Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Kemajuan teknologi telah mempermudah kegiatan manusia dalam melakukan
aktivitasnya, terutama kemajuan di bidang otomotif. Hampir semua masyarakat
menggunakan teknologi mesin otomotif setiap harinya, baik mesin bensin atau
diesel. Untuk mesin diesel telah banyak digunakan dalam alat transportasi,
produksi listrik, pertanian, kehutanan, perikanan, karena daya output yang di
hasilkan lebih besar dianggap sebagai keunggulan luar biasa bagi mereka. Mesin
diesel memiliki banyak keuntungan operasional, tetapi polutan gas dan emisi
partikulat dari mesin diesel sangat mengkhawatirkan pemanasan global.
Dalam pemakaiannya, mesin-mesin kendaraan dan perusahaan memerlukan
minyak pelumas atau yang biasa di sebut oli. Minyak pelumas adalah suatu zat
yang berada atau di sisipkan diantara dua permukaan yang bergerak secara relatif
agar dapat mengurangi gesekan antara dua permukaan. Peningkatan jumlah
kendaraan bermotor menyebabkan pemakaian oli mesin meningkat, akibatnya
jumlah oli mesin bekas semakin meningkat. Oli bekas yang jumlahnya cukup
fantastis potensial untuk diolah kembali menjadi base oil dengan menghilangkan
kontaminan yang terdapat dalam oli bekas.
Sejalan dengan banyaknya mesin-mesin yang menggunakan minyak pelumas
membuat jumlah limbah pelumas bekas meningkat, tercatat setiap hari bengkel-
bengkel mobil dan motor menghasilkan oli bekas rata-rata 26,4 liter. Banyaknya
minyak pelumas bekas yang di hasilkan dari kendaraan sering kali menimbulkan
permasalahan baru. Minyak pelumas bekas hasil pembakaran bersifat asam dan
korosif, deposit, dan logam berat yang bersifat karsinogenik. Berdasarkan
kandungan dan sifatnya, pelumas bekas termasuk kategori limbah “bahan
berbahaya dan beracun (B3)” yang di keluarkan Kementerian Lingkungan Hidup.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 18 Tahun 1999 tentang
Pengelolaan Limbah Berbahaya dan Beracun (B3), oli bekas termasuk B3 dan

1
dikelola tak sembarangan. Semua ketentuan tentang pengolahan limbah B3 telah
diatur dalam PP Nomor 101 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Limbah B3.
Selain kebutuhan minyak pelumas pada mesin otomotif, bahan bakar juga
mengalami peningkatan yang tidak kalah banyak, bukan hanya di Indonesia
bahkan di dunia juga mengalami hal yang serupa. Tercatat konsumsi bahan bakar
seluruh armada transportasi Uni Eropa adalah 195.315 juta ton bahan bakar diesel
dan 88.325 juta ton bensin pada 2010. Perkiraan untuk 2018 adalah 214.344,5
juta ton bahan bakar diesel dan 72.896 juta ton bensin. Pendaftaran mobil diesel
baru meningkat dari 23% menjadi 51% di Uni Eropa selama periode 1995 sampai
2010, sementara mobil diesel di Uni Eropa berbagi 35,5% pada 2010.
Mesin diesel mengkonsumsi bahan bakar fosil dalam jumlah terbesar,
Sebagai akibatnya, menipisnya sumber bahan bakar fosil dengan cepat dan
semakin seriusnya pencemaran lingkungan merupakan fakta yang tak
terbantahkan dalam waktu dekat. Mesin diesel menjadi sumber utama pencemaran
udara di kota-kota dan daerah perkotaan karena asap, nirogean oksida, partikulat,
sulfur oksida, karbon dioksida dan karbon monoksida. Beberapa dekade terakhir
pengembangan bio diesel yang berasal dari tumbuh-tumbuhan seperti minyak
jarak yang dicampur dengan solar guna menghemat bahan bakar dan menurunkan
gas buang telah dilakukan, namun dari segi ekonomi hal ini belum
menggembirakan karena harga minyak jarak lebih mahal dari solar akibat proses
pengolahan yang masih sulit dan bahan baku yang sedikit. Oleh sebab itu perlu
dicari alternatif lainnya yang salah satunya adalah dengan cara memanfaatkan oli
bekas sebagai bahan bakar pada mesin diesel dengan proses yang mudah dan
murah.
Berbagai penelitian telah banyak dilakukan kajian minyak pelumas bekas
menjadi bahan bakar, metode yang digunakan antara lain, yaitu : acid-cly
process, solvent extraction process, cracking, serta pirolisis. Pirolisis minyak
pelumas bekas diklaim sebagai sebuah alternatif. Pirolisis dapat menghasilkan
bahan bakar mirip dengan bahan bakar diesel. Meneliti pirolisis minyak pelumas
dengan menggunakan reaktor berbahan stainless, dengan menggunakan
pemanasan 298 oK dan ditahan sampai temperatur yang diinginkan. Produk cair

