu menyesuaikan dari kebutuhan
konsumen. Bisa jadi juga nilai disini untuk “solve the problem” dari customer lu.
Ini paling kece menurut gua, nilai lu adalah merk lu, jadi yaa merk lu itu nilai lu.
Atau mungkin juga kalo desain itu merupakan value lu, misal produk lu motor nih,
nah itu desain nya yang elegan, itu bisa jadi sebuah nilai.
          Nah ini yang paling hot adalah
harga, dimana harga yang murah dan merakyat atau gampang dijangkau menjadi
nilai lu. Atau ngga lu bisa menciptakan nilai lu untuk mengurangi biaya,
maksudnya? Maksudnya adalah nilai yang lu tawarin konsumen akan mengurangi
biaya yang biasa dikeluarkan konsumen tersebut. Pengurangan resiko bisa jadi
salah satu pilihan lu dalam menciptakan sebuah nilai, pengurangan resiko yang
muncul ketika konsumen menggunakan produk/jasa yang lu tawarin, misalnya lu
membuat usaha jasa logistic, nah pengurangan resiko disini adalah jaminan bahwa
barang yang dikirimkan menggunakan jasa lu itu aman dan tepat waktu nyampe
nya. Masih inget kan kalo costumer jaman sekarang itu manja? Kemudahan dalam
mengakses ini bisa menjadi nilai yang bisa lu tawarin ke customer. Nah karena
mindset kita adalah melayani customer, maka kenyamaan/kegunaan ini bisa lu
jadikan nilai yang lu tawarin ke customer.

                Nah sauruser itulah beberapa jenis value/nilai yang bisa lu kasih ke
customer, dan value/nilai ini tempatnya di blok kedua dalam business model
canvas yaitu blok Value Proposition. Sengaja ga gua review lagi dibelakang, capek
gua hahaha semoga membantu, dan bakal gua terusin sampe akhir berdasarkan
literature yang gua pake Business Model Generation.
SIAPA SASARANMU ?
(Customer Segment)
May 8, 2018saurusin

              Kemaren gua udah bahas tentang BMC nya nih, dan udah gua review tipis
– tipis. Nah sekarang gua bakal open sharing semua blok dari 9 building blok
BMC. Urut ya sesuai urutan, jadi yang pertama ini gua bakal ngebahas tentang
blok Customer Segment. Blok ini menurut gua hal yang terpenting, meskipun
lainnya penting. Kenapa? Karena diblok inilah dasar kita akan menciptakan suatu
nilai. Tapi bukan tentang menciptakan nilai dalam post an gua kali ini. Lebih
mengulik lebih dalam tentang Customer Segment sendiri.

                Seperti cara yang gua pakai selama ini, sebelum masuk ke inti bahasan,
kita harus paham tentang definisi dan konsep untuk menciptakan mindset. Jadi
blok Customer Segment ini akan menggambarkan siapasih sasaran lu, siapasih
yang bakal lu selesein masalahnya, siapasih yang bakal lu layani, siapa sih yang
bakal lu kasih “value”, dan lain – lain. Diblok Customer Segment ini menurut
harus spesifik, biar ga salah sasaran. Ngomong – Ngomong salah sasaran, untuk
mencegah hal itu. Di buku Business Model Generation ini juga udah dijelasin
beberapa jenis Customer Segment agar kita tepat sasaran.
                Yan g pertama adalah Mass Market,
jadi Customer Segment yang tipe ini ngga membedakan sasaran konsumennya,
bener – bener pasar massa. Nanti juga Customer Segment ini akan mempengaruhi
juga di blok – blok lainnya kayak gimana lu ngejaga mereka, gimana lu nge
distribusiin value lu.

                Yang kedua adalah Pasar Ceruk, maksud dari pasar ceruk ini adalah
calon customer lu udah spesifik dan udah jelas produk lu mau lu kasih ke siapa,
biasanya tipe customer yang pasar ceruk ini lebih ke. Inget ya, spesifik. Jadi misal
lu udah jelas memproduksi knalpot mobil, ya customer lu pabrikan mobil. Atau
produksi bola, yang nantinya lu jual ke merk atau lu jual langsung ke konsumen.

