Anda di halaman 1dari 24

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn.

A APENDISTIS PERFORASI

Di RSUD Arjawinangun
Di ajukan untuk memenuhi tugas PBK “ KMB 1 ( Keperawatan Medikal Bedah ) “

Dosen Pengampu : Ibu Erida Fadila, Ners., M. Kep

Di Susun Oleh

Hilda Puspita Dewi (19068)

Tingkat 2B

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Ahmad Dahlan Cirebon

Jl. Walet No. 21, Kertawinangun, Kedawung, Cirebon, Jawa Barat 45153

2019A
A. Pengkajian
1. Pengkajian
a. Identitas
1). Identitas klien
Nama : Nn. A
Umur : 17 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan : Siswa SMA
Pekerjaan :-
Agama : Islam
Status Marital : Belum Kawin
Diagnosa medis : apendistis perforasi
Tanggal Masuk : 15 Desember 2020
Tanggal Pengkajian : 17 Desember 2020
Alamat : Blok 2 Rt 007 Rw 004 Desa kreyo
kec.klangenan kab.cirebon

2). Identitas penanggung jawab


Nama : ny.F
Umur : 50 Tahun
Pekerjaan : pedagang
Pendidikan : smp
Hubungan dengan klien : Ibu klien
Alamat : Blok 2 Rt 007 Rw 004 Desa kreyo
kec.klangenan kab.cirebon
2. RIWAYAT KESEHATAN
a). Keluhan Utama
Sejak minggu yang lalu klien mengeluh nyeri pada daerah perut kwadran
kanan bawah,mual,muntah
P :luka post operapsi
Q :seperti di sayat-sayat
R :pada abdomen bekas operasi
S :6
T :terus menerus,meningkat jika bergerak
b). Riwayat Kesehatan Sekarang

Klien datang ke RSUD Arjawinangun pada tanggal 15-12-2020 dengan keluhan


utama sejak minggu yang lalu klien mengeluh nyeri pada daerah perut kwadran
kanan bawah, mual, muntah. Setelah melalui pemeriksaan dokter, klien
didiagnosis Appendisitis Perforasi, klien disarankan untuk dilakukan operasi
appendiktomy. Sebelumnya Nn. A pernah berobat ke Puskesmas tapi tidak ada
perubahan dan akhirnya dibawa ke rumah sakit. Klien dirawat di kelas III Ruang
Imam Bonjol. Pada tanggal 16-12-2020 pukul 11.00 WIB, klien dilakukan tindakan
operasi.

Pada saat dilakukan pengkajian tanggal 17-12-2020 pukul 13.00 WIB klien mengeluh
nyeri luka operasi pada daerah perut kwadran kanan bawah, skala nyeri 6 (1-10) 
nyeri dirasakan seperti disayat-sayat. Nyeri berkurang apabilla klien diberi obat
pereda nyeri dan nyeri bertambah apabila pasien banyak bergerak, nyeri tidak
menyebar ke daerah lain. Nyeri dirasakan hilang timbul setiap 5-10 menit sekali.
Nyeri sampai mengganggu aktivitas pasien. Klien mengatakan sebagian aktivitas
pasien dibantu oleh keluarga. Klien pernah dirawat di RS Mitra Plumbon 1 tahun
yang lalu dengan penyakit gastritis. Tidak ada anggota keluarga yang sakit seperti
klien saat ini. Klien mengatakan sering makan makanan pedas.

.
c). Riwayat Kesehatan Dahulu
sebelumnya Nn. A pernah berobat ke Puskesmas tapi tidak ada perubahan dan
akhirnya dibawa ke rumah sakit Klien pernah d rawat d Rs mitra plumbon 1 tahun yang
lalu dengan penyakit gastritis
d). Riwayat Kesehatan Keluarga
Tidak ada anggota keluarga yang sakit seperti klien saat ini .
e). Genogram

Ket :

