Anda di halaman 1dari 30

PENDAHULUAN

PERLINDUNGAN HARUS DILAKSANAKAN


KESEHATAN DI RS & FANYANKES
LAINNYA
PETUGAS
EPIDEMIOLOGI
• 56 kasus tertular HIV pada kecelakaan
kerja
– 50 terpajan melalui luka tusuk
– 5 terpajan percikan cairan tubuh yang tercemar
melalui mukosa
– 1 terpajan melalui tusukan dan percikan

– 52 terpajan dengan darah


– 1 terpajan cairan tubuh tercampur darah
– 3 terpajan langsung dengan virus di Lab
EPIDEMIOLOGI

Risiko terinfeksi Persentase


HBV 10-35 %
HCV 2.7 %
HIV 0.3 %

(CANADA COMUNICABLE DISEASES REPORT 2001)


Distribusi Responden Berdasarkan
Tindakan Saat
Terjadi Pajanan di 11 RS, Jakarta 2003

Jenis Terpajan %
Tindakan (n= 282)
Pemasangan 74 26,2
infus
Suntik 104 36,9
Operasi 42 14,9
Besar
Tind Medis 93 33
Lain
TABEL 24: DATA PETUGAS SESUAI PROFESI
TERKENA LUKA TUSUK JARUM PERIODE
2001-2010 DI RSJPDHK
200 200
Profesi/Tahun 2001 2002 2003 2004 5 2006 2007 2008 9

Dokter 2 1 0 1 1 2 1 2 4

Perawat 4 2 2 0 2 1 3 7 6

Petugas Kebersihan 5 3 3 1 1 1 4 2 1

Petugas laundry 0 0 0 0 0 1 0 1 0
Petugas
laboratorium 0 0 0 0 0 1 2 0 0

Pekarya 0 0 0 0 0 0 0 0 1

Petugas Farmasi 0 0 0 0 0 0 0 0 1
Luka tusuk
jarum
21.5% selama prosedur
tindakan
78.5 % setelah tindakan
Recapping
Melepas jarum/scalpel
Penempatan jarum
Resiko tinggi terinfeksi,
jika ditandai
Luka dalam,
Darah terlihat jelas
Akibat luka tusuk jarum
Pajanan dalam stadium AIDS
PENGERTIAN
• Perlindungan
Kesehatan Karyawan
merupakan suatu
upaya untuk
melindungi petugas
kesehatan dari
kejadian infeksi terkait
dengan pelayanan
kesehatan
Tujuan Program Perlindungan
Kesehatan Karyawan
• Meningkatkan rasa aman
karyawan
• Mempertahankan kesehatan
karyawan
• Mengurangi biaya perawatan
• Mencegah timbulnya wabah
• Mencegah tuntutan hukum
PROGRAM PERLINDUNGAN
PETUGAS KESEHATAN
MELIPUTI
► Pemeriksaan kesehatan berkala
► Pencegahan penularan infeksi terhadap
petugas kesehatan
► Penyediaan Sarana Kewaspadaan standar
► Pemberian immunisasi /profilaksis anti
virus dan vaksin flu
► Penatalaksanaan pasca luka tusuk benda
tajam bekas pakai
PEMERIKSAAN KESEHATAN
►Dilakukan secara berkala

►Khusus untuk karyawan terpajan :


 Suhu tubuh dipantau 2x/hari untuk petugas yang merawat
pasien Flu Burung
 Bila timbul demam, harus menjalani uji diagnostik
 Jika penyebab tidak dapat diidentifikasi, dianjurkan petugas
mendapat pengobatan antiviral
Pencegahan penularan infeksi
terhadap petugas kesehatan
• Melaksanakan kebersihan tangan
sesuai indikasi
• Menggunakan Alat Pelindung Diri
sesuai indikasi
• Menggunakan alat jarum dan benda
tajam lainnya sesuai prosedur
• Menggunakan alat benda tajam yang
aman untuk petugas kesehatan
Penyediaan Sarana Kewaspadaan
Standar
• Sarana kebersihan tangan, APD,
peralatan suntik,dekontaminasi
alkes,linen,tempat limbah, harus tersedia
cukup dan memadai
• Indikasi kebersihan tangan dan APD,
proses dekontaminasi alkes, harus
dipahami oleh petugas kesehatan
PEMBERIAN IMUNISASI

