Anda di halaman 1dari 1

Artikel

Kategori : #SMARTLEANER

Belajar “Manner” lebih susah daripada belajar membaca, WHY?

Pada dasarnya manusia diciptakan dengan berbagai etnis, mulai dari yang berkulit hitam, hingga rambut
blonde. Dengan tradisi dan bahasa yang beragam. Dalam modernisasi ini, dimana hampir semua
kegiatan kita dilakukan di media digital. Tapi sadar tidak, semakin berkembangnya teknologi semakin
pula berkurangnya manner di tanah air ini? Dari sesuatu yang tidak beretika hingga kesalahpahaman
yang akhirnya berujung viral. Mengapa hal itu dapat terjadi?ada beberapa faktor berkurangnya manner
terutama dalam kalangan remaja.terutama pada penggunaan social media Menurut Kristiana dalam
webinar bersama Kementerian Kesehatan pada bulan Agustus lalu,terjadinya peningkatan
penggunaan social media dalam kurun waktu singkat yang terjadi di Indonesia dengan pengguna
terbanyak adalah usia remaja.Belajar manner adalah sesuatu yang susah dipelajari sehingga hampir
kebanyakan orang tua mengajari anaknya di usia dini Hal ini karena manner dapat dibangun dan diubah
sehingga terkadang dengan mendengar maupun melihat sesuatu pun seseorang akan dengan mudah
mengikuti tanpa mengobservasi kejadian setelahnya. Dibanding pembelajaran formal seperti membaca
dan menulis tidak akan bermakna secara baik jika tidak diselingi dengan manner. Dari sinilah peran kita
sebagai pemuda Indonesia untuk mengubah pola pikir masyarakat luas.

. Apakah kamu selalu berpikir bahwa masyarakat jepang terlahir dengan disiplin yang tinggi? Dengan
rasa hormat dan sopan santun yang tinggi? Tidak. Sama halnya dengan Indonesia, dahulu pun Negara
Jepang merupakan Negara yang terpuruk. Baik itu dalam segi ekonomi maupun dalam segi etika. Dikutip
dari buku seikatsu kaizen, dimana pada tahun 1872 pemerintah jepang mengeluarkan ‘peraturan
mengenai sanksi pelanggaran’ hal ini diterapkan karena banyaknya Negara asing yang singgah mengeluh
dengan adab orang jepang yang tergolong tidak sopan. Mereka menerapkan manner terlebih dahulu
yang kemudian disusuli dengan pendidikan formal. Meski diawali dengan banyaknya peraturan dan
sanksi namun karena masyarakat Jepang mempunyai kemauan untuk berubah, maka dengan
keterbiasaan itulah sampai saat ini pun masyarakat Jepang memiliki etika yang baik. Diawali dengan
etiket (tata cara) dimana pemerintah membuat peraturan dengan sanksi kemudian moral dimana
masyarakat mampu membedakan mana yang baik dan buruk yang akhirnyadidorong oleh sebuah etika
dimana mereka sudah memahami penyebab dan akibat suatu sikap .

Dari situlah mereka pun bisa bangkit dari masa lalu, dan mau membangun bersama negaranya hingga
terdapat modernisasi tanpa melupakan tradisi yang di anggap baik dan melupakan tradisi yang dianggap
buruk.

Dalam hal ini kita sebagai pemuda Indonesia dapat mengubah pola pikir masyarakat luas dengan
kemauan untuk maju salah satunya memperbaiki manner di era modernisasi. Tidak perlu berpikir cara
yang susah, dengan selalu santun dan bertata krama seperti hormat kepada orang yang lebih tua,
menjaga bahasa di kolom komentar media sosial hingga rajin beribadah pun kita sudah memperbaiki
manner diri sendiri yang akhirnya para generasi selanjutnya akan meniru yang baik dan membuang yang
buruk.

Anda mungkin juga menyukai