1 PENGERTIAN
Masa nifas (postpartum/ puerperium) berasal dari bahasa Latin,yaitu dari kata “puer”yang
artinya bayi dan” parious” yang berakti melahirkan .
Masa nifas (puerperium) adalah masa pulih kembali,mulai dari persalinan selesai sampai alat-
alat kandungan kembali sebelum hamil.lama nifas yaitu 6-8 minggu
Periode masa nifas (puerperium) adalah perode waktu selama 6-8 minggu setelah
persalinan.proses ini di mulai setelah selesainnya persalinan dan berakhir setelah alat-alat
reproduksi kembali keadaan sebelum hamil/ tidak hamil sebagai akibat dari adannya
perubahan fisiologis dan fsikologi karna proses persalinan
Masa segera setelah plasenta lahir sampai dengan 24 jam.pada masa ini sering terdapat
banyak masalah seperti pendarahan
Masa dimana involsi uterus harus dipastikan dalam keadaan normal,tidak ada
pendarahan,lokea tidak berbau busuk,tidak demam,ibu cukup mendapatkan makanan dan
cairan,serta ibu dapat menyusui dengan baik
1. Peurperium Dini
2. Peurperium intermedial
3. Remote peurperium
Yaitu waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna terutama bila selama hamil atau
waktu persalinan mempunyai komplikasi
Involusi adalah berhasilnya proses perubahan fisiologis pada sisitem reproduksi pada masa
nifas yang terjadi pada setiap organ dan saluran yang reproduktif ke bentuk normal atau
sebelum hamil.
Subinvolusi adalah kegagalan perubahan fisiologis pada sisitem reproduksi pada masa nifas
yang terjadi pada setiap organ dan saluran yang reproduktif. Subinvoulsi dapat terjadi pada
1. Uterus
2. Tempat plasenta
3. Ligmen
4. Serviks
5. Lochia
6. Vulva
7. Vagina
8. Perineum
1. Subinvolusi uterus adalah kegagalan uterus untuk mengikuti pola normal involusi/
proses involusi rahim tidak berjalan sebagai semestinya sehingga proses pengecilan
uterus terhambat.
Fundus uteri letaknya tetap tinggi di dalam abdomen/pelvis dari yang seharusnya atau
penurunan fundus uteri lambat
Penyebab
Terapi
1. Pemberian antibiotika
2. Pemberian uterotonika
3. Pemberian tablet Fe
Invoulsi uteri atau penggerutan uterus merupakan suatu proses dimana uterus kembali ke
kondisi sebelum hamil dengan berat sekitar 60 gram. Proses ini dimulai segera setelah
plasenta lahir akibat kontraksi otot otot polos uterus. Proses involusi uteri pada akhir kala III
persalinan, uterus berada digaris tengah kira kira 2cm dibawah umbilikus dengan fundus
bersandar pada promontorium sakralis. Pada saat ini uterus besarnya kira kira sama dengn
besar uterus sewaktu usia kehamilan 16 minggu dengan berat 1000 gram.
1. Autolysis merupakan proses penghancuran diri sendiri yang terjadi didalam otot
uterin. Enzim proteulitik akan mendekatkan jaringan otot yang telah sempat
mengendur hingga 10 kali panjangnya dari semula dan 5 kali lebar dari semula selama
kehamilan. Sitoplasma sel yang berlebih akan tercerna sendiri hingga tertinggal
jaringan fibro elastis dalam jumlah renik sebagai bukti kehamilan.
2. Atrofi jaringan merupakan jaringan yang berploriferasi dengan adanya estrogen dalam
jumlah besar kemudian mengalami atrofi sebagai reaksi terhadap penghentian
produksi estrogen yang menyertai pelepasan plasenta. Selain perubahan atrofi pada
otot otot uterus, lapisan desidua akan mengalami atrofi akan terlepas dan
meninggalkan lapisan basal yang akan beregenerasi menjadi endometrium yang baru
3. Efek oksitosin membuat itensitas kontraksi uterus meningkat secara bermakna segera
setelah lahir, diduga terjadi sebagai respon penurunan volume intra uerin yang sangat
besar. Hormon oksitosin yang dilepas dari kelenjar hipofisis memperkuat dan
mengatur kontraksi uterus, menggopresi embuluh darah dan membantu proses
homostaksis. Kontraksi dan retraksi otot uteri akan mengurangi suplai darah ke
uterus.
4. Subinvolusi tempat plasenta adalah kegagalan bekas tempat implantasi untuk berubah
Penyebab
1. Subinvolusi ligament adalah kegagalan ligamen dan diafragma pelvis fasia kembali
seperti sedia kala
Penyebab
Penyebab
1. Multi paritas
2. Terjadi ruptur saat persalinan
3. Lemahnya elastisitas serviks
4. Subinvolusi Lochea adalah tidak ada perubahan pada konsistensi lochea.Seharusnya
lochea berubah secara normal sesuai dengan fase dan lamanya postpartum,
Penyebab
1. Subinvolusi Vulva dan Vagina adalah tidak kembalinya bentuk dan konsistensi vulva
dan vagina seperti semula setelah beberapa hari postpartus.
Penyebab
1. Subinvolusi Perineum adalah tidak ada perubahan perineum setelah beberapa hari
persalinan
Tanda dan gejala
Penyebab
Dengan adannya involsi uterus, maka lapisan luar dari desidua yang mengelilingi situs
plasenta akan menjadi nekrotik (layu/ mati). Desidua yang mati akan keluar bersama dengan
sisa cairan.campuran antara darah dan desidua tersebut dinamakan lokea, yang biasannya
berwarna merah muda atau putih pucat.
Lochea merupakan ekskresi cairan rahim selama masa nifas. Lochea mengandung darah dan
sisa jaringan desidua yang nekrotik dari dalam uterus. Lokia mempunyai bau yang amis
(anyir) meskipun tidak terlalu menyengat dan volumenya berbeda-beda pada setiap wanita.
Lokia mengalami perubahan karena proses involusi. Pengeluaran lokia dapat dibagi menjadi
lokia rubra, sanguilenta, serosa dan alba.