                Yang ketiga adalah tersegmentasi, ciri khas dari tersegmentasi ini adalah
customer lu udah dibedakan berdasarkan sesuai yang lu tentuin, misalnya, target
customer lu pekerja dengan gaji 5 – 10 juta perbulan. Mungkin, mahasiswa yang
tidak membawa kendaraan pribadi ke kampusnya. Jadi jelas, calon customerlu
tersegmentasi.

                Yang keempat adalah terdiversifikasi, namanya aja udah terdiversifikasi,


jadi disini customer lu ada 2 atau beberapa jenis yang berbeda segmennya, dan
tidak terikat sama sekali. Selain itu setiap customer lu juga mempunyai value yang
berbeda juga, namanya aja tidak terikat.

                Yang terakhir adalah multisided, nah sama tapi beda nih dengan
customer segment yang terdiversifikasi. Di multisided ini terdapat 2 atau lebih
customer yang saling bergantung. Saling bergantung, jadi kalua satu customer ini
gaada, ya gabisa jalan model bisnis nya. Contoh termainstream se dunia adalah
GoJek, gojek customernya siapa? Driver sama Orang yang mau ngojek kan. Kalo
aja ga ada driver, gajalan tuh gojek. Karena kedua customer tersebut saling
bergantung.

                Jadi gua kasih kata kuncinya yak, kalo mass market itu semuanya dan ga
dibedain, pasar ceruk itu bener – bener udah spesifik customer lu, tersegmentasi itu
udah lu beda – beda in customer lu, terdiversifikasi itu ada 2 / lebih customer yang
tidak mempunyai hubungan dan value yang beda, dan yang terakhir itu multiside
yang terdapat 2/lebih customer yang mempunyai hubungan satu sama lain.

                   Menurut gua udah lengkap gua sharingnya tentang customer segment


ini, karena dengan mengerti customer segment kita bisa menciptakan value. Karena
dalam bisnis modern menurut gua, itu bukan lu nawarin apa yang ada dipikiran lu
sendiri, tapi lu nawarin solusi yang ada dipikiran lu, berdasarkan apa? Berdasarkan
kebutuhan customer.
KOMUNIKASI DAN SALURAN KE
KONSUMEN (Channels)
May 22, 2018saurusin

          Hallo saurusers, gimana? Udah paham kan dengan dua blok Customer
Segment dan Value Proposition? Kalo sekiranya belom paham bisa kok diskusi
lewat email di saurusin@gmail.com dan I always be there for you ea wkwkwk, tapi
inget diskusi itu untuk membangun bukan unjuk ke intellectual an. Dan kali ini gua
bakal ngelanjutin lagi di tema #PondasiItuPenting, yang masih membedah dari
literature pertama kita Business Model Generation dan masih membahas Business
Model Canvas hehe, dan blok ketiga adalah Channels. Kenapa Channels? Karena
di blok ini akan menggambarkan bagaimana lu dapat berkomunikasi dengan
customer lu dan juga yang terpenting bagaimana cara lu mendeliverkan value lu ke
customer lu.
            Dalam channels ini lu juga bisa mempunyai banyak pilihan dalam
mendeliverkan dan cara komunikasi lu dengan konsumen. Dan channels ini terbagi
dari 2 macam yaitu channels secara langsung seperti website/aplikasi. Atau
mungkin bisa channels yang secara tidak langsung seperti toko – toko ritel. Di
dalam blok channels ini juga dapat mengetahui resiko dan biaya yang mungkin lu
keluarin dalam menentukan dengan cara apalu membangun komunikasi dan
mendeliverkan nilai lu.
Dengan bagaimana ? untuk
menentukan channels yang lu pake ini lu mempunyai beberapa pilihan diantaranya
bisa dengan menggunakan channels lu sendiri, atau ga lu bisa menggunakan
partner untuk channels lu, atau lu bisa menggabungkan keduanya. Ini semua
tergantung pilihan dan rencana yang bakal lu jalanin. Misalnya aja lu fokus ke
pengembangan jangkauan lu, baiknya sih lu nggandeng partner untuk efisiensi
biaya walaupun margin nya gabegitu besar. Atau contohnya aja lu mau bikin web
yang lu bikin sendiri, dengan adanya tantangan biaya yang sangat besar untuk
merealisasikan lu bisa mengakalinya dengan menggandeng partner atau nyari
investor jadi tergantung lu mau kayak gimana.