X : Meninggal

: Klien

O : Perempuan

: Laki – Laki

3. Pemenuhan kebutuhan dasar manusia


a. Pemenuhan kebutuhan oksigen
Klien tidak gterpasang oksigen
b. Pemenuhan kebutuhan nutrisi dan cairan
Sebelum sakit klien makan 3x sehari 1 porsi habis dan minum 8 gelas namun
setelah sakit nafsu makan klien berkurang dan hanya makan 3x sehari ½ porsi
habis dan minum 8 gelas/hari
c. Pemenuhan kebutuhan eliminasi
Status cairan klien saat ini terpasang infus dan klien tidak memiliki masalah dengan
pengeluaran cairan BAK frekuensi baik selama sakit dengan warna urine kuning.
BAB ± 1 x/ hari, konsistensi lembek, warna kuning.
d. Pemenuhan kebutuhan aktivitas dan istirahat
Pola tidur klien, malam mulai dari jam 21.00 malam sampai 05.00 pagi, tapi sering
terbangun tengah malam karena nyeri.
e. Pemenuhan kebutuhan rasa aman dan nyaman
Klien mengatakan sebagian aktivitas klien dibantu oleh keluarga,klien merasa tidak
nyaman karena sering terbangun di malam hari karena rasa nyeri .
f. Pemenuhan kebutuhan psikososial-spiritual
 Pola nilai kepercayaan, klien beragama Islam, sewaktu sehat klien taat dalam
menjalankan ibadah sholat 5 waktu, tapi ketika sakit klien tidak bisa shalat karena
terpasang infus. Pola psikologis selama sakit, klien merasa cemas akan apa yang
dideritanya, namun klien yakin bahwa dia akan sembuh. Interaksi dengan tenaga
kesehatan baik dan keluarga kooperatif.

4. KEADAAN UMUM
a. Berat badan dan tinggi badan
TB : 157 cm
BB (sebelum sakit ) :62 kg
aBB (sesudah sakit ) :58 kg
b. Tanda-tanda vital
Tanggal : 17-12-2020 jam : 08.00 wib
TD : 110/70 mmhg
Frekuensi Nadi :84x/menit
Frekuensi nafas : 24 x/ menit, irama napas teratur
Suhu : 36,5 C o

c. Pemeriksaan fisik
1) Wajah
- Inspeksi : Klien memiliki bentuk wajah lonjong
- Palpasi : Tidak ada luka pada daerah wajah klien
2) Mata
- Inspeksi : Mata klien tampak seperti mata panda, terlihat simetris kiri dan kanan.
- Palpasi : Mata klien tidak ada nyeri tekan ,konjungtiva anemis, sclera ikterik, reflek
cahaya (+/+).
3) Hidung
- Inspeksi : Hidung klien terlihat bersih, tidak ada pembekakan, tidak ada luka lecet,
terlihat tidak terpasang NGT.
- Palpasi : Hidung klien tidak ada nyeri tekan.
4) Mulut
- Inspeksi : Mulut klien terlihat agak kotor, tidak ada stomatitis.
5) Telinga
- Inspeksi : Telinga klien terlihat simetris kiri dan kanan, tidak terlihat luka lecet, dan
pendarahan.
- Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada terlihat pembengkakan
6) Leher
- Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, tidak ada bekas luka atau jahitan.
- Palpasi : Tidak ada pembengkakan pada leher pasien, tidak ada teraba kelenjar getah
bening, dan vena jugularis
7) Dada
- Inspeksi : Dada klien terlihat simetris kiri dan kanan, pengerakan dada normal, irama
nafas 24x/menit, tidak ada terliahat bekas luka atau lecet.
- Palpasi : Tidak ada pembengkakan pada sekitar dada, pergerakan dada sama, getaran
dinding dada sama.
- Perkusi : Terdengar bunyi sonor pada kedua lapang paru.
- Auskultrasi :Bunyi nafas vesikuler /normal, whezing(- ), rhonki(-).
- Paru-paru : Rontgen thorak AP : cor/pulmo : dalam batas normal, tidak tampak TB
paru
- Jantung : Sinus tachicardi, normal ECG.
8) Abdomen
- Inspeksi : Terlihat luka operasi pada kwadran kanan bawah sepanjang 6 cm
- Auskultrasi : Di dengar kan dengan stetoskop bising usus klien x/menit.
- Perkusi : Nyeri tekan pada bagian abdomen kanan bawah bekas operasi.
9) Punggung dan Bokong
- Punggung klien terlihat datar ,tidak ada bekas luka lecet atau luka jahit,tidak ada ciri
dekubitus pada klien.
10) Ekstremitas
- Teraba akral hangat, turgor kulit baik, CRT ≤ 2 detik
11) Genetalia
- Terpasang dower catether dengan volume urine 1.000-1.500 cc/ hari.
5. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

