A APENDISTIS PERFORASI
Di RSUD Arjawinangun
Di ajukan untuk memenuhi tugas PBK “ KMB 1 ( Keperawatan Medikal Bedah ) “
Di Susun Oleh
Tingkat 2B
Jl. Walet No. 21, Kertawinangun, Kedawung, Cirebon, Jawa Barat 45153
2019A
A. Pengkajian
1. Pengkajian
a. Identitas
1). Identitas klien
Nama : Nn. A
Umur : 17 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan : Siswa SMA
Pekerjaan :-
Agama : Islam
Status Marital : Belum Kawin
Diagnosa medis : apendistis perforasi
Tanggal Masuk : 15 Desember 2020
Tanggal Pengkajian : 17 Desember 2020
Alamat : Blok 2 Rt 007 Rw 004 Desa kreyo
kec.klangenan kab.cirebon
Pada saat dilakukan pengkajian tanggal 17-12-2020 pukul 13.00 WIB klien mengeluh
nyeri luka operasi pada daerah perut kwadran kanan bawah, skala nyeri 6 (1-10)
nyeri dirasakan seperti disayat-sayat. Nyeri berkurang apabilla klien diberi obat
pereda nyeri dan nyeri bertambah apabila pasien banyak bergerak, nyeri tidak
menyebar ke daerah lain. Nyeri dirasakan hilang timbul setiap 5-10 menit sekali.
Nyeri sampai mengganggu aktivitas pasien. Klien mengatakan sebagian aktivitas
pasien dibantu oleh keluarga. Klien pernah dirawat di RS Mitra Plumbon 1 tahun
yang lalu dengan penyakit gastritis. Tidak ada anggota keluarga yang sakit seperti
klien saat ini. Klien mengatakan sering makan makanan pedas.
.
c). Riwayat Kesehatan Dahulu
sebelumnya Nn. A pernah berobat ke Puskesmas tapi tidak ada perubahan dan
akhirnya dibawa ke rumah sakit Klien pernah d rawat d Rs mitra plumbon 1 tahun yang
lalu dengan penyakit gastritis
d). Riwayat Kesehatan Keluarga
Tidak ada anggota keluarga yang sakit seperti klien saat ini .
e). Genogram
Ket :
X : Meninggal
: Klien
O : Perempuan
: Laki – Laki
4. KEADAAN UMUM
a. Berat badan dan tinggi badan
TB : 157 cm
BB (sebelum sakit ) :62 kg
aBB (sesudah sakit ) :58 kg
b. Tanda-tanda vital
Tanggal : 17-12-2020 jam : 08.00 wib
TD : 110/70 mmhg
Frekuensi Nadi :84x/menit
Frekuensi nafas : 24 x/ menit, irama napas teratur
Suhu : 36,5 C o
c. Pemeriksaan fisik
1) Wajah
- Inspeksi : Klien memiliki bentuk wajah lonjong
- Palpasi : Tidak ada luka pada daerah wajah klien
2) Mata
- Inspeksi : Mata klien tampak seperti mata panda, terlihat simetris kiri dan kanan.
- Palpasi : Mata klien tidak ada nyeri tekan ,konjungtiva anemis, sclera ikterik, reflek
cahaya (+/+).
3) Hidung
- Inspeksi : Hidung klien terlihat bersih, tidak ada pembekakan, tidak ada luka lecet,
terlihat tidak terpasang NGT.
- Palpasi : Hidung klien tidak ada nyeri tekan.
4) Mulut
- Inspeksi : Mulut klien terlihat agak kotor, tidak ada stomatitis.
5) Telinga
- Inspeksi : Telinga klien terlihat simetris kiri dan kanan, tidak terlihat luka lecet, dan
pendarahan.
- Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada terlihat pembengkakan
6) Leher
- Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, tidak ada bekas luka atau jahitan.
- Palpasi : Tidak ada pembengkakan pada leher pasien, tidak ada teraba kelenjar getah
bening, dan vena jugularis
7) Dada
- Inspeksi : Dada klien terlihat simetris kiri dan kanan, pengerakan dada normal, irama
nafas 24x/menit, tidak ada terliahat bekas luka atau lecet.
- Palpasi : Tidak ada pembengkakan pada sekitar dada, pergerakan dada sama, getaran
dinding dada sama.
- Perkusi : Terdengar bunyi sonor pada kedua lapang paru.
- Auskultrasi :Bunyi nafas vesikuler /normal, whezing(- ), rhonki(-).
- Paru-paru : Rontgen thorak AP : cor/pulmo : dalam batas normal, tidak tampak TB
paru
- Jantung : Sinus tachicardi, normal ECG.
