Anda di halaman 1dari 10

Medicus Darussalam VOL.

1, NO 3, JULI 2019
Jurnal Ilmiah Kedokteran P-ISSN : 2655-4259 E-ISSN : 2655-8521

Laporan Kasus : Pilocytic astroytomas

Case Report : Pilocytic astroytomas

Elsa Susanti
Bagian/KSM Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala/RSUD dr. Zainoel Abidin, Banda
Aceh

ABSTRAK
Pilocytic Astrocytoma (PA) merupakan tumor otak paling sering terjadi pada pediatrik yaitu diatas 25 % dan jarang
terjadi pada orang dewasa. Lokasi tumor paling sering adalah bagian tengah serebri, batang otak dan serebellum.
Menurut klasifikasi WHO, Pilocytic Astrocytoma (PA) masuk dalam kategori grade 1 yaitu jinak. WHO 2003,
insidensi sekitar 4,8 per 1 juta per tahun pada tahun 2003. PiloA hanya menunjukkan aktivitas proliferatif yang rendah,
beberapa jaringan dapat menunjukkan peningkatan aktivitas proliferatif bukan disebabkan oleh perubahan inflamasi.
Meskipun demikian, peningkatan aktivitas proliferatif bukanlah tanda pasti keganasan.

ABSTRACT
Pilocytic astrocytoma is the most common pediatric tumor which can be found around 25% in pediatric and rarely
found in adult. This tumor located mostly in the middle part of cerebrum, brain stem and cerebellum. Pilocytic
astrocytoma is a benign brain tumor, WHO grade I. the incident of this tumor was 4,8 in one million in 2003 according
to WHO. Pilocytic astrocytoma depicts slow proliferation activity. Despite this, increasing in proliferative activity does
not necessarily a sign of malignancy.

Keyword : Pilocytic astrocytoma, pediatric tumor

PENDAHULUAN mixed oligoastrocytoma. Dari ketiga jenis


Tumor otak dapat bersifat primer atau glioma ini, astrositoma merupakan tumor
pun merupakan metastase dari tumor pada yang paling sering dan mencakup lebih dari
organ lainnya.1,2 Salah satu tumor yang 50% tumor ganas primer di otak.3
merupakan frekuensi terbesar dari semua Istilah astrositoma pertama kali
jenis tumor di otak adalah glioma. diperkenalkan pada abad ke-19 oleh Virchow.
Insidens dari glioma besarnya 5 per Astrositoma adalah tumor yang berasal dari
100.000 penduduk.2 Diperkirakan 43.800 sel astrosit, yang merupakan bagian dari
kasus baru dari tumor jinak dan ganas di jaringan penunjang otak. Sel ini dinamakan
diagnosis setiap tahun di Amerika, termasuk “astrosit” karena bentuknya yang menyerupai
3410 kasus pada anak dan remaja. bintang.6 Astrositoma merupakan tumor
Wanita mempunyai insiden primer otak intra-aksial yang paling sering.
yang sedikit lebih tinggi (15,1/100.000 Tiga perempat tumor glial adalah astrositoma.
orang per tahun) dari pria (14,3/100.000 Lokasi yang disukai oleh tumor ini adalah di
orang per tahun). Menurut Badan Kesehatan serebrum, serebelum, hipotalamus, nervus
Sedunia (World Health Organization/ WHO) optikus, kiasma dan pons. Lokasi ini biasanya
terdapat tiga jenis glioma yang dapat dipengaruhi oleh usia pasien. Astrositoma di
dibedakan dari pemeriksaan histopatologis hemisfer serebri sering dijumpai pada usia
yaitu astrocytoma, oligendroglioma dan dewasa, pada dekade ketiga dan keempat,
Diterbitkan oleh: Ikatan Alumni Kedokteran Unsyiah 141
sedangkan astrositoma di fossa posterior dan kurang dari 20 tahun, 60% terjadi pada usia
nervus optikus biasanya pada anak-anak dan 20-45 tahun, dan 30% terjadi pada usia lebih
dewasa muda.6 dari 45 tahun. Usia rata-rata pasien yang
Pilocytic Astrocytoma (PA) dengan hasil biopsi anaplastic astrocytoma
merupakan tumor otak paling sering terjadi adalah 41 tahun.8
pada pediatrik yaitu diatas 25 % dan jarang Laki-laki sedikit lebih sering terkena
terjadi pada orang dewasa. Lokasi tumor daripada perempuan. Menurut laporan
paling sering adalah bagian tengah serebri, statistik CBTRUS, PA adalah tumor otak
batang otak dan serebellum. Menurut primer paling sering pada usia 0 hingga 19
klasifikasi WHO, Pilocytic Astrocytoma (PA) tahun, dengan rata-rata tingkat kejadian
masuk dalam kategori grade 1 yaitu jinak. tahunan (disesuaikan dengan populasi standar
WHO 2003, insidensi sekitar 4,8 per 1 juta per Amerika Serikat tahun 2000) sebesar 0,84
tahun pada tahun 2003. PiloA hanya (per 100.000), yang secara substansial
menunjukkan aktivitas proliferatif yang menurun dari kelompok usia 10-14 tahun ke
rendah, beberapa jaringan dapat kelompok usia 15-19 tahun. Astrositoma
menunjukkan peningkatan aktivitas pilocytic menyumbang 15,4% dari anak-anak
proliferatif bukan disebabkan oleh perubahan dan remaja (19 tahun) dan 17,6% dari masa
inflamasi. Meskipun demikian, peningkatan kanak-kanak (0-14 tahun) merupakan tumor
aktivitas proliferatif bukanlah tanda pasti otak primer. Studi lain menunjukkan tingkat
keganasan. kejadian 4,8 per 1 juta per tahun. PA, dapat
Pilocytic Astocytoma (PA) adalah terjadi pada usia berapa pun, seiring dengan
salah satu jenis tumor dengan gambaran atau banyaknya kasusn yang dilaporkan. PA dapat
bentuk dengan batas tegas (circumscribed), muncul di mana saja di susunan saraf pusat,
petumbuhannya lambat, sering ditemukan meskipun paling sering terjadi di serebellum
pada anak-anak atau dewasa muda. Secara (42%), diikuti oleh kompartemen
histologis, PA memiliki karakteristik berupa supratentorial (36%), jalur optik dan
bentuk yang bifasik dengan proporsi yang hipotalamus (9%), medula oblongata (9%),
bervariasi dari sel bipolar kompakta yang dan medula spinalis (2%) [9]. Pada anak-
berhubungan dengan Rosenthal fibres. anak, yang paling umum terkena adalah
Sebagian besar PA terlokalisir dan serebellum (67%).
makrositik.
PA ditemukan pada 5-6% dari seluruh KASUS 1
glioma dan insidensinya secara keseluruhan Seorang laki-laki, 30 tahun dating
adalah 0.37 per 100.000 orang per tahun. dengan penurunan kesadaran sejak 3 hari
Dalam pembagian lain, grade I dan II disebut sebelum masuk rumah sakit. Penurunan
sebagai astrositoma derajat rendah (low- kesadaran dialami secara perlahan-lahan.
grade astrocythoma), sedangkan grade III Awalnya pasien tampak lebih banyak tertidur
dan grade IV sebagai astrositoma derajat dan sulit diajak komunikasi. Pasien awalnya
tinggi (high-grade astrocythoma). Beberapa mengalami nyeri kepala yang dirasakan di
ahli mendapatkan bahwa astrositoma derajat seluruh kepala memberat sejak 1 bulan
rendah lebih banyak diderita oleh usia muda, terakhir, Awalnya nyeri kepala bersifat
sedangkan astrositoma derajat tinggi oleh ringan, kemudian bertambah berat dan hilang
kelompok usia lanjut.6 Puncak insidensi dari timbul. Nyeri kepala dirasakan lebih hebat di
low-grade astrocytoma (LGA), menunjukkan kepala sebelah kiri, dirasakan berdenyut dan
25% dari seluruh kasus pada orang dewasa, seperti ditekan benda berat, menjalar ke
terjadi pada usia 30-40 tahun. Sepuluh persen bagian depan sekitar mata dan kepala bagian
LGA terjadi pada usia yang lebih muda yaitu belakang dan tengkuk. Nyeri kepala
142 Diterbitkan oleh: Ikatan Alumni Kedokteran Unsyiah
Medicus Darussalam VOL. 1, NO 3, JULI 2019
Jurnal Ilmiah Kedokteran P-ISSN : 2655-4259 E-ISSN : 2655-8521