No Tanggal Jenis pemeriksaan Hasil Nilai normal


1. 15-12-2020 Darah lengkap - Hb: 14,7 gr/ - 11.7-15,5
dL g/dL
- Leukosit: -  3.600-
15.600 / 11000/
mm3  mm3
- Trombosit: - 150.000-
434.000/ 450.000/
mm3 mm3
- Eritrosit: - 3.8-5.2/
5,27/ mm3  mm3
- Hematokrit: - 35-47 %
41,3 %

2. 15-12-2020  Kimia darah - GDS: 110 - 75-140


mg/dL mg/dL
- HbsAg - ≤ 0,13
ELFA: 0,01 -  ≤ 0,25
- HIV AB:
0,02
3. 15-12-2020 Serologi - SAR-CoV-2 - Non Reaktif
IgG: Non - Non Reaktif
Reaktif
- SAR-CoV-2
IgM: Non
Reaktif
4. 15-12-2020  Koagulasi darah - PPT: 12,2 - 11-15 detik
- APTT: 35,2 - 25-35 detik
- INR: 1,11 -  0,9-
1,1detik
5. 15-12-2020 EKG - Sinus - Normal ECG
Tachicardi - dalam batas
- Rontgen normal
Thorak AP: tidak
Cor/ Pulmo: tampak TB
dalam batas Paru.
normal
tidak
tampak TB
Paru.

6. THERAPY

No Tanggal Nama obat Dosis Waktu Indikasi


pemberian
1. 15-12-2020 Infus RL 20 Diganti Untuk memenuhi
gtt/menit setiap 8 kebutuhan nutrisi
jam sekali

2. 15-12-2020 Ceftriaxone 2x1 gram 07.00- Antibiotik


(iv) 18.00

3. 15-12-2020 Ketorolac 3x30 mg 07.00- Untuk mengobati


(iv) 18.00 nyeri

4. 15-12-2020 Omeprazole 1x40 mg 07.00- Untuk mengurangi


(iv) 18.00 asam lambung

5. 15-12-2020 Ondancentron 2x1 ampul 07.00- Mual dan muntah


(iv) 18.00

7. ANALISA DATA

No Data Etiologi Masalah

1. DS : klien mengeluh nyeri Operasi Nyeri akut b.d


luka operasi pada daerah inflamasi dan infeksi
perut kwadran kanan bawah, luka incisi
nyeri dirasakan seperti
kerusakan jaringan
disayat-sayat. Nyeri
berkurang ujung saraf terputus
DO : skala nyeri 6 (1-10), pelepasan prostaglandin
nyeri tidak menyebar ke
daerah lain. Nyeri dirasakan stimulasi dihantarkan
hilang timbul setiap 5-10
menit sekali spinal cord

cortex cerebri

nyeri dipersepsikan

nyeri

2. DS: klien mengeluh mual dan anestesi ketidakseimbangan


muntah, nafsu makan berkurang. nutrisi kurang dari
peristaltik usus menurun kebutuhan tubuh b.d
DO: makan 3x sehari ½ porsi faktor biologis,
habis, klien minum ±1.500 distesnsi abdomen ketidakmampuan
ml/ hari. untuk mencerna
makanan
mual dan muntah

anorexia

ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh

3. DS: Klien mengatakan Nyeri kelemahan fisik Intoleransi Aktivitas


sampai mengganggu
aktivitas. Klien mengatakan pembatasan aktivitas
sebagian aktivitas pasien
intoleransi aktivitas fisik
dibantu oleh keluarga

DO: Klien membutuhkan


bantuan saat melakukan
aktivitas

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS MASALAH


- Nyeri akut b.d agen pencendera patofisologi
- Mobilitas fisik b.d kerusakan integritas
-Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d faktor biologis,
ketidakmampuanuntuk mencerna makanan
C. PERENCANAAN
N a m a : Nn A Tgl Masuk RS : 15 Des 2020
Diganosa : .Appendisitis Perforasi Tgl. Pengkajian : 17 Des 2020

