Anda di halaman 1dari 6

TUGAS GIZI DAN DIET

“PENCEGAHAN DAN PENANGANAN MASALAH KKP”

DISUSUN OLEHKELOMPOK :

1.PINDO(203110143)

2..LISA DILLA NURMAN SAFITRI(203110134)

2.IFVA ARDI ANISA DWI(203110132)

3. TIARA AMELIA PUTRI (203110157)

4. NOVITRI DESTIARA(203110142)

5. SINTIA DESTA RAMADANI(203110153)

DOSEN PEMBIMBING:

WiwiSartika,DCN,M.Kep

D3 KEPERAWATAN PADANG

POLTEKKES KEMENKES RI PADANG

TAHUN AJARAN 2020/2021


Pencegahandanpenangananmasalahkkp

Malnutrisienergi protein biasadisebutkurangenergi protein


(KEP).Gejaladarikondisiinibiasanyaakanmunculsecaraperlahan. Malnutrisienergi protein
perlusegeramendapatkanpenanganan agar tidakterjadikomplikasi.

MalnutrisiEnergi Protein

GejalaMalnutrisiEnergi Protein

Untukbisabekerjasecara optimal, tubuhmembutuhkanasupannutrisi yang


cukup.Saattubuhkekuranganenergi protein dalamjangkawaktu yang lama,
dapatmunculberagamkeluhandangejala.Gejala yang umumnyamunculadalah:

1. Beratbadan di bawah normal denganindeksmassatubuh (IMT) kurangdari 18,5 kg/m2


2. Lelahdanlemas yang terus-menerus
3. Mudahkedinginan
4. Nafsumakanberkurang
5. Penyusutanototatauatrofiotot, danlemaktubuh
6. Perubahansikapdanemosi, misalnyamenjadiapatis (tidakpedulidenganlingkungan), seringgelisah,
mudahmarah, sulitberkonsentrasiatauterus-menerussedih
7. Kulitkeringdanlebihpucat
8. Seringsakitdanlukalebih lama sembuh
9. Rambutrontokhinggabotak
10. Mati rasa ataukesemutan
11. Diarekronis (diare yang berkepanjangan)

Anak-anaklebihrentanmengalamimalnutrisienergi protein.Selaingejala di atas,


beberapagejalamalnutrisienergi protein yang bisatimbulpadaanak-anakadalah:

1. Mengalamiketerlambatantumbuhkembang, jikadibandingkandengananak-anakseusianya
2. Tidakaktifdanmudahlelah
3. Lebihrewel
4. Rentanterkenapenyakit, termasukpenyakitinfeksi

Gejalalainjugabisamuncultergantungjenismalnutrisienergi protein yang terjadi. Jikaterjadi marasmus


(kekuranganenergidan protein), penderitanyarentanmengalamidehidrasidanpenyusutanusus.
Sedangkanpada kwashiorkor (kekurangan protein saja),
penderitaumumnyaakanmengalamipenumpukancairan (edema) di bagianperutataubagiantubuhlain,
sepertitangandan kaki.

Bilamalnutrisisemakinberat, lajupernapasandandenyutnadiakanmelambat. Takhanyaitu, fungsi organ


tubuh, sepertijantung, ginjal, danhati, jugadapatterganggu.

PenyebabMalnutrisiEnergi Protein

Malnutrisienergi protein terjadikarenakurangnyaasupan protein danmakronutrienlain yang


merupakansumberenergiataukalori, yaitukarbohidratdanlemak.

Berdasarkanjenisnutrisi yang kurang, malnutrisienergi protein dapatdibagimenjadi:

Kwashiorkor, yaitubentukmalnutrisi yang disebabkanolehkekuranganasupan protein dalamjangkawaktu


yang lama.

Marasmus, yaitubentukmalnutrisi yang disebabkanolehkekuranganasupan protein dankalori.

Marasmus-kwashiorkor, yaitubentukmalnutrisienergi protein berat yang


merupakankombinasikeduanya.

Beberapafaktor yang bisameningkatkanrisikoseseorangmengalamimalnutrisienergi protein adalah:

1. Faktorsosial

Faktorsosialmerupakanpenyebabmalnutrisienergi protein yang paling umum di negara-


negaraberkembang.Faktorinimeliputi:

2. Kekuranganbahanpangan, misalnyakarenatinggal di lingkungan yang terisolasi.


3. Memilikiketerbatasanfisikatau mental yang membuatsulituntukmenyiapkanmakanan.
4. Memilikiketergantunganpada orang lainuntukmendapatkanmakanan.
5. Memilikipengetahuan yang kurangtentanggizidancaramengolahmakanan yang baik.
6. Menyalahgunakan NAPZA dankecanduanalkohol.
7. Penyakittertentu
8. Malnutrisienergi protein jugabisaterjadikarenaseseorangmenderitasuatupenyakit, antara lain:

9. Infeksi di saluranpencernaan yang menyebabkandiare.


10. Infeksicacingtambang yang menyerapnutrisidaridandarahdariusus
11. Penyakit yang mengganggukemampuansalurancernauntukmencernaataumenyerapmakanan,
sepertiradangususdanpenyakit celiac.
12. Penyakit yang membuatsistemkekebalantubuhmenjadilemah, seperti HIV/AIDS dankanker.
13. Gangguan mental, sepertidepresi, skizofrenia.
14. Gangguanmakan, seperti anorexia nervosa dan bulimia.
15. Demensia, karenadapatmembuatpenderitalupauntukmakan.
16. Penyakit yang meningkatkanmetabolismedankebutuhanenergi, sepertidemam, kecelakaan,
lukabakarberat, atauhipertiroidisme.
17. Mengalamimalabsorpsiatausindrommalabsorpsi.
18. Selainitu, adajugabeberapapenyakitataukondisi yang
bisameningkatkanrisikoterjadinyamalnutrisi, sepertipenyakitjantungbawaan, gagalginjalkronis,
fibrosis kistik, danpenggunaanobat-obatantertentu.