dirasakan semakin berat saat pasien batuk, Dilakukan pemeriksaan CT Scan


kelelahan, stress emosi dan aktivitas fisik. kepala pada pasien ini, disertai dengan
Nyeri kepala diikuti dengan muntah-muntah rontgen thorak dan pemeriksaan laboratorium
>8 kali, berisi makanan, muntah tanpa disertai rutin darah. Dari hasil CT Scan kepala
mual Nyeri kepala dirasakan lebih hebat di didapatkan hasil berupa gambaran lesi
kepala belakang, dirasakan berdenyut dan hipodens batas tidak tegas di cerebllum
seperti ditekan benda berat, menjalar ke dengan ukuran sekitar 3 cm x 3 cm x 4 cm,
bagian depan dan tengkuk. Keluhan nyeri ventrikel IV kesan menyempit dan tampak
kepala dirasakan sejak 1 tahun terakhir dan VP Shunt berada di parenkim lobus frontalis
memberat 1 bulan ini. Pasien juga kiri kesan massa di cerebellum DD/
mengeluhkan pandangan mata menjadi kabur Astrositoma, Hemangioma. Pada hasil
sejak 1 bulan terakhir disertai dengan pemeriksaan rontgen thorak dan laboratorium
gangguan keseimbangan sehingga pasien rutin darah tidak ditemukan adanya kelainan.
mengalami kesulitan berjalan. Sekitar ± 1 Pada hasil CT Scan kepala ayah
tahun sebelumnya, pasien masuk IGD kandungnya atas nama Tumiran didapatkan
RSUZA, dengan keluhan nyeri kepala hebat lesi solid kistik di area vermis ceebellu,
disertai muntah-muntah >7 kali. Keluhan ventrikel IV sulit dievaluasi, ventrikel
membaik setelah dirawat. Pasien dilakukan lateralis kanan dan kiri, ventrikel III normal,
operasi pemasangan VP Shunt dan disarankan tampak adanya VP Shunt di area ventrike
untuk mejalankan operasi pengangkatan llateralis kiri kesan massa intrakranial
tumor namun belum bersedia. Pasien
kemudian diizinkan pulang setelah sekitar 1 KASUS 2
mingu dirawat di rumah sakit. Saat diizinkan Seorang laki-laki, 19 tahun, pada
pulang pasien dibekali dengan obat anti nyeri. tanggal 22 Maret 2019 datang dengan
Riwayat penyakit sebelumnya Pasien keluhan nyeri kepala yang dirasakan dengan
telah didignosa mengidap tumor di otak kecil intensitas berat dan sudah dialami dalam 2
sejak 1 tahun yang lalu, dan sudah dilakukan minggu tetapi tidak membaik dengan
operasi pemasangan VP Shunt 1 tahun yang istirahat. Muntah dengan frekuensi sebanyak
lalu. Pasien juga telah disarankan untuk 5x tanpa mual, pusing berputar, pandangan
dilakukan operasi pengangkatan tumor otak, kabur disertai melihat ganda, tidak ada
namun masih menolak dilakukan tindakan. kelemahan anggota gerak, gangguan
Pasien tidak memiliki riwayat tumor di pendengaran disangkal, kejang dan riwayat
bagian tubuh yang lain. Pasien jga tidak penurunan kesadaran disangkal. Selama 1
mengalami gangguan metabolik seperti bulan terakhir pasien lebih sering mudah lupa
hipertensi dan diabetes mellitus. Pasien juga dan tampak kebingungan. Lalu pada tanggal
mengalami kelainan pada mata sebelah kiri 24 Juni 2019 Nyeri kepala hebat, muntah 4x
sejak usia 10 tahun sehingga mata kiri tidak tanpa mual, pusing berputar, kelemahan
dapat melihat lagi. Riwayat penyakit dalam anggota gerak disangkal. keluhan nyeri
keluarga ayah pasien mengalami hal yang kepala mulai muncul sejak tahun 2018
serupa dan didiagnosa dengan tumor otak. dengan intensitas ringan sedang sampai berat,
Pada hasil pemeriksaan neurologis ditemukan nyeri terutama dirasakan malam sampai pagi
pasien dengan GCS 13, kelemahan anggota hari, pandangan kabur, kadang doble. Pasien
gerak tidak ada, ditemukan reflesk fisiologis juga sering mengalami pusing berputar.
yang meningkat di kedua ekstremitas bawah Riwayat ayah dan ke 2 saudara kandung laki
disertai refleks patologis yang positif di kedua laki meninggal dengan tumor otak.
ekstremitas bawah.

Diterbitkan oleh: Ikatan Alumni Kedokteran Unsyiah 143


Pada hasil pemeriksaan neurologis hasil CT Scan kepala didapatkan hasil berupa
ditemukan pasien dengan GCS 15, kelemahan massa pada bagian fossa posterior yang
anggota gerak tidak ada, ditemukan reflesk menekan ventrike IV, ventrikel III serta
fisiologis yang meningkat di kedua vetrikel lateralis tampak melebar dan tampak
ekstremitas bawah disertai refleks patologis kesan SOL Intrakranial disertai dengan
yang positif di kedua ekstremitas bawah. hydrocephalus. Pada hasil pemeriksaan
Dilakukan pemeriksaan CT Scan kepala pada rontgen thorak dan laboratorium rutin darah
pasien ini, disertai dengan rontgen thorak dan tidak ditemukan adanya kelainan.
pemeriksaan laboratorium rutin darah. Dari

Gambar 1. CT Scan kepala Tomi, laki-laki, 30 tahun Gambar 2. CT Scan kepala M. Renaldi, laki-laki, 19
glioma ini, astrositoma merupakan tumor
Pada hasil CT Scan kepala saudara
laki-lakinya atas nama hendri didapatkan lesi yang paling sering dan mencakup lebih dari
isodens di area infratentorial yang menekan 50% tumor ganas primer di otak.3 Istilah
ventrikel IV, ventrikel lateralis kanan dan astrositoma pertama kali diperkenalkan pada
kiri, ventrikel III tampak membesar kesan abad ke-19 oleh Virchow. Gambaran
massa diserta dengan hydrocephalus. histopatologi tumor ini diperkenalkan oleh
Bailey dan Cushing pada tahun 1926.4
PEMBAHASAN Pilocytic Astrocytoma (PA) merupakan tumor
Tumor otak merupakan salah satu bagian dari otak paling sering terjadi pada pediatrik yaitu
tumor pada sistem saraf, di samping tumor diatas 25 % dan jarang terjadi pada orang
spinal dan tumor saraf perifer. Salah satu dewasa. Lokasi tumor paling sering adalah
tumor yang merupakan frekuensi terbesar dari bagian tengah serebri, batang otak dan
semua jenis tumor di otak adalah glioma. serebellum. Menurut klasifikasi WHO,
Insidens dari glioma besarnya 5 per 100.000 Pilocytic Astrocytoma (PA) masuk dalam
penduduk.2 Menurut Badan Kesehatan kategori grade 1 yaitu jinak. WHO 2003,
Sedunia (World Health Organization/ WHO) insidensi sekitar 4,8 per 1 juta per tahun pada
terdapat tiga jenis glioma yang dapat tahun 2003. PiloA hanya menunjukkan
dibedakan dari pemeriksaan histopatologis aktivitas proliferatif yang rendah, beberapa
yaitu astrocytoma, oligendroglioma dan jaringan dapat menunjukkan peningkatan
mixed oligoastrocytoma. Dari ketiga jenis aktivitas proliferatif bukan disebabkan oleh