Dalam literature kita ini doi menjelaskan fase fase dalam saluran, ada 4 fase disini
yaitu pertama kesadaran, dalam fase kesadaran ini lebih menekankan pada
bagaimana cara lu meningkatkan kesadaran konsumen pada apa yang lu berikan ke
mereka. Yang kedua ada evaluasi yang merupakan tahap lanjutan ketika konsumen
udah mengenal produk lu mereka bakal mengevaluasi value lu, dibutuhin ngga?
Mereka terbantu ngga? Dan pertanyaan ala ala konsumen gitu, disitulah bagaimana
channels lu dapat membantu mereka para konsumen mengevaluasi value lu. Yang
ketiga ada pembelian, channels yang bakal lu terrapin disini sebagaimana
memungkinkan atau memudahkan calon konsumen untuk membeli produk/jasa lu.
Yang keempat adalah penyampaian, kenapa penyampaian? Karena barang/jasa
yang lu tawarin ke konsumen itu kan ngga sekedar barang/jasa, namun barang/jasa
yang mempunyai nilai, nah, disini peran channels nya, bagaimana channels ini bisa
menyampaikan value dari barang/jasa lu. Yang terakhir purnajual, susah amat dah
ini buku translate an wkwkwk mungkin bagaimana channels yang lu pake ini dapat
memberikan experience konsumen setelah membeli barang/jasa lu yang value nya
udah terdeliver.
Mungkin segitu dulu membahas tentang blok channels ini, inget, setiap blok akan
mempengaruhi blok lainnya, dan paham jangan setengah – setengah hehehe. Yuk
perkuat pondasi ilmu kita dan gua disini cuman sharing yang gua pelajari dan gua
open banget buat diskusi. Lanjut post selanjutnya aja ya untuk blok selanjutnya !!!

CARA MENDAPATKAN PENDAPATAN ?


(Part 1) (Revenue Stream)
June 5, 2018saurusin

       Hai sauruser ! post-an ini bakal membahas blok yang bisa dikatakan nadi dari
sebuah model bisnis, blok yang membahas bagaimana kita mendapatkan
pemasukan, blok yang menjelaskan bagaimana konsumen memberikan pendapatan
bagi kita, blok yang menjelaskan tentang apapun yang berhubungan dengan
pendapatan yang akan kita hasilkan, yaitu blok Revenue Stream.