Mengatasipenyebabmalnutrisi

Malnutrisidapatdisebabkanolehbeberapakondisimedis, sepertiinfeksisalurancerna, HIV/AIDS, kanker,


ataupundepresi.Jikamalnutrisidisebabkanolehsuatupenyakit,
dokterakanmemberikanpengobatanuntukmengatasipenyakittersebut.

Selamamasapengobatan, dokterdanpetugasmedisjugaakanmengajarkanhal-
halseputarkebutuhangizidanteknikuntukmengolahmakanan yang baik. Setelahmasapengobatan,
pasientetapdianjurkanuntukkontrolrutinkedoktersampaimalnutrisibenar-benarsembuh.

KomplikasiMalnutrisiEnergi Protein

Ada beberapakomplikasi yang dapatmunculakibatmalnutrisienergi protein (kwashiorkor dan marasmus),


yaitu:

19. Hipotermia (penurunansuhutubuh)


20. Anemia danhipoglikemia (penurunankadarguladarah)
21. Ensefalopati (kerusakanjaringanotak)
22. Gangguanfungsi organ, sepertigagalginjaldanpenyakitjantung
23. Gagaltumbuhatau stunting padaanak
24. Gangguanbelajar
25. Koma
26. Selainitu, penderitamalnutrisijugarentanmengalamiberagampenyakit, sepertiberi-beri,
dermatitis seboroik, demensia, ataugangguanpadatulang, misalnyaosteomalacia.

PencegahanMalnutrisiEnergi Protein

Malnutrisienergi protein dapatdicegahdenganmenerapkanpolamakansehatdengangiziseimbang yang


mencakup:

1. Sumberkarbohidrat, sepertinasi, roti, ataukentang


2. Sumber protein danlemak, sepertidaging, ikan, telur, atauunggas
3. Sumber mineral dan vitamin, sepertibuah-buahan, sayur-sayuran,
sertasusudanprodukolahannya, misalnyakejuatau yoghurt
4. Selainmengonsumsimakanansehat, janganlupauntukmencukupikebutuhancairandenganminum
air putihsebanyak 8 gelas per
haridanmelakukanpemeriksaankedoktersecararutinjikaAndamemilikikondisimedisataupenyakit
yang dapatmeningkatkanrisikoterjadinyamalnutrisienergi protein.

Meningkatkan asupan kalori dan protein

Pemberian nutrisi ini bisa dilakukan sesuai kondisi pasien. Bila masih bisa makan dan
minum, pasien akan dianjurkan untuk makan dan minum lebih sering, dengan asupan
yang mengandung gizi seimbang. Jika sulit untuk mengonsumsi makanan yang padat,
pasien bisa diberikan makanan cair terlebih dahulu.

Jika pasien tidak bisa makan atau minum, dokter akan memberikan asupan nutrisi melalui
selang makan atau infus. Selang makan bisa dimasukkan ke dalam lambung melalui
mulut atau hidung.

Pada awal terapi, asupan nutrisi umumnya masih berupa makanan cair dan suplemen
yang diberikan 6–12 kali per hari. Saat kondisi tubuhnya dinilai sudah siap, pasien akan
diberikan makanan padat. Makanan yang diberikan harus bergizi seimbang, yaitu
mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral.

Selama masa terapi ini, dokter juga akan memberikan multivitamin serta obat-obatan
tertentu untuk meningkatkan nafsu makan.

Diagnosis Malnutrisi Energi Protein

Untuk mendiagnosis malnutrisi energi protein, dokter akan melakukan tanya jawab kepada
pasien dan keluarga pasien seputar keluhan, pola makan, serta riwayat kesehatan dan
pengobatan.

Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik menyeluruh, termasuk pemeriksaan


tanda-tanda vital (tekanan darah, denyut nadi, pernapasan, suhu), serta antropometri dan status
gizi (tinggi/panjang badan dan berat badan, IMT, dan persentase lemak tubuh).

Untuk memastikan penyebab malnutrisi, dokter akan meminta pasien untuk melakukan sejumlah
tes penunjang berikut:
 Tes darah, untuk mengindentifikasi penyebab malnutrisi, misalnya infeksi HIV, serta
untuk menilai kadar glukosa, protein (albumin), vitamin, dan mineral di dalam tubuh
penderita.
 Tes tinja (feses), untuk melihat keberadaan parasit atau cacing yang bisa menyebabkan
malnutrisi energi protein.

 Rontgen dada, untuk melihat ada tidaknya peradangan dan infeksi pada paru.

Pengobatan Malnutrisi Energi Protein

Penanganan malnutrisi energi protein meliputi pemberian nutrisi melalui mulut maupun infus,
penanganan kondisi yang menjadi penyebab terjadinya malnutrisi, dan pemberian obat-obatan
sesuai keluhan atau kondisi penderita. Penanganan malnutrisi energi protein membutuhkan
waktu dan disiplin dari pasien dan keluarga pasien

Sumberbacaan:

1. https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=https://www.alodokter.com/malnutrisi-energi-
protein&ved=2ahUKEwiIrZnV6_vsAhX3zTgGHWZYD9wQFjABegQIDRAB&usg=AOvVaw3g4oDFgGtUG
_5m4hWY30zf

Anda mungkin juga menyukai