8) Abdomen
- Inspeksi : Terlihat luka operasi pada kwadran kanan bawah sepanjang 6 cm
- Auskultrasi : Di dengar kan dengan stetoskop bising usus klien x/menit.
- Perkusi : Nyeri tekan pada bagian abdomen kanan bawah bekas operasi.
9) Punggung dan Bokong
- Punggung klien terlihat datar ,tidak ada bekas luka lecet atau luka jahit,tidak ada ciri
dekubitus pada klien.
10) Ekstremitas
- Teraba akral hangat, turgor kulit baik, CRT ≤ 2 detik
11) Genetalia
- Terpasang dower catether dengan volume urine 1.000-1.500 cc/ hari.
5. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
6. THERAPY
7. ANALISA DATA
cortex cerebri
nyeri dipersepsikan
nyeri
anorexia
ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
No Diagnosa Perencanaan
. Keperawa Tujuan Intervensi Rasional
tan
1. Nyeri akut Setelah dilakukan 1. identifikasi 1. Mengetahui klien
b.d agen tindakan lokasi nyeri bisa menerima
pencegah keperawatan 3x24 2. identifiksi keaadan di
patofisiolo jam dihrapkan respon nyeri dirinya dan untuk
gi tingkat nyeri non verbal mengetahui
menurun dengan 3. identifikasi penyebab nyeri
kriteria hasil: skala nyeri kualitas nyeri
1. Melaporkan 4. identifikasi serta lokasi
nyeri faktor yang 2. Mengetahui
terkontrol memperberat kualitas nyeri
dari level 4 dan yang dirasakan
(meningkat) mamperingan klien,observasi
ke level 2 nyeri reaksi non verba
(cukup dari
menurun) 5. kolaborasi ketidaknyamanan
pemberian obat l
2. kemampuan dengan dokter 3. Membantu dalam
mengenali identifikasi
nyeri dari derajat nyeri
level 4 4. Mengetahui
(cukup keadaan klien
meningkat) 5. Pemberian
ke level analgetik untuk
3( sedang) mengendalikan
nyeri
3. keluhan nyeri
penggunaan
analgesik
dari skala
nyeri 4
(cukup
meningkat)
ke level 2
(menurun)
2. Ganguan Setelah dilakukan 1. toleransi 1. mengidentifikasi
mobilitas tindakan fisik kekuatan ataui
fisik b.d keperawatan selama melakukan kelemahanan dan
kerusakan 3x24 jam di pergerakan dapat
integritas harapkan mobilitas 2. Monitor memebrikan
fisik meningkat kondisi informasi
dengan kriteria hasil. umum pemulihan
selama 2. mengidentifikasi
1. pergerakan melakukan kekuatan atau
eksterminitas mobilisasi kelemahan
dari level 2 3. Fasilitasi keadaan umum
(cukup mobilisasi klien
menurun) ke dengan alat 3. mencegah
level 4 bantu terjadinya
(cukup (misal kontraktur
meningkat). pagar -memberikan
tempat fasilitas kepada
2. gerakan tidur) klien
terbatas dari 4. Fasikitasi 4. membantu klien
level 2 melakukan dalam beristirahat
(cukup pergerakan selama perawatan
menurun) ke jika perlu 5. mengetahui
level 4 5. Libatkan kemampuan klien
(cukup keluarga dalam melakukan
meningkat). untuk aktivitasnya
membantu
3. kelemahan klien dalam
fisik dari meningkatk
level 2 an
(cukup pergerakan
menurun) ke
level 4
(cukup
meningkat)
3. Ketidaksei Setelah dilakukan 1. Kolaborasi dengan 1. Memberikan
mbangan tindakan 3x24 jam ahli gizi untuk kebutuhan kalori klien
diharapkan mual dan menentukan jumlah 2. Mengetahui output
nutrisi kalori dan nutrisi cairan klien
muntah
kurang dari berkurang/hilang yang dibutuhkan 3. Melihat tingkat
dengan kriteria: 2. Monitor mual dan turgor klien
kebutuhan
muntah 4. Memberikan asupan
tubuh b.d - Mampu 3. berikan antiemetik klien
intake mengidentifikasi untuk mengurangi 5. Mampu mengetahui
kebutuhan nutrisi mual muntah kebutuhan nutrisi
nutrisi yang - Tidak ada tanda- 4. Beri makan sedikit yang baik
adekuat tanda malnutrisi tapi sering
- Menunjukan 5. Berikan informasi
akibat mual
