Anda di halaman 1dari 5

Selain tiga struktur utama di atas, anatomi otak juga terdiri dari bagian penting lainnya

dengan fungsinya masing-masing. Berikut adalah bagian-bagian otak tersebut:

• Thalamus

Thalamus merupakan bagian otak manusia yang berada di paling tengah atau di atas batang
otak. Struktur otak ini bertindak sebagai penjaga gerbang untuk pesan yang melewati antara
sumsum tulang belakang dan belahan otak.

• Hipothalamus

Hipothalamus adalah struktur kecil yang juga berada di otak tengah, tepatnya di bawah
thalamus. Bagian otak ini berperan dalam mengontrol fungsi tubuh, seperti makan, perilaku
seksual, dan tidur, serta mengatur suhu tubuh, emosi, sekresi hormon, dan gerakan.

• Sistem limbik

Sistem limbik adalah sistem di dalam otak yang berperan dalam kontrol emosi manusia.
Beberapa bagian otak yang masuk ke dalam sistem ini adalah hipotalamus, bagian dari
talamus, amigdala (aktif menghasilkan perilaku agresif), dan hipocampus (yang berperan
dalam kemampuan mengingat informasi baru).

• Kelenjar pituitari

Kelenjar pituitari atau hipofisis adalah kelenjar kecil yang berada di dasar otak (di belakang
hidung). Fungsinya adalah mengontrol sekresi hormon, berperan dalam pertumbuhan dan
perkembangan tubuh, serta mengoordinasikan fungsi berbagai organ tubuh (ginjal,
payudara, dan rahim) dan kelenjar lain (kelenjar tiroid, gonad, dan adrenal).

• Ventrikel

Ventrikel adalah ruang atau rongga di dalam otak berisi cairan otak atau disebut cairan
serebrospinal. Terdapat empat ruang ventrikel yang saling terhubung satu sama lain oleh
saluran atau lorong yang sempit.

• Kelenjar pineal

Kelenjar pineal adalah kelenjar yang berada di dalam ventrikel otak. Kelenjar ini berperan
dalam pematangan seksual manusia. Meski demikian, fungsi pasti lainnya dari kelenjar ini
pada manusia masih belum jelas.

• Cairan serebrospinal

Cairan serebrospinal adalah cairan yang mengalir di dalam dan sekitar empat ruang
ventrikel otak dan di antara dua selaput lapisan otak (meninges) serta sumsum tulang
belakang. Cairan ini melindungi otak dari cedera otak serta sumsum tulang belakang dari
cedera tulang belakang.
Selain itu, cairan serebrospinal juga berfungsi membawa nutrisi ke otak dan membuang
limbah dari dalam otak.

• Struktur sel otak manusia

Otak terdiri dari dua jenis sel, yaitu neuron dan sel glia. Neuron berperan dalam mengirim
dan menerima impuls atau sinyal saraf, sedangkan sel glia memberikan dukungan dan
nutrisi, memelihara homeostasis, membentuk mielin, serta memfasilitasi transmisi sinyal
dalam sistem saraf.

• Saraf kranial

Saraf kranial adalah 12 pasang saraf yang dapat dilihat di permukaan bawah otak. Masing-
masing saraf ini memiliki fungsi spesifik yang berbeda. Beberapa saraf kranial membawa
informasi dari organ indera ke otak. Lalu ada pula yang mengontrol otot dan beberapa
lainnya lagi terhubung ke kelenjar atau organ dalam manusia, seperti jantung dan paru-
paru.

Perkembangan otak manusia

Perkembangan otak manusia dari bayi hingga lanjut usia

Otak terbentuk dan berkembang sejak manusia masih berada di dalam kandungan hingga
usia dewasa. Perkembangan otak ini dimulai dari bagian belakang otak dan terus berlanjut
ke depan atau bagian lobus frontal.

Dilansir dari laman University of Washington, selama masa perkembangan di dalam


kandungan, 250.000 neuron (sel-sel saraf) ditambahkan setiap menitnya. Setiap neuron
akan terhubung dengan neuron lainnya untuk membentuk sistem saraf dengan bantuan
serat yang disebut dendrit dan akson.

Sel-sel saraf ini kemudian terus berkembang saat bayi dilahirkan hingga kemudian menurun
pada usia tertentu.

• Saat bayi dilahirkan

Saat lahir, otak manusia sudah memiliki hampir seluruh neuron yang akan dimilikinya
selama sisa hidup mereka. Meski demikian, hubungan antar sel-sel inilah yang masih akan
terus berkembang. Mielin atau zat lemak yang melindungi akson serta membantu impuls
bergerak lebih cepat pun sudah diproduksi oleh otak yang berada di dekat sumsum tulang
belakang.

Adapun dari segi ukuran, rata-rata otak bayi yang baru lahir berukuran sekitar seperempat
dari ukuran rata-rata otak orang dewasa. Ukurannya kemudian menjadi dua kali lipat pada
tahun pertama kehidupannya. Dari segi berat, otak rata-rata bayi baru lahir memiliki berat
sekitar satu pon atau setara 500 gram dan tumbuh sekitar dua pon atau sekitar 1 kg selama
masa kanak-kanak.