2
pirolisis menghasilkan angka oktan (96) lebih tinggi dari bensin (89). Flash point
hasil pirolisis minyak pelumas (245 oK) lebih rendah dari bensin (249 oK).
Mineral Waste Oil (MWO) sebelum dipirolisis dilakukan perlakuan awal dengan
sorbent padat berupa limestone, commercial active char, samca char, activated
samca char dan sepiolite pada tekanan atmosfer dan temperatur 560 oC. Timbal
yang terdapat pada minyak pelumas bekas dapat diserap 100% oleh limestone.
o
Pirolisis limbah minyak pada suhu rendah (420/440 C) dengan waktu
(5/50 menit), dengan perlakuan reaksi kinetika mampu menghasilkan bensin.
Berdasarkan literatur diatas, telah dilakukan kajian banyak terkait potensi
limbah oli bekas untuk dijadikan bahan bakar. Karena itu, topik ini perlu diselidiki
untuk mendapatkan sumber pengetahuan baru. Penelitian ini berfokus pada
pengolahan oli bekas menjadi bahan bakar. Kemudian, diuji hasilnya dalam
karakteristik bahan bakar dengan berbagai variasi jenis bahan penyaringan awal.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Berdasar latar belakang yang diuraikan dapat diungkapakan permasalahan
dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut :
1. Apakah ada pengaruh jenis filtrasi sebelum proses destilasi terhadap uji EDX
pada hasil bahan bakar?
2. Apakah ada pengaruh jenis filtrasi sebelum proses destilasi terhadap cetane
number?
3. Apakah ada pengaruh jenis filtrasi sebelum proses destilasi terhadap flash
point?

1.3 BATASAN MASALAH


Mengingat luasnya permasalahan yang ada, maka dalam pembahasan ini
perlu untuk melakukan pembatasan masalah pada beberapa hal sebagai berikut :
1. Media untuk pengambilan data dengan menggunakan alat destilasi
menggunakan limbah pelumas (oli).
2. Pendinginan menggunakan air tersirkulasi.
3. Suhu yang digunakan untuk destilasi adalah 3500 C

3
1.4 TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan rumusan masalah yang dirumuskan dapat diungkapkan tujuan
dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut :
1. Mengetahui pengaruh jenis filtrasi sebelum proses destilasi terhadap uji EDX
pada hasil bahan bakar.
2. Mengetahui pengaruh jenis filtrasi sebelum proses destilasi terhadap cetane
number.
3. Mengetahui pengaruh jenis filtrasi sebelum proses destilasi terhadap flash
point.

1.5 MANFAAT PENELITIAN


Adapun penelitian pada ini memiliki manfaat yaitu :
1. Bagi Peneliti
Menambah wawasan tentang pemanfaatan bahan bakar yang dapat terbarukan
(renewable energy).
2. Bagi Masyarakat
Masyarakat dapat menggunakan bahan bakar alternatif sebagai penghemat
bahan bakar.
3. Bagi Pendidikan
Referensi untuk penelitian lanjutan dan menambah pengayaan bahan ajar.
Dipublikasikan ilmiah dalam jurnal nasional dan memperoleh HKI atau
paten.

1.6 SISTEMATIKA PENULISAN


Adapun sistematika dalam penulisan penelitian ini dapat dijelaskan sebagai
berikut:
BAB I LATAR BELAKANG
Berisi tentang apa masalah yang melatar belakangi peneliti untuk
melakukan sebuah penelitian.
RUMUSAN MASALAH

4
Berisi tentang apa masalah yang ingin peneliti lakukan untuk sebuah
penelitian
BATASAN MASALAH
Berisi tentang pembatasan pembahasan untuk sebuah penelitian
MANFAAT PENELITIAN
Berisi tentang manfaat dari sebuah penelitian atau untuk menjawab dari
sebuah rumusan masalah
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Berisi tentang hasil penelitian-penelitian sebelumnya untuk di jadikan
landasan si peneliti untuk menyempurnakannya
KAJIAN TEORI
Berisi tentang teori-teori dasar untuk melandasi peneliti melakukan
sebuah penelitian
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini berisi tentang desain penelitian atau cara pengolahan data
bagi si peneliti untuk melakukan sebuah penelitian
BAHAN DAN ALAT PENELITIAN
Berisi tentang alat-alat dan bahan-bahan yang akan di lakukan untuk
melaksanakan sebuah penelitian
PROSEDUR PENELITIAN
Berisi tentang cara-cara dan langkah-langkah ketika melakukan sebuah
penelitian
ANALISA DATA
Berisi tentang pengolahan data atau menganalisa data yang telah
dilakukan untuk sebuah penelitian
BAB IV DATA
Berisi tentang data-data hasil yang diperoleh dari penelitian, data-data
tersebut berupa angka-angka yang menunjukan berapa harga atau nilai
dari masing-masing pelakuan.
ANALISA DAN PEMBAHASAN
Berisi tentang hasil ringkasan perhitungan lalu di lakukan sebuah
pembahasan apa yang terdapat di dalam perhitungan tersebut.
BAB V KESIMPULAN
Berisi tentang hasil penelitian yang di simpulkan untuk mempermudah
pembaca mengetahui perubahan hasil yang telah dilakukan penelitian

5
SARAN
Berisi tentang saran-saran atau masukan untuk penelitan selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai