METODOLOGI PENELITIAN
24
3. Menggunakan bentonite sebagai penyaring awal sebelum proses destilasi
3.2.2 Variabel terikat
Variabel terikat merupakan himpunan dari berbagai jumlah aspek atau unsur
didalamnya yang berfungsi menerima atau menyesuaikan diri dengan kondisi
variabel lain. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah uji FTIR, uji komposisi,
fire point dan flash point/titik nyala bahan bakar hasil destilasi.
3.2.3 Variabel kontrol
Variabel kontrol merupakan himpunan segala yang memiliki berbagai aspek
atau unsur didalamnya yang berfungsi untuk mengendalikan agar variabel terikat
yang muncul dikarenakan variabel bebas. Variabel kontrol dalam penelitian ini
adalah menggunakan limbah pelumas dengan suhu pembakaran 350 0C dan air
sebagai fluida pendingin kondensor.
25
1. Alat Destilasi
Alat destilasi adalah suatu alat pemisahan bahan kimia berdasarkan perbedaan
kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan. Dalam penyulingan,
campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan uap ini kemudian
didinginkan kembali kedalam bantuk cairan. Zat yang memliki titik didih
lebih rendah akan menguap terlebih dahulu. Metode ini termasuk sebagai unit
operasi kimia jenis perpindahan panas seperti terlihat pada Gambar 3.1.
26
2. Pipa Kondensor
Pipa kondensor pada alat destilasi ini berfungsi untuk mengalirkan fluida
panas hasil proses destilasi yang didinginkan dengan menggunakan air
sebelum menjadi kondensat berupa etanol seperti terlihat pada Gambar 3.2.
27
Gambar 3.4 Tungku
5. Manometer
Digunakan untuk mengukur tekanan gas pada alat destilasi seperti terlihat
pada Gambar 3.5.
28
3.5 BAHAN PENELITIAN
1. Limbah Oli
Limbah oli dapat diperoleh pada beberapa bengkel otomotif yang selalu
menyimpan oli bekas konsumen ketika mengganti oli kendaraan mereka di
bengkel tersebut.
2. Zeolit
Zeolit sebagai penyaring molekul maupun pemisah didasarkan atas perbedaan
bentuk, ukuran, dan polaritas molekul yang disaring. Sifat ini disebabkan
zeolit mempunyai ruang hampa yang cukup besar. Molekul yang berukuran
lebih kecil dari ruang hampa dapat melintas sedangkan yang berukuran lebih
besar dari ruang hampa akan ditahan seperti terlihat pada Gambar 3.7.
3. Karbon Aktif
Karbon aktif merupakan senyawa amorf yang dihasilkan dari bahan-bahan
yang mengandung karbon atau arang yang diperlakukan secara khusus untuk
mendapatkan daya adsorpsi yang tinggi. Karbon aktif dapat mengadsorpsi gas
dan senyawa-senyawa kimia tertentu atau sifat adsorpsinya selektif,
tergantung pada besar atau volume pori-pori dan luas permukaan. Daya serap
karbon aktif sangat besar, yaitu 25-100% terhadap berat karbon aktif seperti
terlihat pada Gambar 3.8.
29
Gambar 3.8 Karbon Aktif
4. Bentonite
Bentonit adalah clay yang sebagian besar terdiri dari montmorillonit dengan
mineral-mineral seperti kwarsa, kalsit, dolomit, feldspars, dan mineral lainnya
yang akan digunakan sebagai salah satu variasi bahan penyaring seperti
terlihat pada gambar 3.9
30
3.6.1 Langkah-langkah dalam penelitain :
1. Persiapan
Menyiapkan bahan penyaring menggunakan karbon aktif sebelum alat
destilasi dioperasikan, setelah sudah dipersiapkan kemudian mengaktifkan
pompa dan kompor pemanas. Ulangi langkah tersebut untuk variasi bahan
penyaring yang lain yaitu zeolit dan bentonite.
2. Destilasi
Alat destilasi ini dioperasikan dengan durasi selama kurang lebih 2 jam
dengan temperatur pembakaran 400 0C untuk dapat mendapatkan hasil yang
maksimal.
3. Uji Densitas
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui masa jenis dari bahan bakar hasil
distilasi
4. Uji Viskositas
Pengujian kekentalan dilakukan mengikuti standard uji ASTM D 445.
Metode pengujian ini menetapkan prosedur untuk penentuan viskositas
kinematik produk minyak cair, baik transparan maupun buram, dengan
mengukur waktu untuk volume cairan mengalir di bawah gravitasi melalui
viskometer kapiler kaca dikalibrasi.
5. Uji Flash Point
Pengujian dilakukan dengan mengacu pada standard uji ASTM D 93. Metode
uji titik nyala ini adalah metode uji dinamis dan tergantung pada laju
kenaikan suhu tertentu untuk mengontrol ketepatan metode uji.
6. Analisis data
31
2 Zeolit
3 Bentonite
32
Tabel 3.3 Hasil Uji Flash Point Bahan Bakar Sebelum Dehidrasi
Temperatur Waktu Nyala Flash Point
No. Jenis Filtrasi
Awal (0C) Awal (s) (0C)
1 Silika
2 Bentonit
3 Arang Aktif
Tabel 3.4 Hasil Uji Flash Point Bahan Bakar Sesudah Dehidrasi
Temperatur Waktu Nyala Flash Point
No. Jenis Filtrasi
Awal (0C) Awal (s) (0C)
1 Silika
2 Bentonit
3 Arang Aktif
Tabel 3.6 Hasil Uji fire point Bahan Bakar Sesudah Dehidrasi
Temperatur Waktu Nyala Fire Point
No. Jenis Filtrasi
Awal (0C) Awal (s) (0C)
1 Silika
2 Bentonit
3 Arang Aktif
33
Mulai
Studi Pustaka
Kesimpulan
Selesai
34