Anda di halaman 1dari 11

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 DESAIN PENELITIAN


Dalam suatu penelitian, diperlukan suatu langkah-langkah yang benar sesuai
dengan tujuan penelitian, agar dapat dipertanggung jawabkan. Adapun metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen jenis
komparasi, yaitu penelitian dimana peneliti sengaja membangkitkan sesuatu
kejadian atau keadaan, kemudian diteliti bagaimana perbedaan dan akibatnya.
Penelitian adalah suatu proses mencari sesuatu sistematik dalam waktu yang
lama dengan metode ilmiah serta aturan-aturan yang berlaku. Untuk menerapkan
metode ilmiah dalam praktek penelitian maka diperlukan suatu desain penelitian
yang sesuai dengan kondisi, seimbang dengan dalam dangkalnya penelitian yang
akan dikerjakan.
Penelitian yang dilakukan dengan menggunakan metode eksperimental,
maka perlu sekali diketahui desain-desain yang sering digunakan dalam penelitian
tersebut, desain penelitian yang sering digunakan adalah desain percobaan, desain
percobaan tidak lain dari semua proses yang diperlukan dalam merencanakan dan
melaksanakan penelitian. Desain percobaan sangat diperlukan dalam
malaksanakan penelitian eksperimental. Guna dari desain percobaan adalah untuk
memperoleh suatu keterangan yang maksimum mengenai cara membuat
percobaan dan bagaimana proses perencanaan serta pelaksanaan percobaan akan
dilakukan

3.2 VARIABEL PENELITIAN


3.2.1 Variabel bebas
Variabel bebas merupakan suatu kondisi yang mempengaruhi munculnya
suatu gejala, bisa dikatakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini
adalah :
1. Menggunakan arang aktif sebagai penyaring awal sebelum proses destilasi
2. Menggunakan zeloit sebagai penyaring awal sebelum proses destilasi

24
3. Menggunakan bentonite sebagai penyaring awal sebelum proses destilasi
3.2.2 Variabel terikat
Variabel terikat merupakan himpunan dari berbagai jumlah aspek atau unsur
didalamnya yang berfungsi menerima atau menyesuaikan diri dengan kondisi
variabel lain. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah uji FTIR, uji komposisi,
fire point dan flash point/titik nyala bahan bakar hasil destilasi.
3.2.3 Variabel kontrol
Variabel kontrol merupakan himpunan segala yang memiliki berbagai aspek
atau unsur didalamnya yang berfungsi untuk mengendalikan agar variabel terikat
yang muncul dikarenakan variabel bebas. Variabel kontrol dalam penelitian ini
adalah menggunakan limbah pelumas dengan suhu pembakaran 350 0C dan air
sebagai fluida pendingin kondensor.

3.3 TEMPAT PENELITIAN


Tempat yang digunakan dalam pengujian untuk mencari data adalah di STT
Wiworotomo Purwokerto dan Laboratorium Universitas Muhammadiyah
Purwokerto.

3.4 ALAT PENELITIAN


Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

25
1. Alat Destilasi
Alat destilasi adalah suatu alat pemisahan bahan kimia berdasarkan perbedaan
kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan. Dalam penyulingan,
campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan uap ini kemudian
didinginkan kembali kedalam bantuk cairan. Zat yang memliki titik didih
lebih rendah akan menguap terlebih dahulu. Metode ini termasuk sebagai unit
operasi kimia jenis perpindahan panas seperti terlihat pada Gambar 3.1.

Gambar 3.1 Alat Destilasi

26
2. Pipa Kondensor
Pipa kondensor pada alat destilasi ini berfungsi untuk mengalirkan fluida
panas hasil proses destilasi yang didinginkan dengan menggunakan air
sebelum menjadi kondensat berupa etanol seperti terlihat pada Gambar 3.2.

