Anda di halaman 1dari 15

Pendidikan Kesehatan tentang 

defisiT perawatan dirI

KHAIDIR
NIMN : 20900029
Defisit perawatan diri adalah keadaan dimana individu tidak mampu
melakukan atau menyelesaikan aktivitas perawatan diri (PPNI, 2016). Defisit
perawatan diri merupakan suatu keadaan dimana seseorang tidak mampu untuk
memenuhi kebutuhan dirinya terkait makan, minum, buang air besar dan kecil,
mandi, berpakaian serta berhias (Ditjen Yankes, 2019).

Defisit perawatan diri adalah gangguan kemampuan untuk melakukan


aktifitas perawatan diri seperti mandi, berhias, makan, toileting. Defisit
perawatan diri adalah suatu keadaan seseorang mengalami kelainan dalam
kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas kehidupan sehari-
hari secara mandiri. Tidak ada keinginan untuk mandi secara teratur, tidak
menyisir rambut, pakaian kotor, bau badan, bau napas, dan penampilan tidak
rapi.
TANDA GEJALA DARI
DEFISIT PERAWATAN DIRI

Dermawan & Rusdi (2013) menyatakan tanda dan gejala klien dengan
defisit perawatan diri adalah:
 Badan bau,

 Pakaian kotor.
 Rambut dan kulit kotor.

 Kuku panjang dan kotor.


 Gigi kotor disertai mulut bau.

Jenis-jenis Defisit perawatan diri


 Mandi/hygiene Klien mengalami ketidak mampuan dalam membersihkan
badan, memperoleh atau mendapatkan sumber air, mengatur suhu atau
aliran air mandi, mendapatkan perlengkapan mandi, meringankan tubuh,
serta masuk dan keluar kamar mandi.

 Berpakian/berhias Klien mempunyai kelemahan dalam meletakkan atau


mengambil potongan pakaian, menanggalkan pakaian, serta memperoleh
atau menukar pakaian. Klien juga memiliki ketidakmampuan untuk
mengenakan pakaian dalam, memilih pakaian, menggunakan alat tambahan,
menggunakan kancing tarik, melepaskan pakaian, menggunakan kaos kaki,
mempertahankan penampilan pada tingkat yang memuaskan, mengambil
pakaian, dan mengenakan sepatu.

 Makan Klien mempunyai ketidak mampuan dalam menelan makanan,


mempersiapkan makanan, menangani perkakas, mengunyah makanan,
menggunakan alat tambahan, mendapatkan makanan, mengambil makanan
dari wadah lalu memasukkannya ke mulut, melengkapi makan,mencerna
makanan menurut cara yang diterima masyarakat,mengambil cangkir atau
gelas,serta mencerna cukup makanan dengan aman.)
 BAB/BAK (toiletting) Klien memiliki keterbatasan atau ketidakmampuan
dalam mendapatkan jamban atau kamar kecil, duduk atau bangkit dari
jamban, memanipulasi pakaian untuk toileting, membersihkan diri setelah
BAB/BAK dengan tepat, dan menyiram toilet atau kamar kecil.
Keterbatasan diri di atas biasanya diakibatkan karena stresor yang cukup
berat dan sulit ditangani oleh klien (klien bisa mengalami harga diri
rendah), sehingga dirinya tidak mau mengurus atau merawat dirinya sendiri
baik dalam hal mandi, berpakaian, berhias, makan, maupun BAB dan BAK.
Bila tidak dilakukan intervensi oleh perawat, maka kemungkinan bisa
mengalami masalah resiko tinggi isolasi sosial.
Persiapan alat yang digunakan
Menurut Keliat & Pawirowiyono (2014) alat yang digunakan untuk
perawatan diri sebagai berikut :
 Sampo.
 Ember.
 Gayung mandi.
 Air bersih.
 Handuk bersih.
Cara-Cara Merawat Pasien
Defisit Perawatan Diri

Menurut NANDA NIC-NOC (2010) penatalaksanaan defisit perawatan


diri yaitu:

 Meningkatkan kesadaran dan kepercayaan diri.


 Membimbing dan menolong klien merawat diri.
 Berikan aktivitas rutin sehari-hari sesuai kemampuan.
 Ciptakan lingkungan yang mendukung
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai