PENDAHULUAN
menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas sehingga siap bersaing dalam
dunia kerja.Permasalahan kualitas SDM merupakan salah satu faktor yang dapat
permintaan dan penawaran terhadap jasa manusia, (c) kualitas sumber daya
manusia itu sendiri (Tilaar H, 2004:162).Maka dari itu pendidikan adalah sarana
untuk menghasilkan tenaga kerja yang bermutu. Salah satu hal yang dapat dijadikan
sebagai ukuran kualitas output tersebut adalah bagaimana SDM mampu bersaing di
semua satuan, jalur, jenis dan jenjang pendidikan seperti yang tercantum dalam
pasal 31 Undang-undang Dasar 1945. Untuk mencapai bangsa yang bermoral dan
sejahtera maka diperlukan kualitas pendidikan yang baik agar bisa meningkatkan
1
2
ini menandakan kurangnya keterampilan (skill) yang dimiliki peserta didik setelah
efektifitas dan tidak berpusat pada peserta didik. Pembelajaran yang membiarkan
tertarik untuk belajar. Oleh karena itu, dibutuhkan cara yang mampu membuat
dan kemampuan peserta didik, sumber belajar, dan daya dukung yang dimiliki oleh
4
bercirikan adanya permasalahan nyata sebagai konteks untuk para peserta didik
pembelajaran Gambar Teknik, karena model ini menuntut siswa untuk berfikir
kritis dan menciptakan peserta didik yang terampil dalam memecahkan masalah (U.
Setyorini, dkk, 2011: 52).Dengan melihat kondisi kelas, model pembelajaran ini
mendapat informasi bahwa hasil belajar siswa kelas X DPIB pada mata pelajaran
Gambar Teknik masih tergolong rendah.Rendahnya hasil belajar siswa dapat dilihat
pada saat guru mengadakan ulangan, masih banyak siswa yang memperoleh nilai
dibawah kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang telah ditetapkan sekolah pada
mata pelajaran Gambar Teknik yaitu 75. KKM adalah target kompetensi yang harus
dicapai siswa yang dapat dijadikan patokan atau acuan oleh seorang guru untuk
Rendahnya hasil belajar siswa dapat dilihat dari pencapaian hasil akhir
ulangan harian yang dilakukan guru. Nilai rata-rata tes hasil belajar siswa dari kelas
X DPIB A hanya 22 (63%) siswa yang memperoleh nilai diatas 75 yang sudah
75yang artinya belum memenuhi KKM, sementara pada kelas X DPIB B hanya 19
(58%) siswa yang memperoleh nilai di atas 75 yang sudah memenuhi KKM
memenuhi KKM.
Tabel 1.1
Rekapitulasi Hasil Ulangan Harian Siswa
Kelas JumlahSisw KKM JumlahSiswa Yang JumlahSiswa Yang
a Lulus KKM Tidak Lulus KKM
(%) (%)
X DPDIB 35 75 22 siswa (63 %) 13 siswa (37 %)
A
X DPDIB 33 75 19 siswa (58 %) 14 siswa (42 %)
B
Jumlah 68 41 siswa (60 %) 27 siswa (40 %)
(sumber: daftar nilai Gambar Teknik kelas X semester I tahun 2018)
rendahnya hasil belajar dikarenakan aktivitas belajar masih terlihat kurang menarik
siswa kurang memperhatikan guru menjelaskan materi pelajaran, siswa kurang aktif
kegiatan pembelajaran dan belum melibatkan siswa. Hal ini dapat dilihat bahwa
siswa bertindak sebagai peserta didik dalam proses pembelajaran, ketika hanya
bervariasi. Oleh karena itu, perlu adanya upaya perbaikan pada cara mengajar guru
sehingga akan berdampak pada peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa.
dengan model PBL menghadirkan situasi nyata kehidupan siswa sehingga siswa
tidak bingung dan dapat langsung memahami dan menemukan sendiri apa yang
Model pembelajaran ini juga banyak melibatkan siswa secara aktif dalam proses
dilakukan di SMK Negeri 1 Lubuk Pakam juga ditemukan kurangnya minat belajar
siswa dalam mempelajari gambar teknik, banyak siswa yang kurang memiliki minat
belajar karena kendala secara eksternal dan internal. Pada saat jam pelajaran
gambar teknik terdapat beberapa siswa yang bermain dan terlihat kurang tertarik
dengan mata pelajaran ini, penulis menduga selain metode pembelajaran yang
belum bervariasi hal yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah minat belajar
siswa. Rendahnya minat yang ditemukan saat observasi awal adalah dilihat dari
teman sekolah, fasilitas belajar, rasa ingin tahu peserta didik yang belum
Berdasarkan latar belakang diatas, untuk melihat sejauh mana pengaruh dari
penggunaan model pembelajaran PBL dan minat belajar siswaterhadap hasil belajar
siswa pada mata pelajaran Gambar Teknik maka peneliti tertarik melakukan
Siswa Kelas XDPDIB SMK Negeri 1 Lubuk Pakam Tahun Ajaran 2018/2019”
B. Identifikasi Masalah
2. Dari keseluruhan hasil belajar siswa hanya sebagian saja yang memenuhi
3. Guru diharapkan dapat membuat siswa tertarik dan memiliki minat belajar
C. Batasan Masalah
Agar dapat mencapai sasaran yang tepat sesuai dengan tujuan penelitian,
based learning.
