PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lingkungan merupakan tempat dimana manusia hidup, yang mana merupakan salah
satu elemen kehidupan. Lingkungan merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi
kehidupan manusia. Lingkungan dapat mewarnai segala aktifitas kehidupan manusia, mulai dari
gaya hidup, cara berprilaku, pola pikir, bahkan kepribadian. Di dalam lingkungan dimana
manusia hidup terdiri dari berbagai elemen, yang merupakan faktor pembentuk lingkungan,
berinteraksi dan mempunyai suatu tujuan tertentu. Lingkungan merupakan tempat hidup
manusia. Oleh karena itu sudah sepatutnya jika menjadikan lingkungan tempat tinggal menjadi
senyaman mungkin, sehingga dapat menimbulkan suatu keselarasan bagi individu yang
mendiaminya. Salah satu cara untuk menjaga kenyamanan lingkungan yaitu dengan cara
memprioritaskan kebersihan, baik itu kebersihan individu maupun kebersihan lingkungan tempat
tinggal.
menjijikkan sehingga lingkungan menjadi bersih dan sehat serta terhindar dari berbagai macam
penyakit. Kebersihan lingkungan menciptakan lingkungan yang bersih, nyaman, hijau dan enak
sekolah, kantor maupun di tempat umum lainnya maka orang yang berada di tempat tersebut
akan merasa nyaman dengan lingkungan yang bersih dan pemandangan yang hijau (Sa’di,2008).
Masyarakat (komunitas) dipandang sebagai target pelayanan kesehatan sehingga
diperlukan suatu kerjasama secara aktif untuk mencapai peningkatan derajat kesehatan
masyarakat yang optimal. Dalam hal ini, asuhan keperawatan komunitas diberikan bertujuan
untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan masyarakat serta peran serta masyarakat dalam
kesehatan ibu anak, kesehatan remaja serta kesehatan lanjut usia (lansia), maupun pemanfaatan
fasilitas pelayanan kesehatan yang masih sangat rendah seperti pemeriksaan kesehatan,
Penyakit yang terjadi akibat kondisi lingkungan, masih terus menerus terjadi di
Indonesia. Dalam laporan Kementrian Kesehatan RI tahun 2016, jumlah Kab/ Kota yang mampu
melakukan eliminasi malaria baru 247 Kab/ Kota. Annual Parasite Incidence (API) masih
berkisar antara 0,7-0,9 dalam tiga tahun terakhir. Sementara itu penyakit demam berdarah masih
terjadi pada lebih dari 200 ribu kasus di tahun 2016 dengan jumlah meninggal lebih dari 1.500
orang. Jumlah Kab/ Kota yang terjangkit DBD (Demam Berdarah Dongue) sudah mendekati
angka 91 persen pada tahun 2016, meningkat dari tahun-tahun sebelumnya Penyakit-penyakit
tersebut tidak termasuk diare, penyakit pernapasan, serta penyakit akibat lingkungan yang tidak
sehat lainnya.
2019, diharapkan persentase Kab/ Kota yang memiliki kebijakan PHBS meningkat dari 30
persen di tahun 2015 menjadi 80 persen di tahun 2019. Prestasi pencapaian persentase Kab/ Kota
yang memenuhi kualitas kesehatan lingkungan meningkat dari 15,3 persen (2015) menjadi 40
persen di tahun 2019. Hal-hal tersebut masih dianggap belum memasukkan sasaran penting yang
Berdasarkan dari hasil survey di Gampong Daboh Kecamatan Delima Kabupaten Pidie
terdapat 108 KK dengan populasi penduduk berjumlah 351 jiwa, Gampong Daboh memiliki tiga
dusun yaitu Dusun Krueng, Dusun Daboh, dan Dusun Kandang, berdasarkan jenis kelamin
perempuan sebanyak 174 jiwa dan jenis kelamin laki-laki 177 jiwa. Keadaan lingkungan di desa
Daboh masih kurang bersih, lebih dari 50% masyarakat masih suka membuang sampah kehilir
sungai desa sehingga menimbulkan bau yang mengganggu sekitar lingkungan, 30% perumahan
masyarakat masih sangat dekat dengan letak kandang hewan peliharaan dan 20% saluran got
senior (K3S) bidang komunitas pada Program Studi Ilmu Keperawatan STIKes Medika Nurul
Islam Sigli, mencoba melakukan pengkajian keperawatan komunitas di tiga dusun yang ada di
desa Daboh Reubee Kecamatan Delima. Mahasiswa melakukan praktek profesi mulai tanggal 31
Agustus sampai dengan 23 September 2020. Dalam hal ini mahasiswa berupaya melakukan
masyarakat untuk terus terbiasa untuk menjaga kebersihan lingkungan secara optimal dan
mandiri.
desa Daboh kecamatan Delima melakukan pendekatan pada masyarakat dengan menggunakan
konsep Community as Partner , yang memandang masyarakat sebagai system terbuka. Agregat
klien dalam model community as partner ini meliputi intrasistem dan ekstrasistim.
Intrasistem terkait adalah sekelompok orang-orang yang memiliki satu atau lebih
karakteristik Agregat ekstrasistem meliputi delapan subsistem yaitu komunikasi, transportasi dan
keselamatan, ekonomi, pendidikan, politik dan pemerintahan, layanan kesehatan dan social,
mahasiswa akan menghimbau dan melimpahkan tanggung jawab bagi kader kesehatan dan juga
pihak puskesmas serta pihak terkait untuk terus membantu masyarakat dalam upaya pencapaian
derajat kesehatan optimal dengan menindak lanjuti masalah kesehatan dan kebersihan
lingkungan untuk menciptakan masyarakat yang sehat serta melanjutkan implementasi yang
belum optimal.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Setelah melakukan praktek asuhan keperawatan komunitas di tiga dusun desa Daboh
community as partner.
e. Melakukan evaluasi proses, struktur dan hasil dari serangkaian implementasi yang
telah dilakukan.