144 Diterbitkan oleh: Ikatan Alumni Kedokteran Unsyiah


Medicus Darussalam VOL. 1, NO 3, JULI 2019
Jurnal Ilmiah Kedokteran P-ISSN : 2655-4259 E-ISSN : 2655-8521

perubahan inflamasi. Meskipun demikian,


peningkatan aktivitas proliferatif bukanlah
tanda pasti keganasan.
Dari hasil anamnesa dan pemeriksaan Pilocytic Astocytoma (PA) adalah
fisik serta pemeriksaan penunjang pasien ini salah satu jenis tumor dengan gambaran atau
didiagnosa dengan Tumor serebellum berupa bentuk dengan batas tegas (circumscribed),
Pilocytic Astrocytoma (Astroocytoma Grade petumbuhannya lambat, sering ditemukan
I). Tumor di serebelum biasanya menyerang pada anak-anak atau dewasa muda. Secara
anak-anak. Gejala yang menonjol pada fase histologis, PA memiliki karakteristik berupa
awal berupa kenaikan tekanan intrakranial bentuk yang bifasik dengan proporsi yang
akibat penekanan jalan likuor sehingga terjadi bervariasi dari sel bipolar kompakta yang
hidrosefalus. Biasanya terjadi pula gangguan berhubungan dengan Rosenthal fibres.
keseimbangan dalam berdiri dan berjalan. Ini Sebagian besar PA terlokalisir dan
bisa diperiksa dengan menyuruh penderita makrositik.
berdiri sambil menutup mata, penderita akan PA ditemukan pada 5-6% dari seluruh glioma
goyang (Romberg test). Tumor serebelum di dan insidensinya secara keseluruhan adalah
daerah lateral (hemisfer) lebih menonjolkan 0.37 per 100.000 orang per tahun. Dalam
gejala nistagmus yang nyata ke arah sisi lesi, pembagian lain, grade I dan II disebut sebagai
sedang bila tumor di daerah median tidak astrositoma derajat rendah (low-grade
menunjukkan nistagmus yang jelas. Muntah- astrocythoma), sedangkan grade III dan grade
muntah yang bersiklus dan nyeri kepala IV sebagai astrositoma derajat tinggi (high-
oksipital menunjukkan gejala umum tumor grade astrocythoma). Beberapa ahli
serebelum. Nyeri kepala umumnya bilateral mendapatkan bahwa astrositoma derajat
dan menjalar ke dalam daerah retroorbital rendah lebih banyak diderita oleh usia muda,
atau temporal, serta leher dan bahu. sedangkan astrositoma derajat tinggi oleh
Kekakuan dan keterbatasan gerak leher dan kelompok usia lanjut.6 Puncak insidensi dari
angkat kepala. Vertigo, ataksia apendikuler low-grade astrocytoma (LGA), menunjukkan
serta nistagmus horisontal dan rotasional. 25% dari seluruh kasus pada orang dewasa,
Palsi nervus kranialis dan kortikospinal dapat terjadi pada usia 30-40 tahun. Sepuluh persen
muncul belakangan. LGA terjadi pada usia yang lebih muda yaitu
Astrositoma adalah tumor yang kurang dari 20 tahun, 60% terjadi pada usia
berasal dari sel astrosit, yang merupakan 20-45 tahun, dan 30% terjadi pada usia lebih
bagian dari jaringan penunjang otak. Sel ini dari 45 tahun. Usia rata-rata pasien yang
dinamakan “astrosit” karena bentuknya yang dengan hasil biopsi anaplastic astrocytoma
menyerupai bintang.6 Astrositoma adalah 41 tahun.8
merupakan tumor primer otak intra-aksial Efek lokal astrositoma meliputi
yang paling sering. Tiga perempat tumor glial kompresi, invasi dan destruksi pada parenkim
adalah astrositoma. Lokasi yang disukai oleh otak. Hipoksia arteri dan vena, kompetisi
tumor ini adalah di serebrum, serebelum, mendapatkan nutrisi, pelepasan metabolik
hipotalamus, nervus optikus, kiasma dan produk akhir (seperti radikal bebas, elektrolit
pons. Lokasi ini biasanya dipengaruhi oleh dan neurotransmiter) dan melepaskan serta
usia pasien. Astrositoma di hemisfer serebri membutuhkan mediator seluler (seperti
sering dijumpai pada usia dewasa, pada sitokin) yang mengganggu fungsi dari
dekade ketiga dan keempat, sedangkan parenkim normal. Peningkatan tekanan
astrositoma di fossa posterior dan nervus intrakranial diperberat dengan efek langsung
optikus biasanya pada anak-anak dan dewasa dari massa, peningkatan volume darah, atau
muda.6 peningkatan volume cairan cerebrospinal
Diterbitkan oleh: Ikatan Alumni Kedokteran Unsyiah 145