2) Minat belajar pada materi pembelajaran gambar teknik siswa kelas X DPIB
3) Hasil belajar yang akan diteliti adalah hasil belajar Gambar Teknik siswa
D. Rumusan Masalah
minat siswa terhadap hasil belajar Gambar Teknik siswa kelas X DPIB SMK
E. Tujuan Penelitian
seseorang melalui kegiatan yang dilakukan. Sesuai dengan judul penelitian ini
siswa terhadap hasil belajar Gambar Teknik siswa kelas X SMK Negeri 1
F. Manfaat Penelitian
pembelajaran.
4. Bagi peneliti dan peneliti lanjutan sebagai bahan masukan dalam menambah
A. Kajian Pustaka
1. Model Pembelajaran
Model pembelajaran adalah suatu pola interaksi antara siswa dan guru
didalam kelas yang terdiri dari: strategi, pendekatan, metode, teknik pembelajaran
didik dan metode mengajar guru. Model pembelajaran yang menarik dan inovatif
dapat berimplikasi terhadap minat maupun motivasi belajar siswa dalam proses
sesuatu yang harus dilakukan dalam proses belajar mengajar dalan rangka
10
11
berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar
berangkat dari teori atau ilmu pengetahuan tentang pendidikan, tentunya dibangun
pembelajaran dapat dijadikan pilihan para guru untuk mencapai tujuan dari proses
bahwa model pembelajaran adalah sebuah sarana yang telah dipilih guru sesuai
dengan materi yang dapat diajarkan dan digunakan dalam proses pembelajaran,
menjadi kajian teoritik pada penelitian ini, yakni untuk lebih mengenal dan
nyata sebagai konteks untuk para peserta didik belajar berfikir kritis dan
peserta didik dalam peran aktif sebagai pemecah permasalahan sehari-hari yang
berkelompok untuk mencari solusi dari permasalahan dunia nyata. Masalah yang
diberikan ini digunakan untuk mengikat peserta didik pada rasa ingin tahu pada
peserta didik sebelum mempelajari konsep atau materi yang berkenaan dengan
masalah yang harus dipecahkan. menuntut siswa berfikir dan mendapatkan hasil
dunia nyata sebagai suatu konteks bagi peserta didik untuk belajar, dengan
membangun pola berpikir kritis dan terampil dalam pemecahan masalah, serta
mengkostruksi pengetahuan dan konsep yang esensial dari materi pelajaran. Jadi
efektif dan dicapai jika kegiatan pembelajaran dipusatkan pada tugas-tugas atau
esensial yang dibutuhkan untuk sukses setelah siswa tamat belajar seperti dalam
membangun timkerja.
menyampaikan informasi dengan jumlah besar kepada peserta didik, akan tetapi
mengalaminya melalui berbagai situasi riil atau situasi yang disimulasikan, dan
(PBL)
ditambahkan beberapa hal oleh Abidin (2014: 162), yaitu sebagai berikut:
dapat disimpulkan bahwa model PBL ini sangat baik untukmengembangkan rasa
percaya diri siswa yang tinggi dan mampu belajar secara mandiri sehingga peneliti
berikut:
lain model PBL juga memiliki kelemahan dalam penerapannya, yaitu jika siswa
17
kurang memahami materi maka siswa akan sulit untuk memecahkan masalah, jika
siswa tidak memiliki kepercayaan bahwa masalah yang diberikann itu sulit maka
siswa akan merasa enggan dalam memecahkan masalah tersebut, dan model PBL
oleh beberapa ahli pembelajaran.Sintak model PBL berikut merupakan sintak hasil
berikut:
Dari kedua langkah-langkah yang dirumuskan oleh para ahli di atas, peneliti
6. Minat Belajar
Menurut Slameto (2010:180) Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa
keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Pada
dasarnya minat adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri
dengan sesuatu diluar diri.semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin
besar minat.