► Imunisasi Hepatitis B
► Pemberian vaksin Flu musiman yang
dianjurkan WHO  jika kontak dengan
pasien penyakit menular melalui udara
(airborne)
► Kadar antibodi protektif perlu diperiksa
2 - 4 minggu setelah vaksinasi
Penatalaksanaan paska luka
tusuk jarum atau benda tajam
bekas pakai
►Periksa status kesehatan
petugas terpajan
►Ketahuistatus kesehatan
sumber pajanan
►Tindakan sesuai jenis paparan
►Terapkan profilaksis pasca
pajanan (PPP) sesuai Kebijakan
TINDAKAN PERTAMA PADA PAJANAN
BAHAN KIMIA ATAU DARAH/CAIRAN
TUBUH
► Mata  segera bilas dengan air mengalir
selama 15 menit
► Kulit  segera bilas dengan air mengalir 1
menit
► Mulut  segera kumur-kumur selama 1
menit
► Segera hubungi Dokter yang berwenang
untuk melakukan perawatan pasca
pajanan
► Lapor ke Komite / Tim PPI , panitia K3RS
atau sesuai alur RS
• Cuci dengan air mengalir
menggunakan sabun atau cairan
antiseptik, tanpa melakukan
pemijatan
• Berikan cairan antiseptik pada area
tertusuk /luka
• Lapor ke tim PPI atau
K3RS/berwenang
Tindak lanjut Tim PPI :
- Tentukan status HIV, HBV, dan HCV sumber pajanan
- Periksa status HIV, HBV, dan HCV petugas yang
terpajan
- Monitoring dengan pemeriksaan laboratorium
• Bila status pasien bebas HIV,HBV,HCV dan bukan
dalam masa inkubasi tidak perlu tindakan khusus untuk
petugas terhadap HIV,HBV,HCV, tetapi bila petugas
khawatir dapat dilakukan konseling

• Bila status pasien HIV,HBV.HCV positif maka tentukan


status HIV.HBV,HCV petugas kesehatan tsb
Sebelum dilakukan pre test dan post test terhadap
petugas yang terpapar harus dilakukan konseling
dulu, namun saat ini tanpa konseling dapat dilakukan
pemeriksaan

Pre test untuk mengetahui apakah petugas sudah


terinfeksi sebelumnya

Jika hasil pre test positif, jelas bahwa petugas


sudah terinfeksi sebelumnya

Jika hasil pre test negatif sementara sumber


Pasien positif HBV, maka diberikan immunisasi
HBV, bila pasien positif HIV rujuk ke Tim AIDS
- Berikan dukungan kepada petugas yang terpapar
- Bila hasil pre test HIV pasien negatif petugas tetap di
konseling
-Pemeriksaan ulang dilakukan, 6 minggu, 3 bulan dan
6 bulan
-Dapat minum obat ARV untuk memperkecil risiko
penularan, jika luka tusuk < 4 jam
MONITORING PPP-HIV
• Profilaksis diberikan selama 28 hari
• Dibutuhkan dukungan psikososial
• Pemeriksaan laboratorium untuk
mengetahui proses infeksi dan
memonitor efek toksik obat ARV
• Tes HIV diulang setelah 6 minggu, 3
bulan dan 6 bulan
► Taat menerapkan Kewaspadaan Isolasi :
Standar dan Berdasarkan Transmisi
► Menjaga kesehatan saluran napas (tidak
merokok)
► Menjaga kesehatan tubuh secara umum
► Menjaga kebersihan diri
► Senantiasa menjaga perilaku hidup sehat
 Lakukan kebersihan tangan minimal 5
saat
 Gunakan baki bila memberikan benda
tajam
 Pendidikan & latihan berkesinambungan
 Gunakan APD sesuai jenis tindakan
 Baca etiket obat/cairan sebelum
diberikan
► Tidak memanipulasi jarum bekas pakai
 Tidak menyarungkan kembali jarum
yang telah dipakai!
• Buang jarum bekas pakai pada kontainer
yang telah disediakan
• Jangan pernah memberikan jarum bekas
pakai kepada orang untuk dibuang!!
• Buang kontainer jarum jika sudah 2/3
penuh
• Buang sampah sesuai tempatnya
• Jaga kebersihan lingkungan
• Jaga permukaan lantai tetap kering dan
tidak licin
• Lepaskan jarum memakai alat yang tepat,
atau buang jarum bersama syringe
• Buang jarum pada kontainer yang tahan
tusukan dan tahan bocor
• Gunakan sistem Vacutainer
• Jangan tinggalkan jarum sembarangan
► Petugas menderita flu diminta tidak merawat
atau kontak dengan pasien imunitas rendah
(imunokompromais)

► Petugas yang demam / menderita gangguan


pernafasan dalam 10 hari setelah terpajan
penyakit menular melalui udara (airborne) perlu
dibebas-tugaskan dan harus diisolasi
KESIMPULAN
1. Pemeriksaan kesehatan rutin terhadap
petugas di rumah sakit merupakan
kebijakan yang menjadi prioritas dari
manajemen
2. Sarana dan prasarana adalah hal yang
menjadi prioritas untuk disediakan
oleh manajemen
3. Petugas bekerja harus sesuai dengan
standar yang telah di tetapkan
4. Segera laporkan kejadian kecelakaan
kerja di rumah sakit seperti tertusuk

Anda mungkin juga menyukai