No Diagnosa Perencanaan
. Keperawa Tujuan Intervensi Rasional
tan
1. Nyeri akut Setelah dilakukan 1. identifikasi 1. Mengetahui klien
b.d agen tindakan lokasi nyeri bisa menerima
pencegah keperawatan 3x24 2. identifiksi keaadan di
patofisiolo jam dihrapkan respon nyeri dirinya dan untuk
gi tingkat nyeri non verbal mengetahui
menurun dengan 3. identifikasi penyebab nyeri
kriteria hasil: skala nyeri kualitas nyeri
1. Melaporkan 4. identifikasi serta lokasi
nyeri faktor yang 2. Mengetahui
terkontrol memperberat kualitas nyeri
dari level 4 dan yang dirasakan
(meningkat) mamperingan klien,observasi
ke level 2 nyeri reaksi non verba
(cukup dari
menurun) 5. kolaborasi ketidaknyamanan
pemberian obat l
2. kemampuan dengan dokter 3. Membantu dalam
mengenali identifikasi
nyeri dari derajat nyeri
level 4 4. Mengetahui
(cukup keadaan klien
meningkat) 5. Pemberian
ke level analgetik untuk
3( sedang) mengendalikan
nyeri

3. keluhan nyeri
penggunaan
analgesik
dari skala
nyeri 4
(cukup
meningkat)
ke level 2
(menurun)
2. Ganguan Setelah dilakukan 1. toleransi 1. mengidentifikasi
mobilitas tindakan fisik kekuatan ataui
fisik b.d keperawatan selama melakukan kelemahanan dan
kerusakan 3x24 jam di pergerakan dapat
integritas harapkan mobilitas 2. Monitor memebrikan
fisik meningkat kondisi informasi
dengan kriteria hasil. umum pemulihan
selama 2. mengidentifikasi
1. pergerakan melakukan kekuatan atau
eksterminitas mobilisasi kelemahan
dari level 2 3. Fasilitasi keadaan umum
(cukup mobilisasi klien
menurun) ke dengan alat 3. mencegah
level 4 bantu terjadinya
(cukup (misal kontraktur
meningkat). pagar -memberikan
tempat fasilitas kepada
2. gerakan tidur) klien
terbatas dari 4. Fasikitasi 4. membantu klien
level 2 melakukan dalam beristirahat
(cukup pergerakan selama perawatan
menurun) ke jika perlu 5. mengetahui
level 4 5. Libatkan kemampuan klien
(cukup keluarga dalam melakukan
meningkat). untuk aktivitasnya
membantu
3. kelemahan klien dalam
fisik dari meningkatk
level 2 an
(cukup pergerakan
menurun) ke
level 4
(cukup
meningkat)
3. Ketidaksei Setelah dilakukan 1. Kolaborasi dengan 1. Memberikan
mbangan tindakan 3x24 jam ahli gizi untuk kebutuhan kalori klien
diharapkan mual dan menentukan jumlah 2. Mengetahui output
nutrisi kalori dan nutrisi cairan klien
muntah
kurang dari berkurang/hilang yang dibutuhkan 3. Melihat tingkat
dengan kriteria: 2. Monitor mual dan turgor klien
kebutuhan
muntah 4. Memberikan asupan
tubuh b.d - Mampu 3. berikan antiemetik klien
intake mengidentifikasi untuk mengurangi 5. Mampu mengetahui
kebutuhan nutrisi mual muntah kebutuhan nutrisi
nutrisi yang - Tidak ada tanda- 4. Beri makan sedikit yang baik
adekuat tanda malnutrisi tapi sering
- Menunjukan 5. Berikan informasi
akibat mual
peningkatan fungsi tentang kebutuhan
dan muntah pengecapan dari nutrisi
menelan

D. IMPLEMENTASI

Nama : Nn. A Tgl Masuk RS : 15 Desember 2020


Diganosa : appendistis perforasi Tgl. Pengkajian : 17 Desember 2020

No Diagnosa Tanggal/Ja Implementasi Nama &


Keperawatan m Paraf
1. Nyeri akut b.d 17-12-20 I : mengidentifikasi lokasi Hilda
agen pencedera 07.00-08.00 nyeri
fisiologis R : klien mengungkapkan
kondisi nyeri nya