(CSF) kemungkinan akan mengakibatkan astrocytoma supratentorial dapat mengalami
gejala sisa sekunder. Gejala dan tanda kejang sekitar 25%.10
neurologik yang terjadi pada astrositoma Lokasi tumor sangat mempengaruhi
merupakan akibat adanya gangguan fungsi gejala klinis. Defisit motorik fokal terjadi
cairan cerebrospinal. Defisit neurologik fokal pada lebih dari 40% pasien dengan tumor
(seperti kelemahan, paralisis, defisit sensorik intrakranial dan diencephali sentral. Tumor
dan kelumpuhan saraf kranial) dan kejang yang melibatkan hypothalamus dapat
serta karakteristik lain terjadi sesuai dengan menimbulkan abnormalitas neuroendokrin,
lokasi dari lesi. Infiltrasi LGA berkembang defisiensi hormon pertumbuhan, diabetes
dengan pelan dibandingkan dengan insipidus, pubertas prekoks. Pasien dengan
astrositoma maligna. Anaplastik astrocytoma tumor diencephali dapat ditemukan adanya
(AA) berkembang 4 kali lebih cepat sindrom diencephali klasik (yaitu emesis,
dibandingkan LGA, dimana membutuhkan makin kurus, euphoria yang luar biasa). Pada
waktu beberapa tahun dari gejala awal sampai cerebellum gejala bisa berupa kelemahan,
tercapai diagnosis membutuhkan waktu dismetri, tremor dan ataksia, sedangkan
kurang lebih 3,5 tahun. Pemeriksaan klinik tumor pada jalur visual dapat menyebabkan
dilakukan secara gradual pada sebagian strabismus, proptosis dan nistagmus.10
kasus.8 Pertumbuhan sel yang abnormal
Adanya tanda-tanda kenaikan tekanan secara terus menerus akan menyebabkan
intrakranial seperti nyeri kepala, mual dan vaskularisasi dari pembuluh darah host tidak
muntah, penurunan kesadaran, papil edema mencukupi, sehingga terjadi hipoksia. Hal ini
dan ataksia, yang terjadi akibat adanya memicu sel tumor mensekresi vascular
desakan massa atau hydrocephalus. Adanya endothelial growth factor (VEGF) untuk
tanda lateralisasi juga harus diperhatikan, merangsang pembentukan pembuluh darah
seperti hemiparesis, gangguan sensoris, dan baru atau angiogenesis. Selain itu sel tumor
refleks patologis. Gejala umum meliputi mensekresi sitokin proinflamasi yang
kejang, sakit kepala, dan hemiparesis, gejala menyebabkan kerusakan pada okludin, suatu
paling khas pada lesi di lobus temporalis dan protein tight junction antar endotel. Hal ini
frontalis adalah defisit memori, perubahan menyebabkan pembuluh darah yang baru
kepribadian atau neurologis yang progresif. terbentuk tidak sama morfologinya dengan
Jenis gejala yang ditimbulkan sangat yang normal, antara lain hilangnya tight
tergantung dari lokasi tumor dan tingkat junction antar endotel dan tidak utuhnya
kerusakannya. Tumor dapat dengan cepat membran basalis, yang disebut sebagai
menimbulkan gejala, tetapi ada kalanya tanpa keadaan rusaknya sawar darah otak atau
gejala sampai mencapai ukuran tumor yang blood brain barrier (BBB). Pada keadaan
besar.9 tersebut, terjadi ekstravasasi cairan ke
Gejala awal umumnya tidak spesifik, jaringan sekitar tumor (edema peritumoral),
tidak terlokalisir dan berhubungan dengan sebagai suatu edema vasogenik. Hal inilah
peningkatan tekanan intrakranial. Ada trias yang menyebabkan lesi desak ruang menjadi
klasik gejala yang timbul akibat peningkatan peningkatan tekanan intrakranial, adanya
tekanan intrakranial yaitu nyeri kepala, edema seiring dengan penambahan ukuran
muntah dan letargi. Sekitar 75 % pasien massa tumornya.7
mempunyai gejala tersebut tanpa Jadi gangguan neurologik pada tumor
memperhatikan letak tumor, dan gejalanya biasanya disebabkan oleh dua faktor yaitu
dapat muncul lebih dari 3 bulan sebelum gangguan fokal akibat tumor dan gangguan
diagnosis ditegakkan. Pasien dengan akibat peningkatan tekanan intrakranial.
Gangguan fokal terjadi apabila terdapat
146 Diterbitkan oleh: Ikatan Alumni Kedokteran Unsyiah
Medicus Darussalam VOL. 1, NO 3, JULI 2019
Jurnal Ilmiah Kedokteran P-ISSN : 2655-4259 E-ISSN : 2655-8521