19
merupakan sumber motivasi yang mendorong orang untuk melakukan apa yang
mereka inginkan bila mereka bebas memilih ketika seseorang menilai bahwa
sesuatu akan bermanfaat, maka akan jadi berminat, kemudian hal tersebut akan
kegiatan, atau sesuatu yang dapat memberi pengaruh terhadap pengalaman yang
telah distimuli oleh kegiatan itu sendiri. Disamping itu menurut Jhon Holland,
atau kenikmatan”.
merupakan rasa ketertarikan seseorang dan ingin tahu yang lebih dari sesuatu
7. Hasil Belajar
tentunya membuahkan hasil.Begitu pula, hasil belajar yang diperoleh peserta didik
20
setelah melakukan aktivitas belajar di sekolah. Peserta didik selalu berharap hasil
yang terbaik sebagai buah dan jerih payah. Demikian juga halnya dalam dunia
akanmembuahkan hasil. Hasil yang didapat berupa adanya perubahan sikap atau
keterampilan pada objek yang dikenai tindakan. Perubahan yang terjadi bukanlah
sebuah perubahan yang terjadi dengan mudah dan singkat tetapi melalui adanya
hasil, hasil dapat dengan jelas dibedakan dengan input akibat perubahan oleh
proses. Begitu pula dalam kegiatan belajar mengajar setelah mengalami belajar
tingkah laku pada diri siswa, yang dapat diamati dalam bentuk perubahan
Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang meliputi tiga ranah, yaitu
pada ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik.Ranah kognitif meliputi
tujuan-tujuan belajar yang berhubungan dengan memanggil kembali
pengetahuan, pengembangan kemampuan intelektual dan
keterampilan.Ranah efektif meliputi tujuan-tujuan belajar yang menjelaskan
perubahan sikap, minat, nilai-nilai, dan pengembangan apresiasi serta
penyesuaian.Ranah psikomotorik mencakup perubahan perilaku yang
menunjukkan bahwa siswa telah mempelajari keterampilan manipulative
fisik tertentu.
belajar adalah ada atau tidaknya perubahan yang terjadi pada siswasetelah
kesamaan tema yang telah dilakukan oleh penelitian terdahulu. Penelitian tersebut
berjudul “Pengaruh Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Pada Sub
hipotesis dalam penelitian ini adalah penggunaan metode PBL pada mata pelajaran
Sains dengan sub materi pencemaran air efektif untuk meningkatkan hasil belajar
PBL lebih efektif dari model konvensional. Hal ini dapat dibuktikan dari nilai rata-
rata post test untuk kelas eksperimen sebesar 68,80 dan kelas kontrol sebesar 42,80.
Simpulan dalam penelitian ini yaitu penggunaan model pembelajaran PBL dapat
Sains dengan sub BAB materi pencemaran air pada siswa kelas VII SMPN 1
Seberuang, Kab. Kapuas Hulu tahun pelajaran 2015/2016. Saran dalam penelitian
terhadap hasil belajar siswa, maka diharapkan guru dapat mengembangkan model
itu sebagai bahan untuk proses pembelajaran karena efektif dalam meningkatkan
hasil belajar dan aktivitas siswa, dan adanya penelitian lebih lanjut dalam rangka
Penelitian yang dilakukan oleh Anna Sylvia (2015) dengan judul “Pengaruh
Pelajaran Ekonomi Pada Siswa SMA Negeri 1 Palu” bertujuan untuk mengetahui
Instrumen yang digunakan berupa pre test dan post test pada kelas eksperimen dan
kelas kontrol. Indikator keberhasilan pada penelitian ini adalah ketuntasan hasil
belajar kelas dan peningkatan persentase siswa yang mencapai KKM. Dari hasil
memperoleh mean 79,10 sedangkan mean yang diperoleh oleh pada pembelajaran
model kovensional di kelas kontrol adalah 58,93. Dari analisis tersebut terlihat rata-
rata hasil belajar model PBL lebih tinggi dari hasil belajar pada kelompok siswa
20,17.