I : mengidentifikasi skala
nyeri
R : skala nyeri sedang (3)

I : mengidentifikasi
respon nyeri non verbal
R:

10.00-10.30 I :memonitor ttv


- R : klien terlihat
meringis
- Keadaan umum
klien lemah
- TTV
- S:36,5 C
- N:84x/menit
- TD:110/70 mmhg
- RR:24x/menit

13.00.13.15 I : kolaborasi pemberian


obat analgetik dengan
dokter
R :pemebrian analgetikm
untuk menurunkan rasa
nyeri

2. Gangguan 17-12-20 I : mentoleransi Hilda


mobilitas fisik b.d 08.00-08.30 fisik,melakukan
kerusakan pergerakan
integritas R : bimbingan untuk
melakukan pergerakan

I : memonitor kondisi
umum selama melakukan
mobilisasi
R:keadaan
ketidakbugaran klien

10.00-10.15 I :memfasilitasi
mobilisasi dengan alat
bantu
R :klien menggunakan
alat bantu (misal.kursi
roda)
10.30.10.45
I :memfasilitasi
melakukan pergerakan
jika perlu
R :klien mengikuti tim
kesehatan dengan
kooperatif

I :melibatkan keluarga
untuk
R : keluarga terkihat
kooperatif dengan tim
kesehatan
13.00-13.20
I :mengajarkan mobilisasi
sederhana yang harus
dilakuikan (mis.duduk di
sisi tempat tidur)
R: klien terlihat berlatih
(mika-miki)
3. Ketidakseimbangan 17-12-2020 I : Anjurkan makan sedikit Hilda
nutrisi kurang dari tapi sering dan dalam
08.00-0815
kebutuhan tubuh keadaan hangat
b.d intake nutrisi
R : klien mengikuti arahan
yang adekuat
dari perawat
akibat mual dan
muntah

10.00-10.15 I : Ajarkan pasien


menggunakan teknik seperti
relaksasi untuk mengaihkan
perhatian terhadap mual
muntah

R : klien koopratif saat


diajarkan
13.00 – 13.15 I : Mempertahankan
kebersihan mulut kien
dengan tetap menggosok
gigi selama sakit

R : klien dan keluarga


mengerti saat menjelaskan
sesuatu

1. Nyeri akut b.d 18-12-2020 I : mengidentifikasi lokasi Hilda


agenn pecendera nyeri
fisiologis 07.00 – 07.20 R : klien mengungkapkan
kondisi nyeri nya

I : mengidentifikasi skala
nyeri
R : skala nyeri sedang (3)

I : mengidentifikasi
respon nyeri non verbal
R:
09.00 -09.15
I :memonitor ttv
- R : klien terlihat
meringis
- Keadaan umum
klien lemah
- TTV
- S:36,5 C
- N:84x/menit
- TD:110/70 mmhg
- RR:24x/menit

I : kolaborasi pemberian
12.00 -12.15 obat analgetik dengan
dokter
R :pemebrian analgetikm
untuk menurunkan rasa
nyeri

2. Gangguan 18-12-2020 I : mentoleransi Hilda


fisik,melakukan
mobilitas fisik b.d 08.30-08.45 pergerakan
R : bimbingan untuk
kerusakan
melakukan pergerakan
integritas
I : memonitor kondisi
umum selama melakukan
mobilisasi
R:keadaan
ketidakbugaran klien

10.00 – 10.15
I :memfasilitasi
mobilisasi dengan alat
bantu
R :klien menggunakan
alat bantu (misal.kursi
roda)

I :memfasilitasi
melakukan pergerakan
jika perlu
R :klien mengikuti tim
kesehatan dengan
kooperatif
11.20 -11.35
I :melibatkan keluarga
untuk
R : keluarga terkihat
kooperatif dengan tim
kesehatan
13.00 -13.15
I :mengajarkan mobilisasi
sederhana yang harus
dilakuikan (mis.duduk di
sisi tempat tidur)
R: klien terlihat berlatih
(mika-miki)