peningkatan fungsi tentang kebutuhan
dan muntah pengecapan dari nutrisi
menelan
D. IMPLEMENTASI
I : mengidentifikasi skala
nyeri
R : skala nyeri sedang (3)
I : mengidentifikasi
respon nyeri non verbal
R:
I : memonitor kondisi
umum selama melakukan
mobilisasi
R:keadaan
ketidakbugaran klien
10.00-10.15 I :memfasilitasi
mobilisasi dengan alat
bantu
R :klien menggunakan
alat bantu (misal.kursi
roda)
10.30.10.45
I :memfasilitasi
melakukan pergerakan
jika perlu
R :klien mengikuti tim
kesehatan dengan
kooperatif
I :melibatkan keluarga
untuk
R : keluarga terkihat
kooperatif dengan tim
kesehatan
13.00-13.20
I :mengajarkan mobilisasi
sederhana yang harus
dilakuikan (mis.duduk di
sisi tempat tidur)
R: klien terlihat berlatih
(mika-miki)
3. Ketidakseimbangan 17-12-2020 I : Anjurkan makan sedikit Hilda
nutrisi kurang dari tapi sering dan dalam
08.00-0815
kebutuhan tubuh keadaan hangat
b.d intake nutrisi
R : klien mengikuti arahan
yang adekuat
dari perawat
akibat mual dan
muntah
I : mengidentifikasi skala
nyeri
R : skala nyeri sedang (3)
I : mengidentifikasi
respon nyeri non verbal
R:
09.00 -09.15
I :memonitor ttv
- R : klien terlihat
meringis
- Keadaan umum
klien lemah
- TTV
- S:36,5 C
- N:84x/menit
- TD:110/70 mmhg
- RR:24x/menit
I : kolaborasi pemberian
12.00 -12.15 obat analgetik dengan
dokter
R :pemebrian analgetikm
untuk menurunkan rasa
nyeri
10.00 – 10.15
I :memfasilitasi
mobilisasi dengan alat
bantu
R :klien menggunakan
alat bantu (misal.kursi
roda)
I :memfasilitasi
melakukan pergerakan
jika perlu
R :klien mengikuti tim
kesehatan dengan
kooperatif
11.20 -11.35
I :melibatkan keluarga
untuk
R : keluarga terkihat
kooperatif dengan tim
kesehatan
13.00 -13.15
I :mengajarkan mobilisasi
sederhana yang harus
dilakuikan (mis.duduk di
sisi tempat tidur)
R: klien terlihat berlatih
(mika-miki)
10.00 -10.20
I : Mempertahankan
kebersihan mulut kien
dengan tetap menggosok
gigi selama sakit
I : mengidentifikasi skala
nyeri
R : skala nyeri sedang (3)
I : mengidentifikasi
respon nyeri non verbal
R:
10.00 -10.15
I :memonitor ttv
- R : klien terlihat
meringis
- Keadaan umum
klien lemah
- TTV
- S:36,5 C
- N:84x/menit
- TD:110/70 mmhg
13.00-13.15 - RR:24x/menit
I : kolaborasi pemberian
obat analgetik dengan
dokter
R :pemebrian analgetikm
untuk menurunkan rasa
nyeri
I : memonitor kondisi
umum selama melakukan
mobilisasi
R:keadaan
ketidakbugaran klien
I :memfasilitasi
11.00-11.30
mobilisasi dengan alat
bantu
R :klien menggunakan
alat bantu (misal.kursi
roda)
I :memfasilitasi
melakukan pergerakan
jika perlu
R :klien mengikuti tim
kesehatan dengan
kooperatif
I :melibatkan keluarga
15.00-15.10 untuk
R : keluarga terkihat
kooperatif dengan tim
kesehatan
I :mengajarkan mobilisasi
16.30 – 16.45 sederhana yang harus
dilakuikan (mis.duduk di
sisi tempat tidur)
R: klien terlihat berlatih
(mika-miki)
09.45-10.00
I : Mempertahankan
kebersihan mulut kien
dengan tetap menggosok
gigi selama sakit
E. EVALUASI
Nama : Nn. A Tgl Masuk RS : 16 Desember 2020
Diganosa : appendistis perforasi Tgl. Pengkajian : 17 Desember 2020
A : masalah keperawatan
teratasi sebagian
P : intervensi dilanjutakan
P : Intervensi dilanjutkan no
1,2,3,4,5
O:
A : Masalah teratasi
sebagian
P : Lanjutkan intervensi
A : Masalah teratasi
sebagian
P : Lanjutkan intervensi
1,2,3,4,5
A : masalah teratasi
sebagian
P : intervensi dilanjutkan
1,2,3,4,5
O:
A : Masalah Teratasi
P : Intervensi di hentikan
O:
P : Intervensi di hentikan
P: Intervensi di hentikan