I. Tujuan utama dari ekonomi Allah, khususnya yang diwahyukan dalam
surat-surat kiriman Rasul Paulus, adalah bagi terwujudnya kehidupan gereja yang organik sebagai realitas Tubuh Kristus – Rm. 12:5. A. Frasa “satu tubuh di dalam Kristus” dalam Roma 12:5 menunjukkan suatu kesatuan yang organik antara kaum beriman dengan Kristus. B. Di dalam Injil Yohanes pasal 15, keesaan kaum beriman dengan Kristus diilustrasikan dengan pokok anggur dan ranting-rantingnya. C. Sebagaimana tubuh jasmani kita, walaupun terdiri dari banyak anggota, tetapi semua anggota saling terhubung satu dengan yang lain secara organik demikian pula dengan Tubuh Kristus. D. Dalam pemulihan Tuhan hari ini, jika kita menganggap diri kita sebagai gereja-gereja individu atau sebagai orang beriman individu, maka kita pasti akan habis, kita akan menderita kerugian yang besar. II. Jika kita ingin memiliki realitas Tubuh Kristus di dalam kehidupan gereja kita, maka kita harus membiarkan Kristus membuat rumah-Nya di dalam hati kita – Ef. 3:16-17. A. Berumahnya Kristus di dalam hati kita akan membuat hati kita dipenuhi dengan kasih, yang menudungi, merekatkan, dan membangun kita, sesama anggota menjadi satu Tubuh. B. Kasih adalah jalan yang paling unggul bagi kita untuk membangun Tubuh Kristus – 1 Kor. 13:1-8. C. Dalam kehidupan keluarga maupun dalam kehidupan gereja kita, haruslah ada saling menggembalakan, saling mengasihi, perlu saling membasuh kaki sehingga menjadi model kehidupan Tubuh. III. Untuk dapat mempraktekkan kehidupan gereja sebagai realitas Tubuh Kristus, diperlukan para pemenang – Why. 12:11; 14:1 A. Para pemenang adalah orang-orang yang mengasihi Tuhan lebih dari dirinya sendiri, melebihi dari hayat jiwanya sendiri – Why. 12:11. B. Para pemenang adalah orang-orang yang telah dikalahkan oleh Kristus dan membiarkan Tuhan menjadi Pemenang di dalam mereka – 2 Kor. 2:14-15. C. Allah selalu menggunakan sejumlah kecil orang beriman, yakni mereka yang menempuh kehidupan pemenang hari ini, untuk mengalirkan aliran hayat kepada gereja dan untuk membangun gereja-Nya – Why. 14:1. IV. Kita perlu secara praktis dibaurkan di dalam Tubuh – 1 Kor. 12:24. A. Allah telah membaurkan kita di dalam Tubuh; “membaurkan” di sini berarti kita disesuaikan, diselaraskan, dilembutkan, dan dicampurkan sedemikian rupa sehingga tidak ada lagi perbedaan. B. Kehidupan gereja sesungguhnya adalah kehidupan perbauran yang dilambangkan oleh roti kurban sajian yang terbuat dari tepung terbaik/halus, yang diolah dengan minyak – Im. 2:4. C. Gereja merupakan roti yang terbuat dari tepung halus, yang berasal dari biji-biji gandum, yakni kaum beriman sebagai perbanyakan Kristus (Yoh. 12:24), yang digiling menjadi tepung halus, untuk menjadi gereja, roti ini. D. Agar kita dapat dibaurkan dalam Tubuh, kita memerlukan salib menanggulangi ego kita, “menggiling” kita, memotong bagian-bagian mana dari diri kita yang sulit diselaraskan dengan orang lain; di lain pihak, kita juga memerlukan Roh itu memenuhi kita, agar kita dapat menyalurkan Kristus kepada orang lain. E. Kita perlu mengikuti teladan Rasul Paulus dalam hal menempuh kehidupan perbauran dalam Tubuh Kristus, agar melalui melalui perbauran dan persekutuan gereja-gereja, Allah, sumber damai sejahtera, segera akan menghancurkan Iblis di bawah kaki kita, dan kita akan bisa menikmati kasih karunia Kristus yang kaya – Rm. 16:1-24.