3. Ketidakseimbangan 18-12-2020 I : Anjurkan makan sedikit Hilda


nutrisi kurang dari tapi sering dan dalam
06.00-06.15
kebutuhan tubuh keadaan hangat
b.d intake nutrisi
R : klien mengikuti arahan
yang adekuat
dari perawat
akibat mual dan
muntah
08.00-08.20 I : Ajarkan pasien
menggunakan teknik seperti
relaksasi untuk mengaihkan
perhatian terhadap mual
muntah

R : klien koopratif saat


diajarkan

10.00 -10.20
I : Mempertahankan
kebersihan mulut kien
dengan tetap menggosok
gigi selama sakit

R : klien dan keluarga


mengerti saat menjelaskan
sesuatu

1. Nyeri akut b.d 19-12-2020 I : mengidentifikasi lokasi Hilda


agenn pecendera nyeri
fisiologis 07.00-07.15 R : klien mengungkapkan
kondisi nyeri nya

I : mengidentifikasi skala
nyeri
R : skala nyeri sedang (3)

I : mengidentifikasi
respon nyeri non verbal
R:
10.00 -10.15
I :memonitor ttv
- R : klien terlihat
meringis
- Keadaan umum
klien lemah
- TTV
- S:36,5 C
- N:84x/menit
- TD:110/70 mmhg
13.00-13.15 - RR:24x/menit

I : kolaborasi pemberian
obat analgetik dengan
dokter
R :pemebrian analgetikm
untuk menurunkan rasa
nyeri

2. Gangguan 19-12-2020 I : mentoleransi Hilda


mobilitas fisik b.d fisik,melakukan
kerusakan 08.00 -08.20 pergerakan
integritas R : bimbingan untuk
melakukan pergerakan

I : memonitor kondisi
umum selama melakukan
mobilisasi
R:keadaan
ketidakbugaran klien

I :memfasilitasi
11.00-11.30
mobilisasi dengan alat
bantu
R :klien menggunakan
alat bantu (misal.kursi
roda)

I :memfasilitasi
melakukan pergerakan
jika perlu
R :klien mengikuti tim
kesehatan dengan
kooperatif

I :melibatkan keluarga
15.00-15.10 untuk
R : keluarga terkihat
kooperatif dengan tim
kesehatan

I :mengajarkan mobilisasi
16.30 – 16.45 sederhana yang harus
dilakuikan (mis.duduk di
sisi tempat tidur)
R: klien terlihat berlatih
(mika-miki)

3. Ketidakseimbangan 19-12-2020 I : Anjurkan makan sedikit Hilda


nutrisi kurang dari
tapi sering dan dalam
kebutuhan tubuh 06.00-06.15
b.d intake nutrisi keadaan hangat
yang adekuat
akibat mual dan R : klien mengikuti arahan
muntah
dari perawat

08.00-08.20 I : Ajarkan pasien


menggunakan teknik seperti
relaksasi untuk mengaihkan
perhatian terhadap mual
muntah

R : klien koopratif saat


diajarkan

09.45-10.00
I : Mempertahankan
kebersihan mulut kien
dengan tetap menggosok
gigi selama sakit

R : klien dan keluarga


mengerti saat menjelaskan
sesuatu

E. EVALUASI
Nama : Nn. A Tgl Masuk RS : 16 Desember 2020
Diganosa : appendistis perforasi Tgl. Pengkajian : 17 Desember 2020

No Diagnosa Tanggal/Jam Evaluasi Nama &


Keperawatan Paraf
1. Nyeri akut b.d 18-12-20 S : Klien mengatakan Hilda
agenn pecendera 12.00WIB sedikit lebih baik setelah
fisiologis dilakuakn tindakan
- Pemeberian
antibitik
- Kompres hangat
pada area perut
yang nyeri dengan
buli-buli