Berpikir Kritis Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Suhu Dan
Kalor” dilakukan di SMP Negeri 1 Kaway XVI, dengan subjek penelitian pada
kelas VII-1 dan VII-2 yang diperoleh dengan teknik purposive sampling dari seluruh
kelas VII. Teknik pengumpulan data Teknik pengumpulan data dilakukan dengan
dua tahap, yaitu pre-testdan posttest. Berdasarkan hasil perhitungan yang telah
dilakukan diperoleh thitung = 6,71 dan ttabel pada taraf signifikan α = 0,05 dan derajat
ttabel sebesar 1,68. Sehingga dapat dinyatakan thitung> ttabel atau 6,71>1,68. Pengujian
24
belajar siswa pada konsep suhu dan kalor di SMP Negeri 1 Kaway XVI.
belajar siswa.Hanya saja tingkatan sekolah pada penelitian ini lebih tinggi dari pada
penelitian di atas. Hal ini berakibat pada peran guru harus benar-benar
C. Kerangka Berpikir
Hasil belajar adalah ada atau tidaknya perubahan yang terjadi pada
Untuk mencapai hasil belajar siswa yang sesuai dengan harapan, maka
ketekunan. Guru memiliki peranan penting dalam proses pembelajaran dan harus
pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi
peserta didik untuk belajar, dengan membangun pola berpikir kritis dan terampil
esensial dari materi pelajaran. Pada pembelajaran Gambar Teknik dalam pokok
berpusat pada guru. Dalam kegiatan belajar, guru masih banyak menggunakan
mendengarkan penjelasan dari guru, tanpa menugaskan siswa mencari solusi dari
Minat belajar siswa merupakan rasa ketertarikan seseorang dan ingin tahu
yang lebih dari sesuatu Objek yang diperhatikan sehingga minat dapat
Gambar 2.2
Kerangka Berpikir Penelitian
27
D. HipotesisPenelitian
peneliti akan menguji apakah hipotesis yang dirumuskan dapat terbukti atau tidak.
2. Terdapat pengaruh positif dan signifikan minat belajar terhadap hasil belajar
Gambar Teknik siswa kelas X DPIB SMK Negeri 1Lubuk Pakam tahun
ajaran 2018/2019”.
pembelajaran PBL dan minat belajar terhadap hasil belajar Gambar Teknik
siswa kelas X DPIB SMK Negeri 1Lubuk Pakam tahun ajaran 2018/2019”.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
di jalan Galang Desa Pagar Merbau, Deli Serdang. Pada Tahun Pembelajaran
2018/2019.
1. Populasi
Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X
sebanyak 68 orang yang terdiri dari 2 kelas, dimana siswa kelas X DPIB A
Tabel 3.1
Jumlah Siswa Kelas X DPDIB SMK Negeri 1 Lubuk Pakam
Tahun Pembelajaran 2018/2019
Kelas Jumlah Siswa
X DPIB A 35 orang
X DPIB B 33 orang
Jumlah 68 orang
(Sumber: Daftar nilai Gambar Teknik kelas X semester tahun 2018)
2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMK Negeri 1
Lubuk Pakam. Kelas X DPIB A yang berjumlah 35 orang yang diajar dengan
40
eksperimen dan siswa kelas X DPIB B yang berjumlah 33 orang yang akan
Tabel 3.2
Jumlah Sampel Kelas X DPIB SMK Negeri 1 Lubuk Pakam
Tahun Ajaran 2018/2019
Sampel Kelas Jumlah Siswa
Eksperimen X DPIB A 35 orang
Kontrol X DPIB B 33 orang
Jumlah 68 orang
(Sumber: diolah oleh peneliti)
1. Variabel Penelitian
2. Defenisi Operasional
1) Model problem based learning adalah alternatif proses pembelajaran
2) Minat belajar siswa merupakan rasa ketertarikan seseorang dan ingin tahu
yang lebih dari sesuatu. Objek yang diperhatikan sehingga minat dapat
3) Hasil Belajar adalah suatu hasil yang dicapai siswa dari mempelajari
“Gambar potong” dengan alat ukur berupa pre test dan post test di kelas
D. Rancangan Penelitian
yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol yang diberi perlakuan yang berbeda. Pada
Tabel 3.3
Rancangan Penelitian
Kelompok Pre-Test Perlakuan Post-Test
Kelas Eksperimen T1 X2 T2
Kelas Kontrol T1 X1 T2
(Sumber: diolah oleh peneliti)
Dimana:
1. Kesamaan Perlakuan
(RPP).
sama yaitu dalam kelas yang fasilitasnya sama dan waktu yang
sama.
2. Perbedaan perlakuan
yaitu:
1) Model Pembelajaran Problem Based Learnig
2) Metode konvesional
siswa.
Alat yang digunakan sebagai data dalam hasil penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Melaksanakan tes
tertentu. Tes yang digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa pada
sebanyak 10 soal pre test dan post test. Didalam penelitian ini, tes yang
dilaksanakan.
2. Dokumentasi
learning.