• Masa kanak-kanak

Memasuki usia tiga tahun, ukuran otak manusia terus tumbuh menjadi sekitar 80 persen
dari ukuran orang dewasa. Pada usia ini, otak sebenarnya memiliki lebih dari 200 persen
sinaps. Sinaps adalah hubungan antara akson dengan sel saraf yang memungkinkan
informasi mengalir di antara keduanya.

Menginjak usia lima tahun, ukuran otak anak sudah mencapai 90 persen dari orang dewasa.
Perkembangan otak pun menjadi lebih tajam pada usia ini. Setiap pengalaman yang
dirasakan anak akan membentuk sinaps.

• Usia remaja

Ukuran dan berat otak remaja tidak berbeda jauh dengan orang dewasa. Pada usia ini,
mielin yang sudah dibentuk ketika bayi dilahirkan memiliki rangkaian yang lebih kompleks.
Rangkaian akhir mielin tersebut berada di bagian lobus frontal, tepatnya di belakang dahi,
yang berfungsi untuk mengambil keputusan, mengontrol impuls, dan empati.

Namun, fungsi tersebut belum begitu matang selayaknya orang dewasa. Oleh karena itu,
banyak remaja yang sering mengalami galau atau emosi yang labil.

• Usia dewasa

Saat memasuki usia dewasa, ukuran dan berat otak sudah jauh lebih berkembang
dibandingkan sebelumnya. Pada masa ini, berat rata-rata otak wanita adalah sekitar 2,7 pon
atau setara 1,2 kg, sedangkan pria sekitar 3 pon atau setara 1,3 kg.

Pada usia 20 tahun, perkembangan otak pada lobus frontal akhirnya selesai, terutama pada
kemampuan penilaian. Namun, perkembangan otak juga akan mulai menurun secara
perlahan di rentang usia ini. Tubuh dengan sendirinya akan membentuk sekaligus
menghilangkan sel saraf dan sel otak.

• Lanjut usia

Pada usia 50 tahun, ingatan mulai menjadi lebih pendek atau Anda jadi lebih mudah
melupakan sesuatu. Ini disebabkan karena penuaan alami mengubah ukuran dan fungsi
otak. Berkurangnya kemampuan otak sepenuhnya disebabkan oleh kematian sel-sel otak
dan sinapsis. Otak menjadi menyusut dan risiko berbagai penyakit terkait dengan otak akan
terus meningkat.

Penyakit otak manusia


Apa saja penyakit yang mungkin terjadi di otak?

Saat otak sehat, ia bekerja dengan cepat dan normal sebagaimana mestinya. Namun,
beberapa penyakit atau kelainan di otak bisa muncul sehingga dapat mengganggu fungsi
otak Anda dan menimbulkan berbagai gejala yang mengganggu, seperti sakit kepala, pusing,
atau tanda lainnya yang terkait dengan sistem saraf.

Beberapa penyakit atau kelainan yang mungkin terjadi di otak manusia adalah:

• Cedera otak

cedera otak adalah cedera terkait otak yang memengaruhi seseorang secara fisik,
emosional, dan sikap. Ada dua bentuk cedera yang mungkin terjadi, yaitu cedera traumatik
dan nontraumatik.

Cedera traumatik umumnya disebabkan oleh faktor eksternal, seperti kecelakaan, jatuh, dan
sebagainya. Sementara cedera nontraumatik terjadi karena kerusakan pada otak akibat
faktor internal, seperti kekurangan oksigen. Beberapa contoh cedera nontraumatik, yaitu
stroke, meningitis, ensefalitis, kejang, tumor otak, dan sebagainya.

• Demensia dan Alzheimer

Demensia adalah sindrom yang melibatkan kehilangan memori dan penurunan fungsi
intelektual yang cukup parah sehingga mengganggu kemampuan individu untuk melakukan
tugas rutin. Sementara penyakit Alzheimer adalah bentuk demensia yang paling umum dan
berkembang paling cepat pada lansia.

• Parkinson

Penyakit Parkinson adalah kelainan otak yang menyebabkan tubuh gemetar (tremor) dan
kesulitan berjalan, bergerak, dan koordinasi.

• Epilepsi

Epilepsi adalah kelainan yang terjadi ketika aktivitas otak menjadi tidak normal dan
menyebabkan kejang hingga kehilangan kesadaran.

• Gangguan mental

Gangguan mental atau sering disebut dengan penyakit kejiawaan adalah kondisi medis yang
berkembang dan memengaruhi otak. Kondisi ini dapat mengganggu pemikiran, perasaan,
suasana hari, fungsi sehari-hari, dan kemampuan seseorang untuk berhubungan dengan
orang lain. Beberapa tipe gangguan mental yang mungkin terjadi seperti, depresi,
kecemasan, atau gangguan psikotik seperti skizofrenia.
Untuk mengetahui kondisi Anda, Anda bisa melakukan cek gejala dengan kalkulator
kesehatan yang ada di Hello Sehat. Namun, Anda pun bisa berkonsultasi dengan dokter
untuk memastikan perubahan atau gejala tertentu pada diri Anda.

Anda mungkin juga menyukai