            Dalam blok revenue stream ini sebagai blok yang menggambarkan
bagaimaa kita menciptakan sumber pendapatan, apakah cuman satu mekanisme aja
ataupun mau lu bikin beberapa arus pendapatan. Arus pendapatan dalam blok ini
dapat didapatkan dari konsumen yang hanya melakukan sekali saja atau konsumen
yang berkontribusi berkelanjutan pada arus pendapatan kita. Dari blok ini juga kita
bisa mengetahui apakah model bisnis kita ini menguntngkan atau tidak? Atau
bagaimana strategi kita untuk menciptaka kata profit.
               Nah, pertanyaannya adalah darimana kita mendapatkan pendapatan?
Walaupun kita udah jelas mempunyai Value dan Customer, namun pertanyaan
krusial ini harus dijawab. Nah gua bakal ngebahas satu – satu darimana kita bisa
menghasilkan pendapatan dari blok revenue stream ini. Lu bisa menciptakan
pemasukan dari penjualan aset, atau lebih simple nya lu mendapatkan pendapatan
dari penjualan fisik lu, contohnya aja lu mendapatkan penjualan dari penjualan
mobil, penjualan kaos, dan lain – lain. Atau ngga kalo lu bergerak dalam bidang
jasa, pendapatan lu berasalan dari biaya penggunaan, yaa penggunaan jasa lu,
misalnya aja lu dapet pendapatan dari orang yang membayar jasa lu dalam
pengiriman paket, kalo lu bisnis dalam bidan ekspekdisi.
               Selanjutnya pendapatan dari
biaya berlangganan bisa menjadi pilihan arus pendapatan lu, contohnya adalah
pendapatan dari spotify yang salah satunya berasal dari orang – orang yang
berlangganan spotify, atau koran jawapos tuh, salah satu pendapatan nya itu dari
pelangganan yang berlangganan. Pendapatan yang berasal dari jasa
peminjaman/sewa, misalnya itu lu punya kamera dan lu sewain, nah dari situlah
arus pendapatan lu. Kalo yang biasanya terjadi di perusahaan teknologi (e.x
smartphone, laptop, dll) itu mereka ga sepenuhnya membuat perangkat nya sendiri,
mereka membeli lisensi dari pihak ketiga, nah makanya lisensi ini bisa jadi salah
satu arus pendapatan lu. Atau misalnya lu merupakan pihak ketiga dari sebuah
transaksi, nah kalo seperti itu, lu bisa mendapatkan pendapatan dari biaya komisi.
Yang terakhir ini yang lagi banyak digunakan adalah pendapatan dari periklanan,
kayak facebook, yutub, jawapos, dan lain – lain itu salah satu arus pendapatannya
dari orang – orang yang mengiklankan produknya di platform lu.

                 Mungkin segitu dulu yak bahasan dari blok revenue stream kali ini,
yang intinya bahwa pendapatan dari suatu model bisnis dapat lu peroleh dari
penjualan aset, biaya penggunaan, biaya berlangganan, pinjaman, lisensi, komisi,
dan periklanan. Semua jenis arus pendapatan ini juga tergantung pada model bisnis
yang lu terrapin juga. Pembahasan tentang revenue stream ini bakal gua lanjutin di
post selanjutnya yang akan menjelaskan tentang mekanisme penetapan harga. So,
that’s all and kita lanjutin di next post
CARA MENDAPATKAN PENDAPATAN ?
(Part 2) (Revenue Stream)
June 6, 2018saurusin

      Sesuai omongan gua dipost sebelumnya yang berjudul CARA


MENDAPATKAN PENDAPATAN ? (Part 1), yang di Part 2 ini gua bakal lebih
menjelaskan pada mekanisme penetapan harga. Sambil buka buku Business Model
Generation atau e-book nya yak di halaman 33 nih pembahasannya. Soalnya
kenapa? Penyakitnya orang yang lagi hype ingin memulai startup itu adalah males
baca. Oke lets move in. Kenapa mekanisme penetapan harga ini gua bikin post
sendiri? Soalnya ya emang perlu dijelasin secara khusus, kenapa khusus? Karena
setiap arus pendapatan itu mempunyai mekanisme penetapan harga yang berbeda
pula.

            Didalam buku Business Model Generation ini menjelaskan bahwa


mekanisme penetapan harga mempunyai dua jenis yaitu penetapan harga tetap dan
penetapan harga dinamis. Penetapan harga tetap ini berdasarkan variable statis, apa
ajasih variable statis itu? Yaitu berdasarkan harga tetap yang udah lu tetapin untuk
setiap produk/jasa lu, atau ga penetapan harga yang berdasarkan kualitas dari value
lu, penetapan harga dengan variable tetap ini juga bisa berdasarkan karakteristik
dari segmen pelanggan lu, ga mungkin juga lu menetapkan harga yang ga sesuai
dengan karakteristik pelanggan lu kan? Yang terakhir dalam mekanisme tetap ini
lu menetapkan harga berdasarkan volume pembelian.