penekanan pada jaringan otak dan infiltrasi  Perubahan status mental


atau invasi langsung pada parenkim otak Gejala dini dapat samar.
dengan kerusakan jaringan neural. Perubahan Ketidakmampuan pelaksanaan tugas sehari-
suplai darah akibat tekanan tumor yang hari, lekas marah, emosi yang labil, inersia
tumbuh menyebabkan nekrosis jaringan otak. mental, gangguan konsentrasi, bahkan
Gangguan suplai darah arteri pada umumnya psikosis. Fungsi kognitif merupakan keluhan
bermanifestasi sebagai hilangnya fungsi yang sering disampaikan oleh pasien tumor
secara akut. Serangan kejang sebagai intrakranial dengan berbagai bentuk, mulai
manifestasi perubahan kepekaan neuron dari disfungsi memori ringan dan kesulitan
dihubungkan dengan kompresi, invasi, dan berkonsentrasi hinggga disorientasi,
perubahan suplai darah ke jaringan otak.11 halusinasi, atau letargi.
Peningkatan tekanan intrakranial
disebabkan oleh bertambahnya massa dalam  Nyeri kepala
tengkorak, terbentuknya edema sekitar tumor, Nyeri kepala Merupakan gejala awal pada
dan perubahan sirkulasi cairan serebrospinal. 20% penderita dengan tumor otak yang
Pertumbuhan tumor akan menyebabkan kemudian berkembang menjadi 60%.
bertambahnya massa karena tumor akan Meskipun tidak selalu ada tetapi ini
mendesak ruang yang relatif tetap pada banyak terjadi pada pagi hari dan menjadi
ruangan tengkorak yang kaku. Obstruksi vena buruk oleh karena batuk,menegang atau
dan edema akibat kerusakan sawar darah melakukan gerakan yang tiba-tiba.
otak, semua menimbulkan peningkatan Keadaan ini disebabkan oleh serangan
volume intrakranial dan tekanan intrakranial. tumor, tekanan atau penyimpangan
Obstruksi sirkulasi cairan serebrospinal dari struktur sensitif nyeri, atau oleh karena
ventrikel lateralis ke ruang subarachnoid edema yang mengiringi adanya tumor.
menimbulkan hidrosefalus.11 terdapat nyeri kepala (terus menerus, difus
Gejala klinis dibagi atas 3 kategori, yang pada umumnya nocturnal dan
yaitu gejala umum, gejala lokal dan gejala membaik pada siang hari). Nyeri kepala
lokal yang tidak sesuai dengan lokasi merupakan gejala yang paling sering
tumor.12,13 dijumpai pada penderita otak. Nyeri dapat
1. Gejala Umum digambarkan bersifat dalam, terus
Gejala umum timbul akibat menerus, tumpul, dan kadang-kadang
peningkatan tekanan intrakranial atau proses hebat sekali. Nyeri ini paling hebat pada
difus dari tumor tersebut. Tumor ganas waktu pagi hari dan menjadi lebih berat
menyebabkan gejala yang lebih progresif oleh aktivitas yang biasanya dapat
daripada tumor jinak. Tumor pada lobus meningkatkan tekanan intrakranial seperti
temporal depan dan frontal dapat berkembang membungkuk, batuk, atau mengejan
menjadi tumor dengan ukuran yang sangat sewaktu buang air besar. Nyeri kepala
besar tanpa menyebabkan defisit neurologis yang dihubungkan dengan tumor otak
dan pada mulanya hanya memberikan gejala- disebabkan oleh traksi dan pergeseran
gejala yang umum. Tumor pada fossa struktur peka nyeri dalam rongga
posterior atau pada lobus parietal dan intrakranial. Struktur ini termasuk arteri,
oksipital lebih sering memberikan gejala vena, sinus-sinus vena dan saraf otak.,3,4
fokal dahulu baru kemudian memberikan
gejala umum. Terdapat 4 gejala klinis umum  Muntah
yang berkaitan dengan tumor otak, yaitu Muntah ini juga sering timbul pada
perubahan status mental, nyeri kepala, pagi hari dan tidak berhubungan dengan
muntah, dan kejang. makanan. Dimana muntah ini khas yaitu
Diterbitkan oleh: Ikatan Alumni Kedokteran Unsyiah 147
proyektil dan tidak didahului oleh mual. (blood supply), adanya nekrosis sentral,