Gambar 3.2 Pipa Kondensor


3. Toples
Toples berfungsi untuk tempat fermentasi cake biji durian seperti terlihat
pada Gambar 3.3

Gambar 3.3. Toples


4. Tungku
Tungku berfungsi sebagai tempat pembakaran yang berasal dari gas untuk
memanaskan sampah plastik didalam reaktor seperti terlihat pada Gambar 3.4.

27
Gambar 3.4 Tungku
5. Manometer
Digunakan untuk mengukur tekanan gas pada alat destilasi seperti terlihat
pada Gambar 3.5.

Gambar 3.5 Manometer


6. Thermometer
Digunakan untuk mengukur suhu pada reaktor dan suhu pada output
kondensor seperti terlihat pada Gambar 3.6

Gambar 3.6 Thermometer

28
3.5 BAHAN PENELITIAN
1. Limbah Oli
Limbah oli dapat diperoleh pada beberapa bengkel otomotif yang selalu
menyimpan oli bekas konsumen ketika mengganti oli kendaraan mereka di
bengkel tersebut.
2. Zeolit
Zeolit sebagai penyaring molekul maupun pemisah didasarkan atas perbedaan
bentuk, ukuran, dan polaritas molekul yang disaring. Sifat ini disebabkan
zeolit mempunyai ruang hampa yang cukup besar. Molekul yang berukuran
lebih kecil dari ruang hampa dapat melintas sedangkan yang berukuran lebih
besar dari ruang hampa akan ditahan seperti terlihat pada Gambar 3.7.

Gambar 3.7 Zeolit

3. Karbon Aktif
Karbon aktif merupakan senyawa amorf yang dihasilkan dari bahan-bahan
yang mengandung karbon atau arang yang diperlakukan secara khusus untuk
mendapatkan daya adsorpsi yang tinggi. Karbon aktif dapat mengadsorpsi gas
dan senyawa-senyawa kimia tertentu atau sifat adsorpsinya selektif,
tergantung pada besar atau volume pori-pori dan luas permukaan. Daya serap
karbon aktif sangat besar, yaitu 25-100% terhadap berat karbon aktif seperti
terlihat pada Gambar 3.8.

29
Gambar 3.8 Karbon Aktif

4. Bentonite
Bentonit adalah clay yang sebagian besar terdiri dari montmorillonit dengan
mineral-mineral seperti kwarsa, kalsit, dolomit, feldspars, dan mineral lainnya
yang akan digunakan sebagai salah satu variasi bahan penyaring seperti
terlihat pada gambar 3.9

Gambar 3.9 Bentonite

3.6 PROSEDUR PENELITIAN


Pengujian dilakukan dengan menggunakan limbah oli yang terlebih dahulu
disaring menggunakan saringan yang bahannya divariasikan yaitu menggunakan
karbon aktif, zeolit dan bentonite sebelum proses destilasi. Pengujian yang
dilakukan adalah pengujian densitas, viskositas dan flash point pada minyak hasil
destilasi tersebut.

30
3.6.1 Langkah-langkah dalam penelitain :
1. Persiapan
Menyiapkan bahan penyaring menggunakan karbon aktif sebelum alat
destilasi dioperasikan, setelah sudah dipersiapkan kemudian mengaktifkan
pompa dan kompor pemanas. Ulangi langkah tersebut untuk variasi bahan
penyaring yang lain yaitu zeolit dan bentonite.
2. Destilasi
Alat destilasi ini dioperasikan dengan durasi selama kurang lebih 2 jam
dengan temperatur pembakaran 400 0C untuk dapat mendapatkan hasil yang
maksimal.
3. Uji Densitas
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui masa jenis dari bahan bakar hasil
distilasi
4. Uji Viskositas
Pengujian kekentalan dilakukan mengikuti standard uji ASTM D 445.
Metode pengujian ini menetapkan prosedur untuk penentuan viskositas
kinematik produk minyak cair, baik transparan maupun buram, dengan
mengukur waktu untuk volume cairan mengalir di bawah gravitasi melalui
viskometer kapiler kaca dikalibrasi.
5. Uji Flash Point
Pengujian dilakukan dengan mengacu pada standard uji ASTM D 93. Metode
uji titik nyala ini adalah metode uji dinamis dan tergantung pada laju
kenaikan suhu tertentu untuk mengontrol ketepatan metode uji.
6. Analisis data