O : klien terlihat meringis


- Keadaan umum
klien lemah

A : masalah keperawatan
teratasi sebagian
P : intervensi dilanjutakan

2. Mobilitas fisik 18-12-2020 S : klien mengatakan Hilda


b.d integritas 12.00 WIB sudah mulai bisa
kulit melakukan aktivitas
sendiri setelah dilakukan
tindakan
- mengajarkan
mobilisasi pada
klien
- memonitor kondisi
umum selama
melakukan
mobilisasi
O:
Klien nampak
belajar (mika-
miki)
A : masalah keperawata
teratasi sebagian
P : intervensi dilanjutkan
1,2,3,4,5
3. Ketidakseimbanga 18-12-2020 S : Klien mengatakan Hilda
n nutrisi kurang 12.00 WIB setelah dilakukan tindakan
dari kebutuhan klien bisa makan walau
tubuh b.d intake sedikit dan mual muntah
nutrisi yang sudah tidak ada walaupun
adekuat akibat masih sedikit mual
mual dan muntah
O : klien masih merasa mual
muntah

A : Masalah belum teratasi

P : Intervensi dilanjutkan no
1,2,3,4,5

1. Nyeri akut b.d 19-12-2020 S: Hilda


agenn pecendera
fisiologis - Klien mengatakan
12.00 WIB
nyeri luka operasi
masih terasa nyeri
namun nyeri tidak
seperti kemarin, dari
skala nyeri 6
menjadi 4
- Klien mengatakan
luka pada bagian
operasi sudah
dibersihkan

O:

- Teraba akral hangat


- Turgor kulit baik
- Klien masih tampak
cemas
- Klien masih tampak
meringis kesakitan
- Kesadaran
Composmentis
- GCS 15

A : Masalah teratasi
sebagian

P : Lanjutkan intervensi

2. Gangguan 19-12-2020 S : klien mengatakan Hilda


mobilitas fisik sebagian aktivitas masih
berhubungan 12.00 WIB membutuhkan bantuan
dengan nyeri luka keluarganya
operasi
O:

- Klien masih tampak


lemas
- Aktivitas klien
masih dibantu oleh
keluarga

A : Masalah teratasi
sebagian

P : Lanjutkan intervensi
1,2,3,4,5

3. Ketidakseimbanga 19-12-2020 S : Klien mengatakan Hilda


n nutrisi kurang setelah dilakukan tindakan
dari kebutuhan 12.00 WIB klien bisa makan walau
tubuh b.d intake sedikit dan mual muntah
nutrisi yang sudah tidak ada walaupun
adekuat akibat masih sedikit mual.
mual dan muntah
O : klien sudah bisa makan
walau sedikit

A : masalah teratasi
sebagian

P : intervensi dilanjutkan
1,2,3,4,5

1. Nyeri akut b.d 20-12-2020 S: Hilda


agenn pecendera
fisiologis - Klien mengatakan
12.00 WIB
setelah diberikan
obat analgetik saat
ini nyeri pada
bagian luka operasi
berkurang dari skala
4 menjadi 1, dan
merasa lebih
nyaman
- Klien mengatakan
luka pada bagian
operasinya pun
sudah bersih, setelah
dilakukan perawatan
luka

O:

- Teraba akral hangat


- Turgor kulit baik
- Klien tidak tampak
cemas
- Klien sudah tidak
meringis kesakitan
- Klien tampak lebih
segar
- Kesadaran
Composmentis
- GCS 15

A : Masalah Teratasi

P : Intervensi di hentikan

2. Gangguan 20-12-2020 S : Klien mengatakan saat Hilda


mobilitas fisik ini dirinya merasa lebih
berhubungan 12.00 WIB nyaman dan segala
dengan nyeri luka kebutuhan aktivitas klien
operasi sudah bisa dilakukan
sendiri, tanpa meminta
bantuan orang lain.

O:

- Klien tidak tampak


lemah
- Aktivitas klien
dilakukan secara
mandiri
- TTV :
S : 36,5C
N : 84x/menit
TD: 110/70 mmHg
RR : 20x/menit
A : Masalah Teratasi

P : Intervensi di hentikan

3. Ketidakseimbanga 20-12-2020 S : Klien mengatakan Hilda


n nutrisi kurang 12.00 WIB setelah dilakukan tindakan
dari kebutuhan klien bisa makan dan mual
tubuh b.d intake muntah sudah tidak ada.
nutrisi yang
O : Klien sudah bisa makan
adekuat akibat
seperti biasanya
mual dan muntah
A : Masalah Teratasi

P: Intervensi di hentikan

Anda mungkin juga menyukai