Keadaan ini lebih sering dijumpai pada tumor potensial invasi pada jaringan sekitarnya, dan
di fossa posterior. tingkat differensiasi sel.14,15
World Health Organization (WHO)
 Kejang membuat skema yang didasarkan pada
Kejang fokal merupakan manifestasi lain gambaran karakteristik tertentu berupa atypia,
yang biasa ditemukan pada 14-15% mitosis, proliferasi endothelial, dan nekrosis.
penderita tumor otak. 20-50% pasien Tumor tanpa gambaran salah satu dari
tumor otak menunjukkan gejala kelainan sel tersebut ditetapkan sebagai grade
kejang. Kejang yang timbul pertama kali satu, sedangkan bila ada salah satu kelainan
pada usia dewasa mengindikasikan adanya sel (biasanya atypia) ditetapkan sebagai grade
tumor di otak. Kejang berkaitan tumor otak dua. Tumor dengan dua kriteria kelainan sel
ini awalnya berupa kejang fokal ditetapkan sebagai grade tiga, dan bila dengan
(menandakan adanya kerusakan fokal tiga atau empat kelainan sel ditetapkan
serebri) seperti pada meningioma, sebagai grade empat. Gambaran tersebut
kemudian dapat menjadi kejang umum mencerminkan adanya potensi maligna pada
yang terutama merupakan manifestasi dari tumor intrakranial dalam hal tingkat invasi
glioblastoma multiforme. Kejang parsial dan pertumbuhannya.16
akibat penekanan area fokal pada otak dan Diagnosis pasti dilakukan dengan
manifestasi lokal pada ekstremitas pemeriksaan jaringan, baik biopsi maupun
tersebut, sedangkan kejang umum terjadi reseksi, sekaligus untuk menentukan grade
jika tumor luas pada kedua hemisfer tumor. CT scan atau MRI (Magnetic
serebri. sebagai tanda lokalisatorik. Resonance Imaging) dilakukan utuk
menentukan ukuran, lokasi dan konsistensi
Astrositoma sebagai salah satu jenis tumor. LGA nampak sebagai gambaran
tumor glia, terbentuk dari transformasi massa dengan densitas rendah, dan homogen
neoplastik sel astrosit. Berdasarkan zona (tanpa kontras).8
infiltratif astrositoma dapat dibedakan dalam Ada 3 standar terapi yang sering
dua kelompok yaitu kelompok dengan zona digunakan:16
infiltrasi difus (meliputi astrocytoma 1. Pembedahan
anaplastic, glioblastoma) dan zona infiltrasi Pembedahan merupakan terapi primer
sempit (pylocytic astrocytoma, subependymal untuk LGA. Tergantung pada penampilan
giant cell astrocytoma, pleomorphic tumor pada saat pembedahan,
xantoastrocytoma). Anggota kelompok dimungkinkan adanya reseksi total, reseksi
tersebut dapat memberikan gambaran subtotal, atau hanya biopsi. Walaupun
bervariasi yang meliputi lokasi di dalam SSP, demikian, reseksi akan memberikan
perilaku biologi dan sifat histopatologi yang perbaikan gejala pada pasien. Selanjutnya,
heterogen, serta kemampuan infiltrasi pada pada LGA, remisi panjang lebih dari 10
struktur yang berbatasan hingga struktur yang tahun dan kadang terobati pada anak-anak
lebih jauh di dalam SSP dan kecenderungan dan dewasa.
untuk berkembang pada grade lebih berat, 2. Radiasi
tanpa memperhatikan stadium histologis.14 Radiasi dilakukan pada beberapa pasien
Gambaran mikroskopis tumor yang sebelumya dilakukan pembedahan
dijadikan sebagai dasar untuk menentukan intrakranial untuk LGA. Radiasi awal
grade yang menunjukkan tingkat keganasan. lebih baik dilakukan pada pasien yang
Grade tumor tersebut ditentukan dengan dilakukan reseksi subtotal dan mungkin
indeks mitosis sel (growth rate), vaskularisasi akan lebih baik pada pasien yang
148 Diterbitkan oleh: Ikatan Alumni Kedokteran Unsyiah
Medicus Darussalam VOL. 1, NO 3, JULI 2019
Jurnal Ilmiah Kedokteran P-ISSN : 2655-4259 E-ISSN : 2655-8521