Tabel 3.1 Hasil destilasi limbah oli


Jenis
Temperatur Temperatur Uji Flash Point Fire Point
No Bahan
Awal (0C) Akhir (0C) FTIR ( 0C ) ( 0C )
Filtrasi
1 Karbon
Aktif

31
2 Zeolit

3 Bentonite

3.7 TEKNIK ANALISA DATA PENELITIAN…………….???????????


Untuk memudahkan pengambilan dan analisa data, maka pada saat
penelitian semua data yang dihasilkan dihasilkan harus dimasukan kedalam tabel
agar pembacaan hasil pada saat pengolahan data lebih mudah seperti terlihat pada
tabel-tabel berikut :
3.7.1 Uji Komposisi
Uji komposisi dilakukan untuk mengetahui perbedaan komposisi bahan
bakar hasil destilasi limbah oli sebelum proses dehidrasi dan sesudah proses
dehidrasi.
Tabel 3.1 Hasil Uji Komposisi Bahan Bakar Sebelum Dehidrasi
Kandungan Komponen
No. Komposisi (%)
Penyusun
1
2
Dst.

Tabel 3.2 Hasil Uji Komposisi Bahan Bakar Sesudah Dehidrasi


Kandungan Komponen
No. Komposisi (%)
Penyusun
1
2
Dst.

3.7.2 Uji Flash Point


Uji flash point dilakukan untuk mengetahui perbedaan titik nyala pada
bahan bakar hasil destilasi limbah oli sebelum proses dehidrasi dan sesudah
proses dehidrasi.

32
Tabel 3.3 Hasil Uji Flash Point Bahan Bakar Sebelum Dehidrasi
Temperatur Waktu Nyala Flash Point
No. Jenis Filtrasi
Awal (0C) Awal (s) (0C)
1 Silika
2 Bentonit
3 Arang Aktif

Tabel 3.4 Hasil Uji Flash Point Bahan Bakar Sesudah Dehidrasi
Temperatur Waktu Nyala Flash Point
No. Jenis Filtrasi
Awal (0C) Awal (s) (0C)
1 Silika
2 Bentonit
3 Arang Aktif

3.7.3 Uji Fire Point


Uji fire point dilakukan untuk mengetahui perbedaan titik bakar pada
bahan bakar hasil destilasi limbah oli sebelum proses dehidrasi dan sesudah
proses dehidrasi.
Tabel 3.5 Hasil Uji fire point Bahan Bakar Sebelum Dehidrasi
Temperatur Waktu Nyala Fire Point
No. Jenis Filtrasi
Awal (0C) Awal (s) (0C)
1 Silika
2 Bentonit
3 Arang Aktif

Tabel 3.6 Hasil Uji fire point Bahan Bakar Sesudah Dehidrasi
Temperatur Waktu Nyala Fire Point
No. Jenis Filtrasi
Awal (0C) Awal (s) (0C)
1 Silika
2 Bentonit
3 Arang Aktif

33
Mulai

Studi Pustaka

Persiapan Alat dan Bahan

Penyaringan Penyaringan zeolit Penyaringan Bentonite


Karbon Aktif

Proses Destilasi Proses Destilasi


Proses Destilasi

Proses Dehidrasi Proses Dehidrasi


Proses Dehidrasi

Uji FTIR, Uji Uji FTIR, Uji Uji FTIR, Uji


komposisi, flash point komposisi, flash point komposisi, flash point
dan fire point dan fire point dan fire point

Dehidrasi Dehidrasi Dehidrasi

Uji flash point Uji flash point Uji flash point


dan dan dan
Kadar Alkohol Kadar Alkohol Kadar Alkohol

Hasil dan Analisa

Kesimpulan

Selesai

Gambar 3.10 Flowchart Penelitian

34

Anda mungkin juga menyukai