F. Uji Instrumen Penelitian
1. Uji Validitas
Validitas tes dapat diukur dengan rumus korelasi Product Moment dengan
n ∑ xy−( ∑ x )( ∑ y )
r xy =
√ {n ∑ x −(∑ x) }{n ∑ y −(∑ y )}
z 2 2 2
(Jakni 2016:165)
Dimana:
Dari hasil penelitian koefisien korelasi, item soal dapat dinyatakan valid jika
𝑟hitung>𝑟tabel.Interpretasi koefisien korelasi yaitu:
(Jakni 2016:165)
Rumus: Uji t
r √ ( n−2 )
r hitung =
√1−r 2
Keterangan:
t = Nilai t hitung
r = Koefisien korelasi hasil rhitung
n = Jumlah responden
2. Uji Reliabilitas tes
Realibilitas soal dapat dicari dengan rumus yang ditemukan oleh Kuder
2
n s −∑ pq
r 11 =
n−1[ s2 ] (Arikunto, 2013:115)
Dimana:
r-product moment pada taraf signifikan 5%.Jika r11 > rtabel maka instrumen dapat
dikatakan reliabel dan sebaliknya jika r11 < rtabel maka instrument tersebut dikatakan
tidak reliabel.
dua variabel bebas (XI , X2) serta suatu variabel terikat (Y). Apabila perumusan
masalah dilakukan dengan cara perhitungan korelasi sederhana, oleh karena itu
berikut ini hanya akan dikemukakan cara perhitungan ganda antara X1 dan X2
dengan Y.
Untuk mengetahui pengaruh PBL dan minat siswa atau korelasi hubungan
variabel Problem Based learning (X1) dan Minat siswa (X2) dengan variable Hasil
n( Σ X 1 Y )−( Σ X 1 ) ( Σ Y )
r x1 y = 2 2
√ {n . Σ X 1 − ( Σ X 1 ¿¿¿ 2 ) } .{n . Σ Y }− ( Σ Y ¿¿¿ 2 ) }
(dalam Arikunto, 2010:327)
Keterangan:
rx1y : Koefisien korelasi antara variabel x1 dengan variabel y
n : Jumlah sampel
∑X1 : Jumlah skor untuk X1
∑y : Jumlah skor untuk Y
∑X1Y : Jumlah perkalian skor untuk X1 dan Y
∑X12 : Jumlah kuadrat skor distribusi X1
∑Y2 : Jumlah kuadrat skor distribusi Y
2010:327)
Keterangan:
Rx2y : Koefisien korelasi antara variabel x2 dengan variabel y
n : Jumlah sampel
∑X2 : Jumlah skor untuk X2
∑y : Jumlah skor untuk Y
∑X2Y : Jumlah perkalian skor untuk X2 dan Y
∑X22 : Jumlah kuadrat skor distribusi X2
∑Y2 : Jumlah kuadrat skor distribusi Y
c. Korelasi antara (X1)dan ( X2) secara serentak dengan Y
Menggunakan rumus:
r 2 x 1 y +r 2 x 2 y −2.rx 1 y . rx 2 y . rx 1 x 2
Rx1x2y =
√ 1−r 2 x 1 x 2
(Sugiono, 2012 :266)
Keterangan :
Rx1x2y : Korelasi ganda variabel x1 dan x2 bersamavariabel Y
Rx1y : Korelasi Product Moment antara X1 dengan Y
Rx2y : Korelasi Product Moment antara X2 dengan Y
Rx1x2 : Korelasi Product Moment antara X1 dengan X2
H. Uji Hipotesis
n−2
t= r
√ √1−r 2
(Sugiono, 2009:257)
Keterangan :
t = nilai t
r = nilai koefisien korelasi
n = sampel
Dengan kriteria pengujian thitung> ttabelpada taraf signifikan 95% berarti terdapat
hubungan yang positif antara variabel bebas dan variabel terikat . sebaliknya jika
thitung < ttabel dengan taraf signifikan 95% maka tidak ada hubungan yang positif
f
hitung=
R2/k (Sugiono, 2009:266)
( 1−R2 )/(n−k−1)
Keterangan:
fhitung = nilai yang dihitung
R = nilai koefisien korelasi ganda
k = jumlah varians bebas
n = jumlah sampel
Dengan kriteria jika f hitung > f tabel maka ada hubungan postif dan signifikan
antara variabel X1 dan X2 dengan Y, jika f hitung < f tabel maka tidak ada hubungan
atau sejauh mana sumbangan variabel bebas terhadap variabel terikat dengan
adanya regresi linear berganda. Jika R2 yang diperoleh mendekati 1 maka dapat
I = R2 x 100%