dilakukan reseksi total. Jika terjadi relaps mutasi IDH, dan ini mungkin dikaitkan
setelah reseksi total, dilakukan dengan efek hipermetilasi DNA global dari
pembedahan dan selanjutnya radiasi harus oncometabolite 2HG.4
dilakukan. Tumorigenesis astrositoma pilocytic
3. Kemoterapi telah terbukti berpusat di sekitar aktivasi
Pentingnya kemoterapi pada low grade MAPK yang menyimpang jalur dimana
astrocytoma kurang dipahami. Hal ini tugasnya ialah mengatur berbagai substrat
merupakan pilihan pada pasien yang dari faktor transkripsi ke protein kinase
mengalami relaps tumor setelah tambahan yang mengontrol proliferasi sel,
pembedahan dan atau radiasi. pertumbuhan, diferensiasi dan apoptosis.
Secara khusus, mutasi titik aktivasi (BRAF,
Prognosis pasien ini adalah malam KRAS) atau inaktivasi (NF1) dan gen fusi
oleh karena pasien dengan diagnosis pasti yang melibatkan anggota jalur ini telah
astrocytoma grade I /Low grade astrocytoma terbukti menjadi lesi genetik yang paling
(LGA) mempunyai kecenderungan untuk umum. Studi terbaru telah mengidentifikasi
mengalami transformasi maligna menjadi gen fusi BRAF dan RAF1 yang timbul dari
Anaplastic Astrocytoma (AA) dan bahkan duplikasi tandem hingga 80% dari PA.
Glioblastoma Multiforme (GBM). Sebanyak lima varian fusi berbeda untuk
Transformasi maligna LGA menjadi AA rata- KIAA1549-BRAF dan dua untuk SRGAP3-
rata terjadi dalam rentang waktu 4-5 tahun. RAF1 telah diidentifikasi hingga saat ini.
LGA juga mempunyai kecenderungan Studi yang disajikan di sini memperluas
mengalami rekurensi pada 50-75%, meskipun spektrum perubahan MAPK dalam PA, dan
telah mendapatkan terapi yang mengungkapkan bukti lebih lanjut bahwa gen
adekuat. Median survival rate LGA adalah 6- fusi RAF kinase adalah mekanisme
10 onkogenik dalam mengaktifkan secara aktif
Identifikasi mutasi pada isocitrate pensinyalan MAPK dalam entitas ini.
dehydrogenase 1 dan 2 (IDH1 dan gen IDH2) Menerapkan LDI-PCR sebagai cara yang kuat
dalam WHO Grades II, III, dan glioma IV dan andal untuk mendeteksi mitra fusi baru
telah mengarahkan perhatian pada peran jalur dalam DNA genom, kami mengidentifikasi
metabolisme abnormal ini dalam patogenesis mitra fusi BRAF baru, FAM131B, yang saat
dan perkembangan tumor otak primer ini. ini tidak ditandai dan belum pernah terlibat
Tidak seperti IDH3, yang berpartisipasi dalam tumorigenesis. Selain itu, data aCGH
dalam siklus Krebs, IDH1 dan IDH2 bersifat menunjukkan bahwa gen fusi novel ini
sitosolik; dengan demikian mutasi terbatas dihasilkan dari penghapusan interstitial pada
pada situs aktif dan menghasilkan perubahan 7q34, daripada duplikasi tandem seperti yang
fungsi yang menghasilkan D 2- terlihat dengan sebelumnya.5
hydroxyglutarate (2HG) daripada produk Pada penatalaksanaan dugaan glioma
normal NADPH (nicotinamide adenine derajat rendah (LGGs) secara historis
dinucleotide phosphate [bentuk tereduksi]) kontroversial dalam bedah saraf dan bedah
dan a-ketoglutarate. Diperkirakan bahwa saraf. Mayoritas tumor glial tingkat rendah
2HG mengubah program genetika dan ditandai dengan infiltrasi otak difus dan tidak
epigenetik seluler, seperti demetilasi histone, dapat disembuhkan dengan pembedahan.
penginderaan hipoksia, dan induksi Meskipun pasien didiagnosis dengan LGG
hipermetilasi DNA, yang mengarah ke infiltrasi (Kelas II) hidup lebih lama daripada
tumorigenesis. Metilasi protein perbaikan pasien dengan glioma tingkat tinggi (Kelas III