            Sedangkan penetapan harga dinamis yang bisa lu terapin dalam


menentukan arus pendapatan lu ini, harga ini berubah tergantung pada kondisi
pasar. Gimana tuh maksudnya tergantung kondisi pasar? Ya penetapan harga ini
terjadi karena adanya negosiasi antara lu sama kawan bisnis lu. Mekanisme yang
jenis ini bergantung pada persediaan dan waktu, jadi penetapan harganya bisa
berubah – ubah, contoh aja tiket pesawat paling mudah mah, tiket pesawat berubah
– ubah kan tuh harga nya ya karena timing dari event nya itu. Atau ngga penetapan
harga dari hasil permintaan dan penawaran, jadi harga lu ini bener – bener bisa
berubah sewaktu – waktu tergantung kondisi pasar. Dan yang terakhir dari
mekanisme dinamis adalah penetapan harga lu itu berdasarkan penawaran yang lu
anggap paling menguntungkan atau paling kompetitif.
Jadi bisa disimpulkan berdasarkan buku Business Model Generation Halaman 33
ini, mekanisme harga tetap itu dapat kita tentukan dari daftar harga, hubungan
dengan fitur produk kita, kebergantungan dengan konsumen kita, dan
kebergantungan pada volume pembelian. Dan mekanisme harga dinamis ini
ditentukan dari negosiasi, manajemen hasil, pasar real-time, dan juga lelang.

Pesan gua, banyakin membaca sebelum lu memulai. Hehe. See you on my next
post saurusers ! karena gua bakal move ke pembahasan Back End dari BMC ini
hehe, udah gua jelasin ya apa itu Back End.
PERHATIKAN BIAYA DALAM MODEL
BISNISMU (Cost Structure)
July 3, 2018saurusin

              Nah, sampailah pada blok yang terakhir yaitu blok Cost Structure, blok ini
nantinya akan menggambarkan biaya apa saja yang akan lu keluarin dalam
menjalankan model bisnis lu. Jadi lu bisa menilai dan menimbang
dibagianmanakah kita yang mengeluarkan biaya yang cukup besar atau juga kita
bisa menilai apakah model bisnis kita profitable atau ngga, dan tentunya bisa
menjadi dasar pertimbangan apabila kita akan menentukan strategi. Karena apa?
Karena semua aktifitas lu akan menimbulkan biaya.

               Jangan hanya burning money tanpa tujuan dan plan yang jelas dan jangan
memangakas biaya berlebihan hanya demi berhemat. Nah dengan adanya kalimat
seperti ini, menurut Alexander Osterwalder (2012:41) sebuah model bisnis dapat
dibedakan menjadi dua jenis dalam hal pandangan biaya yaitu cost-driven dan

value- driven.  Dari


namanya udah bisa ditebak sih kalau model bisnis yang cost-driven, itu memang
model bisnisnya dibikin seminimal mungkin dalam urusan biaya nya, dan bisa jadi
“murah” itu value dalam model bisnis mereka. Sedangkan value-driven ini
kebalikannya dari cost-driven, model bisnis ini sangatlah bodo amat dengan yang
namanya biaya hahaha bisa dibilang begitu, tapi mereka juga mempunyai tujuan,
mungkin dengan brand “premium” yang menjadi nilai nya, atau kemewahan yang
menjadi nilai nya, dan atau ke eksklusifitasnya itu yang menjadi nilainya. Jadi
untuk mencapai value itu, mereka mengesampingkan kekhawatiran dalam hal
biaya, walaupun teteap mempertimbangkannya.

            Dan biaya ini harus dibedain banget antara biaya untuk model bisnis lu
sama biaya untuk kehidupan pribadi lu, kebanyakan orang lengah disni nih. Dan
juga biaya ini sumbernya ada dua yaitu biaya tetap dan biaya variable. Biaya tetap
itu seperti listrik yang lu gunakan, air yang lu gunakan, internet yang lu pake, sewa
mungkin, gaji, dan lain – lain. Dan selain itu juga ada biaya variable, biaya ini
sifatnya tambahan yak menyesuaikan sama apa yang lu lakuin, ini biasanya biaya
bahan baku dan bahan – bahan lain penunjang produksi. Inget ya sekecil apapun
iaya yang lu keluarin, catat dengan jelas dan dibedakan dengan jelas. Karena itu
sangatlah penting.