DNA O6-metilguanin DNA-metiltransferase dan IV), ada heterogenitas substansial dalam
(MGMT) promotor gen berkorelasi dengan hasil, bahkan pada pasien yang memiliki
Diterbitkan oleh: Ikatan Alumni Kedokteran Unsyiah 149
diagnosis awal yang sama. Menurut laporan 12. Natalia, Erlina. Space Occupying Lession.
seri terbaru dan besar telah melaporkan Available from: http://www.scribd.
com/doc/83155983/Space-Occupying-
kelangsungan hidup lebih lama dan waktu Lession. Accessed Oktober 20, 2017.
untuk tumor jenis ganas jika reseksi total 13. Maxine A.P, Stephen J.M. Current Medical
tumor tercapai.4 Diagnosis and Treatment. Mc Graw Hill.
2013.
DAFTAR PUSTAKA 14. Rowland, Lewis P. Merritt’s Neurology.
1. Adam and Victors. Intracranial Neoplasms Lippincott Williams and Wilkins. 11th
and Paraneoplastic Disorders. In: Manual of Edition. 2005.
Neurology. Ed 10. McGraw Hill. New York. 15. Lange S. Cerebral and Spinal Computerized
p.258-263. 2014. Tomography. Second edition. 1989.
2. Behin A, Hoang-Xuan K, Carpentier AF, 16. Weiner RL. Astrocytomas. Available from:
Delattre J. Primary Brain Tumors in Adults. http://www.irsa.org. Accessed November 15,
The Lancet. 2003. 2017.
3. Batchelor T, Nishikawa R, Tarbell N, Weller 17. Stuer, C, et al. Frequent Recurrence and
M. Oxford Textbook of Neuro-Oncology. Progression in Pilocytic Astrocytoma in
Oxford University Press. 2017 Adults. 2017. Department of Neurosurgery,
4. Mac Donald T. Excerpt from Astrocytoma. University of Bonn Medical Center, Bonn,
Available from URL:http://www. Germany
emedicine.com/ped/byname/astrocytoma.ht 18. Jones, T.1.D, et al. MAPK pathway
m. Accessed October 21, 2017. activation in pilocytic astrocytoma. 2012.
5. Cavenee WK, Bigner DD, Newcomb EW, Cellular and Molecular Life Sciences Vol(69)
Paulus W, Kleinhues P. Diffuse 1799–1811
Astrocytomas. In: Pathology & Genetics 19. Collins, V.P., Jones, T.1.D., Giannini, C.
Tumors of The Nervous System. Lyon, Pilocytic astrocytoma: pathology,
France: International Agency for Cancer molecular mechanisms and markers. 2015.
Research; p. 2-9. 2006. Acta Neuropathol Vol (129):775–788
6. Bailey P, Cushing H. A Classification of 20. Chen, R., et al. Molecular features assisting
Tumors of The Glioma Group on A in diagnosis, surgery, and treatment
Histogenetic Basis with A Correlation Study decision making in low-grade gliomas.
of Prognosis. Philladelphia: Lippincott, 2001. 2015. Department of Neurology, Clinical
7. Eka J.W. Astrositoma. Tumor Otak. Fakultas Neurosciences Center. Neurosurg Focus 38
Kedokteran Universitas Pelita Harapan. (3)
Lippo Karawaci. September, 2006. 21. Chin, H., et al. Oncogenic FAM131B–
8. Aninditha, Tiara. Tumor Otak Primer. Buku BRAF fusion resulting from 7q34 deletion
Ajar Neurologi. Departemen Neurologi. comprises an alternative mechanism of
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. MAPK pathway activation in pilocytic
RSCM. Jakarta. 2017. astrocytoma. 2011. Division of Molecular
9. Bruce J.N. Astrocytoma. Available from: Genetics, German Cancer Research. Acta
http://emedicine.medscape.com. Accessed Neuropathol (121) : 763–774
November 18, 2017.
10. Schiff D, Kesari S, Wen PY. Cancer
Neurology in Clinical Practice. Neurologic
Complication and its Treatment. Humana
Press. 2008
11. Mak K, Lieberman G. Imaging in
Glioblastoma Multiforme: Diagnosis,
Treatment, and Follow Up. Harvard Medical
School BIDMC. 2008.

150 Diterbitkan oleh: Ikatan Alumni Kedokteran Unsyiah

Anda mungkin juga menyukai