            Dan akhirnya, sampailah pada blok ke 9 akhirnya hahahah. Ett gua bakal
nglanjutin lagi kok dengan bahasan selanjutnya yang ga kalah menarik dan penting
juga. Soooo stay tune aja suarusers.
MENJALIN DAN MENJAGA
HUBUNGAN DENGAN KONSUMEN
(Customer Relationship)
May 29, 2018saurusin

      Ini blok keberapa ya? Oh blok ke 4. Hehe halo saurusers! Dipostan


#PondasiItuPenting gua akan melanjutkan sharing tentang pembahasana Business
Model Canvas. Blok ke 4 kali ini merupakan blok yang menggambarkan
bagaimana lu membangun hubungan ke konsumen lu, jenis hubungan seperti apa
yang mau kita bangun untuk konsumen tercintah, memakan berapa biayakah, dan
lain sebagainya. Semua perusahaan ataupun startup pasti menginginkan terjadinya
pembelian secara terus menerus dan hal terindah adalah mempunyai “langganan”,
blok ini bernama Customer Relationship.

              Ada banyak cara yang dibahas dalam literature kita ini dalam menjaga /
menjalin hubungan dengan konsumen, sebelum masuk ke bagaimana caranya, kita
harus paham dulu kenapa ada blok ini? Iya emang diatas udah gua sebutin,
tujuannya yang pertama adalah akuisisi pelanggan atau menciptakan pelanggan
terlebih dahulu, Namanya juga tahap awal kan, nah setelah akuisisi pelangan ini
udah tercapai, apa yang bakal kita lakuin? Yaitu untuk membuat pelanggan
bertahan dengan kita atau bahasa kerennya “Customer  Retention”, lebih
sederhananya mau lu apain sih konsumen biar menggunakan lu terus. Setelah itu,
ada harapan bahwa dengan kita menjalin relationship dengan konsumen ini dapat
meningkatkan tingkat penjualan kita juga.
 Gimana caranya ? di literature kita ini disebutkan ada 6 cara, cara pertama yaitu
Bantuan Personal, contohnya bantuan personal itu paling mudah ditemui adalah
adanya call centre atau kalo dalam website itu ada menu “contact us”. Setelah itu
ada bantuan personal secara khusus, nah ini biasanya dikasih ke pelanggan yang
emang khusus nan istimewa, dan tipe hubungan ini biasanya lebih mendalam
dibandingkan dengan sekedar call center. Ada juga swalayan, yaitu menggunakan
interaksi secara tidak langsung, tapi bener – bener ngasih fasilitas pelanggan untuk
bisa memuaskan pelanggan itu sendiri. Selanjutnya bisa juga dengan layanan
otomatis, ini nih yang lagi gencar – gencar nya dilakukan oleh perbankan di
Indonesia, yaitu chatbot yang bisa diakses kapanpun dimanapun melalui apapun,
intinya untuk memudahkan nasabah.

                 Selanjutnya adalah komunitas, ha? Komunitas? Nah justru dengan


komunitas ini malah kita dapat menjalin hubunga lebih jauh dan sok akrab gitu,
kayak menyediakan layanan khusus kalo gabung komunitas, yang lucu dan nyata
adalah the miracle of expander, mobil belom keluar, komunitas udah ada, dan gila
kan peran komunitas disini. Yang terakhir adalah menciptakan kokreasi antara lu
dengan customer segment lu, ini lebih menguntungkan lagi, selain dapat
meningkatkan penggunaan produk, lu mengajak customer segment lu untuk
meramaikan penggunaan produk lu, contohnya aja yutub dah, doi menciptakan
komunitas konten kreator, yang malah membuat mereka lebih produktif dalam
menciptakan konten untuk yutub sendiri, sangat brilian.

            Dari block Customer Relationship ini gua kira udah cukup sih sharing –
sharing nya, jangan lupa leave a comment, biar diskusi gua hidup. Semangat
saurusers !

Anda mungkin juga menyukai